Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANTIHISTAMIN
Kamalia Rizkiana Putri
(16.3169.02.0014)
1.9 Indikasi
Antihistamin generasi pertama di-approve untuk mengatasi hipersensitifitas,
reaksi tipe I yang mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan, rhinitis
vasomotor, alergi konjunktivitas, dan urtikaria. Agen ini juga bisa digunakan
sebagai terapi anafilaksis adjuvan. Difenhidramin, hidroksizin, dan prometazin
memiliki indikasi lain disamping untuk reaksi alergi. Difenhidramin digunakan
sebagai antitusif, sleep aid, anti-parkinsonism atau motion sickness. Hidroksizin
bisa digunakan sebagai pre-medikasi atau sesudah anestesi umum, analgesik
adjuvan pada pre-operasi atau prepartum, dan sebagai anti-emetik. Prometazin
digunakan untuk motion sickness, pre- dan postoperative atau obstetric sedation.
1.10 Kontraindikasi
Antihistamin generasi pertama: hipersensitif terhadap antihistamin khusus
atau terkait secara struktural, bayi baru lahir atau premature, ibu
menyusui, narrow-angle glaucoma, stenosing peptic ulcer, hipertropi prostat
simptomatik, bladder neck obstruction, penyumbatan pyloroduodenal, gejala
saluran napas atas (termasuk asma), pasien yang menggunakan monoamine
oxidase inhibitor (MAOI), dan pasien tua. Antihistamin generasi kedua dan
ketiga : hipersensitif terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural.
1.11 Kontraindikasi dan Interaksi Obat
Dermatitis kontak alergi dapat terjadi pada pemakaian antihistamin
H1 secara topical golongan ethylene diamine pada penderita yang telah
mendapat obat lain yang mempunyai struktur yang mirip(aminophiline). Efek
sedasi akan meningkat bila antihistsmine H1 diberikan bersama dengan obat
antidepresan obat anti alcohol. Golongan phenothiazine dapat menghambat
efek vasopressor dari epinephrine. Efek anti kolinergik dari antihistamine
akan menjadi lebih berat dan lebih lama di berikan bersama obat inhibitor
monoamine (procarbazine, furazolidone, isocarboxazid). Golongan piperazine
pada binatang percobaan dapat menimbulkan efekteratogenik.