Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NIM : 150810301012
Persoalan- persoalan dalam kegiatan produksi atau operasi pun semakin banyak ,
masalah tersebut telah dibagi kebeberapa kelompok.
Persoalan kedua dalam kelompok masalah ini mengenai pemilihan dan perencanaan
produk yang didalamnya terdapat beberapa tahapan yang meliputi ide produk dan seleksi
dimana ide produk tersebut diciptakan atas beberapa masukan dari beberapa aspek yaitu
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan aspek keuangan, setelah ide produk dan seleksi
sudah dibuat selanjutnya yaitu menegani pembuatan desain produk awal, dalam desain
produk ini perlu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu mengenai manfaat
produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang tersebut, serta desain, seni,
estestika barang yang akan dibuat. Kemudian setelah itu perlunya pembuatan prototip dan
pengujian, prototip tersendiri merupakan produk yang dibuat sebagai produk percobaan
sebelum produk dibuat secara besar besaran, pengujian tersendiri dilakukan untuk
mengetahui apakah prototip sudah dapat diimplementasikan atau belum. Selanjutnya yaitu
implementasi pada tahap ini menilai apakah produk yang diproduksi dan ditawarkan ke pasar
memiliki masa depan yang baik.
Persoalan ketiga dalam kelompok masalah ini mengenai rencana kualitas, kualitas
produk sendiri sangat dibutuhkan oleh konsumen, kualitas produk berupa barang maupun jasa
jasa ditentukan melalui dimensi dimensinya. Produk berupa barang menurut David Gravin
dimensi kualitas barang dibagi menajdi delapan dimensi yaitu performance, features,
reliability, conformance, durability, serviceability,aesthethis, fit and finish. Sedangkan
produk jasa/servis, Zeithaml mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa
yaitu, realibility, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles.
Kelompok yang kedua mengenai masalah desain yang mencangkup persoalan-
persoalan pemilihan teknologi, dimana penggunaan teknologi ini diharapkan dapat
menciptakan efisiensi pada saat proses produksi serta dapat meningkatkan produktivitas.
Yang selanjutnya yaitu mengenai rencana kapasitas produksi yang dapat didefinisikan
sebagai kemmapuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu.
Rencana kapasitas produksi tergantung pada beberapa pilihan sistem yaitu skala ekonomi dan
focused facilities. Persoalan yang selanjutnya yaitu mengenai perencanaan letak pabrik yang
terbagi kedalam dua perencanaan yaitu yang pertama bagi perusahaan manufaktur dan yang
kedua bagi perusahaan jasa
Bagi perusahaan manufaktur fator faktor yang perlu diperhatikan letak konsumen atau
pasar, letak bahan baku, sumber tenaga kerja, sumber daya alam,transportasi,fasilitas untuk
pabrik,lingkungan masyarakat sekitar, dan peraturan pemerintah. Bagi perusahaan jasa
penentuan lokasi fasilitas mempertimbangkan banyak hal yaitu mudah dan dapat diakses oleh
konsumen, tempat parkir yang memadai,dapat diekspansi,lingkungan yang mendukung
usaha, kesesuain dengan lokasi pesaing, dan izin lokasi dari pihak berwenang. Persoalan yang
ketiga yaitu mengenai perencanaan tataletak yang juga terbagi menjadi sua bagian yaitu bagi
perusahaan manufaktur yang menjelaskan terdapat tiga jenis tempat yang diatur layoutnya
yaitu pabrik, kantor, dan gudang. Sedangkan bagi industri jasa terdapat unsur-unsur yang
diperhatikan dalam tataletak fasilitas jasa meliputi, pertimbangan spasial,
perlengkapan/perabotan, tatacahaya, warna, dan pesan-pesan yang disampaikan secara grafis.