Vous êtes sur la page 1sur 18

MODUL PERKULIAHAN

ANALISIS
STRUKTUR II
Langkah-langkah Analisis
Struktur pada Program Bag.1

Fakultas Program Studi E-Learning Kode MK Disusun Oleh

08
Fakultas Teknik Sipil Teknik Sipil Agung Sumarno, ST MT
Dan Perencanaan

Abstract Kompetensi
Analisis struktur metode matriks Mahasiswa mampu memahami
adalah suatu metode untuk penggunaan metode matriks kekakuan
menganalisis stuktur dengan bantuan
matriks yang terdiri dari matriks elemen
kekakuan, matriks perpindahan dan
matriks gaya
SISTEM STRUKTUR

2.1.1 Umum

1. Fungsi Bangunan : Vertical Wind Tunnel


2. Struktur : Struktur Beton dan Baja 3 Dimensi
3. Jumlah Lantai : 6 (enam)

Gambar 2.1.1. 3D Sistem Stuktur Sky Diving

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
4. Subsistem struktur
Table. Subsistem struktur

Lantai Elevasi (m)

Pondasi dan Basement -5.10


Lantai 1 0.00
Lantai 2 +4.00
Lantai 3 +10.00
Lantai 4 +14.00
Atap +19.00

Atap (+19,00 m)

Lantai 4 (+14,00 m)

Lantai 3 (+10,00 m)

Lantai 2 (+4,00 m)

Lantai 1 (0,00 m)

Level tanah asli (-2,60 m)


Pondasi dan Basement (-5,10
m)

2 3 4 6 7

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2.1.2 . Sistem Struktur AS

Atap (+19,00 m)

Lantai 4 (+14,00 m)

Lantai 3 (+10,00 m)

Lantai 2 (+4,00 m)

Lantai 1 (0,00 m)

Level tanah asli (-2,60 m)

Pondasi dan Basement (-5,10


m)

F E D C B A

Gambar 2.1.3 Sistem struktur AS 4

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
Atap (+19,00 m)

Lantai 4 (+14,00 m)

Lantai 3 (+10,00 m)

Lantai 2 (+4,00 m)

Lantai 1 (0,00 m)

Level tanah asli (-2,60 m)

Pondasi dan Basement (-5,10


m)

3 4

Gambar 2.1.4 Sistem Struktur AS A

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
5. Atap
Atap pada struktur sky diving merupakan kombinasi pelat beton dengan balok baja. Berikut ini
adalah denah dari atap

3 4

F B3

B3

E B3

B3

D B3
B4 B4
B3

B3

B3

C B3

B3
B3
B
B3

B3
A

Gambar 2.1.5 . Denah atap beton

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
6. Lantai
a. Lantai 1
Lantai 1 merupakan kombinasi pelat beton dan balok beton serta kolom baja
Berikut ini adalah denah lantai 1

2 3 4 6 7

B7
F
B7 Void B7
B9 B6 B7 B9
E
B8 B8
B7 Pelat Beton B7
B9 B9
D
B6
B7
B7 Tanah urugan B7 Void B7 B9 Tanah urugan B7

B9 B6 B9
C
B8 B8
B7 Pelat Beton B7
B9 B9
B
B6 B7
B7 Void B7
B7
A

Gambar 2.1.6. denah lantai 1

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
b. Lantai 2
Lantai 2 merupakan kombinasi pelat beton, balok baja, dan kolom baja Berikut ini adalah
denah lantai 2

2 3 4 6 7

F B4
B4 B4
B4 B4 B3 B3
E
B4 B2 B2

B5 B4 B4
D
B4
B3 B3
B4 B4 B4
B5 B5 B3 B4 B3 B3
B3 B3
B4
B4 B4
C
B5

B4 B2 B2
B
B4 B4 B3 B3
B4 B4
B4
A

Gambar 2.1.7. denah lantai 2

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
c. Lantai 3
Lantai 3 merupakan kombinasi pelat beton, balok baja, dan kolom baja
Berikut ini adalah denah lantai 3

