Vous êtes sur la page 1sur 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Salah satu hal yang termasuk penting bagi makluk hidup khususnya manusia adalah
istirahat atau tidur.Manusia itu sendiri memiliki kebutuhan fisiologi yang harus dipenuhi
secara berkesinambungan termasuk pemenuhan dalam beristirahat atau tidur.Manusia
memerlukan istirahat atau tidur untuk mempertahankan status kesehatannya.
Setiap orang memiliki waktu dan kebiasaan tidur yang berbeda, beberapa orang
contohnya orang yang mengalami kelelahan akan memerlukan waktu yang lama untuk tidur
atau istirahat, beberapa orang pula mengalami kesulitan untuk tidur. Sedangkan dalam proses
tidur itu sendiri memiliki fungsi untuk memperbaiki berbagai sel dalam tubuh, meningkatkan
daya ingat, mencegah penyakit, meningkatkan energy dan mencegah stress.
Maka dari itu penting bagi setiap manusia untuk mendapatkan istirahat atau tidur yang
cukup, agar tidak timbul penyakit-penyakit akibat terganggunya aktivitas tidur atau
kurangnya istirahat.

1.2.Rumusan masalah
1.2.1. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Gangguan Pola tidur?

1.3.Tujuan penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari tidur.
1.3.2. Untuk mengetahui klasifikasi pola tidur.
1.3.3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur.
1.3.4. Untuk mengetahui gangguan pola tidur.
1.3.5. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada gangguan pola tidur.
1.3.6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan secara teoristis gangguan pola tidur.

1.4.Manfaat Penulisan
1.4.1. Memberikan pemahaman tentang istirahat tidur.
1.4.2. Memberikan pemahaman tentang klasifikasi pola tidur.
1.4.3. Memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur.
1.4.4. Memberikan pemahaman tentang gangguan-gangguan pola tidur.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 1


1.4.5. Memberikan pemahaman tentang asuhan keperawatan secara teoristis gangguan pola
tidur.

1.5.Sistematika Penulisan
Makalah ini dibagi menjadi empat bab. Bab I, terdiri atas latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II, terdiri atas
definisi tidur, klasifikasi pola tidur, faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur, gangguan
pola tidur, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan gangguan pemenuhan kebutuhan tidur
dan asuhan keperawatan teoristis gangguan pola tidur. Bab III, terdiri atas pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab IV, terdiri atas
kesimpulan dan saran.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 2


BAB II
KONSEP TEORISTIS KDM
PEMENUHAN ISTIRAHAT TIDUR

2.1.Definisi Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh
semua orang.Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara
optimal.Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu.Secara
umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas
dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk
istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penuruna respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita, kita
gunakan untuk tidur.hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress
dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan kosentrasi saat hendak
melakukan aktivitas sehari-hari.
Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar bugar ketika bangun
pagi dan siap melakukan berbagai aktifitas sepanjang hari dari pagi hingga malam.
Normalnya manusia tidur pada saat malam hari hingga pagi hari, namun tidak jarang ada
orang yang bisa tidur dari siang sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan atau karena
sudah terbiasa.
Menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam dalam sehari akan
memiliki hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya hanya memakan waktu
kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8 jam perhari (Japan Epidemiology
Association).Sebagai acuan, tidur bisa diartikan sebagai bagian dari periode alamiah
kesadaran yang terjadi ketika tubuh direstorasi (diperbaiki) yang dicirikan oleh rendahnya
kesadaran dan keadaan metabolisme tubuh yang minimal. Secara otomatis, otak kita
memprogram untuk tidur begitu gelap datang dan terbangun ketika terang tiba. Kita bisa
tidur kapan saja, baik karena mengantuk ataupun dipengaruhi obat-obatan. (Achmanto
Mendatu.2006).
ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 3
2.2.Klasifikasi Pola Tidur
a. Primary Sleep Disorder
Insomnia
Hipersomnia
Narcolepsi
Sleep Apnea
b. Secondary Sleep Disorder
Hypothyroid
Hyperthyroid
Gangguan Ginjal Kronik
Depresi
Schizoprenia
Lkoholisme
Anoreksia nervosa
c. Parasomnia
Somnabulisme
Sleep talking
Bruxisme
Eneurism Nocturnal
d. Sleep Disorder
REM Deprivasion
NREM
Total Sleep

