Vous êtes sur la page 1sur 10

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan kita tak pernah terlepas dari orang lain, yang mana
kitamembutuhkan mereka sebagai pelengkap dalam hidup kita, akan tetapi sebelum
kitamengenal siapa mereka dan bagaimana mereka kita harus bisa beradaptasi dengan
merekatelebih dahulu. Individu merupakan organisme tunggal, tanpa bantuan dari orang
lain kita tidak bisa hidup sempurna. Jika diperhatikan hewan-hewan yang ada di sekitar
kita, kita akan melihat bahwa setiap hewan diciptakan Tuhan dengan unik. Baik mamalia
besar seperti gajah, kerbau, kuda, hingga serangga kecil seperti lebah, kupu-kupu dan
belalang diberi tuhan kemampuan dan bentuk tubuh yang paling sesuai dengan tempat
dan cara hidupnya. Adaptasi merupakan bentuk penyuasaian yang dilakukan makhluk
hidup agar bisa betahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru,
bukan hanya pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan, mereka
harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana mereka berada, demi
mempertahankankelangsungan hidup atau dalam mempertahankan hidupnya.

Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah ketidakmampuan makhluk


hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya, ketika memindahkan seekor ikan
yang diambil dari habitat aslinya ke dalam kolam ikan buatan sendiri. Beberapa hari
kemudian ikan yang dipelihara mati. Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak
mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Maka jelaslah bahwa makhluk hidup
yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami kepunahan. Setiap jenis
organisme mempunyai dan memerlukan lingkungan untuk hidup di tempat tertentu.
Lingkungan atau tempat suatu makhluk hidup biasanya disebut dengan habitat.

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap


lingkungannya. Bagi makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya, ia dapat hidup lebih lama dan individu sejenisnya (populasi) cenderung
bertambah banyak. Tetapi bagi makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungan akan punah. Ada bermacam-macamadaptasi makhluk hidup
terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasifisiologi, dan adaptasi
tingkah laku.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana konsep dasar teori adaptasi?


2. Apa pengertian dari adaptasi?
3. Jelaskan jenis- jenis adaptasi?
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui konsep tentang adaptasi, baik adaptasi morfologi


(hewan dantumbuhan), adaptasi fisiologi (hewan dan tumbuhan), danadaptasi
tingkah laku(hewan dan tumbuhan).
2. Untuk mengetahui pengertian adaptasi.
3. Untuk mengetahui jenis- jenis adaptasi.

BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Dasar Teori Adaptasi
Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting yaitu evolusi
genetik, dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang
berfokus pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut
berusaha menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga
proses kognitif dan level gerak yang terus-menerus. Adaptasi juga merupakan suatu kunci konsep
dalam 2 versi dari teori sistem, baik secara biological, perilaku, dan sosial. Asumsi dasar adaptasi
berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu
berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara
biologis/genetik maupun secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi melibatkan seleksi genetik
dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan
lingkungan. Adaptasi merupakan juga suatu proses yang dinamik karena baik organisme maupun
lingkungan sendiri tidak ada yang bersifat konstan/tetap. Sedangkan Roy Ellen membagi tahapan
adaptasi dalam 4 tipe. Antara lain adalah (1) tahapan phylogenetic yang bekerja melalui adaptasi
genetik individu lewat seleksi alam, (2) modifikasi fisik dari phenotype/ciri-ciri fisik, (3) proses
belajar, dan (4) modifikasi kultural. Modifikasi budaya bagi Ellen menjadi supreme atau yang
teratas bagi homo sapiens, dimana adaptasi budaya dan transmisi informasi dikatakannya sebagai
pemberi karakter spesifik yang dominan. Manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar
seperangkat sosial dan kaidah-kaidah budaya yang tidak terbatas. Sehingga kemudian fokus
perhatian adaptasi menurut Rot Ellen seharusnya dipusatkan pada proses belajar, dan modifikasi
budayanya.

