Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
IBROHIM,SE.,M.AK
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BINA BANGSA
BANTEN
Munculnya istilah Forensik dalam dunia akuntansi
menakjubkan banyak pihak, karena memang keahlian ini sebelumnya
banyak ditemukan pada dunia medis dan kedokteran yang dijadikan
sebagai bahan (bukti) kesaksian saat terjadi sengketa di pengadilan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Pusat Bahasa
mendefinisikan forensik secara terbatas yaitu
1. forensik merupakan cabang ilmu kedokteran yang
berhubungan pemaparan fakta medis pada masalah
hukum,
2. ilmu bedah yang bekaitan dengan penentuan identitas
mayat seseorang yang ada kaitannya dengan kehakiman
dan peradilan.
Menurut Merriam Websters Collegiate Dictionary forensik
dalam bidang akuntansi diartikan sebagai penerapan
disiplin akuntansi pada masalah hukum.
Maka dengan definisi forensik sebagai penerapan akuntansi pada
masalah hukum, hal ini yang merupakan akibat dari perkembangan
pesat dalam dunia ekonomi dan bisnis, ruang lingkup perusahaan
yang semakin tidak terbatas dan tidak terkendali yang diikuti tidak
tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan yang sampai kasusnya
dibawa dalam ranah hukum. Sehubungan dengan masalah tersebut,
karna bukti yang dibawa ke pengadilan juga bersifat keuangan yang
merupakan produk dari akuntan maka munculah istilah akuntansi
forensik sebagai kesaksian ahli dibidang akuntansi.
AKUNTANSI FORENSIK?
Fraud atau yang sering dikenal dengan istilah kecurangan merupakan hal
yang sekarang banyak dibicarakan di Indonesia. Pengertian fraud itu sendiri
merupakan penipuan yang sengaja dilakukan, yang menimbulkan kerugian
pihak lain dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan dan atau
kelompoknya (Sukanto, 2009)1[7]. Sementara Albrecht (2003) mendefinisikan
fraud sebagai representasi tentang fakta material yang palsu dan sengaja atau
ceroboh sehingga diyakini dan ditindaklanjuti oleh korban dan kerusakan
korban. Dalam bahasa aslinya fraud meliputi berbagai tindakan melawan
hukum.
KLASIFIKASI FRAUD
3) Korupsi (Corruption)
Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama
dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan jenis
yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan
hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik
sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali
tidak dapat dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati
keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest),
penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities) dan
pemerasan secara ekonomi (economic extortion).
1) Greed (keserakahan)
2) Opportunity (kesempatan)
3) Need (kebutuhan)
4) Expossure (pengungkapan)
a. Faktor Generic
b. Faktor Individu
FRAUD EXAMINITION
Cara pencegahan fraud dapat dilakukan dengan cara (Amrizal, 2004) yaitu
sebagai berikut:
4) Pemantauan (monitoring)
(b) Transparansi
(e) Moralitas
(g) Komitmen
3. Kejahatan Perbankan
Program ini dapat diikuti dengan salah satu Metode belajar mengajar:
1. Belajar jarak jauh melalui internet, online atau offline, anytime. Materi
dikirimkan ke alamat email Anda setelah menyelesaikan tahapan-tahapan
sebelumnya: pendaftaran, pembayaran biaya program, belajar mandiri,
menjawab soal-soal ujian, mengerjakan tugas mandiri, mengerjakan tugas
praktek, belajar mandiri, dan membuat laporan akhir, ujian akhir dan
penyerahan tanda lulus: Sertifikat atau Diploma. Penyerahan tanda lulus dapat
dilakukan pada saat atau setelah wisuda.
Menurut The U.S. News and World Report (2002), akuntansi forensik berada di
urutan teratas daftar karir dengan masa depan paling cerah. US News & World
Report mengidentifikasi akuntansi forensik sebagai salah satu dari 20 trek
pekerjaan panas di masa depan.