Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TAHUN 1974
TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH
DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 43 TAHUN 1999 TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
=================================================================
=====================================
UU No. 8 Tahun
1974 jo. UU 43
UU No. 5 Tahun 2014
N Tahun 1999
Substansi tentang Aparatur Sipil Analisis
o tentang
Negara
Pokok-Pokok
Kepegawaian
1 Tujuan a. bahwa dalam a. bahwa dalam rangka Dalam
rangka usaha pelaksanaan cita-cita pandangan saya
mencapai tujuan bangsa dan mewujudkan ditinjau dari segi
nasional untuk tujuan negara tujuan, UU ASN
mewujudkan sebagaimana tercantum memang
masyarakat dalam pembukaan dibutuhkan untuk
madani yang taat Undang-Undang Dasar menggantikan
hukum, Negara Republik UU Kepegawaia
berperadaban Indonesia Tahun 1945, yang saya
modern, perlu dibangun aparatur anggap semakin
demokratis, sipil negara yang sulit
makmur, adil, memiliki integritas, menciptakan
dan bermoral profesional, netral dan PNS yang
tinggi, diperlukan bebas dari intervensi berkompetensi.
Pegawai Negeri politik, bersih dari Disitulah UU
yang merupakan praktik korupsi, kolusi, ASN hadir yang
unsur aparatur dan nepotisme, serta diharapkan dapat
negara yang mampu mengurangi
bertugas sebagai menyelenggarakan KKN ditubuh
abdi masyarakat pelayanan publik bagi aparatur sipil
yang masyarakat dan mampu negara, jika
menyelenggaraka menjalankan peran ditinjau lebih
n pelayanan sebagai unsur perekat jauh UU ASN
secara adil dan persatuan dan kesatuan lebih
merata, menjaga bangsa berdasarkan mengedapankan
persatuan dan Pancasila dan Undang- penerapan
kesatuan bangsa Undang Dasar Negara profesionalitas di
dengan penuh Republik Indonesia tubuh PNS yang
kesetiaan kepada Tahun 1945; tanpa intervensi
Pancasila dan politik dan KKN.
UndangUndang b. bahwa pelaksanaan
Dasar 1945; manajemen aparatur
b. bahwa untuk sipil negara belum
maksud tersebut berdasarkan pada
pada huruf a, perbandingan antara
diperlukan kompetensi dan
Pegawai Negeri kualifikasi yang
yang diperlukan oleh jabatan
berkemampuan dengan kompetensi dan
melaksanakan kualifikasi yang dimiliki
tugas secara calon dalam rekrutmen,
profesional dan pengangkatan,
bertanggung penempatan, dan
jawab dalam promosi pada jabatan
menyelenggaraka sejalan dengan tata
n tugas kelola pemerintahan
pemerintahan dan yang baik;
pembangunan,
serta bersih dan c. bahwa untuk
bebas dari mewujudkan aparatur
korupsi, kolusi, sipil negara sebagai
dan nepotisme; bagian dari reformasi
birokrasi, perlu
c. bahwa untuk ditetapkan aparatur sipil
membentuk negara sebagai profesi
sosok Pegawai yang memiliki
Negeri Sipil kewajiban mengelola
sebagaimana dan mengembangkan
tersebut pada dirinya dan wajib
huruf b, mempertanggungjawabk
diperlukan upaya an kinerjanya dan
meningkatkan menerapkan prinsip
manajemen merit dalam pelaksanaan
Pegawai Negeri manajemen aparatur
Sipil sebagai sipil negara;
bagian dari
Pegawai Negeri;
2 Ketentuan Umum Pasal 1 Pasal 1 Menurut saya
dilihat dari segi
pengertian yang
ada di dua uu ini,
bahwa UU ASN
disusun untuk
mengatur
ketentuan pokok
tentang
pengaturan dan
pengelolaan
Aparatur Sipil
Negara sebagai
profesi bagi para
pegawai negeri
sipil yang
bekerja pada
semua instansi
pemerintah
pusat, sekretariat
lembaga Negara,
sekretariat
lembaga
nonkementerian,
instansi
pemerintah
daerah, dan
perwakilan
Republik
Indonesia di luar
negeri.
