Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pertimbangan-pertimbangan akuntansi
Walaupun telah ada perbaikan perbakan dan modifikasi modifikasi yang dilakukan untuk
meninternasionallsasikan teori anggaran modal,fakta menunjukkan bahwa belum terjadi kemajua
yang signifikan dalam implementasi actual dan perbakan konseptual ini.
PERENCANAAN LABA
Salah satu area yang paling memerlukan analisis efek-efek tukar adalah area analisis
profitabilita. Komunikasi tujuan-tujuan keuangan kepada level-level tanggungjawab yang sesuai
dalam organisasi biasanya berbentuk rencana-rencana laba yang digunakan sebagai basis bagi
proyeksi manajemen kas, keputusan -keputusan operasi, dan pola-pola kompenasi manajemen.
Konsistensi
Kencenderungan untuk meningkatkan laba korporasi adalah suatu fenomena yang tampak
tidak terbatas pada suatu negara tertentu. Eropa, Jepang dan AS terhadap tujuan yang
berorientasi pada akuntansi yaitu, memaksimumkan pertumbuhan laba korporasi, bukan pada
tujuan ideal teoritis yaitu, memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Namun, potensi konflik
bisa timbul dalam kasus-kasus dimana sistem evaluasi kinerja tidak mencerminkan sifat-sifat
khusus dari operasi luar negeri yang mungkin meletakkan tekanan pada target-target selain laba
jangka pendek.
Kinerja Unit vs Kinerja Manajerial
Kinerja suatu operasi luar negeri mungkin dipengaruhi oleh tindakan-tinndakan berbagai
pihak, masing-masing memiliki kepentingannya sendiri dengan entitas luar negeri yang
dimaksud. Pihak-pihhak ini diantaranya stakeholder, manajemen lokal, manajemen pusat,
pemerintah tujuan dan pemerintah negara induk.
Aspek-aspek lain dari kinerja unit luar negeri berkaitan dengn keputusan-keputusan yang
dibuat oleh kantor pusat. Untuk melindugi nilai aset yang berlokasi dalam negara-negara yang
mudah mengalami devaluasi. Sert tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan pemerintah tujuan
juga bisa mempengaruhi secara langsung hasil-hasil operasi perusahaan anak luar negeri,
menjadi lebih baik atau lebih buruk. Rasio-rasio kapitalisasi minium yang diwajibkan dalam
berbagai negara seringkali menimbulkan bias terhadap perhitungan tingkat pengembalian
perusahaan anak dengan menaikkan basis investasi dibandingka dengan laba.
Kriteria-Kriteria Kinerja
Meurut Controller B, adalah :
1. Kriteria tunggal tidak bisa mencakup semua segi kinerja yang ingin dievaluasi oleh
manajemen kator pusat.
2. Dua kinerja keuangan yang dipergunakan secara luas oleh perusahaan-perusahaan
multinasional dalam mengevaluasi operasi-operasi luar negeri mereka.
Kedua kriteria yang dimaksud adallah pengembalian atas investasi dan anggaran kinerja.
Esensi dari budgetar control adalah bahwa setiap perbedaan antara anggaran dan kinerja
aktual dapat ditelusuri kemanajer unit yang bertanggungjawab.
Ukuran-ukuran non-keuangan yang umumnya dianggap penting adalah :
a. Pangsa pasar yang diukur oleh penjualan atau pesanan yang diterima sebagai
persentase dai total penjualan dalam pasar
b. Pengembangan karyawan
c. Moral karyawan
d. Produktivitas
Yang tidak kalah signifikan adalah area tanggungjawab sosial dan hubungan dengan
pemerintah tujuan. Faktor-faktor non-keuangan jugga membeerikan konstribusi pada sukses
yang berkelanjutan diluar negeri.
Isu-Isu Pengukuran
Akuntansi bagi Perubahan Harga
Akuntan-akuntan dan manajemen-manajemen perusahaan dibanyak negara masih belum
mencapai persetujuan mengenai apakah manfaat-manfaat yng dihasilkan karena memasukkan
efek-efek perrubahan harga secara formal kedalam sistem evaluasi kinerja internal melebihi
biayanya.
