Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Hal-hal yang demikian itu, menurut Kieso disebut sebagai aset tak berwujud. Kieso (2010)
aset tak berwujud adalah aset teridentifikasi non-moneter yang tidak dapat disentuh/diukur
secara fisik. Intangible asset are defined as indentifiable non-monetary asset that can not be seen, touch
or physically measured.
Definisi aset tak berwujud menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Menurut Obaidullah Jan, CPA, aset tak berwujud adalah aset jangka panjang
perusahaan yang teridentifikasi namun tidak hadir secara fisik. Indentifiable long term assets of
a company having non physical existence are called intangible assets. Menurut Steven Bragg, CPA,
aset tak berwujud adalah aset non fisik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun. An intangible asset is a non-physical asset having a useful life greater than one year. Menurut
Harold Averkamp, CPA, MBA, aset tak berwujud adalah aset yang tidak dapat disentuh. An
intangible asset is an asset that you cannot touch. Menurut para ahli yang tergabung dalam
WebFinance, Inc, aset tak berwujud adalah sumber daya jangka panjang yang dimiliki semua
entitas namun tidak nampak secara fisik. Intangible assets are the long-term resources of an entity,
but have no physical existence.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa aset tak berwujud adalah harta tak terlihat
yang memberikan manfaat.
Secara akuntansi, perlakuan aset tak berwujud adalah sebagai berikut:
Individu/Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang
dari aset tersebut.
Biaya-biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal.
Penilaian/Pengukuran Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud dinilai/diukur sesuai dengan harga perolehannya. Biaya perolehan aset
tidak berwujud terdiri dari:
1. harga beli termasuk bea masuk (import), dan pajak pembelian yang tidak dapat dikembalikan,
setelah dikurangkan diskon dan rabat;
2. segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga
siap untuk digunakan.
Pencatatan Aset Tak Berwujud
Pencatatan akuntansi untuk pembelian dan amortisasi aset tak berwujud secara sederhana
adalah sebagai berikut:
Pembelian Amortisasi
By : MY
ASET BERWUJUD
Pengertian Aset Tetap Berwujud dan Tidak
Berwujud
Sponsors Link
Aset merupakan hal terpenting dalam sebuah perusahaan. Aset adalah salah satu akun dalam
sebuah laporan keuangan. Aset terbagi menjadi dua yaitu aset lancar dan aset tetap. Pembagian
aset ini tergantung dari likuiditas aset tersebut. Saya akan membahas sedikit tentang likuiditas, disini
disebutkan likuiditas sangat penting bagi sebuah perusahaan. Sehingga aset terbagi berdasarkan
likuiditas tersebut.
ads
Likuiditas disini memiliki arti estimasi kelancaran aset menurut perusahaan. Jadi aset yang dimiliki
perusahaan dibagi berdasarkan mudah atau sulitnya di cairkan. Kembali ke pembagian aset tadi,
untuk aset lancar dapat diartikan jika aset-aset tersebut memiliki likuiditas tinggi. Seperti contoh
misalnya kas, akun bank, persediaan barng dagang dan lain sebagainya. Untuk aset tetap akan saya
jelaskan dalam beberapa bab di bawah ini. (Baca juga : transaksi bisnis perusahaan)
Sofyan safri
Aset tetap adalah aset suatu entitas yang menjadi hak milik perusahaan yang digunakan untuk
memproduksi (menghasilkan) barang atau jasa entitas bisnis. Dan digunakan secara teru menerus.
