Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
IKA PUJIATI
NIM : SN 161059
0
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A
DENGAN BRONKITIS
1. PENGKAJIAN :
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Tempat /Tanggal Lahir : Semarang, 19 April 2012
Nama Ayah/Ibu : Tn. M
Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta
Alamat :Tuntang, Kab. Semarang.
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa,Indonesia
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
No. RM : 086755
Diagnosa Medis : Bronchitis
b. Keluhan Utama :
Batuk sekitar 2 minggu
Riwayat Kehamilan dan kelahiran
Prenatal Ibu klien tidak pernah di rawat di RS selama trimester
pertama sampai ke tiga, ibu klien selama hamil berobat ke bidan
setempat,ibu klien mulai merasa sakit saat klien akan lahir,ibu klien
berobat ke bidan 1 bulan sekali pada trimester 3.
1
Pola makan ibu : 3-4 x/hari, selama hamil trismester 2 minum vitamin
1x1 tablet dari bidan. Kenaikan berat badan : 6-7 kg, Imunisasi :
2x,jenis TT(4 bln dan 8 bln), Golongan darah ibu A , gol darah ayah O
Intra Natal
Klien di lahirkan di RB setempat lahir aterm dengan lahir spontan /
normal, letak kepala / normal tdk ada kesulitan dalm persalinan dan di
tolong oleh bidan ,tidak ada cacat fisik atau cacat bawaan.
Post natal
Pada saat lahir klien menangis spontan, kulit warna merah muda,tidak
ada masalah setelah lahir, BB saat lahir : 3500 gram, PB saat lahir :
49 cm, Apgar skor : 10, Ibu klien dirawat 3 hari selama melahirkan
klien, produksi ASI lancar dan klien pada waktu bayi mau menetek
dengan baik.
Imunisasi : BCG (sejak lahir), DPT (2 bulan,3 bln dan 4 bln), POLIO
(2 bln, 3 bln, 4 bln, 5 bln), CAMPAK (2 bln, 3 bln,4 bln), HEPATITIS
(sejak lahir, 2 bln, 3 bln).
c. Riwayat Kesehatan masa lampau
Penyakit waktu kecil : Pada waktu usia kurang dari 1 3 tahun panas
setelah imunisasi,
Pernah dirawat di RS : Klien sebelumnya belum pernah dirawat di RS
Obat obatan yang digunakan : Klien minum obat bila dapat obat dari
tenaga kesehatan / bidan tempatnya berobat.
Tindakan ( operasi ) : klien belum pernah dilakukan tindakan operasi.
Alergi : Terjadi alergi setelah jajan yang tidak terkontrol seperti
makanan kemasan yang merangsang natuk atau setelah minim es.
Kecelakaan : Klien hanya mengalami kecelakaan ringan seperti jatuh
saat berlarian atau saat bermain dengan temanya.
Imunisasi : Klien selama bayi dilakukan imunisasi lengkap.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga
2
Keluarga klien ada yang mengalami sakit yang ringan, seperti demam
dan diare, kelelahan.
Penyakit yang sedang diderita anggota keluarga
Keluarga klien saat ini sehat semua.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
3
: Tinggal Satu Rumah
: Klien
e. Riwayat sosial
Yang mengasuh : Klien diasuh oleh orang tuanya sendiri tanpa bantuan
pembantu
Hubungan dengan teman sebaya : Klien bergaul baik dengan teman
sebaya
Pembawaan secara umum : Klien seorang anak yang aktif dan mudah
bergaul dengan temannya, suka jajan, dan aktif bermain.
Lingkungan rumah ( disertai denah rumah )
K.
Mandi
Dapur
R.Keluarga
R.Tamu K.tidur
Ortu
Teras
Jalan
4
f. Kebutuhan dasar
Makanan yang disukai / tidak disukai
Selera makan :Selama dirawat di RS selera makan
berkurang.
Frekwensi : Dirumah Frekwensi makan 3x sehari
Di RS : Frekwensi makan 3 x sehari
Porsi makan : Porsi makan tidak di habiskan, klien mengatakan
tidak nafsu makan.