2.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Tidur


1. Penyakit
Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan
penyakit gangguan tidur.Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak
daripada biasanya.Disamping itu, siklus bangun tidur selama sakit juga mengalami gangguan.
2. Lingkungan
Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur.Tidak adanya
stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat upaya tidur.Sebagai
contoh, temperature yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 4


seseorang.Akan tetapi, seiring waktu individu bisa beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh
dengan kondisi tersebut.
3. Gaya hidup
Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur
pada waktu yang tepat.
4. Kelelahan
Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang.Semakin lelah
seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanya
siklus REM akan kembali memanjang.
5. Stres emosional
Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang. Kondisi ansietas dapat
meningkatkan kadar norepinefrin darah melalui system saraf simpatis. Kondisi ini
menyebabkan berkurang kurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta
serungnya terjaga saat tidur .
6. Stumulan dan Alkohol
Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang ssp sehingga
dapat mengganggu pola tidur.sedangkan konsumsi alkhohol yang berlebihan dapat
menganggu siklus tidur REM. Ketika pengaruh alcohol telah hilang, individu sering kali
mengalami mimpi buruk.
7. Diet
Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan sering terjaga di
malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan total tidur
dan sedikitnya periode terjaga di malam hari.
8. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
a. Diuretik : menyebabkan nokturia
b. Anti depresan : menekan REM, menurunkan total waktu REM
c. Kafein : meningkatkan saraf simpatis atau mencegah orang tidur
d. Beta bloker : menimbulkan insomnia, mimpi buruk
e. Narkotika : mensuspensi REM, meningkatkan kantuk siang hari.
f. Alkohol: mengganggu tidur REM, mengganggu tidur REM, membangunkan
seseorang pada malam hari dan menyebabkan kesulitan untuk kembali tidur.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 5


2.4.Gangguan Pola Tidur
A. Insomnia (Tidak Bisa Tidur Pada Malam Hari)
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas
maupun kuantitas.Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu
dewasa.Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena factor mental seperti
perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia yakni :
Insomnia Inisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
Insomnia Intermiten : Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga.
Insomnia Terminal : Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
B. Parasomnia (Tidur Berjalan)
Parasomnia adalah prilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang
tidur.gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara
lain sering terjaga (mis, tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun tidur
(misalnya mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (misalnya, mimpi
buruk), dan lainnya (misalnya, bruksisme).
C. Hipersomnia (Tidur Berlebihan atau Mabuk Tidur)
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berlebihan terutama
pada siang hari.Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti
kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan
metabolisme (misalnya, hipertiroidisme).Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat
digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang
hari.
D. Narkolepsi (Tidak Bisa Menahan Ngantuk)
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-
tiba pada siang hari.Gangguan ini disebabkan juga sebagai Serangan Tidur atau
Sleep Attack.Penyebab pastinya belum diketahui.Diduga karena kerusakan genetic
system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendalinya periode tidur REM.
Alternatif pencegahannya adalah dengan obat-obatan, seperti amfetamin atau
metilpenidase hidroklorida, atau dengan anti depresan seperti imipramin hidriklorida.
E. Apnea saat tidur
Apnea saat tidur atau Sleep Apnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik
pada saat tidur.kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras,
sering teraga dimalam hari, insomnia, mengantuk berlebihan pada siang hari, sakit

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 6


kepala dipagi hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi
atau aretmia jantung.
2.5.Penatalaksanaan Gangguan Pemenuhan Pola Tidur
1. Faktor lingkungan yang mendukung, seperti :
Ciptakan lingkungan yang nyaman, dapat dilakukan dengan :
a. Pintu kamar klien ditutup.
b. Kurangi stimulus (misalnya percakapan).
c. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain.
2. Atasi gangguan fisik dan psikologi, seperti :
Hindari latihan fisik yang berlebihan sebelum tidur.
Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
Hindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan sebelum tidur. Maksudnya
usahakan psikologi klien tenang, tidak cemas, ataupun stress sebelum tidur.
3. Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan :
Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur.
Anjurkan klien berkemih sebelum tidur.
Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah.
Pada klien nyeri, berikan obat analgesik 30 menit sebelum tidur.
Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan mendengarkan musik,
membaca, dan lain-lain. Pada klien anak-anak dapat dilakukan dengan
membacakan dongeng, memegang boneka, atau benda yang disukainya.
4. Atur diet klien, misalnya dengan :
Anjurkan klien untuk makan-makanan yang mengandung protein tinggi seperti
keju dan susu.
Hindari banyak minum sebelum tidur.
5. Berikan klien berdoa sesuai dengan agamanya.

