Vous êtes sur la page 1sur 3

RESUME MPF (METODE PENGUKURAN FISIKA)

ANGKA PENTING
Latar Belakang
Angka Penting merupakan bagian terpenting dalam ilmu fisika khususnya dalam bidang
pengukuran. Mengukur sangat berbeda dengan menghitung. Kita dapat menghitung jumlah
lembaran kertas secara pasti. Akan tetapi, pengukuran selalu memiliki ketidakpastian. Misalnya
ketebalan kertas yang diukur dengan menggunakan micrometer sekrup dan tinggi benda yang
diukur dengan menggunakan meteran. Makin banyak angka penting, makin teliti pengukuran
tersebut. Semakin besar tingkat ketelitian alat ukur, maka semakin kecil tingkat ketidakpastian
dalam pengukuran
Pada hasil pengukuran mistar dinyatakan dalam bilangan penting yang mengandung 4 angka
penting : 114,5 mm. Tiga angka pertama, yaitu: 1, 1, dan 4 adalah angka eksak/pasti karena
dapat dibaca pada skala, sedangkan satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran karena
angka ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir.

Pengertian Angka Penting


Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting
terdiri atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan alat ukur yang
digunakan.

Ketentuan Angka Penting

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting


Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting; 78,99 m memiliki 4 angka penting;

2. Semua angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting; 2,0067 memiliki 5 angka penting

3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol setelah angka bukan
nol termasuk angka penting.
Contoh : 0,0060 m memiliki dua angka penting

4. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka nol
harus ditulis dalam notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan angka
penting.
Contoh: 8900 gr ditulis menjadi 8,9 x 103 gr memiliki dua angka penting

5. Semua angka nol yang terletak di deretan akhir dari angka-angka yang ditulis dibelakang
koma desimal termasuk angka penting
Contoh : 23,30 memiliki 4 angka penting
6. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 memiliki 2 angka penting

7. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol sebelum angka
bukan nol tidak termasuk angka penting.
Contoh: 0,005 memiliki 1 angka penting

Aturan Pembulatan Angka

Ketika angka-angka ditiadakan dari suatu bilangan, nilai dari angka terakhir yang
dipertahankan ditentukan dengan suatu proses yang disebut pembulatan bilangan. Aturan
pembulatan bilangan tersebut, antara lain:
1. Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil,
maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 =
75,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008 ( kedua
angka yang dicetak tebal ditiadakan
2. Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5 atau lebih
besar, maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka
terakhir yang dipertahankan bertambah satu

Secara ringkas dapat disimpulkan :


Membulatkan ke atas jika angka di belakang pemotongan di antara 5-9 Tidak dibulatkan ke
atas jika angka di belakang pemotongan di antara 0-4

Hasil pada Jumlah Angka Penting yang Angka yang


Kalkulator Dibutuhkan Dilaporkan

5.937.458 3 5.940.000

0,23946 3 0,239

0,23956 3 0,240

Contoh (1) 1,037878 = 1,038 (ketiga angka yang diberi garis bawah dihilangkan,
sedangkan angka 7 yang dicetak tebal, dibulatkan menjadi 8).
Contoh (2) 28,02500 = 28,03 (ketiga angka yang diberi garis bawah ditiadakan. Angka 2
yang dicetak tebal diubah menjadi 3).
Contoh (3) : 12,897 = 12,90 (angka 7 yang diberi garis bawah ditiadakan. Angka 8 dan 9
yang dicetak tebal diubah menjadi 90.

Operasi-operasi dalam angka penting

1. Operasi penjumlahan dan pengurangan


Dalam melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanya boleh
mengandung satu angka taksiran (angka terakhir dari suatu bilangan penting).

Contoh 1:
35,572 2 angka taksiran
2,2626 + 8 angka taksiran
37,8346
4 dan 6 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 37,835 disesuaikan
dengan atuan pembulatan.

Contoh 2:
385,617 7 angka taksiran
13,2 2 angka taksiran
372,417
4 dan 7 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 372,42 disesuaikan
dengan atuan pembulatan.

2. Operasi perkalian dan pembagian


Dalam operasi perkalian atau pembagian, maka hasilnya hanya boleh memiliki angka penting
sebanyak bilangan yang jumlah angka pentingnya paling sedikit.
Contoh 1:
34,231 mengandung 5 angka penting
0,250 x mengandung 3 angka penting
8,557750
Penulisan hasil perkalian hanya boleh mengandung tiga angka penting, sehingga hasil perkalian
8,557750 ditulis 8,56 (3 angka penting).

Contoh 2:
46,532 mengandung 5 angka penting
200 : mengandung 1 angka penting
0,2326
Hasil pembahian hanya boleh mengandung satu angka penting, sehingga hasil perkalian 0,2326
ditulis 0,2.

Kesimpulan

Angka penting sangat perlu dalam mengerjakan suatu pengukuran fisika. Mengukur
sangat berbeda dengan menghitung, walupun keduanya mengaitkan angka-angka dengan suatu
benda. Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur, yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada
alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Jadi, angka eksak/pasti adalah
angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya).

Vous aimerez peut-être aussi