Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Salah satu hal yang termasuk penting bagi makluk hidup khususnya manusia adalah
istirahat atau tidur.Manusia itu sendiri memiliki kebutuhan fisiologi yang harus dipenuhi
secara berkesinambungan termasuk pemenuhan dalam beristirahat atau tidur.Manusia
memerlukan istirahat atau tidur untuk mempertahankan status kesehatannya.
Setiap orang memiliki waktu dan kebiasaan tidur yang berbeda, beberapa orang
contohnya orang yang mengalami kelelahan akan memerlukan waktu yang lama untuk tidur
atau istirahat, beberapa orang pula mengalami kesulitan untuk tidur. Sedangkan dalam proses
tidur itu sendiri memiliki fungsi untuk memperbaiki berbagai sel dalam tubuh, meningkatkan
daya ingat, mencegah penyakit, meningkatkan energy dan mencegah stress.
Maka dari itu penting bagi setiap manusia untuk mendapatkan istirahat atau tidur yang
cukup, agar tidak timbul penyakit-penyakit akibat terganggunya aktivitas tidur atau
kurangnya istirahat.
1.2.Rumusan masalah
1.2.1. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Gangguan Pola tidur?
1.3.Tujuan penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari tidur.
1.3.2. Untuk mengetahui klasifikasi pola tidur.
1.3.3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur.
1.3.4. Untuk mengetahui gangguan pola tidur.
1.3.5. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada gangguan pola tidur.
1.3.6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan secara teoristis gangguan pola tidur.
1.4.Manfaat Penulisan
1.4.1. Memberikan pemahaman tentang istirahat tidur.
1.4.2. Memberikan pemahaman tentang klasifikasi pola tidur.
1.4.3. Memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur.
1.4.4. Memberikan pemahaman tentang gangguan-gangguan pola tidur.
1.5.Sistematika Penulisan
Makalah ini dibagi menjadi empat bab. Bab I, terdiri atas latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II, terdiri atas
definisi tidur, klasifikasi pola tidur, faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur, gangguan
pola tidur, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan gangguan pemenuhan kebutuhan tidur
dan asuhan keperawatan teoristis gangguan pola tidur. Bab III, terdiri atas pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab IV, terdiri atas
kesimpulan dan saran.
2.1.Definisi Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh
semua orang.Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara
optimal.Istirahat dan tidur memiliki makna yang berbeda pada setiap individu.Secara
umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas
dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk
istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penuruna respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita, kita
gunakan untuk tidur.hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress
dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan kosentrasi saat hendak
melakukan aktivitas sehari-hari.
Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar bugar ketika bangun
pagi dan siap melakukan berbagai aktifitas sepanjang hari dari pagi hingga malam.
Normalnya manusia tidur pada saat malam hari hingga pagi hari, namun tidak jarang ada
orang yang bisa tidur dari siang sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan atau karena
sudah terbiasa.
Menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam dalam sehari akan
memiliki hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya hanya memakan waktu
kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8 jam perhari (Japan Epidemiology
Association).Sebagai acuan, tidur bisa diartikan sebagai bagian dari periode alamiah
kesadaran yang terjadi ketika tubuh direstorasi (diperbaiki) yang dicirikan oleh rendahnya
kesadaran dan keadaan metabolisme tubuh yang minimal. Secara otomatis, otak kita
memprogram untuk tidur begitu gelap datang dan terbangun ketika terang tiba. Kita bisa
tidur kapan saja, baik karena mengantuk ataupun dipengaruhi obat-obatan. (Achmanto
Mendatu.2006).
ASKEP Gangguan Pola Tidur Page 3
2.2.Klasifikasi Pola Tidur
a. Primary Sleep Disorder
Insomnia
Hipersomnia
Narcolepsi
Sleep Apnea
b. Secondary Sleep Disorder
Hypothyroid
Hyperthyroid
Gangguan Ginjal Kronik
Depresi
Schizoprenia
Lkoholisme
Anoreksia nervosa
c. Parasomnia
Somnabulisme
Sleep talking
Bruxisme
Eneurism Nocturnal
d. Sleep Disorder
REM Deprivasion
NREM
Total Sleep
B. PENETAPAN DIAGNOSIS
1. Insomnia
Kemungkinan berhubungan dengan:
Sering membolos ( mis, kerja, sekolah)
Afek tampak berubah
Tampak kurang bergairah
Menyatakan perubahan alam perasaan.
Menyatakan penurunan status kesehatan.
Menyatakan penurunan kualitas hidup
Menyatakan sulit kosentrasi
Menyatakan sulit tidur
Menyatakan sulit tidur nyenyak
Menyatakan kurang puas tidur. (saat ini)
Menyatakan peningkatan terjadi kecelakaan
Menyatakan kurang bergairah.
Menyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun
Menyatakan gangguan tidur yang berdampak pada keesokan hari
Menyatakan bangun terlalu pagi.
Faktor yang berhubungan dengan :
Pola aktivitas (mis, wakt, kualitas)
Ansietas.
Depresi
Faktor lingkungan ( mis, kebisingan lingkungan sekitar, pajanan terhadap
cahaya/gelap, suhu/kelembapan, lingkungan sekitar, tatanan yang tidak
familier.)
