Vous êtes sur la page 1sur 2

STRATEGI PEMBELAJARAN IPA YANG KONSTRUKTIF

Oleh kelompok 3

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.

Dalam pelaksanaan Pembelajaran dibutuhkan strategi Pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam

mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or

series of activities designed to achieves a particulareducational goal(J. R. David, 1976). Dalam

pembelajaran dilapangan sering terdengar keluhan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak

dan guru kekurangan waktu untuk mengajarkan semua, apalagi untuk menerapkan inovasi-

inovasi dalam pembelajaran bidang studi di dalam kelas. Keadaan ini pun berlaku juga dalam

pembelajaran IPA di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Untuk mengatasi hal itu sangat di butuhkan metode atau strategi Mengembangkan

kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya, Membantu

siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap dan

mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri dalam pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran IPA akhir-akhir ini para ahli

mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme dari

Piget. Pandangan ini berpendapat bahwa dalam proses belajar anak membangun pengetahuannya

sendiri dan memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah (Dahar, 1989: 160). Oleh karena

itu, setiap siswa akan membawa konsepsi awal mereka yang diperoleh selama berinteraksi

dengan lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar.

Konstruktivisme memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melakukan dialog dengan

guru dan teman-temannya karena hal ini bisa meningkatkan pengembangan konsep dan

ketrampilan berpikir para siswa. Dikenal beberapa model pembelajaran yang dilandasi

kontruktivisme yaitu model siklus belajar (Learning cycle model), model pembelajaran

generative (generative learning model), model pembelajaran interaktif (interactive learning

model), model CLIS (Children learning in science), dan model strategi pembelajaran kooperatif

atau CLS (Cooperative learning strategies). Masing-masing model tersebut memiliki kekhasan
1
tersendiri, tetapi semuanya mengembangkan kemampuan struktur kognitif untuk membangun

pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional. Kekhasn model-model tersebut tampak pada

tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Selanjutnya Tytler (1996: 11-17) dalam buku Materi dan Pembelajaran IPA SD menyatakan

bahwa setiap model memiliki fase-fase dengan istilah yang berbeda, tetapi pada dasarnya

memiliki tujuan yang sama yaitu:

(a) menggali gagasan siswa,

(b) mengadakan klarifikasi dan perluasan terhadap gagasan tersebut, kemudian merefleksikannya

secara eksplisit.

Dalam metode pembelajaran kontruktivisme guru melaksanakan tiga tahap yaitu: tahap

ekplorasi, klarifikasi, dan aplikasi.

Ciri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini dapat dibedakan dengan pembelajaran

yang bersifat tradisional dengan ciri-ciri sebagai berikut: Pertama, lebih memahami dan

merespon minat, kekuatan, pengalaman dan keperluan siswa secara individual. Kedua, senantiasa

menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum. Ketiga, berfokus pada pemahaman siswa dan

menggunakan pengetahuan sains, ide, serta proses inkuiri. Keempat, membimbing siswa dalam

mengembangkan saintifik inkuiri. Kelima, menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi

dan berdebat dengan siswa lain. Keenam, secara berkesinambungan melakukan asesmen

terhadap pemahaman siswa. Ketujuh, memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi

tanggung jawab dengan siswa lain. Delapan, mensuport pembelajaran kooperatif (cooperative

learning), mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru lain dalam mengembangkan proses

inkuiri

Dari paparan diatas dapat di simpulkan bahwa peranan penggunaan Strategi

pembelajaran konstruktivis dalam pembelajaran IPA sangat di butuhkan guna tercapainya tujuan

pendidikan IPA itu sendiri. Dan siswa akan lebih aktif serta timbulnya kedekan guru dan siswa.

Vous aimerez peut-être aussi