Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PRASEKOLAH
NAMA KELOMPOK:
2. Emmy Fitrianingsih
3. Rundi Dirmagantara
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan anak prasekolah
dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Saw, keluarga,
para sahabat dan orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya hingga akhir hayat.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Kelompok juga mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyusun
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan dapat digunakan dalam
mohon untuk saran dan kritikannya supaya kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Tujuan Penulisan .
A. Pengertian Keluarga............................................................................................................
A. Pengakajian .........................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan..........................................................................................................
C. Intervensi Keperawatan....................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........
B. Saran.............
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan
, dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodelogi proses
keperawatan, berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah
yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya.
Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler (
1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18
tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau
gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan
individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang asuhan
keperawatan keluarga terhadap anak usia sekolah. Disamping itu, penulisan juga
bertujuan untuk memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep materi
keperawatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
1. Pengertian keluarga
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
1. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap
b. memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan
upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga.
3. anak prasekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan sangat
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup,
sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c. Otot otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap jari
dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil, belum biasa melakukan
pada objek objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih
belum sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih
lunak.
f. Walaupun anak laki laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas
a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat yang dipilih
biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik, oleh karena
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
3. Ciri emosional pada anak prasekolah
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.
a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari merekla senang
5. Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai
berikut :
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak
rasa aman
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun diluar keluarga (keluarga
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot)
Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat tergantung pada
orang tua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga
kebutuhan anak, suami istri dan pekerjaan (purna waktu/ paruh waktu) dapat terpenuhi.
Orang tua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan
keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng dengan cara menguatkan
hubungan kerja sama antar suami istri. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi
keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Pendidik
kesehatan, tentang tindakan keperawatan dan tindakan medik yang diterima, sehingga
klien / keluarga dapat bertanggung jawab terhadap hal hal yang diketahuinya. Perawat
kader masyarakat, dan lain lain. Perawat memberikan konseling / bimbingan kepada
2. Koordinator
informasi tentang hal hal yang terkait dengan pelayanan keperawatan di sarana
kesehatan.
3. Pelaksana
berdasarkan analisa data dari hasil pengkajian. Merencanakan intervensi sebagai upaya
untuk mengatasi masalah yang timbul dan membuat langkah / cara pemecahan masalah.
evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
terhadapnya.
4. Pembaharu / perubah
Perawat mengadakan inovasi agar klien / keluarga mempunyai cara berfikir yang benar
dalam mengatasi masalah, sehingga sikap dan tingkah laku menjadi efektif, serta
5. Advocat
Perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain,
membela kepentingan klien dan membantu klien agar memahami semua informasi dan
upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan. Peran advokasi sekaligus
6. Konsultan
Perawat sebagai mediator antara klien dengan profesi kesehatan lainnya. Peran ini
berkaitan erat dengan keberadaan perawat mendampingi klien 24 jam. Perawat sebagai
tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
7. Kolaborasi
Perawat bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lain dan keluarga dalam
8. Pengelola
Perawat mengatur kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga
pasien dan perawat mendapatkan kepuasan karena asuhan keperawatan yang diberikan.
9. Peneliti
dan metode penelitian serta mamanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
E. Pertimbangan kesehatan
a. Masalah kesehatan fisik yang utama adalah seringnya penyakit menular dialami oleh
anak dan umumnya cedera akibat jatuh, luka bakar, keracunan, dan cedera lain yang
banyakbakteri dan penyakit akibat virus serta meningkatnya pajanan terhadap bakteri
dan virus, anak prasekolah sering kali sakit dengan disertai satu penyakit minor setelah
sakit pertamanya sembuh. Dengan demikian, kontak anak dengan infeksi dan penyakit
menular serta kerentanan mereka yang umum terhadap penyakit adalah perhatian
b. Cedera, jatuh, luka bakar, dan laserasi sangat sering terjadi. Cedera ini tampaknya
bahkan lebih sering jika keluarga adalah keluarga besar, keluarga dengan pengasuh
dewasa yang tidak ada dirumah karena bekerja (anak yang kurang pengawasan orang
dewasa), dan keluarga yang memiliki pendapatan rendah, keamanan lingkungan dan
supervisi anak yang adekuat adalah cara untuk mengurangi cedera (shelov, 1991).
Penelitian membuktikan adanya penurunan atau kehilangn kepuasan yang dialami oleh
banyak pasangan selama masa ini dan kebutuhan untuk bekerja guna memperkuat dan
menyegarkan kembali unit vital ini (Olson et al., 19983). Perhatian kesehatan yang
kelurga.
d. Tujuan utama bagi perawat yang bekerja dengan anak dan keluarga adalah membantu
mereka dalam menetapkan gaya hidup sehat dan dalam memfasilitasi pertumbuhan
fisik, intelektual, emosional, dan sosial anak yang optimal (Wilson, 1988 ).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
mempengaruhi kesehatan.
keluarga
pencegahan penyakit.
d) Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
c. Lingkungan
a) Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh
d. Struktur keluarga
menciptakan komunikasi.
d) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
e. Fungsi keluarga
menghargai.
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku
kesehatan.
d) Strategi koping
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga
B. Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
a. Identitas anak
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah dicapai
).
f. Periksaan kesehatan
a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana
stimulasinya
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap
hari
4. Bagaimana stimulasi terhadap tumbang anak dan adakah sarana yang dimiliki.
5. Bagaimana temperamen anak saat ini.
bermain.
12. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini.
13. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah, apa jenisnya.
a. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar
b. Bahaya fisik
a) Kecelakaan
dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya
bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini
b) Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa
c. Bahaya Psikologis
a) Perasaan bersalah
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa
menghisap jempol.
b) Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye
movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar
yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang
perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang
sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis. Pengalamam
televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering
ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 th, karena mereka belum bisa
membedakan antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu
keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan
yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang atelah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur anak
bengkit dsari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur
sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan terjadi
dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari beberapa
detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena nak
menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang
F. Intervensi untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
G. Intervensi untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah
denganm mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari kesiapan anak adalah:
H. Diagnosa Keperawatan
Contoh diagnosa keperawatan yang timbul pada keluarga dengan anak prasekolah:
1. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien dan
kognitif.
I. Rencana Keperawatan
Dx.1: Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah
Tujuan : Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
Intervensi
Rasional
1. Sebagai upaya rehidrasi untuk mengganti cairan yang keluar bersama feses.
Dx.2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien dan
berat badan
Intervensi
2. Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai pemberian
Rasional
2. Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan
memungkinkan.
lebih lanjut
Intervensi
1. Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik
2. Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua klien
3. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam
membantu klien.
Rasional
Dx.4 : Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d
pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.
Tujuan : Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta
Intervensi
2. Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap gangguan
3. Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan cara pemberian serta efek
Rasional
1. Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental serta latar
diri anaknya
J. Implementasi
direncanakan sebelumnya
K. Evaluasi
Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauh mana tujuan tersebut tercapai. Bila
ada yang belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang, kemudian disusun rencana,
evaluasi belum teratasi maka dilakukan langkah awal lagi dan seterusnya sampai tujuan
tercapai.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk dari asuhan keperawatan yang
bersifat komprehensip karena yang dikaji adalah semua anggota keluarga dalam satu
rumah. Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah lebih mengkhususkan
pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah usia yang rentan berbagai
macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada anak usia prasekolah sangat penting agar anak
B. Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau
menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, (2006). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.Jakarta :Direktorat
Depkes RI, (2006). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: UU RI Nomor 2 Tahun
1999
http://www.rusari.com
http://www.nursingbegin.com