Vous êtes sur la page 1sur 3

Nama : Fatima Sari Devi

NIM : A311 14 019

Program Audit dan Membangun Keseluruhan Audit

A. Mendefinisikan Ruang Lingkup dan Tujuan Keseluruhan Audit Internal


Untuk mendefinisikan keseluruhan audit, audit internal harus mereview dan
memahami entitas yang potensial, dalam arti unit bisnis/area operasi dan unit yang dapat
diaudit dalam unit bisnis tersebut.
Contoh kegiatan yang dapa diaudit :
Peraturan, prosedur, praktek
Manufaktur, distribusi, rantai persediaan
Sistem informasi
Lini produk
Fungsi seperti pembelian, akuntansi, finance, marketing dll
Dalam mendeksripsikan keseluruhan audit, CAE dan supporting internal audit team
akan memulai dengan bagan organisasi yang mendetail untuk mendeskripsikan entitas
tsb. Tim audit juga harus menentukan focal point dari audit.
Contoh dari titik focal point tersebut misalnya :
1. IT access controls
2. System security configuration
3. Monitoring and incident response
4. Security management and administration
5. Focal point dalam IT infrastructure universe misalnya:
6. Structure and strategy
7. Methodologies and procedures
8. Measurement and reporting
9. Tools and technology
Unit perusahaan yang auditable harus terus diupdate sebagai bagian dari proses
perencanaan audit internal.

B. Assessing Internal Audit Capabilities and Objectives


Daftar mendetail dan panjang mengenai daftar entitas yang dapat diaudit akan sia-sia
tanpa kemampuan dan sumber daya untuk melaksanakan audit. Internal audit harus
realistis dalam membuat daftar audit universe. Auditor harus memahami risiko kontrol
dalam setiap entitas yang hendak diaudit.
Internal audit harus menganalisis potensi dari entitas yang hendak diaudit berdasarkan :
Ciptakan control objective yang tinggi untuk setiap kandidat audit universe
Nilai risiko dari setiap kandidat
Koordinasikan internal audit dengan kepentingan audit dan tata kelola lainnya\
Ciptakan control objective yang tinggi untuk setiap item dalam audit universe
Buat kuesioner untuk preliminary control assessment
Hasil dari review dan analisis, auditor harus membuat audit universe schedule yang
menunjukkan area yang potensial untuk direview.
C. Audit Universe Time and Resource Limitations
Dalam daftar potensial auditable entity, mungkin ada entitas yang tidak mungkin untuk
direview, karena adanya keterbatasan ukuran, batasan dan budget. Langkah yang harus
dilakukan adalah melihat daftar preliminary audit universe dan tentukan mana yang
basisnya annual atau semi annual. Langkah selanjutnya adalah melihat sisa di daftar dan
tentukan apakah waktu dan sumber daya memungkinkan untuk review mereka. Range
waktu yang ideal adalah 3-5 tahun. Selain waktu, jika butuh sumber daya spesialis lain,
hal ini harus didokumentasikan. Semua data ini akan membantu internal audit untuk
membentuk preliminary audit universe. Dokumen ini akan direview oleh senior
management dan disetujui oleh komite audit.

D. Selling the Audit Universe to the Audit Committee and Management


Komite audit yang memiliki wewenang untuk mereview dan menyetujui audit universe.
Audit universe schedule harus disiapkan dan diupdate per tahun untuk review dan
persetujuan komite audit. Perubahan-perubahan dapat terjadi atas keinginan komite
audit.
Namun, komite audit tidak sering bersentuhan langsung engan proses audit, di sini CAE
sebagai perpanjangan tangan yang diandalkan komite untuk melakukan audit dan
melapporkan hasilnya pada komite audit. CAE akan mempresentasikan dan meyakinkan
komite audit untuk menyetujui konsep yang telah disusun.