2.6.Asuhan Keperawatan Teroristis Gangguan Pola Tidur


A. PENGKAJIAN
Pengkajian tentang pola tidur , tidur klien meliputi riwayat tidur , catatan tidur ,
pemeriksaan fisik, dan tinjauan pemeriksaan diagnostik.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 7


Riwayat Tidur
Pengakjian, riwayat tidur secara umum dilakukan segera setelah klien memasuki
fasilitas keperawatan.Ini memungkinkan perawat menggambungkan kebutuhan klien dan
hal-hal yang dia sukai ke dalam rencana keperawatan. Riwayat tidur ini meliputi :
Pola tidur yang biasa
Ritual sebelum tidur
Penggunaan obat tidur atau obat-obatan lainnya
Lingkungan tidur
Perubahan terkini pola tidur
Selain itu, riwayat ini juga harus mencakup berbagai masalah yang di temui pada pola
tidur, penyebabnya, kapan pertama kali masalah tersebut itu muncul, frekuensinya,
pengaruhnya terhadap keseharian klien, dan bagaimana klien dengan masalah tersebut.
Catatan Tidur
Catatan tidur sangatlah bermanfaat, khususnya untuk klien yang memiliki masalah
tidur.Sebab catatan tidur ini berisi berbagai informasi penting terkait pola tidur
klien.Catatan tidur dapat mencakup keseluruhan atau sebagaian dari informasi berikut.
Jumlah jam tidur total perhari
Aktifitas yang dilakukan 2- 3 jam sebelum tidur (jenis,durasi,dan waktu)
Ritual sebelum tidur (mis,minum air, obat tidur,)
Waktu (a) pergi tidur, (b) mencoba tidur, (c) tertidur, (d) terjaga dimalam hari dan
durasinya, (e)bangun tidur di pagi hari.
Adanya masalah klien yakini dapat mempengaruhi tidurnya.
Factor yang klien yakini memberi pengaruh positif atau negative pada tidurnya
Kemudian, perawat dapat mengembangkan data tersebut menjadi bagan atau grafik
yang berguna untuk mengindentifikasi masalah tidur yang klien alami.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi observasi penampilan, perilaku, dan tingkat energy klien.
Penampilan yang menandakan klien mengalami masalah tidur antara lain adanya
lingkaran hitam di sekitar mata, konjungtiva kemerahan, kelopak bengkak, tidak
perhatian, bicara lambat, menguap, dan lain-lain. Disamping itu, klien yang mengalami
masalah tidur juga dapat terlihat lemah, atau lelah akibat kekurangan energy.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 8


Pemeriksaan Diagnostik
Tidur dapat di ukur secara objektif dengan menggunakan alat yang disebut
POLISOMNOGRAFI. Alat ini dapat merekam Elektroensefalogram (EEG),
Elektromiogram (EMG), Elektro-okulogram (EOG).Dengan alat ini, kita dapat mengkaji
aktifitas klien selama tidur.Aktifitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi
merupakan penyebab seringnya mendengkur terjaga di malam hari.

B. PENETAPAN DIAGNOSIS
1. Insomnia
Kemungkinan berhubungan dengan:
Sering membolos ( mis, kerja, sekolah)
Afek tampak berubah
Tampak kurang bergairah
Menyatakan perubahan alam perasaan.
Menyatakan penurunan status kesehatan.
Menyatakan penurunan kualitas hidup
Menyatakan sulit kosentrasi
Menyatakan sulit tidur
Menyatakan sulit tidur nyenyak
Menyatakan kurang puas tidur. (saat ini)
Menyatakan peningkatan terjadi kecelakaan
Menyatakan kurang bergairah.
Menyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun
Menyatakan gangguan tidur yang berdampak pada keesokan hari
Menyatakan bangun terlalu pagi.
Faktor yang berhubungan dengan :
Pola aktivitas (mis, wakt, kualitas)
Ansietas.
Depresi
Faktor lingkungan ( mis, kebisingan lingkungan sekitar, pajanan terhadap
cahaya/gelap, suhu/kelembapan, lingkungan sekitar, tatanan yang tidak
familier.)
Ketakutan

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 9


Tidur siang terlalu lama.
Perubahan hormone terkain jenis kelamin
Berduka
Gangguan pola tidur normal (mis, berpergian, kerja shif)
Hygiene tidur tidak adekuat (saat ini)
Kosumsi alcohol
Kosumsi stimulant
Tidak terputus tanggung jawab orang tua
Obat
Ketidaknyamanan fisik(mis, nyeri, nafas pendek, batuk, refluk
gastroestrofagus, mual, inkontinensia/urgensi)
Stress (mis, pola/ kebiasaan merenung sebelum tidur)
2. Devripasi tidur
Kemungkinan berhubungan dengan :
Konfusi akut
Agitasi
Asietas
Apatis
Sering memberontak
Mengantuk disiang hari
Penurunan kemampuan berfungsi
Keletihan
Fleeting nystakmus
Halusinasi
Tremor tangan
Peningkatan sentivitas terhadap nyeri.
Ketidakmampuan iritabilitas.
Letargi
Lesu
Malaise
Gangguan presepsi (mis, gangguan sensasi tubuh, waham, merasa
melayang)