Dasar pembagian ke-4 tipe adaptasi diatas, berdasarkan atas laju kecepatan mereka untuk
dapat bekerja secara efektif. Seperti adaptasi phylogenetik, dibatasi oleh tingkatan bagaimana
populasi dapat bereproduksi dan berkembangbiak. Modifikasi fisik bekerja lebih cepat, akan
tetapi tetap tergantung pada perubahan somatik dan akomodasi yang dihubungkan dengan
pertumbuhan fisik dan reorganisasi dari tubuh. Sedangkan proses belajar, tergantung dari
koordinasi sensor motor yang ada dalam pusat sistem syaraf. Disini ada proses uji coba, dimana
terdapat variasi dalam waktu proses belajar yang ditentukan oleh macam-macam permasalahan
yang dapat terselesaikan. Adaptasi kultural proses bekerjanya dianggap lebih cepat dibandingkan
ke-3 proses diatas karena ia dianggap bekerja melalui daya tahan hidup populasi dimana masing-
masing komuniti mempunyai daya tahan yang berbeda berdasarkan perasaan akan resiko, respon
kesadaran, dan kesempatan. Sifat-sifat budaya mempunyai koefisiensi seleksi, variasi, perbedaan
kematian-kelahiran, dan sifat budaya yang bekerja dalam sistem biologi.
Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan
sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap
lingkungannya mampu untuk:
a. memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
b. mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
c. mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
d. merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak
mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

Adaptasi adalah, pertama-tama, proses, dan bukan bagian fisik dari tubuh.
Perbedaan dapat dilihat dalam parasit internal, dimana struktur tubuh sangat sederhana,
tapi tetap organisme. Yang sangat beradaptasi dengan lingkungan yang tidak biasa. Dari
sini dapat dilihat adaptasi yang tidak hanya masalah sifat terlihat: dalam parasit seperti
adaptasi kritis terjadi dalam siklus-hidup, yang sering cukup rumit. Namun, sebagai istilah
praktis, adaptasi sering digunakan untuk. produk: fitur-fitur dari spesies yang hasil dari
proses tersebut. Banyak aspek dari hewan atau tanaman dapat benar adaptasi disebut,
meskipun selalu ada beberapa fitur yang fungsinya diragukan. Dengan menggunakan
istilah adaptasi untuk proses evolusi, dan sifat adaptif untuk bagian tubuh atau fungsi
(produk), dua indera kata mungkin dibedakan. Adaptasi adalah salah satu dari dua proses
utama yang menjelaskan beragam spesies yang kita lihat dalam biologi, seperti berbagai
jenis kutilang Darwin. Yang lainnya adalah spesiasi (spesies-membelah atau cladogenesis),
yang disebabkan oleh isolasi geografis atau mekanisme lain. Sebuah contoh favorit
digunakan sekarang untuk mempelajari saling adaptasi dan spesiasi adalah evolusi ikan
cichlid di danau Afrika, mana pertanyaan isolasi reproduksi jauh lebih kompleks.

Adaptasi tidak selalu merupakan hal yang sederhana, di mana fenotip berkembang
yang ideal untuk lingkungan eksternal yang diberikan. organisme harus layak pada semua
tahap perkembangan dan pada semua tahap dari evolusi. Hal ini menempatkan kendala
pada evolusi pembangunan, perilaku dan struktur organisme. Kendala utama, di mana
ada banyak perdebatan, adalah persyaratan bahwa setiap perubahan genetik dan
fenotipik selama evolusi harus relatif kecil, karena sistem pembangunan sangat kompleks
dan saling terkait. Namun, tidak jelas apa yang relatif kecil seharusnya berarti, untuk
poliploidi misalnya di tanaman adalah perubahan cukup umum genetik yang besar. Asal
usul simbiosis dari beberapa mikro-organisme untuk membentuk sebuah eukaryota.
Merupakan contoh yang lebih eksotis.