Alat makan yang digunakan
Dirumah : Klien makan menggunakan sendok kadang
menggunakan tangan
Di RS : klien makan menggunakan alat makan yang
disediakan Rumah sakit
Pola tidur
- Kebiasaan sebelum tidur klien menonton TV
- Tidur siang apabila terasa capai setelah bermain
Mandi : klien mandi rutin 2x sehari
Aktifitas bermain : Klien aktif bermain dengan teman sebaya
Eliminasi : Sebelum sakit klien BAB 1x sehari, saat sakit tidak
setiap hari BAB, sedangkan untuk BAK biasa 3-4 kali sehari.
g. Kesehatan saat ini
Diagnosa Medis : Bronchitis
Tindakan operasi : Belum pernah mengalami operasi
Status nutrisi
- Obat-obatan :
Infus D5% 20 tts/menit Mikrodrip
Cefotaxime 3 x 300mg/ hari
Metil Prednisolon 3 x 20 mg / hari
Ranitidin 2 x 10 gr / hari
Pamol Syrup 3 x cth
5
( Cetirizine 1/3, Triamesolon , Ambroxol 5mg ) Puyer 3x1
Nebulizer 3x : Berotec Solusion0,5cc : Bisolvon Solusion0,5cc
: Pulmicort Solusion0,5cc.
- Aktifitas : Dibantu alat dan orang lain
- Tindakan Keperawatan :
Pasang Infus RL 20tpm mikro drip
Injeksi
Cefotaxime 3 x 300mgr / hari
Metil Prednisolon 3 x 20 mgr / hari
Ranitidin 2 x 1 gr / hari
Nebulizer : Berotec 0,5cc : Bisolvon Sol 0,5cc :
Pulmicort Sol0,5cc
- Hasil Laboratorium : AL : 12,38 103U/L, HB : 13,8 g/dl, AT :
354 103U/L, HCT 42,76%
- Hasil Rontgen : Terlihat gambaran paru kotor
- Data Tambahan : Tidak ada
h. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : lemah, CM
TB/BB : 90 cm / 20kg
Lingkar kepala (< 2th )
Inspeksi :MessoChepal, Kebersihan kurang, distribusi rambut
merata, warna hitam, tidak ada ketombe
Palpasi : Tidak ada benjolan
Mata
Inspeksi : simetris Sklera putih, konjungtifa merah muda, pupil
isokor, reflex pupil mengecil saat terkenal sinar, palpebra normal.
Palpasi : -
Hidung
Inspeksi : Simetris, Terdapat secret, tampak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada folip.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada benjolan
6
Mulut
Inspeksi : Bibir kering, lidah kotor, mukosa lembab, gigi lengkap
ada 2 gigi yang berlubang, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada
stomatitis
Palpasi :-
Telinga
Inspeksi : Tidak ada serumen, simetris kiri dan kanan,tidak ada
lesi.
Palpasi : Tidak ada benjolan
Tengkuk
Inspeksi : Terlihat distensi vena jugularis saat batuk
Palpasi : Ada pembesaran firgio, kelenjar limfe di belakang
telinga sebelah kanan
Thoraks
Inspeksi : simetris paru kiri dan kanan, tampak ada otot bantu nafas
tidak tampak benjolan.
Palpasi : fokal fremitus kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : ada weezing, ada ronchi, suara vesicular.
Jantung
Inspeksi : Tak tampak Ictus cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi : Redup pada daerah jantung
Auskultasi : Terdengar suara lup dup, irama reguler
Abdomen
Inspeksi : Datar, Tidak ada asites, tidak ada sikatrik
Auskultasi : Terdengar bising usus 13x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran hepar,
Perkusi : Thympani
Punggung
Inspeksi : Simetris tidak tampak skoliosis atau lordosis.
7
Genetalia dan Anus : Bersih tidak ada haemoroid
Ekstremitas
Atas : Pergerakan kiri dan kanan aktif, akral hangat, CRT < 2
detik
Bawah : Pergerakan kiri dan kanan aktif, akral hangat, CRT < 2
detik
Kulit : Sawo matang, ada bekas luka jatuh di lutut kanan.
Pemeriksaan Neurologi : ada gerak reflek cahaya, penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa, pengecap semua normal.
TTV :-
o Tekanan darah : 100/75mmHg.
o Nadi : 120x/menit
o Respirasi : 30 x/menit
o Suhu : 395 0C
i. Pemeriksaan tingkat perkembangan
Adaptasi sosial : Mampu menyebut nama teman sebaya, saudara, orang
tua dll.
Bahasa : Mampu menyebut 4 warna, mampu mengartikan 5 kata,
mampu menghitung 5 kubus dll.
Motorik halus : Mampu menggambar kepala orang dan tubuhnya,
mencontoh gambar, mampu memilih garis yang lebih panjang.
Motorik kasar : Mampu berdiri 1 kaki selama 5 detik, mampu berjalan
dengan jinjit.