2 3 4 6 7

F
B4
B4 B4
B4 B4 B3 B3
E
B2 B4 B2 B2

D B2 B5 B2 B2
B2 B4
B2 B2
B4 B2 B4 B4
B5 B5 B2 B2 B2 B4
B2 B2 B2
B4
C B2 B2 B2
B5
B2
B4 B2 B2
B
B4 B4 B3 B3
B4 B4
B4
A

Gambar 2.1.8. denah lantai 3

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
d. Lantai 4
Lantai 4 merupakan kombinasi pelat beton, balok baja, dan kolom baja
Berikut ini adalah denah lantai 4

3 4

F
B4
B4 B4

E B4

B5 B5 B5
D B5

B5 B5

C
B5
B5 B5 B5

B
B4
B4 B4
B4
A

Gambar 2.1.9. Denah lantai 4

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
7. Pondasi dan Basement
Pondasi dan basement didesain dengan konsep sebagai sebuah caisson masif yang menahan
struktur bagian atas , seperti pada gambar di bawah ini

Gambar 2.1.10. 3D Model pondasi dan basement

3 4

BS
F
BS
BS BS
BS
E

BS BS
BS
D

BS BS
BS
BS BS

BS BS

C
BS

BS BS
BS
B
BS
BS BS
BS
13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id

A
BS
3
Gambar 4 Sloop Basement
2.1.11. Denah Balok

BS

1 1
BS

BS

+ 0,00
Dinding t= 20 cm

Level tanah asli - 2,60

Gambar 2.1.12. Denah Dinding Basement

Pelat lantai t= 20 cm

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 - 5,10
Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2.1.13. Potongan 1-1 Dinding Basement

8. Tebal Pelat Beton :

Lantai Tebal (mm)

Lantai Basement Beton 200

Dinding basement Beton, H : 5 m 200


Lantai 1 Beton 120
Lantai 2 Beton 120
Lantai 3 Beton 120
Lantai 4 Beton 120
Lantai Atap Beton 120

9. Tipe Kolom :

Tipe Kolom Properti

K1 Baja HWF 350.350.19.12

K2 Baja HWF 400.400.21.13


KP1 Beton 350 x 500
KP2 Beton 500 x 650

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
10. Tipe Balok :

Tipe Balok Properti

B1 Baja IWF 200.100.8.5,5

B2 Baja IWF 300.150.9.6,5


B3 Baja IWF 350.175.11.7
B4 Baja IWF 400.200.13.8
B5 Baja IWF 500.200.16.10
B6 Beton 400 x 750
B7 Beton 300 x 600
B8 Beton 300 x 400
B9 Beton 200 x 400
BS Beton 300 x 600

2.1.2 Metode Analisa

Analisa struktur portal utama : Portal Tiga Dimensi dengan bantuan program SAP 2000 Versi 15

2.1.3 Acuan

Standar Indonesia

1. Tata cara perhitungan struktur beton untuk truktur bangunan gedung (SNI 03-2847-2002)
2. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung
(SNI 03-1726-2002)
3. Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung (SKBI 1.3.53.1987)
4. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (SNI 03-1729-2002)
Standar Internasional

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
5. ASTM A 615M (1993a). Standart Specification for Deformed and Plain Billet-Steel Bars for
Concrete Reinforcement. Annual Book of ASTM Standarts, Volume 01.04, pp.353 - 357
6. AISC Specification for Structure Steel Building (Allowable Stress Design, Load Resistence
Factor Desgn and Plastic Design)