Semua adaptasi membantu organisme bertahan dalam relung ekologi mereka. ini
mungkin sifat adaptif struktural, perilaku atau fisiologis. adaptasi struktural fitur fisik
organisme (bentuk, meliputi tubuh, persenjataan, dan juga organisasi internal). Perilaku
adaptasi terdiri dari rantai perilaku yang diturunkan dan / atau kemampuan untuk
belajar: perilaku mungkin warisan secara rinci (naluri), atau kecenderungan untuk belajar
mungkin warisan (neuropsikologi lihat). Contoh: mencari makan, kawin, vokalisasi.
adaptasi fisiologis organisme izin untuk melakukan fungsi khusus (misalnya, membuat
racun, mengeluarkan lendir, Phototropism Fototropisme), tetapi juga fungsi yang lebih
umum seperti pertumbuhan dan pembangunan, pengaturan suhu, keseimbangan ionik
dan aspek lain dari homeostasis. Adaptasi, kemudian, mempengaruhi semua aspek
kehidupan organisme.

Jenis Adaptasi
Ada tiga jenis bentuk adaptasi, yaitu :

Adaptasi Morfologi
Untuk dapat bertahan hidup, setiap makhluk hidup harus mempunyai bentuk dan fungsi
tubuh yang paling sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dengan adaptasi yang
dilakukannya, hewan dapat memperoleh makanan dan mampu melindungi diri dari
musuhnya.Lingkungan hidup yang berbeda menyebabkan adaptasi morfologi yang
berbeda pula.

1.1 Adaptasi Morfologi pada tumbuhan


a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit).
1) Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau
bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun
menjadi sangat sedikit.
2) Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula
atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu
besar.
3) Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
4) Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
1) Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
2) Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses
penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.

c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)


Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara
untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi
udara. Contoh: enceng gondok, kiambang.
Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal
untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh :Hydrilla,Vallisneria.

Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di
dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak
tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.

Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan
kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.

1.2 Adaptasi Morfologi pada hewan :

a. Berbagai macam bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.

- Paruh bebek pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna menyaring
makanan dariair dan lumpur.

- Paruh burung pipit bentuknya pendek tebal dan runcing berfungsi untuk memecah biji-
bijian.
b. Berbagai macam cakar/kaki burung

- Bebek kakinya berselaput diantara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di atas
tanah berlumpur

- Kaki ayam sangat baik digunakan untuk mengais makanan di tanah.

- Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya
dan jenis mangsa yang dimakannya.

c. Serangga

Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk
penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis
makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga
dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan
mulut penyerap.

1. Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung
dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-
kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari
bunga.
2. Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam
dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap
adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia
kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk
juga berfungsi sebagai pengisap.
3. Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan
berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga
yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4. Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang
mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama
yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah
lalat.
d. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar
dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang
tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.Unta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk
tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri
unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk
sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup
tanpa minum air dalam waktu yang lama.

Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi merupakan penyesuaian diri makhluk hidup dengan cara melakukan
prosesfisiologis dalam tubuhnya agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya.
Adaptasi Fisiologi pada tumbuhan :
- Tumbuhan insektivora menghasilkan enzim protease sebagai penghancur protein dari
tubuhmangsanya. Contohnya : kantung semar.
- Proses gutasi berlangsung ketika daun melakukan penguapan, namun udara luar dalam
keadaan jenuh sehingga uap air yang keluar dari dalam daun dalam bentuk gas berubah
menjadi titik-titik air di tepi daun. Proses gutasi pada tumbuhan higrofit.
- Bunga bangkai mengeluarkan bau untuk menarik perhatian serangga makanannya.
Bunga bangkai mengeluarkan bau tak sedap.
Adaptasi Fisiologi pada Hewan :
a. Hewan darat
- Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencerna zat selulosa dalam
makanannya.Contohnya : hewan herbivora.