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 10


Gelisah
Reaksi lambat
Paranoia sementara
Faktor yang berhubungan dengan :
Pergeseran tahan tidur terkait penuaan
Dimensia
Paralis tidur familial
Hipersomnolen system saraf pusat idiopatik
Aktivitas dising hari tidak adekuat
Narkolepsi
Mimpi buruk
Peran sebagai orang tua yang mengakibatkan tidak dapat tidur
Pergerakan ekstermitas periodic (mis, sindrom peresak kaki, mioklonus
nocturnal)
Ketidaknyamanan lama (mis, fisik psikologi)
Hygiene tidur selalu tidak adekuat
Penggunaan obat atau suplemen penahan kantuk
Apnea tidur
Enuresis terkait tidur
Ereksi nyeri terkait tidur.
Terror tidur
Hygiene tidur tidak adekuat yang terus menerus
Ketidaknyamanan kontinu pada lingkungan tidur
C. PERENCANAAN
1. Insomnia
Tujuan : pasien memperlihatkan pola tidur yang sesuai dengan kriteria
hasil sebagai berikut.
Kriteria Hasil :
- Jumlah jam tidur (sedikitnya 5 jam per 24 jam untuk
orang dewasa)
- Pola, kualitas dan rutinitas tidur.
- Perasaan segar setelah tidur.
- Terbangun diwaktu yang sesuai.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 11


Rencana keperawatan :
NO INTERVENSI CARA PELAKSANAAN RASIONAL
1 Peningkatan Jelaskan bahwa alkohol Membantu pasien untuk
koping dapat membantu pasien beradaptasi dengan persepsi
jatuh tidur, tetapi juga stressor perubahan, atau
menyebabkan kualitas ancaman yang mengganggu
tidur menurun akibat pemenuhan tuntutan dan
sering terbangun dan peran hidup.
mimpi buruk : anjurkan
untuk menghindari
alcohol dalam 4 sampai 6
jam sebelum waktu tidur.
2 Kenyamanan Hindari suara keras dan Memamipulasi lingkungan
penggunaan lampu tidur sekitar pasien untuk
dan ciptakan lingkungan meningkatkan kenyamanan
yang tenang, damai dan yang optimal.
minimalkan gangguan.
Cari teman sekamar yang
cocok bagi pasien jika
memungkinkan.
3 Peningkatan Bantu pasien untuk Memfasilitasi siklus tidur-
tidur membatasi tidur siang terjaga yang teratur.
dengan memberikan
aktivitas yang membuat
pasien tetap terjaga, jika
perlu.
Pasilitasi untuk
mempertahankan rutinitas
waktu tidur pasien,
persiapan/ritual sebelum

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 12


tidur, dan benda-benda
yang familier (misalnya,
untuk anak-anak, mainan
atau selimut yang disukai,
ayunan, dot, dongeng
sebelum tidur, untuk
orang dewasa buku
bacaan ).
Kelompokan aktifitas
perawatan untuk
meminimalkan tindakan
yang dapat
membangunkan : berikan
siklus tidur minimal 90
menit

2. Devripasi tidur
Tujuan : pasien memperlihatkan pola tidur yang sesuai dengan kriteria
hasil sebagai berikut.
Kriteria Hasil :
- Perasaan segar setelah tidur
- Pola dan kualitas tidur
- Rutinitas tidur
- Jumlah waktu tidur yang terobservasi
- Terjaga pada waktu yang tepat

Rencana keperawatan :
NO INTERVENSI CARA PELAKSANAAN RASIONAL
1 Menajeman Ajarkan dampak apnea Mengatur penggunaan
Energi tidur pada keamanan dan energy untuk mengatasi
kondisi psikologis atau mencegah keletihan
dan mengoptimalkan fungsi
2 Manajemen Diskusikan dengan dokter Memfasilitasi penggunaan

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 13


Medikasi pentingnya merevisi obat resep dan obat bebas
program obat jika obat yang aman dan efektif.
tersebut menimbulkan
gangguan pola tidur
3 Manajemen Ajarkan pasien dan Menciptakan keamanan,
Alam Perasaan keluarga tentang faktor kestabilan, pemulihan, dan
yang mengganggu tidur pemeliharaan pasien yang
(misalnya, sters, gaya mengalami disfungsi alam
hidup kacau, kerja sif, perasaan baik depresi
suhu tubuh terlalu dingin maupun peningkatan alam
atau terlalu panas) perasaan.
4 Peningkatan Menyediakan tempat tidur Memfasilitasi siklus tidur-
Tidur yang nyaman, jauh dari bangun yang teratur.
kebisingan dan gangguan
lainnya.