Berbeda halnya
dengan UU
Kepegawaian
yang lebih
menitik beratkan
terhadap pegawai
negeri itu sendiri,
dan tidak melihat
lebih jauh seperti
halnya uu asn,
dalam hal ini
saya menafsirkan
bahwa dalam
konteks yang
lebih luas, uu asn
lebih berbasis
jabatan,
sedangkan UU
Kepegawaian
berbasis karir.
2 Asas, Prinsip, Nilai Tidak (Pasal 2- 5) UU ASN lebih
Dasar, Serta Kode diatur/dicantumk Diatur mengenai Asas, mengatur jelas
Etik Dan Kode an secara tegas Prinsip, Nilai Dasar, mengenai Asas,
Perilaku Serta Kode Etik Dan Prinsip, Nilai
Kode Perilaku Aparatur Dasar, Serta
Sipil Negara Kode Etik Dan
Kode Perilaku,
artinya UU ASN
telah melihat
secara detil
kekurangan di
UU
Kepegawaian
2 Jenis dan Status Pasal 2 Pasal 6) Dari 2 UU ini
Pegawai Negeri terdapat
terdiri dari : Pegawai Aparatur Sipil perbedaan yang
Negara (ASN) terdiri sangat mencolok
a. Pegawai Negeri atas: pada jenis dan
Sipil (PNS); a.Pegawai Negeri Sipil; status
b. Anggota Tentara dan kepegawaian,
Nasional b.Pegawai Pemerintah namun dalam
Indonesia; dan dengan Perjanjian Kerja kelangsungannya
c. Anggota (PPPK). dipandang perlu
Kepolisian kiranya agar PNS
Negara Republik Status: Pusat dan Daerah
Indonesia. 1.PNS merupakan tetap berada
Pegawai Negeri Pegawai ASN yang dalam daerah
Sipil diangkat sebagai kekuasaannya
sebagaimana pegawai tetap oleh masing masing,
dimaksud diatas, Pejabat Pembina walau maksud
terdiri dari : Kepegawaian dan UU ASN untuk
a. Pegawai Negeri memiliki nomor induk menasionalkan
Sipil Pusat; dan pegawai secara nasional. PNS, namun
b. Pegawai Negeri akan lebih
Sipil Daerah 2.PPPK merupakan baiknya diatur
Di samping Pegawai ASN yang juga status
Pegawai Negeri diangkat sebagai kepegawaian
sebagaimana pegawai dengan PNS didalam UU
dimaksud diatas, perjanjian kerja oleh ASN untuk
pejabat yang Pejabat Pembina mengatur lebih
berwenang dapat Kepegawaian sesuai jauh mengenai
mengangkat dengan kebutuhan status PNS.
pegawai tidak Instansi Pemerintah dan
tetap. ketentuan UU ASN.
3 Sistem Recruitment Pasal 15: Pasal 49: Merujuk pada
1. Jumlah dan Setiap instansi semangat
susunan pangkat menyusun kebutuhan reformasi
Pegawai Negeri jumlah dan jenis jabatan birokrasi,
Sipil yang PNS berdasarkan pengadaan
diperlukan analisis jabatan dan formasi dalam
ditetapkan dalam analisis beban kerja. UU pokok
formasi Pasal 50: kepegawaian
2. Formasi Penyusunan kebutuhan sebelumnya telah
sebagaimana jumlah dan jenis jabatan menjadi
dimaksud dalam PNS sebagaimana komoditas
ayat (1), dimaksud pada ayat (1) dalam kancah
ditetapkan untuk dilakukan untuk jangka politik,
jangka waktu waktu 5 (lima) tahun penempatan
tertentu yang diperinci per 1 jabatan struktural
berdasarkan (satu) tahun berdasarkan PNS dintervensi
jenis, sifat, dan prioritas kebutuhan dan oleh kepentingan
beban kerja yang sesuai dengan siklus politik sehingga
harus anggaran. kompetensi dan
dilaksanakan Pasal 51: kualifikasi PNS
Pasal 17: Pengadaan calon PNS tidak sesuai yang
Pegawai Negeri merupakan kegiatan dibutuhkan.
Sipil diangkat untuk mengisi jabatan
dalam jabatan yang lowong sesuai Permasalahan
dan pangkat kebutuhan pegawai sebagaimana
tertentu dimaksud
merupakan
dampak dari
lemahnya
implementasi
UU Pokok
Kepegawaian
serta kurangnya
norma-norma
yang mengatur.