- Rayap memiliki enzim selulase yang dihasilkan oleh flagellata dalam ususnya untuk
mencernazat selulosa makanannya yang berasal dari kayu. Contohnya : rayap.

- Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

- Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna
ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta
keadaan sekitarnya.
b. Hewan air:

- Cumi-cumi dan gurita menghasilkan zat seperti tinta untuk mengelabuhi pemangsanya.

- Ikan air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air laut
yangmenghasilkan urine yang lebih sedikit dan pekat.

Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku merupakan tingkah laku makhluk hidup untuk menyesuaikan
diri denganlingkungannya agar tetap bertahan hidup. Beberapa jenis hewan ada yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini
selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau
pemangsa.

3.1 Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan:

- Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi
penguapan.

- Pada musim kemarau tumbuhan berakar rimpang seperti jahe akan melakukan estivasi
dengancara mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh dipermukaan untuk mengurangi
penguapan tanaman jahe melakukan estivasi pada musim kemarau.
3.2 Adaptasi tingkah laku pada hewan :

a. Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya.


Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking,
hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh
adalah, kelabang, lebah, dan ular.
b. Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti
tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat
melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.

c. Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan
jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam
cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan
untuk melindungi diri dari musuhnya.d. Trenggiling akan menggulungkan badannya jika
disentuh , untuk menutupi bagian perutnyayang berkulit tipis Trenggiling menggulungkan
tubuhnya.

f. Bunglon akan merubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan warna sekitar, hal ini
disebut dengan Mimikri.

g. Hibernasi atau tidur panjang pada musim dingin dilakukan karena kondisi lingkungan
yang ekstrim.Dilakukan oleh hewan: seperti tikus gurun, beruang, ataupun landak. Suhu
tubuhnya sedikit turun dibanding udara di sarangnya. Dengan cara ini makanan yang
tersimpan dalam tubuhnya terbakar sangat lambat .

h. Kerbau berkubang di lumpur untuk melindungi kulitnya yang gelap dari panas.

i. Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor
yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat
itulah ia pergi melarikan diri. Kemampuan cicak ini disebut autotomi. Selain cicak, kadal
kepiting, udang, bintang laut, laba-laba, cumi-cumi, dan gurita juga mampu melakukan
autotomi.

j. Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun
hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat
mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap
tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian
pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke
permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap
air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus
menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara,
begitu pun dengan lumba- lumba.

k. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap


menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata
yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara
periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang
ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka
rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas.

l. Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini
sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
m. Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang
sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang
berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika
Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di
atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah
menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka
bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting
yaitu evolusi genetik, dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan,
dan adaptasi biologi yang berfokus pada perilaku dari organisme selama masa
hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha menguasai faktor lingkungan, tidak
hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dan level gerak
yang terus-menerus.
2. Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan
sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap
lingkungannya mampu untuk:
a. memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
b. mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
c. mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
d. merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
3. Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:
1. Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh.
Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan
kaki burung berbeda sesuai makanannya.
2. Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat
tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme.
Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.
3. Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah
laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk
mengambil udara.
Saran
Saran yang dapat diberikan penulis kepada pembaca adalah agar pembaca dapat
mengetahui tentang adaptasi suatu organisme terhadap suatu lingkungan dan juga penulis
dalam menuliskan makalah ini tidak mendekati kesempurnaan, dan untuk
menyempurnakannya membutuhkan kritik yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/76111234/MAKALAH-ADAPTASI, Diunduh pada tanggal 23
November 2012.

http://artikel-kependidikan.blogspot.com/2011/04/penyesuaian-diri-makhluk-hidup-
terhadap.html, Diakses pada tanggal 23 November 2012.

http://etnobudaya.net/2008/01/28/adaptasi-dalam-anthropologi/, Diakses pada tanggal


23 November 2012.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2090615-pengertian-adaptasi/, Diakses
pada tanggal 23 November 2012.
http://mickeybal.wordpress.com/2012/12/18/126/

Vous aimerez peut-être aussi