(baca juga: pengertian kas kecil)
Gatot supriyanto
Aset tetap adalah harta kekayaan atau sumber daya entitas (perusahaan yang didapatkan dan
dikuasai dari hasil kegiatan ekonomi pada masa lalu. Biasanya aset tetap digunakan dalam
menjalankan aktifitas operasional usaha perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. (baca juga
: jenis-jenis akuntansi)
PSAK
Aktiva tetap (aset tetap adalah aset yang berwujud yang didapatkan/ diperoleh dengan kondisi siap
pakai maupun dibangun terlebih dahulu dan digunakan dalam aktifitas operasional perusahaan, tidak
ditujukan dijual kembali dalam rangka aktivitas normal perusahaan serta memiliki manfaat ekonomi
lebih dari satu tahun buku. (baca juga: pengelolaan kas kecil perusahaan)
Dari ketiga pengertian tersebut dapat di rumuskan menjadi beberapa karakteristik yang melekat pada
aset tetap yaitu:
Jadi kesimpulannya aset tetap adalah semua aset yang masuk kriteria tersebut. Contoh aset tetap
yaitu tanah dan bangunan yang bukan merupakan barang dagangan perusahaan, mesin pabrik yang
bukan barang dagangan juga tentunya. Kenapa saya disini menuliskan bukan barang dagangan?
Ingat! Aset tetap memiliki karakteristik dapat memproduksi barang dan jasa namun tidak untuk
diperjual belikan.
Seperti contoh misalnya sebuah tanah dan bangunan jika itu diperdagangakan seperti
perusahaan real estate itu bukan aset tetap. Karena aset tersebut adalah barang dagangan. Namun
bukannya tidak diperbolehkan menjual aset tetap, jika perusahaan memerlukan aset tetap sendiri
bisa diperjual belikan seperti aset lainnya. Tapi pada saat pembelian niat dari pihak manajemen
sangat berpengaruh pada penetapan status aset tersebut menjadi aset tetap atau lancar. (baca
juga: cara membuat neraca keuangan)
Sponsors Link
Akun-akun yang tergolong aset tetap
Aset tetap yang memenuhi kriteria aset tetap itu sendiri sebenarnya tiap perusahaan memiliki
beberapa prosedur untuk menentukan aset tetap. Dan memiliki klasifikasi sendiri untuk memasukkan
akun tersebut menjadi akun aset tetap atau tidak. Berikut saya share klasifikasi aset tetap menurut
standart yang sudah biasa digunakan. Saya sengaja membagi menjadi 2 agar lebih mudah dipahami.
(baca juga: jenis-jenis piutang dalam akuntansi)
1. Berwujud
Aset tetap berwujud merupakan aset yang lumrah kita lihat dibeberapa perusahaan. Karena
beberapa aset ini juga sudah dimiliki dan semua perusahaan sepertinya memang harus memiliki
beberapa aset ini. karena memang aset ini sangat dibutuhkan oleh beberapa perusahaan. Berikut
beberapa aset tetap berwujud. (baca juga: fungsi buku besar dalam akuntansi)
Peralatan kantor : Contoh dari akun ini yaitu komputer, alat hitung dan lain-lain. Yang memiliki nilai
ekonomi satu tahun.
Alat pengangkutan : Contoh dari akun ini yaitu mobil yang biasa digunakan untuk bertransaksi
barang ataupun jasa.
Gedung : Biasanya beberapa perusahaan mengklasifikasikan gedung kantor untuk aset ini.
Tanah : Karena tanah dan bangunan berbeda klasifikasinya. Maka tanah dan bangunan tidak
digabung menjadi satu Karena tanah tidak dapat disusutkan sedangkan tanah dapat disusutkan
Mesin : Mesin pabrik yang dibeli dan beberapa ongkos pemeliharaannya di masukkan dalam satu
akun ini.
2. Tidak berwujud
Berbeda dengan aset berwujud yang dapat dilihat dengan kasat mata. Aset tidak berwujud ini tidak
dapat dilihat dengan kasat mata. Untuk melihatnya diperluka survey kepada para calon pelanggan.
Nama baik perusahaan : Nama baik perusahaan sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan
perusahaan tersebut. Maka dari itu nama baik perusahaan dimasukkan sebagai aset tak berwujud.