D. PELAKSANAAN
Merupakan langkah keempat dalam proses keperawatan dengan melaksanakan
berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam
rencana tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
E. EVALUASI
Dengan dilakukannya asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa Gangguan
Pola Tidur maka perlu di evaluasi dan di harapkan hasilnya yakni, jumlah jam tidur
(sedikitnya 5 jam per 24 jam untuk orang dewasa), pola, kualitas dan rutinitas tidur, perasaan
segar setelah tidur, terbangun diwaktu yang sesuai, perasaan segar setelah bangun tidur, pola
dan kualitas tidur baik, rutinitas tidur, jumlah waktu tidur yang terobservasi, terjaga pada
waktu yang tepat, aktivitas sehari-hari dapat dikerjakan dengan baik, tidak kembali
mengalami gangguan saat tidur.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 14


BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR


DI RUANG MAWAR RSUD KARANGASEM
TANGGAL 3-6 DESEMBER-2014

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari kamis, 4 Desember 2014 pukul 09.00 WITA di ruangan
Mawar RSUD Karangasem dengan cara wawancara, observasi, pemeriksa fisik dan
dokumentasi.
A. Pengumpulan data
1. Indentitas Pasien Indentitas Penanggung

Nama :Ny. D Nama :Tn.M


Umur :35 Tahun Umur :39 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Menikah Status Perkawinan : Menikah
Suku Bangsa : Indonesia Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Hindu Agama :Hindu
Pendidikan : SMA Pendidikan :Sarjana
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln.Tk Balian Alamat : Jln.Tk
Balian
Nomor Telepon : ------ Nomor Telepon :
089949536
Nomor Registrasi : 146356
Tanggal MRS : 3 Desember 2014

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 15


2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh lemas saat masuk rumah sakit pada tanggal 3 Desember 2014,
pasien mengeluh sesak
b. Keluhan Utama saat pengkajian
Pasien tetap mengeluh tidak bisa tidur dengan baik karena sesak.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh lemas, pasien mengeluh sesak. Oleh suaminya pasien segera di
bawa ke RSUD Karangasem dan di terima di ruangan IRD RSUD Karangasem pada
Tgl 3 Desember 2014 untuk di periksa. Kemudian pasien di terima di ruangan
Mawar pada pukul 11.30 WITA untuk di rawat inap dengan TD : 130/80 mmHg, S:
380 C , N :60x/menit, RR :26x/menit.
d. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan pernah menderita asma
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ayahnya menderita asma

3. Pola Kebiasaan
a. Bernafas
Sebelum pengkajian :Pasien mengeluh sesak nafas dan sulit untuk bernafas
Saat pengkajian :Pasien mengatakan sedikit sesak, pasien merasakan sesak saat menarik nafas.
b. Makan dan minum
Sebelum pengkajian :Pasien mengatakan biasa makan bubur dengan sayur dan lauk pauk
habissetengah porsi. Pasien mengatakan biasa makan 3x sehari, pasien mengatakan tidak terlalu
sukaminum air putih, minum air jika ingin saja, kurang lebih 600 ml dalam sehari
Saat pengkajian :Pasien mengatakan baru makan bubur 2x dan habis setengah porsi dan
minumkurang lebih 300 ml air putih.
c. Eliminasi
Seblum pengkajian: Pasien mengatakan jarang BAB hanya 1x sehari dengan konsistensi
padat,tidak ada darah dan lender, warna peses kuning. Pasien mengatakan sering BAK kurang
lebih 8x sehari dengan jumlah kramg lebih 300cc dalam sekali BAK.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 16


Saat pengkajian: Pasien mengatakan belum BAB dari pagi dan sudah BAK sebanyak 3x
dari pagi dengan jumlah kurang lebih 300cc
d. Gerak dan aktifitas
Sebelum pengkajian: Pasien mengatakan sehari hari biasa masak dirumahnya
Saat pengkajian: Pasien mengatakan tidak bisa masak lagi.
e. Istirahat dan tidur
Sebelum pengkajian: Pasien mengatakan biasa tidur 6-8 jam/hari, biasa tidur siang kurang
lebih1jam sehari
Saat pengkajian : Pasien mengatakan sulit memulai tidur, tidur pasien tidak nyenyak karena
sesak. Pasien mengatakan hanya dapat tidur 4 jam.
f. Kebersihan diri
Sebelum pengkajian: Pasien mengatakan biasa mandi 1x sehari dengan sabun dan air
hangat,mencuci rambut 1x sehari dan jarang menggosok gigi.
Saat pengkajian :Pasien mengatakan belum mandi dari kemarin, kuku pasien tampak kotor
g. Pengaturan suhu tubuh
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak merasa panas
Saat Pengakjian: Suhu tubuh pasien 370
h. Rasa nyaman
Sebelum pengkajian: Pasien mengatakan merasa nyaman dengan tubuhnya
Saat pengkajian: Pasien mengatakan tidak nyaman dengan keadaan akibat terpasang oksigen.
i. Rasa aman
Sebelum pengkajian: Pasien mengatakan tidak merasakan kecemasan
Saat Pengkajian: Pasien merasa kecemasan karena timbul lingkaran hitam di sekitar mata
j. Data sosial
Hubungan pasien dengan keluarga tampak harmonis, begitu juga hubungan pasien
denganperawat dan pasien lain tampak harmonis
k. Prestasi dan produktivitas
Sebelum pengkajian: Pasien mengatakan biasa memasak untuk membantu
Saat pengkajian: Pasien mengatakan tidak bisa masak
l. Rekreasi
Pasien mengatakan tidak mempunyai hobi
m. Belajar
Pasien mengatakan sudah mengetahui dan mengerti mengenai penyakitnya