E. Assembling Audit Programs: Audit Universe Key Components


Agar konsisten, auditor menggunakan program audit untuk melaksanakan prosedur audit
secara konsisten dan efektif untuk tipe audit yang sama. Program audit merupakan alat
untuk merencanakan, mengarahkan dan mengontrol kerja audit dengan menyebutkan
secara spesifik langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan audit. Fungsi
internal audit yang baik akan memiliki program audit untuk aktivitas audit yang sering
berulang. Namun program audit tidak dapat diterapkan jika sifat prosedur unik dan
berbeda.

1. Audit Program Formats and Their Preparation


Audit program adalah prosedur yang mengambarkan langkah yang harus dilakukan
auditor dalam fieldwork.
Program harus selesai setelah penyelesaian survey lapangan namun sebelum
melaksanakan prosedur audit. Program audit ditujukan sebagai petunjuk bagi auditor
internal yang kurang berpengalaman maupun yang telah berpengalaman.
Bergantung pada tipe audit yang direncanakan, program audit biasanya mengikuti
salah satu dari ketiga format berikut : (1) set prosedur umum audit, (2) prosedur audit
dengan instruksi detail bagi auditor, atau (3) checklist untuk compliance reviews.
Audit program dengan bentuk checklist memiliki kelemahan, yaitu : auditor
yang belum memiliki banyak pengalaman mungkin akan melewatkan masalah karena
hanya menyelesaikan checklist tanpa menggali masalah lebih dalam. Audit program
sebaiknya menempatkan follow up inquiries pada area yang mungkin menimbulkan
pertanyaan. Kelemahan lain adalah auditor mungkin akan melewatkan memeriksa
bukti penting karena hanya menjawab pertanyaan. Akan mudah menjawab ya tanpa
memikirkan bukti apa yang mendukung pernyataan tersebut.
Teknik audit advanced dapat diterapkan jika memungkinkan, seperti
computer-assisted audit tools and techniques (CAATTs). Penggunaan prosedur
statistical sampling akan membuat auditor lebih mudah meng-extract data dari
populasi besar. Tidak ada program audit yang standard dan dapat selalu digunakan di
semua kondisi. Intinya suatu program harus menjadi dokumen yang dapat
mengarahkan auditor dan dapat mendokumentasikan aktivitas yang dilakukan.

2. Types of Program Audit Evidence


Program audit yang bagus akan menuntun auditor dalam proses pengumpulan
bukti. Salah satu bukti yang paling kuat adalah hasil observasi auditor atau konfirmasi
pihak independen. Respon kasual dari audittee dianggap sebagai bukti yang lemah,
dari bukti tertulis yang ditandatangani. Dalam melakukan survey lapangan, sebaiknya
adalah seorang personel senior/auditor in charge.
Langkah audit yang dilakukan akan berbeda tergantung karakteristik entitas
yang diaudit. Meski begitu, keseluruhan audit internal harus dilaksanakan.

F. Audit Universe and Program Maintenance


Dokumen audit universe adalah deskripsi umum atas seluruh unit audit yang dapat
direview fungsi internal audit. Selanjutnya perencanaan akan menentukan kedalaman dan
batasan dalam aktivitas audit. Universe menjadi peta besar yang meliputi teritori dan
batasan internal audit. Hal ini dapat menjadi basis komunikasi ke komite audit dan untuk
perencanaan aktivitas audit ke depan.
Dokumen audit universe tidak harus selalu berubah sesuai perubahan kecil, namun
yang penting tetap update. Audit universe yang efektif akan mendefinisikan perencanaan
audit tahunan dan menjadi media untuk mendeskripsikan aktivitas dari audit.
Audit internal perlu mengembangkan format program audit standard untuk semua
review aktivitas audit yang sifatnya repetitive dan regular. Audit program dapat menjadi
learning tool dan mekanisme untuk mempersiapkan audit internal yang lebih konsisten
dan efektif. Memahami bagaimana membangun dan menggunakan audit universe serta
program audit pendukung merupakan kunci Common Body Of Knowledge(CBOK) yang
harus dimiliki internal auditor.

Vous aimerez peut-être aussi