Hak paten : Hak paten merupakan pokok dari keberlangsungan produksi perusahaan itu sendiri dan
modal itu dapat di akui sebagai aset perusahaan.
Hak cipta : Izin yang paling diwajibkan dalam perusahaan yaitu hak cipta. Karna jika tidak ada hak
cipta maka inovasi produk kita tidak aman. Ada kemungkinan untuk di plagiasi oleh pihak pesaing.
Merk dagang : Seperti halnya aset tetap tidak berwujud lainnya merk dagang di tempatkan sebagai
aset tetap karna sangat penting bagi proses produksi barang dalam perusahaan.
Aset tetap yang diperoleh dalam bentuk siap pakai ini dapat dikatakan diperoleh dengan cara
pembelian. Aset yang diperoleh dengan cara dibeli ini sangat mudah menentukan nilai yang
terkandung dalam aset tersebut. Yaitu dengan menambahkan semua biaya yang melekat pada aset
tersebut. Contohnya jika kita membeli mobil untuk aset tetap perusahaan pada saat pembelian pasti
kita dikenakan harga pembelian ditambahn ppn dan biaya baliknama. Nah dalam nilai buku aset kita
diwajibkan untuk memasukkan ketiga unsur biaya tersebut. Bukan hanya memasukkan harga aset
tetap itu sendiri. Hal ini dilakukan agar nilai dari aset tetap tersebut bersifat real, bukan hanya harga
pasar saja yang dapat membingungkan dalam pelaporan keuangan. (baca juga: dasar-dasar
akuntansi)
Seperti halnya aset tetap yang dibeli, aset yang di peroleh dengan cara membangun sendiri ini juga
harus memasukkan semua biaya dalam aktivitas pembangunan tersebut. Mulai dari pembelian bahan
material, upah pekerja sampai biaya-biaya lain yang diwajibkan untuk di bayar. Seperti biaya
pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan, biaya transportasi material maupun pekerja, dan lain-lain.
Pokoknya semua biaya yang ditujukan untuk aktivitas pembangunan harus dimasukkan sebagai
biaya material. (baca juga : harga pokok produksi)
Jika aset tetap berasal dari sumbangan maka pencatatan nilainya tidak langsung di tulis nihil. Untuk
memenuhi kriteria aset tetap yang memiliki nilai yang materiil maka aset yang diperoleh dari
sumbangan harus tetap di catat nilai dari aset tetap tersebut. Meskipun pihak manajemen tidak
mengeluarkan biaya apapun. Untuk aset tetap yang diperoleh dari sumbangan dapat mencatat harga
pasar aset tersebut. Nantinya harga pasar tersebut sebagai dasar pencatatan pendapatan lain-lain
perusahaan yang berwujud aset tetap. (baca juga: unsur-unsur laporan keuangan)
Aktiva non tunai ini dapat dicontohkan sebagai piutang. Dalam beberapa kasus perusahaan yang
tidak dapat membayarkan hutangnya biasanya menjaminkan aset tetap yang ia miliki. Jika aset tetap
tersebut sudah milik perusahaan debitur maka perusahaan debitur secara otomatis memasukkan
beberapa biaya yang melekat pada aset tetap tersebut menjadi nilai perolehan ditambah piutang
yang dihapus dari adanya transaksi pertukaran aktiva non tunai tersebut.
Contohnya PT. A memiliki hutang pada PT. B dan menjaminkan tanah dan bangunan gudangnya.
