Vous êtes sur la page 1sur 2

Tinjau batang AC, profil 2L70x70x7.

1. Profil Siku L 70x70x7

t r1 r2 A
mm mm mm
6 8.5 4

2. Profil siku ganda dianggap sebagai satu kesatuan.

A = 2A = 1625,4 mm2

Igx = 2Ix = 588,000. mm2

Igx = 2Iy + 2A(18,1+10/2)2 = 1.46106 mm4 , pelat = 10 mm

rgx = Igx / Ag = 30 mm

arah sumbu x-x diperpendek oleh bracing maka KL=1.75 m


KLx/rx = 1750/19=92
arah y-y tidak dipengaruhi bracing maka KL=3.5m
KLy/ry = 3500/30 = 116.7 ** paling langsing menentukan **

Catatan : tekuk di arah ini (sumbu y-y) dipengaruhi oleh efek profil gabungan, lihat ketentuan
E6 AISC (2010).

3. Sumbu x-x : tekuk lentur (AISC E3)

KLX 1750 E
= = 92 4.71 Fy = 134 , tekuk inelastis sehingga
rx 19

2 200.000
= 2
= 922
= 233 ....(AISC E3-4)
( )

Fcr = (0.658 250/233). Fy = 0.64 . Fy (AISC E3-2)

4. Sumbu y-y : profil gabungan dan tekuk lentur-torsi (AISC E4)


Peningkatan kekakuan profil gabungan (rgy > ry ) terjadi karena dapat di anggap ke-2 profil siku
bekerja sebagai satu kesatuan. Anggapan itu hanya valid jika pada detail profil gabungan dapat
dipasang pelat ujung dan pelat-pelat kopel dengan jarak (a) yang sesuai dengan ketentuan
AISC-E6 (2010)
3 3 3500 875
4
= 4 30 = 87.5 > > > = 19 = 46 (AISC E6.2)

Jarak pelat kopel (a) cukup pendek dan memenuhi ketentuan AISC (2010) sehingga dapat
dianggap perilaku tekuk batang siku secara individu tidak menentukan.

Vous aimerez peut-être aussi