2.1.4 Spesifikasi Material

1. Mutu Baja :
Pada perencanaan ini digunakan mutu baja BJ 41 , sesuai dengan tabel SNI 03-1729-2002

Tabel . sifat mekanis baja struktural SNI 03-1729-2002

2. Mutu Beton :
Balok dan Kolom : K-300 (fc=24.9 MPa)
Pelat : K-300 (fc=24.9 MPa)
Sloop : K-300 (fc=24.9 MPa)

2.1.5 Pembebanan

2.1.5.1 Beban Mati (DL)

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
a. Berat sendiri struktur

Berat sendiri struktur secara otomatis dihitung oleh software (SAP 2000)

b. Beban superimposed

berdasarkan SKBI 1.3.53.1987 berat komponen gedung

- Adukan per cm tebal dari semen : 21 kg/m2


- Penutup lantai dari ubin dan semen portland, teraso dan beton, tanpa adukan per cm tebal :
24 kg/m2
- Langit langit dari semen asbes (eternit dan bahan lain sejenisnya) : 11 kg/m 2
- Penggantung langit-langit dari kayu : 7 kg/m2
Sehingga beban superimpose

1. Adukan 4 cm = 4 x 21 kg/m2 = 84 kg/m2


2. Finishing keramik 1 cm = 24 kg/m2
3. Langit-langit + penggantung + lain-lain = 42 kg/m2
+
Beban superimposed total (SDL) = 150 kg/m2

c. Beban mesin = 3500 kg/unit

berdasarkan data mesin yang akan digunakan

d. Beban Dinding = 250 kg/m2

berdasarkan SKBI 1.3.53.1987 dinding pasangan bata merah setengah batu 250 kg/m2

e. Beban Corner Fan = 2 Ton

berdasarkan data beban yang akan digunakan

2.1.5.2 Beban Hidup (LL)


a. Lantai atap = 150 kg/m2

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
berdasarkan SKBI 1.3.53.1987 beban hidup pada atap dan/bagian atap serta pada struktur
tudung (canopy) yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang harus diambil minimum
sebesar 100 kg/m2 bidang datar

b. Lantai tipikal kantor = 400 kg/m2


Berdasarkan SKBI 1.3.53.1987 lantai untuk pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang
arsip, toko buku , ruang alat-alat, dan ruang mesin, harus direncanakan terhadap beban hidup
yang ditentukan sendiri dengan minimum 400 kg/m2

2.1.5.3 Beban Gempa (EQ)

Adapun parameter-parameter pembebanan gempa yang akan digunakan dalam analisa struktur
Vertical Wind Tunnel adalah sebagai berikut:

Lokasi struktur berada di wilayah gempa : 4


Analisa yang digunakan : Statik eqivalen
Struktur berada di atas tanah keras
Dalam perencanaan ini, pembebanan gaya gempa dianalisis sebagai beban statik ekivalen di
mana beban gempa dimodelkan sebagai gaya lateral terpusat yang bekerja pada tiap-tiap node
pertemuan balok dan kolom luar daripada sistem struktur ini.

Berdasarkan SNI 03-1726-2002 , Kombinasi Pembebanan antara lain:

1. 1,4DL
2. 1,2DL + 1,6LL
3. 1,2DL + 1LL + 1EQx 0,3EQy
4. 1,2DL + 1LL + 0,3EQx 1EQy
5. 0,9DL + 1EQx 0,3EQy
6. 0,9DL + 0.3EQx 1EQy
Dimana :

DL : Beban mati, termasuk SIDL

LL : Beban hidup
13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id
EQx : Beban gempa arah x

EQy : Beban gempa ayah y

Daftar Pustaka

Nasution, Amrinsyah., (2010) : Teori Elastisitas, Penerbit ITB, Bandung.

Nasution, Amrinsyah., (2010) : Metode Elemen Hingga, Penerbit ITB, Bandung.

Nasution, Amrinsyah., (2009) : Metode Matrik Kekakuan Analisis Struktur, Penerbit ITB, Bandung.

13 Persamaan simultan & penyelesaiaan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Agung Sumarno http://www.mercubuana.ac.id

Vous aimerez peut-être aussi