Kesimpulan pemeriksaan perkembangan : Tidak ada gangguan tumbuh
kembang pada An. A
8
1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : 2 Januari 2017
2. Pemeriksaan Diagnostik
9
3. Terapi Medis
10
Cetirizine 1/3 Anti Alergi Antihistamin H1
1/3 tab generasi ketiga
dengan efek
sedasi minimal
Triamesolon
tab
Ambroxol Ambroxol yang
5 mg berefek
\ mukokinetik dan
sekretolitik,
dapat
mengeluarkan
lendir yang
kentaldan
lengket dari
saluran
pernafasan dan
mengurangi
staknasi cairan
Sekresi
11
4. Ringkasan Riwayat Kesehatan
Ibu Klien mengatakan 6 hari sebelum masuk rumah sakit An. A mengalami
demam, Batuk, berdahak, makan minum kurang, An. A tampak lemas dan Tn.
R membawa An. A ke RS pada tanggal 30 Januari 2017 dan didapatkan data
peristaltik usus 16 x permenit, Nadi 96 x/menit, RR 44 kali/menit dan suhu
38,50C TD : 90/50mmHg, BB 20kg, Klien tampak gelisah dan sesak nafas.
12
3. ANALISA DATA
13
4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif behubungan dengan sekresi yang
tertahan di bronchus.
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot
pernafasan.
c. Hipertermia berhubungan dengan penyakitnya.
14
5. INTERVENSI KEPERAWATAN
15
frekuensipernafasan dalam rentang normal, nasotrakeal
tidakada suara nafasabnormal) 8. Monitor status oksigen pasien
3. Mampu mengidentifikasikan danmencegah 9. Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan
faktor yangpenyebab. sucsion
4. Saturasi O2 dalambatas normal 10. Hentikan sucsion dan berikan oksigen apabila
5. Foto thorak dalambatas normal pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan
saturasi O2, dll.
Airway Management
1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau
jaw thrust bila perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi ( semi fowler/fowler )
3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
4. Pasang mayo bila perlu
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Keluarkan sekret dengan batuk efektif atau
suction
7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
16
8. Lakukan suction pada mayo
9. Berikan kolaborasi bronkodilator bila perlu
10. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab
11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
12. Monitor respirasi dan status O2
13. Monitor TTV
14. Menganjurkan untuk minum manis dan hangat
Senin, 2 NOC: NIC:
2 feb 2017 Respiratory status :Ventilation 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
14. 40WIB Respiratory status :Airway patency ventilasi
Vital sign Status 2. Pasang mayo bila perlu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3 x 24jam pasien menunjukkan keefektifan pola 4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
nafas,dibuktikan dengan kriteria hasil: 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara tambahan
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan 6. Berikan bronkodilator
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, 7. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed Lembab
17
lips) 8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien keseimbangan.
tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi 9. Monitor respirasi dan status O2
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada 10. Bersihkan mulut, hidung dan secret Trakea
suara nafas abnormal) 11. Pertahankan jalan nafas yang paten
3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal 12. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
(tekanan darah, nadi, pernafasan) 13. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi
14. Monitor vital sign
15. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang
tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas
16. Ajarkan bagaimana batuk efektif
17. Monitor pola nafas
Kamis, 3 NOC: NIC :
2 feb 2017 Thermoregulasi 1. Monitor suhu sesering mungkin
14. 50 WIB Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2. Monitor warna dan suhu kulit
1 x 24jam pasien menunjukkan : 3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
1. Suhu tubuh dalam batas normal dengan 4. Monitor penurunan tingkat kesadaran
2. Suhu 360C 370C 5. Monitor WBC, Hb, dan Hct
3. Nadi dan RR dalam rentang normal 6. Monitor intake dan output
18
4. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak 7. Berikan anti piretik
ada pusing 8. Berikan terapi kolaborasi Antibiotik
9. Selimuti pasien
10. Berikan cairan intravena
11. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
12. Tingkatkan sirkulasi udara
13. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
14. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
15. Catat adanya fluktuasi tekanan
16. darah
17. Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
18. ( Kelembaban membran mukosa)
19
6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
20
O : Tampak bibir kering, Suhu : 3850C
16.00 WIB 2 Memberikan terapi kolaborasi S : Pasien mengatakan merasa lega
bronkodilator dan anti piretikdengan O : Pasien tampak tenang dilakukan nebulizer dan mau minum