Terdapat 6 Konsekuensi negatif dari inflasi terhadap perkiraan-perkiraan biaya historis :
1. Harga pokok penjualan disajikan terlalu rendah dibanddingkan penjualan berjalan
2. Kapitalisasi yang dipergunakan disajikan terlalu rendah relatif terhadap nilai berjalannya
3. Sebagai akibat dari 1 dan 2, pengembalian atas kapital disajikan "dua kali" lebih tinggi
4. Perbandingan kinerja divisional yang didasarkan pada aset-aset yanga sama tetapi dengan
struktur usia yang berbeda akan tidak relevan
5. Perbandingan kinerja perusahaan-perusahaan anak antara-negara menjadi tidak berguna
6. Perbandingan kinerja antar periode tidak valid
Isu-Isu Pengukuran
Translsi Valuta Asing
Kinerja keuangan dari sebuah unit luar negeri dapat diukur dari sudut valuta lookal,
valuta induk atau keduanya. Kerangka valuta yang dipakai bisa menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap penilaian kinerja suatu unit luar negeri serta kinerja manajernya. Akibat
fluktuasi nilai valuta asing, statik-statik operasi yang tadinya bagus jika diukur dalam valuta
lokal bisa menjadi buruk jika diekspresikan dalaam valuta induk.
Mereka yang menyukai perspektif valuta lokal, merasa bahwa, karena transaksi-
transaksi luar negeri terjadi dalam lingkungan luar negeri dana dalam valuta asing, titik pandang
valuta lokal harus dipakai. Ketika evaluasi dilakukan dalam valuta lokal, keuntungan dan
kerugian translasi valuta asing tidak dipertimbangkan. Jad, unit luar negeri dievaluasi
berdasarakan kinerjanya dalam lingkungan lokal dan dalam valuta lokal.
Dalam jangka panjang, daya tarik unit luar negeri sebagai tempat investasi harus diukur
dari segi valuta negara induk. Perspektif valuta induk lebih sesuai dengan keputusan-keputusan
perencanaan strategi dan invstasi jangka panjang. Corporate treasury bertanggung gugat bagi
pengelolaan risiko-risiko nilai tukar, aik translasi maupun transaksi, maka pengukuran statik-
statik kinerja luar negeri dalam valuta induk merupakan tindakan yang logis.
Lessard dan Lorange, 3 nilai tukar yang dipergunakan dalam membuat anggaran operasi
awal periode :
1. Nilai tukar spot aktual yang berlaku pada saat anggaran dibentuk
2. Nilai tukar yang diproyeksikan akan berlaku pada akhir periode anggaran
3. Tukar aktual pada akhir periode jika anggaran diperbaruhi setiap kali terjadi perubahan
nilai tukar
Standart-Standart Kinerja
Sebuah perusahaan mungkin memiliki tujuan-tujuan yang berlaku bagi seluruh
korporasi. Faktor-faktor kuantitatif bisa dimaksukkan dalam anggaran perusahaan nak dan
selanjutnya bisa dibandingkan dengan hasil-hasil aktual. Kinerja jga bisa diukur sepanjangwaktu,
dan perusahaan-perusahaan mungkin mewajibkan peningkatan dalam rasio-rasio atau laba
tertentu.
Perbandingan kinerja unit-unt luar negeri relatif terhadap pesaing-pesaing baik dalam
negara yang sama maupun antara negara bisa sangat berguna. Membandingkan perusahaan-
perusahaan dengn unit-unit lain dari perusahaan induk, baik dalam negeri sendiri maupun yang
ada diluar negeri, juga harus disertakan kehati-hatian karena masalah daya banding bisa muncul.
Perbedaan-perbedaan dalam tujuan perusahaan anak otomatis akan menimbulkan bias pada
perbandingan kinerja kecuali jika tujuan-tujuan tersebut dipertimbnagkan secara langsung.