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 17


n. Ibadah
Seblum pengkajian: Pasien mengatakan biasa sembahyang 1x sehari dan terutama setiap
hariraya.
Saat pengkajian: Pasien mengatakan belum sempat beribadah semenjak sakit.

4. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
a. Kesadaran : CM
b. Bangun tubuh : Gemuk
c. Postur tubuh : Tegak
d. Cara berjalan : Lancar terkoordinir
e. Gerak motorik : Tidak terganggu
f. Keadaan kulit
Warna kulit : Sawo matang
Turgor kulit : Elastic
Kebersihan : Bersih
Luka : Tidak terdapat luka
g. Gejala cardinal : TD = 130/80 mmHg
S = 370 C
N = 60x/menit
RR = 26x/menit
Ukuran lain : TB = tidak terkaji, BB = tidak terkaji

2. Kepala
a. Inspeksi
(1) Kulit kepala : Bersih
(2) Rambut :Hitam, dengan beberapa rambut putih, distribusi rambutmerata,
b. Palpasi
(1) Nyeri :Tidakada nyeri tekan dan luka.

3. Mata
a. Inspeksi
(1) Konjungtiva :Pucat

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 18


(2) Sclera : Putih,
(3) Kelopak mata: Terdapat lingkaran hitam dibawah mata,
(4) Reflek pupil :Baik, pupil isokor.
4. Hidung
a. Inspeksi
(1) Keadaan hidung :Bersih, tidak ada secret dan darah,
b. Palpasi
(1) Nyeri :Tidakada nyeri tekan, penciuman baik.
5. Telinga
a. Inspeksi
(1) Keadaan telinga : Bersih, tidak ada secret dan darah,
b. Palpasi
(1) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
c. Pendengaran :Pendengaran baik
6. Mulut :
a. Inspeksi
(1) Mukosa ibir : Lembab
(2) Gigi : Lengkap dan bersih
(3) Lidah : Bersih, tidak ada pembesaran
(4) Tonsil : Tidak ada pembekakan
7. Leher
a. Inspeksi
(1) Keadaan : Tidak ada distensi vena jugularis dan distensi kelenjar tiroid, tidak ada
pembesarankelenjar limfe dan kelenjar tiroid tidak ada tumor.
8. Thorax
a. Inspeksi
(1) Bentuk : Dada simetris,
(2) Gerakan : Dada bebas terbatas,
b. Askultasi
(1) Suara paru : Vesikuler +/+
(2) Suara jantung : S1S2 tunggal regular.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 19


c. Perkusi
(1) Lapang dada kiri : dullness
(2) Lapang dada kanan : resonan (normal)
d. Palpasi
(1) Nyeri : Tidak terdapat nyeri di daerah dada
9. Abdomen
a. Inspeksi
(1) Pemeriksaan : Tidak ada distensi dan asietas,
b. Auskultasi
(1) Peristaltic : 8x/ menit,
c. Palpasi
(1) Nyeri tekan :Pada epigastrium (-)
d. Perkusi
(1) Suara abdomen : Timpani.
10. Genetalia
a. Inspeksi
(1) Keadaan : Pasien mengeluh nyeri digenetalianya, genetalia tidak terkaji.
11. Anus
a. Inspeksi
(1) Keadaan : Tidak terkaji
12. Ekstermitas
a. Ekstermitas Atas : Tidak ada luka dan odema, terpasang infuse dilengan kiri
b. Ekstermitas Bawah:Tidak ada luka dan odema.
c. Kekuatan OTOT :
4444 4444
4444 4444

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 20


B. Analisa Data
No Data Subjektif Data Objektif Kesimpulan
1 - Pasien - Konjungtiva - Gangguan pola
mengatakan pasien pucat tidur
badannya lemas - Pasien terdapat
- Pasien lingkar hitam di
mengatakan sekitar mata
hanya tidur 4 jam
sehari.
- Pasien
mengatakan sulit
tidur karena sesak
- Pasien
mengatakan
sering terjaga
- Pasien
mengatakan
sering bangun
lebih awal atau
lebih dini.