Ketakutan
2. Devripasi tidur
Tujuan : pasien memperlihatkan pola tidur yang sesuai dengan kriteria
hasil sebagai berikut.
Kriteria Hasil :
- Perasaan segar setelah tidur
- Pola dan kualitas tidur
- Rutinitas tidur
- Jumlah waktu tidur yang terobservasi
- Terjaga pada waktu yang tepat
Rencana keperawatan :
NO INTERVENSI CARA PELAKSANAAN RASIONAL
1 Menajeman Ajarkan dampak apnea Mengatur penggunaan
Energi tidur pada keamanan dan energy untuk mengatasi
kondisi psikologis atau mencegah keletihan
dan mengoptimalkan fungsi
2 Manajemen Diskusikan dengan dokter Memfasilitasi penggunaan
D. PELAKSANAAN
Merupakan langkah keempat dalam proses keperawatan dengan melaksanakan
berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam
rencana tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
E. EVALUASI
Dengan dilakukannya asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa Gangguan
Pola Tidur maka perlu di evaluasi dan di harapkan hasilnya yakni, jumlah jam tidur
(sedikitnya 5 jam per 24 jam untuk orang dewasa), pola, kualitas dan rutinitas tidur, perasaan
segar setelah tidur, terbangun diwaktu yang sesuai, perasaan segar setelah bangun tidur, pola
dan kualitas tidur baik, rutinitas tidur, jumlah waktu tidur yang terobservasi, terjaga pada
waktu yang tepat, aktivitas sehari-hari dapat dikerjakan dengan baik, tidak kembali
mengalami gangguan saat tidur.
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari kamis, 4 Desember 2014 pukul 09.00 WITA di ruangan
Mawar RSUD Karangasem dengan cara wawancara, observasi, pemeriksa fisik dan
dokumentasi.
A. Pengumpulan data
1. Indentitas Pasien Indentitas Penanggung
3. Pola Kebiasaan
a. Bernafas
Sebelum pengkajian :Pasien mengeluh sesak nafas dan sulit untuk bernafas
Saat pengkajian :Pasien mengatakan sedikit sesak, pasien merasakan sesak saat menarik nafas.
b. Makan dan minum
Sebelum pengkajian :Pasien mengatakan biasa makan bubur dengan sayur dan lauk pauk
habissetengah porsi. Pasien mengatakan biasa makan 3x sehari, pasien mengatakan tidak terlalu
sukaminum air putih, minum air jika ingin saja, kurang lebih 600 ml dalam sehari
Saat pengkajian :Pasien mengatakan baru makan bubur 2x dan habis setengah porsi dan
minumkurang lebih 300 ml air putih.
c. Eliminasi
Seblum pengkajian: Pasien mengatakan jarang BAB hanya 1x sehari dengan konsistensi
padat,tidak ada darah dan lender, warna peses kuning. Pasien mengatakan sering BAK kurang
lebih 8x sehari dengan jumlah kramg lebih 300cc dalam sekali BAK.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
a. Kesadaran : CM
b. Bangun tubuh : Gemuk
c. Postur tubuh : Tegak
d. Cara berjalan : Lancar terkoordinir
e. Gerak motorik : Tidak terganggu
f. Keadaan kulit
Warna kulit : Sawo matang
Turgor kulit : Elastic
Kebersihan : Bersih
Luka : Tidak terdapat luka
g. Gejala cardinal : TD = 130/80 mmHg
S = 370 C
N = 60x/menit
RR = 26x/menit
Ukuran lain : TB = tidak terkaji, BB = tidak terkaji
2. Kepala
a. Inspeksi
(1) Kulit kepala : Bersih
(2) Rambut :Hitam, dengan beberapa rambut putih, distribusi rambutmerata,
b. Palpasi
(1) Nyeri :Tidakada nyeri tekan dan luka.
3. Mata
a. Inspeksi
(1) Konjungtiva :Pucat
Akibat bila gangguan ini tidak di tangani, maka system imun akan menurun, mudah
terserang penyakit, kurang konsentrasi dan akan menganggu aktifitas yang biasa di lakukan
sehari-hari
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang diperoleh melalui wawancara, studi catatan medik dan
laboratorium pasien Ny D diperoleh bahwa masalah keperawatan yang diperoleh adalah
gangguan pola nafas dan gangguan pola tidur
Perencanaan yang dilakukan pada pasien Ny.D sesuai dengan teori. Pelaksanaan yang
dilakukan pada pasien Ny.D telah sesuai dengan rencana yang ditentukan pada rencana
perawatan yang telah dibuat. Evaluasi keperawatan menunjukan masalah yang teratasi pada
pasien Ny.D adalah Hipertermy.
4.2. Saran
Berdasarkan analisis kasus pada pasien Ny.D, adapun hal yang dapat disarankan adalah
sebagai berikut :
Diharapkan agar melaksanakan segala petunjuk dari petugas kesehatan dan apabila sudah
diijinkan pulang agar tetap melakukan perawatan di rumah dengan baik dan pasien diharapkan
melakukan control IRD bila terjadi keluhan seperti Panas badan meningkat diluar jam kerja.
Judith Wilkinson M .edisi revisi. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC
Mubarak & Chayatin. 2008. Buku ajar kebutuhan dasar manusia, Teori dan aplikasi dalam praktik.
Jakarta : EGC