Bila menelaah
sistem
rekruitmen PNS
ASN melalui
analisis jabatan
dan analisis
beban kerja maka
dapat diharapkan
bahwa
pengadaan
pegawai sesuai
dengan
kebutuhan yang
ada sehingga
mampu
menciptakan the
right man in the
right job, serta
meminimalisir
intervensi politik
dalam pengadaan
pegawai di
daerah dan
meanggulangi
semangat
kedaerahan
4 Pengembangan Pasal 31: Pasal 68A: Ditinjau dari
Pegawai Untuk mencapai 1 Setiap pegawai ASN aspek
daya guna dan berhak diberi pengembangan
hasil guna yang kesempatan untuk pegawai, ASN
sebesar-besarnya mengembangkan diri. 2 telah
diadakan Pengembangan diri mendeklarasikan
pengaturan dan sebagaimana dimaksud pengembangan
penyelenggaraan pada ayat (1) antara lain pegawai sebagai
pendidikan dan melalui pendidikan dan hak bagi setiap
pelatihan jabatan pelatihan, seminar, pegawai dengan
Pegawai Negeri kursus, workshop, dan berbafai
Sipil yang penataran perincian yang
bertujuan untuk telah disebutkan
meningkatkan padat pasal 68A
pengabdian, ayat (2)
mutu, keahlian, sedangkan dalam
kemampuan, dan UU Pokok-
ketramilan Pokok
Kepegawaian
sebelumnya tidak
dijelaskan secara
rinci mengenai
hak setiap
pegawai untuk
melakukan
pengembangan
diri. Dalam
reformasi
birokrasi, sumber
daya pegawai
negeri sipil yang
berkualitas
sangat
dibutuhkan
dalam
optimalisasi
pelaksanaan
tugas pokok dan
fungsi
pemerintahan
serta pelayanan
secara prima.
Dengan
demikian, setiap
pegawai harus
diberi
kesempatan dan
didorong untuk
melakukan
pengembangan
diri maka setiap
instansi wajib
memfasilitasi
dengan
memberikan
sarana
pengembangan
diri sebagaimana
dimaksud.Lebih
lanjut,
pengembangan
diri yang
terhambat akibat
penegakan
kebijakan yang
lemah pada UU
Pokok
Kepegawaian
menyebabkan
mobilitas PNS
juga menjadi
terbatas yang
secara lansung
dapat
melemahkan
NKRI
secara
keseluruhan.
5 Sistem Pasal 17 (2): Pasal 19: Ditinjau dari
Promosi/Pengangkat Pengangkatan Pengisian Jabatan Sistem Promosi,
an PNS dalam suatu Pimpinan Tinggi Utama penempatan
jabatan dan Madya pada jabatan yang
dilaksanakan kementerian, diatur oleh ASN
berdasarkan kesekretariatan lembaga mengisyaratkan
prinsip negara, lembaga non pengisian secara
profesionalisme struktural, dan terbuka dan
sesuai dengan Pemerintah Daerah kompetitif sesuai
kompetensi, dilakukan secara terbuka dengan
prestasi kerja, dan kompetitif di persyaratan
dan jenjang kalangan PNS dengan tertentu.
pangkat yang memperhatikan syarat Sedangkan
ditetapkan untuk kompetensi, kualifikasi, dalam UU
jabatan itu serta kepangkatan, pendidikan Pokok-Pokok
syarat obyektif dan latihan, rekam jejak Kepegawaian
lainnya tanpa jabatan dan integritas penempatan
membedakan serta persyaratan lain jabatan
jenis kelamin, yang dibutuhkan sesuai dilaksanakan
suku, agama, ras, dengan ketentuan berdasarkan
atau golongan peraturan perundang- prinsip
Pasal 22: undangan profesionalisme,
Untuk Pasal 64: prestasi kerja,
kepentingan Pengangkatan dan serta jenjang
pelaksanaan penetapan PNS dalam pangkat namun
tugas kedinasan jabatan tertentu tanpa indikator
dan dalam rangka sebagaimana dimaksud yang jelas
pembinaan PNS pada ayat (1) ditentukan mengenai sistem
dapat diadakan berdasarkan penilaiannya.