- Pasien - Setelah di - Gangguan Pola


mengatakan sulit lakukan Nafas.
bernafas. pemeriksaan TTV
- Pasien didapatkan hasil
mengatakan sesak TD : 130/80
saat menarik mmHg
nafas. N : 60x/menit
S : 370 C
RR :26x/menit

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 21


- Penggunaan otot
bantu nafas.

C. Rumusan Masalah Keperawatan


1. Gangguan pola tidur
2. Ganguan pola nafas
D. Analisa Masalah
P : Gangguan pola tidur
E : Ketidaknyamanan fisik
S : Pasien mengatakan badannya lemas, Pasien mengatakan hanya tidur 4 jam
sehari, pasien mengatakan hanya tidur 4 jam sehari, pasien mengatakan sulit tidur karena
sesak, pasien mengatakan sering terjaga, pasien mengatakan sering bangun lebih awal atau
lebih dini. Konjungtiva pasien pucat, pasien terdapat lingkar hitam di sekitar mata, pasien
mengatakan sulit bernafas, pasien mengatakan sesak saat menarik nafas. Setelah di lakukan
pemeriksaan TTV didapatkan hasil ,TD : 130/80mmHg, N : 60x/menit, S : 370 C, RR
:26x/menit. Penggunaan otot bantu nafas.

Proses terjadinya : karena pasien mengalami sesak dan mengalami ketidaknyamanan


fisik sehingga pasien depresi dan mengalami gangguan pola tidur .

Akibat bila gangguan ini tidak di tangani, maka system imun akan menurun, mudah
terserang penyakit, kurang konsentrasi dan akan menganggu aktifitas yang biasa di lakukan
sehari-hari

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 22


II. DIAGNOSA
1. Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan tubuh b/d sering terbangun sekunder d/d
Pasien mengatakan badannya lemas, Pasien mengatakan hanya tidur 4 jam sehari,
pasien mengatakan hanya tidur 4 jam sehari, pasien mengatakan sulit tidur karena
sesak, pasien mengatakan sering terjaga, pasien mengatakan sering bangun lebih awal
atau lebih dini. Konjungtiva pasien pucat, pasien terdapat lingkar hitam di sekitar
mata, pasien terlihat lemas.
2. Gangguan pola nafas b/d sering sesak saat tidur d/d pasien mengatakan sulit bernafas,
pasien mengatakan sesak saat menarik nafas. Setelah di lakukan pemeriksaan TTV
didapatkan hasil ,TD : 130/80mmHg, N : 60x/menit, S : 370 C, RR :26x/menit.
Penggunaan otot bantu nafas.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 23


III. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah Keperawatan (Berdasarkan Maslow)
a. Gangguan Pola Nafas
b. Gangguan Pola Tidur
2. Rencana Keperawatan/Nursing Plan

RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.D


DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR
DI RUANGAN MAWAR RSUD KARANGASEM
TGL 4-6 DESEMBER 2014

NO HARI/TGL/ DX.KEPERAWATAN TUJUAN/KH RENCANA TINDAKAN RASIONAL


JAM
1 Kamis,4 1. Gangguan pola Setelah diberikan 1. Kaji pola tidur yang Tidur juga di pengaruhi
oleh factor-faktor tersebut
Desember tidur: kurang asuhan keperawatan biasa dilakukan klien,
2014 Pukul dari kebutuhan 3x24 jam diharapkan keluarga dan patuhi
9.00 WITA tubuh b/d sering pasien bisa tidur semaksimal
terbangun nyenyak dengan mungkin
sekunder d/d criteria hasil : 2. Periksa TTV
Pasien 1. Pasien dapat pasien.
mengatakan tidur 6-8 jam 3. Anjurkan atau berikan
badannya lemas, / hari perawatan petang hari
Pasien 2. Konjungtiva misalnya: personal

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 24


mengatakan pasien merah hygen.
hanya tidur 4 muda 4. Memberikan posisi
jam sehari, 3. Lingkar hitam tidur yang nyaman
pasien pada sekitar 5. Diskusikan dengan
mengatakan sulit mata pasien dokter tentang
tidur karena tidak ada. penggunaan obat
sesak, pasien 4. Wajah pasien tidur yang tidak
mengatakan tidak pucat. menekan tidur
sering terjaga, 5. Pasien dan REM (repid eye
pasien keluarga movement)
mengatakan mengerti
sering bangun pentingnya
lebih awal atau istirahat tidur.
lebih dini.
Konjungtiva
pasien pucat,
pasien terdapat
lingkar hitam di
sekitar mata.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 25