Nebulizer : Farbivent : Pulmicort 0,5 obat puyer
cc : 0,5 cc 3x sehari
Sanmol Puyer 1 bungkus
18.00WIB 1,2,3 Memonitor TTV S : Pasien bersedia untuk dilakukan pengukuran TTV
O : Orang tua klien menanyakan tekanan darah,
Suhu : 3850C, Nadi : 115x/menit, TD : 100/85
RR : 30x/menit, SPO2 : 90%
19.30 WIB 1,2 Mengkaji ulang respon pasien S : Pasien dan ibu klien mengatakan masih seseg dan tidak demam
O : RR : 28 x/menit, Suhu : 370C, ada otot bantu nafas, terpasang
O2 3lpm canul binasal
Hari ke 2
Rabu 2 Melakukan Auskultasi suara nafas S : Pasien Kooperatif
4 Jan 2017 O : Pasien mau mendemonstrasikan inspirasi dan ekspirasi, ada
14.30 WIB suara nafas ronchi.
14.35 WIB 1, 2 Memberikan bantuan terapi O2 canul S : Pasien mengatakan sesak nafas
binasal 3lpm O : Tampak tenang terpasang O2 3lpm Canul Binasal
14.40 WIB 2 Mencatat adanya suara tambahan S:-
21
O : Masih terdengar adanya ronchi, RR : 26 x/menit
14 .50 WIB 3 Melakukan kolaborasi dalam S : Klien bersedia untuk diambil darah
memonitor AL, Hb, AT dan HCT O : Hasil AL : 12,38103u/l, Hb : 13,8 gr/dl,
AT : 354 103u/l,HCT: 42,76%
15.00 WIB 1,2 Mempertahankan posisi pasien untuk S : Pasien mengatakan lebih enak dengan posisi semi fowler
memaksimalkan ventilasi O : Tampak tenang dan nyaman
15.15 WIB 1,2 Membersihkan mulut, hidung dan secret S : Pasien kooperatif
O : Mulut hidung tampak bersih
15.30 WIB 1,2 Menginformasikan pada pasien dan S : Keluarga dan klien merespon baik tentang edukasi relaksasi
keluarga tentang tehnik relaksasi untuk nafas dalam
memperbaiki pola nafas O : Klien mampu mendemontrasikan
15.45 WIB 2 Memonitor pola nafas S : Pasien mengatakan sesak berkurang
O : Tampak sesak berkurang, terpasang O2 3lpm,
RR : 26x/menit
16.00 WIB 1,2 Memberikan terapi kolaborasi S : Klien mau minum obat dan bersedia di nebuliser
Antibiotik dan Bronchodilator : O : Tampak Klien minum obat cefotaxime 300mg dan nebulizer
cefotaxime 300mg
Nebulizer F : P
16.15 WIB 3 Memonitor warna dan suhu kulit S : Klien dan ibu klien mengatakan tidak demam lagi
O : Tampak warna kulit sawo matang, tidak ada kemerahan, Suhu
22
: 365 0C
16.30 WIB 3 Mengganti cairan dan mempertahankan S:-
cairan intravena O : Terpasang infuse RL 40 tpm mikrodrip
16. 45 WIB 3 Memonitor intake dan output S : Ibu Klien mengatakan klien mau minum cukup dan BAK
lancar
O : Tampak segar, bibir tidak kering, turgor kulit sedang
18.00 WIB 1,2,3 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR S : Ibu klien menanyakan suhu badan dan tekanan darah
O : Klien Tidak demam, tampak lega dan nyaman dengan posisi
semi fowler, TD : 110/80mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 365
0
C, RR : 25x/menit
Hari ke 3
Kamis, 2 Memonitor adanya kecemasan pasien S : Ibu Klien dan klien merasa tenang dan nyaman
5 Jan 2017 terhadap oksigenasi O : Klien tenang dan nyaman dengan terpasang O2 canul binasal 2
14.30 WIB lpm
15.30 WIB 1 Melakukan kolaborasi dengan RM S : Klien mengatakan lega, hangat dan nyaman
fisioterapi dada O : Klien tampak tenang dan lega, sputum bisa keluar
16.00 WIB 1,2 Memberikan terapi kolaborasi S : Klien merasa lega
Antibiotik dan bronchodilator : O : Tampak Klien batuk dengan keluar dahak dan minum obat
cefixime tab 70 mg cefixime 70mg
23
Nebulizer F 0,5cc : P 0,5cc
18.00 WIB 1,2,3 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR S : Ibu klien menanyakan suhu badan dan tekanan darah
O : Klien Tidak demam, tampak lega dan nyaman dengan posisi
semi fowler, TD : 105/750mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 36
0
C, RR : 24x/menit
19.30 WIB 1,2,3 Mengevaluasi respon pasien S : Ibu klien mengatakan sudah ada perbaikan, Klien mengatakan
seseg berkurang dan tidak merasa demam
O : Tampak ada perbaikan, Suhu 360C, Klien tampak tenang. TD :