perpindahan perbandingan obyektif
jabatan, tugas, antara kompetensi, Secara garis
dan/atau wilayah kualifikasi, dan besar, ASN
kerja persyaratan yang menciptakan
dibutuhkan oleh jabatan basis karir
dengan kompetensi, terbuka
kualifikasi, dan sedangkan UU
persyaratan yang Pokok
dimiliki oleh pegawai Kepegawaian
justru
menyebabkan
basis karir
tertutup. Basis
Karir Terbuka
yang diusung
ASN sangat
sesuai dengan
nilai-nilai
reformasi
Birokrasi untuk
menghapuskan
intervensi politik
dalam
penempatan
jabatan terutama
jabatan struktural
di kalangan
pegawai yang
selama ini
dikenal dengan
my man .
My man atau
orang saya,
merukan
segelintir elite
yang dekat
dengan penguasa
sehingga
mendapat
amanah secara
eksklusif untuk
menguasai suatu
jabatan dengan
mengesampingka
n
berbagai sumber
daya manusia
lainnya di luar
kempok yang
justru lebih
berkualitas.
Dengan sistem
terbuka dan
kompetetitif,
diharapkan setiap
pegawai yang
telah memenuhi
syarat dapat
bersaing secara
sehat dan mampu
menciptakan
pejabat tinggi
birokrasi yang
kompeten.
6 Kewajiban (Pasal 4-6) (Pasal 23) Secara
Kewajiban PNS: Kewajiban Pegawai keseluruhan 2
a. Setia dan taat ASN: aturan
kepada Pancasila, a. setia dan taat pada mewajibkan
Undang-Undang Pancasila, Undang- kepada pns untuk
Dasar Undang Dasar Negara mentaati aturan
1945, Negara, Republik Indonesia aturan dari pns
dan Pemerintah, Tahun 1945, Negara itu sendiri, dan
serta wajib Kesatuan Republik harus sesuai
menjaga Indonesia, dan dengan pancasila
persatuan dan pemerintah yang sah; dan UUD 1945,
kesatuan bangsa b. menjaga persatuan namun secara
dalam Negara dan kesatuan bangsa; detail uu asn
Kesatuan c. melaksanakan lebih merincikan
Republik kebijakan yang tentang tanggung
Indonesia; dirumuskan pejabat jawab yang lebih
b. Setiap Pegawai pemerintah detail, mulai dari
Negeri wajib yang berwenang; ucapan, tindakan
menaati segala d. menaati ketentuan sampai ke
peraturan peraturan perundang- rahasia
perundang- undangan;
undangan yang e. melaksanakan tugas
berlaku dan kedinasan dengan penuh
melaksanakan pengabdian, kejujuran,
tugas kesadaran, dan tanggung
kedinasan yang jawab;
dipercayakan f. menunjukkan
kepadanya integritas dan
dengan penuh keteladanan dalam
pengabdian, sikap, perilaku, ucapan
kesadaran, dan dan tindakan kepada
tanggung jawab. setiap orang, baik di
c. Setiap Pegawai dalam maupun di luar
Negeri wajib kedinasan;
menyimpan g. menyimpan rahasia
rahasia jabatan. jabatan dan hanya dapat
Pegawai Negeri mengemukakan rahasia
hanya dapat jabatan sesuai dengan
mengemukakan ketentuan peraturan
rahasia perundangundangan;
jabatan kepada dan
dan atas perintah h. bersedia ditempatkan
pejabat yang di seluruh wilayah
berwajib atas Negara Kesatuan
kuasa Undang- Republik Indonesia.
undang.
PPPK
(Pasal 106)
(1) Pemerintah
wajib memberikan
perlindungan berupa:
a. jaminan hari tua;
b. jaminan kesehatan;
c. jaminan kecelakaan
kerja;
d. jaminan kematian; dan
e. bantuan hukum.
(2) Perlindungan
berupa jaminan hari tua,
jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan
kerja, dan jaminan
kematian
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a,
huruf b, huruf c, dan
huruf d dilaksanakan
sesuai dengan sistem
jaminan sosial nasional.
(3) Bantuan hukum
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e,
berupa pemberian
bantuan hukum dalam
perkara yang dihadapi di
pengadilan terkait
pelaksanaan tugasnya.