IV. IMPLEMENTASI

NO HARI/TGL/ DX. TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI PARAF


JAM

Kamis, 4 1 - Mengkaji pola tidur pasien - Pasien tidur 4 jam


per hari
Desember
2014 pukul
09.00 WITA
11.00 WITA 1 - Mengobservasi TTV pasien - TD : 130/80 mmHg
- N : 50x/menit
- S : 370 C
- RR :26x/menit
12.00 WITA 1 - Memberikan posisi tidur yang - Pasien mengatakan
nyaman sedikit nyaman
16.00 WITA 1 - Mengobservasi TTV pasien - TD : 130/80 mmHg
- N : 50x/menit
- S : 370 C
- RR :20x/menit
20.00 WITA 1 - Mengkaji pola tidur pasien - Pasien tidur 4 jam
perhari
Jumat, 5 1 - Mengobservasi TTV pasien - TD : 130/80 mmHg
Desember - N : 50x/menit

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 26


2014 , pukul - S : 360 C
05.00 WITA - RR :20x/menit
08.00 WITA 1 - Mengkaji pola tidur pasien - Pasien tidur 5 jam
perhari
11.00 WITA 1 - Mengobservasi TTV pasien - TD : 130/80 mmHg
- N : 50x/menit
- S : 36,50 C
- RR :24x/menit
14.00 WITA 1 - Memberikan posisi tidur yang - Pasien mengatakan
nyaman sedikit nyaman
16.00 WITA 1 - Mengobservasi TTV pasien - TD : 120/80 mmHg
- N : 75x/menit
- S : 36,50 C
- RR :24x/menit
20.00 WITA 1 - Memberikan posisi tidur yang - Pasien mengatakan
nyaman sedikit nyaman
Sabtu, 6 1 - Mengobservasi TTV pasien - TD : 120/70 mmHg
Desember - N : 80x/menit
2014, pukul - S : 36,50 C
05.30 WITA - RR :24x/menit
12.00 WITA 1 - Mengkaji pola tidur pasien - Pasien tidur6 jam
perhari

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 27


16.00 WITA 1 - Mengobservasi TTV pasien - TD : 120/70 mmHg
- N : 90x/menit
- S : 36,50 C
- RR :24x/menit
20.00 WITA 1 - Memberikan posisi tidur yang - Pasien mengatakan
nyaman nyaman

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 28


V. EVALUASI
EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.D
DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR
DIRUANG MAWAR RSUD KARANGASEM
TANGGAL 4-6 DESEMBER 2014

HARI/TGL/JAM DX. EVALUASI PARAF


Sabtu,7 1 S : Pasien Tidur dengan lelap , pasien tidur 6-8 jam/hari,pasien tidak terjaga
Desember 2014,
lagi saat tidur, pasien tidak letih lagi saat bangun
pukul 20.00
WITA O : Konjungtiva pasien tidak pucat lagi,pasien tidak gelisah, tidak terdapat
lingkaran hitam pada sekitar mata, dan wajah pasien tidak pucat lagi
A : Tujuan tecapai , masalah gangguan pola tidur teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 29


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh melalui wawancara, studi catatan medik dan
laboratorium pasien Ny D diperoleh bahwa masalah keperawatan yang diperoleh adalah
gangguan pola nafas dan gangguan pola tidur

Perencanaan yang dilakukan pada pasien Ny.D sesuai dengan teori. Pelaksanaan yang
dilakukan pada pasien Ny.D telah sesuai dengan rencana yang ditentukan pada rencana
perawatan yang telah dibuat. Evaluasi keperawatan menunjukan masalah yang teratasi pada
pasien Ny.D adalah Hipertermy.

4.2. Saran

Berdasarkan analisis kasus pada pasien Ny.D, adapun hal yang dapat disarankan adalah
sebagai berikut :

1. Kepada Perawat Ruangan


Diharapkan agar mempertahankan asuhan keperawatan yang sudah dilaksanakan dengan
baik dan tetap mempertahankan teknik keperawatan professional demi kesembuhan pasien yang
dirawat

2. Kepada Pasien Ny.D dan Keluarga

Diharapkan agar melaksanakan segala petunjuk dari petugas kesehatan dan apabila sudah
diijinkan pulang agar tetap melakukan perawatan di rumah dengan baik dan pasien diharapkan
melakukan control IRD bila terjadi keluhan seperti Panas badan meningkat diluar jam kerja.

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 30


DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin, AMK.edisi ke-4.Anatomi Fisiologi. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Judith Wilkinson M .edisi revisi. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC

Lynda Juall Carpenito-Moyet.Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Doenges.Edisi 3. Rencana Suhan Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Fundamental .vol 2. Asuhan Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Mubarak & Chayatin. 2008. Buku ajar kebutuhan dasar manusia, Teori dan aplikasi dalam praktik.
Jakarta : EGC

Contoh asuhan keperawatan Ni Luh Nitia Karlina (13E11060)

ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 31

Vous aimerez peut-être aussi