100/80mmHg, Nadi : 95 x/menit, Suhu : 36 0C, RR : 22x/menit
24
7. EVALUASI KEPERAWATAN
25
Nebulizer : Farbivent : Pulmicort 0,5 cc : 0,5 cc 3x sehari
Sanmol Puyer 1 bungkus
Selasa, 2 Pola nafas tidak efektif S : Ibu Klien mengatakan masih seseg
2 feb 2017 berhubungan dengan kelelahan O : Tampak sesek, ada retraksi dada, nafas cuping hidung, RR : 28x/menit,
19.50 WIB otot pernafasan SPO2 : 90%,tampak nafas pendek dan cepat,
A : Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan :
1. Melakukan Auskultasi suara nafas
2. Mencatat adanya suara tambahan
3. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi
4. Membersihkan mulut, hidung dan secret
5. Memonitor pola nafas
6. Memberikan terapi kolaborasi Antibiotik dan antipiretik : cefotaxime
300mg
pamol syrup 3/4cth
7. Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
Selasa, 3 Hipertermia berhubungan S : Ibu klien mengatakan panas sudah turun,
2 feb 2017 dengan penyakitnya. O : Pasien bersedia untuk dilakukan pengukuran TTV
19.55 WIB Suhu : 3750C, Nadi : 115x/menit, TD : 100/85
RR : 30x/menit, SPO2 : 90%
26
A : Masalah Hipertermia teratasi
P : Intervensi yang dilanjutkan :
1. Memonitor TTV
Hari ke 2
Rabu, 1 Bersihan jalan nafas tidak S : Ibu Klien mengatakan dahak bisa keluar ,Klien mengatakan sudah agak
3 Jan 2017 efektif behubungan dengan lega.
19.30 WIB sekresi yang tertahan di O : Tampak tenang, Klien mampu mendemontrasikan batuk efektif, sputum
bronchus. keluar, TD : 110/80mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 365 0C, RR :
25x/menit, ada suara nafas ronchi.
A : Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi
P : Intervensi yang dilanjutkan :
1. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Membersihkan mulut, hidung dan secret
3. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Rabu, 2 Pola nafas tidak efektif S : Ibu klien mengatakan bahwa klien lebih nyaman dengan posisi semi
3 Jan 2017 berhubungan dengan kelelahan fowler
19.40 WIB otot pernafasan. O : Tampak rileks, tenang, tidak tampak retraksi dada, Tampak sesak
berkurang, tidak ada nafas cuping hidung
RR : 26x/menit, hidung dan mulut tampak bersih.
A : Masalah pola nafas efektif belum teratasi.
27
P : Intervensi lanjut :
1. Memonitor pola nafas
2. Mempertahankan posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Membersihkan mulut, hidung dan secret
4. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Hari ke 3
Rabu, 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif S : Ibu Klien mengatakan sudah nyaman dan lega, Klien dapat membatukkan
3 Jan 2017 behubungan dengan sekresi yang dahaknya, suara nafas bersih,Klien mengatakan tidak seseg
19.40 WIB tertahan di bronchus. O : Tampak klien mampu mengeluarkan dahak, sputum warna putih, suara
nafas ronchi,Tampak ada perbaikan, Suhu 360C, Klien tampaktenang.
TD : 100/80mmHg, Nadi : 95 x/menit, Suhu : 36 0C, RR : 22x/menit
A : Masalah bersihan jalan nafas teratasi
P : Intervensi yang dilanjutkan :
1. Melakukan kolaborasi dengan RM fisioterapi dada
2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
3. Memberikan terapi kolaborasi Antibiotik dan bronchodilator :
Cefotaxime 300mg
Nebulizer Farbivent 0,5cc : Pulmicot 0,5cc
4. Mengevaluasi respon pasien
Rabu, 2 Pola nafas tidak efektif S : Klien mengatakan tidak seseg, merasa rileks dan segar
28
3 Jan 2017 berhubungan dengan kelelahan O : Tidak tampak seseg, RR : 22x/menit
19.50 WIB otot pernafasan. A : Masalah Pola nafas teratasi
P : Intervensi yang dilanjutkan :
1. Melakukan kolaborasi dengan RM fisioterapi dada
2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
3. Memberikan terapi kolaborasi Antibiotik dan bronchodilator :
Cefotaxime 300mg
Nebulizer F 0,5cc : P 0,5cc
29
30