Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh kelompok 3
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
pembelajaran. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or
pembelajaran dilapangan sering terdengar keluhan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak
dan guru kekurangan waktu untuk mengajarkan semua, apalagi untuk menerapkan inovasi-
inovasi dalam pembelajaran bidang studi di dalam kelas. Keadaan ini pun berlaku juga dalam
Untuk mengatasi hal itu sangat di butuhkan metode atau strategi Mengembangkan
kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya, Membantu
siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap dan
mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri dalam pembelajaran
Dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran IPA akhir-akhir ini para ahli
Piget. Pandangan ini berpendapat bahwa dalam proses belajar anak membangun pengetahuannya
sendiri dan memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah (Dahar, 1989: 160). Oleh karena
itu, setiap siswa akan membawa konsepsi awal mereka yang diperoleh selama berinteraksi
Konstruktivisme memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melakukan dialog dengan
guru dan teman-temannya karena hal ini bisa meningkatkan pengembangan konsep dan
ketrampilan berpikir para siswa. Dikenal beberapa model pembelajaran yang dilandasi
kontruktivisme yaitu model siklus belajar (Learning cycle model), model pembelajaran
model), model CLIS (Children learning in science), dan model strategi pembelajaran kooperatif
atau CLS (Cooperative learning strategies). Masing-masing model tersebut memiliki kekhasan
1
tersendiri, tetapi semuanya mengembangkan kemampuan struktur kognitif untuk membangun
pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional. Kekhasn model-model tersebut tampak pada
Selanjutnya Tytler (1996: 11-17) dalam buku Materi dan Pembelajaran IPA SD menyatakan
bahwa setiap model memiliki fase-fase dengan istilah yang berbeda, tetapi pada dasarnya
(b) mengadakan klarifikasi dan perluasan terhadap gagasan tersebut, kemudian merefleksikannya
secara eksplisit.
Dalam metode pembelajaran kontruktivisme guru melaksanakan tiga tahap yaitu: tahap
Ciri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini dapat dibedakan dengan pembelajaran
yang bersifat tradisional dengan ciri-ciri sebagai berikut: Pertama, lebih memahami dan
merespon minat, kekuatan, pengalaman dan keperluan siswa secara individual. Kedua, senantiasa
menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum. Ketiga, berfokus pada pemahaman siswa dan
menggunakan pengetahuan sains, ide, serta proses inkuiri. Keempat, membimbing siswa dalam
mengembangkan saintifik inkuiri. Kelima, menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi
dan berdebat dengan siswa lain. Keenam, secara berkesinambungan melakukan asesmen
terhadap pemahaman siswa. Ketujuh, memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi
tanggung jawab dengan siswa lain. Delapan, mensuport pembelajaran kooperatif (cooperative
learning), mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru lain dalam mengembangkan proses
inkuiri
pembelajaran konstruktivis dalam pembelajaran IPA sangat di butuhkan guna tercapainya tujuan
pendidikan IPA itu sendiri. Dan siswa akan lebih aktif serta timbulnya kedekan guru dan siswa.