Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Arti dari kepemimpinan sendiri adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh
yang dilakukan oleh seorang pemimpin kepada anggota yang ada di dalamnya dalam
mewujudkan tujuan organisasi. Kepemimpinan tergantung pada hati dan bukan menggunakan
otak. Kepemimpinan bisa dimiliki oleh siapa saja tanpa memandang siapa dia.
Kepemimpinan dalam prosesnya akan menciptakan seorang pemimpin yang memiliki
integritas yang tinggi dalam tindakan maupun sikapnya. Namun pada kenyataannya, di
sekitar kita masih sangat banyak krisis kepemimpinan yang terjadi. Contoh yang saya ambil
kali ini adalah krisis yang terjadi di Program Studi Akuntansi. Saya sering mengamati sangat
sulit bagi suatu organisasi di Program Studi ini untuk menemukan bibit pemimpin bagi suatu
kepanitiaan atau dalam pergantian masa jabatan.
Penyebab sebenarnya terjadi hal seperti ini adalah kebanyakan mahasiswa takut
apabila mereka mengikuti kegiatan, IPS mereka akan turun karena waktu belajar dipotong
untuk suatu kegiatan tertentu karena mereka menganggap kegiatan itu kurang penting dalam
dunia kerja nantinya; yang kedua adalah mereka merasa takut dan belum berani dalam
memimpin; selanjutnya open recruitment menjadi momok yang menyeramkan bagi mereka.
Kebanyakan dari mahasiswa di program studi ini juga lebih memililh kepanitiaan yang
sifatnya non akademik dan menyenangkan daripada program kerja yang sifatnya akademik.
Mungkin yang kurang kita ketahui bahwa, di dunia kerja nantinya yang diutamakan
adalah softskill sedangkan untuk IP menjadi bahan pertimbangan. Namun anggapan itu sering
di salah artikan oleh sebagian orang dan sering terbalik. Kemudian untuk mengatasi hal
tersebut, dalam program studi nantinya dijelaskan pentingnya berkegiatan dalam dunia kerja,
hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan seminar yang diwajibkan bagi mahasiswa dan
mendatangkan profesi-profesi akuntan untuk menjelaskan bagaimana sejarah kerja mereka.
Dengan dilakukannya hal tersebut diharapkan krisis kepemimpinan yang terjadi di suatu
program studi bisa diatasi dan anggapan-anggapan yang salah mengenai penyebab krisis bisa
ditangkis.