Pada waktu berjalan PT. A tidak dapat membayar dan PT. B berhak atas tanah dan bangunan
gudang tersebut. Terjadilah transaksi penyerahan yang harus membayar notaris dan membayar
BPHTB yang di tanggung PT. B. Maka nilai dari tanah dan bangunan gedung tersebut ialah nilai
hutang PT. A ditambah biaya notaris dan BPHTB. (baca juga: pengelolaan kas kecil)
Untuk kasus yang satu ini sangat langka terjadi. Yaitu aset tersebut diperoleh dengan cara patungan
dan digunakannya juga bersama-sama. Biasanya kedua pihak yang bekerjasama tersebut memiliki
kepastian rasio pemakaian yang nantinya digunakan sebagai dasar penghitungan biaya yang harus
dibayarkan. Dan nilai tersebut dituangkan dalam butir-butir perjanjian yang dapat digunakan sebagai
dasar penghitungan nilai aset tetap. (baca juga: manfaat akuntansi manajemen)
Metode penghitungan penyusutan saldo menurun dengan menghitung rasio sebagai dasar
penyusutan. Lalu rasio tersebut di kalikan dengan nilai buku aset tetap pada tahun sebelumnya.
(baca juga: metode pencatatan kas kecil)
Contoh:
Pada tahun 2000 PT. A membeli mobil seharga Rp. 100.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 4
tahun. Maka penghitungan penyusutannya dengan cara saldo menurun yaitu:
Rasio : 1/4=0,25
Untuk penyusutan ditahun ke tiga dan ke empat sama dengan cara penghitungan penyusutan pada
tahun ke dua namun dasar penghitungan penyusutannya di ambil dari tahun sebelumnya. (baca
juga: prinsip-prinsip akuntansi)
Untuk penghitungan pada metode garis lurus sangat berbeda dangan metode saldo menurun.
Perbedaannya hanya terletak pada unsur pengalian persentase yang dilakukan pada penghitungan
penyusutan. (baca juga: pengertian akuntansi biaya)
Contoh:
Pada tahun 2000 PT. A membeli mobil seharga Rp. 100.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 4
tahun. Maka penghitungan penyusutannya dengan cara garis lurus yaitu:
Rasio : 1/4=0,25
Sangat berbeda kan untuk penghitungan penyusutan pada saldo menurun dan garis lurus. Nantinya
penghitungan pada tahun ke 3 dan ke 4 tetap menggunakan cara yang sama dengan tahun-tahun
sebelumnya. (baca juga: jenis-jenis laporan keuangan)
Sponsors Link
Penentuan harga pokok berbagai jenis aset tetap dengan cara membeli
Harga pokok berbagai jenis aset dapat dihitung dengan cara memasukkan semua pos biaya yang
dikorbankan untuk aset tersebut dimasukkan dalam akumulasi biaya perolehan aset. Khususnya jika
aset itu di beli perusahaan, jika perusahaan tersebut membeli aset dengan cara kredit maka otomatis
ada bunga yang harus dimasukkan dalam biaya. Dan nantinya biaya tersebut masuk menjadi harga
pokok aset.
Hal ini berlaku bagi aset tetap berwujud ataupun aset tetap tidak berwujud. Aset tetap tidak berwujud
biasanya ada yang menjual dengan hasil risetnya juga. Maka pembelian tesebut yang dapat diakui
sebagai harga pokok aset tetap tidak berwujud.
Hal ini sama halnya dengan aset tetap tidak berwujud dalam IFRS disebutkan bahwa aset tetap tidak
berwujud cara penghitungan harga perolehannya berdasarkan Research and Development (R&D).
Biasanya perusahaan berbasis teknologi sangat erat ikatannya dengan riset dan pembangunan
nama. Dan biaya yang dikeluarkan juga sangat banyak, maka dari itu semua biaya yang dikeluarkan
untuk riset di catat dalam sebuah pos untuk menghindari kerugian perusahaan. Riset disini bukan
hanya riset yang dilakukan pada saat sebelum aset tersebut terbangun, tapi juga riset yang dilakukan
pada saat aset tersebut sudah ada.
Demikian beberapa pengertian aset tetap. Mulai dari pengertian, cara penyusutan, beberapa akun
aset tetap, cara menghitung harga pokok aset tetap dan penyajian aset tetap di laporan keuangan.
Semoga dengan adanya penjelasan aset tetap ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
https://dosenakuntansi.com/pengertian-aset-tetap
General Electric
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas