Vous êtes sur la page 1sur 14

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK


(Studi Empiris Pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2010-2014)

SITI SUNDARI
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam As-Syafiiyah
Jl. Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Jakarta 13070

Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya beberapa perusahaan yang berusaha
meminimalkan beban pajaknya demi keuntungan yang lebih besar. Tujuan penelitian ini ialah
untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh antara profitabilitas, likuiditas,
leverage, ukuran perusahaan (size) terhadap agresivitas pajak perusahaan. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode 2010 sampai dengan tahun 2014. Sampel
penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 12 sampel
perusahaan. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil
analisis regresi berganda disimpulkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur mengunakan
return on equity (ROE) dan variabel likuiditas yang diukur menggunakan quick ratio
memiliki pengaruh negatif terhadap agresivitas pajak, variabel leverage yang diukur
menggunakan debt to total asset ratio (DAR) dan ukuran perusahaan (size) yang diukur
menggunakan ln total asset tidak memiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan
yang diukur menggunakan Effective tax rate (ETR). Sedangkan pengujian secara simultan
atau secara bersama sama antara profitabilitas, likuiditas, leverage dan ukuran perusahaan
(size) menunjukan adanya pengaruh terhadap agresivitas pajak. Keterbatasan dalam
penelitian ini adalah terbatasnya sampel penelitian yang digunakan, nilai adjusted r-square
yang masih rendah yaitu sebesar 35,4%, proksi pengukuran agresivitas pajak yang hanya
menggunakan Effective tax rate (ETR).

Kata kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Ukuran perusahaan (size), Agresivitas pajak.

PENDAHULUAN yang bersifat memaksa berdasarkan


undang-undang,dengan tidak mendapatkan
Pajak memegang peranan penting imbalan secara langsung dan digunakan
dalam perekonomian negara kita. untuk keperluan negara bagi sebesar-
Dikarenakan pajak merupakan sumber besarnya kemakmuran rakyat (Utari:2014).
utama pendapatan negara. Berdasarkan
undang-undang nomor 28 tahun 2007 Pentingnya peranan pajak bagi
tentang ketentuan umum perpajakan pasal negara menyebabkan pemerintah
1 ayat 1, dimana pajak merupakan menciptakan berbagai program dan
kontribusi wajib kepada negara yang regulasi yang ditujukan untuk
terutang oleh orang pribadi atau badan meningkatkan penerimaan dari sektor

1
pajak. Upaya pemerintah untuk agresivitas pajak. Dari beberapa penelitian
mengoptimalkan penerimaan sektor pajak tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
ini mengalami beberapa kendala. Salah dan mengkaji lebih jauh permasalahan
satunya adalah pemilik usaha atau wajib mengenai tindakan agresivitas pajak
pajak yang berupaya mengurangi perusahaan.
(mengefisiensikan) biaya-biaya usaha,
TELAAH PUSTAKA
termasuk beban pajak dengan berbagai
cara (Ariyani : 2014). Sedangkan Profitabilitas menurut John j.
perusahaan sebagai salah satu wajib pajak, hampton (dalam Sugiono dan Untung
akan berusaha untuk mengefisiensikan 2008, 56-72) merupakan tingkat
beban pajaknya sehingga memperoleh kemampuan perusahaan dalam
keuntungan yang lebih besar dalam rangka memperoleh keuntungan (laba) yang dapat
mensejahterakan pemilik dan melanjutkan dilihat dan diukur dengan cara
kelangsungan hidup perusahaannya menganalisis laporan keuangan melalui
(Yoehana : 2013). Beberapa perusahaan rasio profitabilitas. Salah satu rasio
bahkan mencari cara untuk mengurangi profitabilitas yang digunakan dalam
beban pajak (Suyanto, dkk). Hal ini terlihat penelitian ini adalah return on Equity
dari persentase penerimaan SPT yang (ROE). Semakin tinggi rasio ini, semakin
masih pada rasio < 60% (sampai dengan tinggi profitabilitas perusahaan.
tahun 2014), memperlihatkan kecilnya
kepatuhan wajib pajak badan dalam Likuiditas Menurut John j.
melaporkan kewajiban perpajakannya hampton (dalam Sugiono dan Untung
(sumber : direktorat jendral pajak). Usaha 2008, 56-72) merupakan kemampuan
perusahaan dalam meminimalkan beban perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
pajak ini disebut dengan tindakan uang tunai yang dapat dilihat dan diukur
agresivitas pajak (tax aggressiveness) dengan cara menganalisis laporan
melalui tax planning, baik menggunakan keuangan melalui rasio likuiditas. Salah
cara yang tergolong atau tidak tergolong satu rasio likuiditas yang digunakan dalam
tax evasion. penelitian ini adalah quick ratio (rasio
cepat). Semakin tinggi rasio ini, semakin
Telah terdapat beberapa penelitian tinggi likuiditas perusahaan.
yang mencoba meneliti mengenai ketaatan
pajak maupun agresivitas pajak melalui Leverage menurut Lyn m. fraser
beberapa faktor, antara lain ialah (dalam Sugiono dan Untung 2008, 56-72)
profitabilitas (Fikriyah 2013; Ardansyah merupakan kemampuan perusahaan untuk
dan Zulaikha 2014; Fatharani 2012, Gupta membayar bunga serta beban tetap lainnya,
dan Newberry 1997 dalam Yoehanna yang dapat dilihat dan diukur dengan cara
2013), Likuiditas (Fikriyah 2013; Suyanto menganalisis laporan keuangan melalui
dan Supramono 2012; Putri 2014), rasio leverage. Salah satu rasio leverage
Leverage (Fikriyah 2013; Suyanto dan yang digunakan dalam penelitian ini
Supramono 2012; Jessica dan Agus arianto adalah debt to equity ratio (DAR).
toly 2014; Ardansyah dan Zulaikha 2014),
Ukuran Perusahaan (size) menurut
Ukuran Perusahaan (Ardansyah dan
(Hasibuan, 2009 dalam Surbakti 2012)
Zulaikha 2014; Rusydi 2013) terhadap

2
adalah suatu skala dimana dapat yang muncul seperti pajak. Perusahaan
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan tidak enggan untuk membayar pajak sesuai
yang dapat diukur melalui total aktiva. dengan aturan perpajakan yang berlaku
Cara mengukur Ukuran Perusahaan (size) dan tidak perlu bersikap agresif terhadap
ialah menggunakan logaritma total asset ( pajak. Penelitian oleh Bradley (1994) dan
Ln total asset). Siahaan (2005) dalam suyanto dan
supramono (2012) memberikan bukti
Agresivitas pajak adalah suatu bahwa perusahaan yang mengalami
tindakan yang bertujuan untuk kesulitan likuiditas kemungkinan tidak
menurunkan laba kena pajak melalui akan mematuhi peraturan perpajakan dan
perencanaan pajak baik menggunakan cara cenderung melakukan penghindaran pajak.
yang tergolong atau tidak tergolong tax Tindakan ini dilakukan oleh perusahaan
evasion (Frank et al. 2009 dalam Hidayanti untuk mempertahankan arus kasnya. Oleh
2013). yang dapat diukur menggunakan karena itu, perusahaan yang memiliki
effective tax rate (ETR). likuiditas rendah akan cenderung memiliki
PENGEMBANGAN HIPOTESIS tingkat agresivitas pajak perusahaan yang
tinggi, sedangkan perusahaan dengan
Pengaruh Profitabilitas terhadap likuiditas tinggi akan memiliki agresivitas
agresivitas pajak perusahaan pajak yang rendah. Berdasarkan penjelasan
diatas dapat dirumuskan hipotesis :
Perusahaan yang mempunyai
tingkat profitabilitas yang tinggi akan H 2 = Likuiditas berpengaruh negatif
selalu mentaati pembayaran pajak. terhadap agresivitas pajak perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang mempunyai
tingkat profitabilitas rendah akan tidak taat Pengaruh Leverage terhadap agresivitas
pada pembayaran pajak guna pajak perusahaan
mempertahankan aset perusahaan.
Perusahaan dimungkinkan
Mengacu pada penelitian yang dilakukan
menggunakan utang untuk memenuhi
oleh Fikriyah 2013. Berdasarkan kebutuhan operasional dan investasi
penjelasan diatas dapat dirumuskan
perusahaan. Akan tetapi, utang akan
hipotesis :
menimbulkan beban tetap (fixed rate of
H 1 = Profitabilitas berpengaruh negatif return) bagi perusahaan yang disebut
terhadap agresivitas pajak perusahaan. dengan beban bunga. Semakin besar utang
maka laba kena pajak akan menjadi lebih
Pengaruh Likuiditas terhadap kecil karena insentif pajak atas bunga
agresivitas pajak perusahaan utang semakin besar. Hal tersebut
membawa implikasi meningkatnya
Perusahaan dengan likuiditas yang
penggunaan utang oleh perusahaan.
tinggi menunjukkan tingginya kemampuan
Penelitian Ozkan (2001) dalam Suyanto
perusahaan dalam memenuhi utang jangka
dan Supramono (2012) memberikan bukti
pendek. Hal ini menunjukkan keuangan
bahwa perusahaan yang memiliki
perusahaan dalam kondisi yang sehat dan
kewajiban pajak tinggi akan memilih
tidak memiliki masalah mengenai arus kas
untuk berutang agar mengurangi pajak.
sehingga mampu menanggung biaya-biaya
Dengan sengajanya perusahaan berutang

3
untuk mengurangi beban pajak maka dapat Berdasarkan pengembangan
disebutkan bahwa perusahaan tersebut hipotesis dari beberapa variabel diatas
agresif terhadap pajak. Berdasarkan dapat ditarik hipotesis kelima dalam
penjelasan diatas dapat dirumuskan penelitian ini yaitu sebagai berikut :
hipotesis :
H 5 = Pengaruh profitabilitas, likuiditas,
H 3 = leverage berpengaruh positif leverage, dan ukuran perusahaan (size)
terhadap agresivitas pajak perusahaan. terhadap agresivitas pajak perusahaan
secara simultan
Pengaruh ukuran perusahaan (size)
terhadap agresivitas pajak perusahaan . METODE PENELITIAN
Rodriguez dan Arias, (2012) dalam Populasi dalam penelitian ini
Ardansyah 2014 mengemukakan bahwa adalah perusahaan Manufaktur dalam
pengaruh ukuran perusahaan dengan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang
agresivitas pajak. Hasilnya menunjukkan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
bahwa perusahaan yang lebih besar dari periode 2010 sampai dengan tahun
cenderung lebih bertindak agresif terhadap 2014 yaitu sebanyak 64 perusahaan.
pajak karena perusahaan yang lebih besar Sampel penelitian ini ditentukan dengan
akan memiliki perencanaan pajak yang metode purposive sampling, dengan
lebih baik. Perusahaan dengan ukuran kriteria pemilihan sampel sebagai berikut:
yang cukup besar dapat membiayai perihal 1) Perusahaan manufaktur sektor industri
perpajakannya secara khusus oleh dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa
profesional seperti konsultan pajak yang Efek Indonesia (BEI), 2) Perusahaan yang
mengetahui peraturan pajak secara rinci. menerbitkan dan mempublikasikan laporan
Sehingga perusahaan besar dapat keuangan tahunan secara lengkap dari
melakukan perencanaan pajak yang baik. tahun 2010-2014, 3) Perusahaan yang
Sebaliknya perusahaan yang lebih kecil tidak mengalami kerugian dan tidak
belum tentu mampu menyelesaikan melakukan akusisi selama tahun
kewajiban perpajakannya dengan penelitian, 4)Perusahaan yang
menggunakan tenaga profesional. menggunakan satuan nilai rupiah dalam
Berdasarkan penjelasan dan teori dari laporan keuangannya, 5) Perusahaan yang
penelitian sebelumnya, maka dalam memiliki nilai ETR positif, 6) Data yang
penelitian ini diajukan hipotesis sebagai lolos Uji SPSS (bukan merupakan data
berikut: outlier SPSS), sehingga diperoleh 12
sampel perusahaan.
H4 = ukuran perusahaan (size)
berpengaruh positif terhadap agresivitas Variabelvariabel independen yang
pajak perusahaan. digunakan dalam penelitian ini adalah
profitabilitas (ROE), likuiditas (quick
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, ratio), leverage (DAR), dan ukuran
leverage, dan ukuran perusahaan (size) perusahaan (SIZE). Variabel dependen
terhadap agresivitas pajak perusahaan yang digunakan adalah Agresivitas pajak
secara simultan (ETR). Uraian mengenai variabel-variabel

4
yang digunakan dalam penelitian ini dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
dilihat pada tabel berikut ini :
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1. Operasional Variabel
Variabel Perhitungan
Tabel 2.Deskripsi Variabel penelitian
Profitabilitas Laba bersih x 100% Std.
VAR N Min Max Mean
(ROE) Total ekuitas Dev
Total aktiva lancar persediaan x 100% ETR 60 0,08 0,34 0,25 0,04
Likuiditas
(quick ratio) Total hutang lancar ROE 60 5,20 42,33 17,93 7,47
Total Hutang x 100% Quick
Leverage 60 27,69 696,48 238,93 173,52
Ratio
(DAR) Total Aset
DAR 60 13,32 69,21 32,34 16,39
Ukuran SIZE = Ln Total Aset
perusahaan Size
60 25,08 31,17 28,04 1,94
Aset
Agresivitas Total tax expense
pajak (ETR) Total ekuitas
Tingkat tindakan agresivitas pajak
yang dilakukan pada perusahaan
Penelitian menggunakan metode manufaktur sektor indsutri dasar dan kimia
analisis regresi berganda. Analisis tersebut memiliki nilai rata rata 0,25. Nilai rata-rata
betujuan untuk menguji pengaruh variabel tersebut mengartikan bahwa perusahaan
independen terhadap variabel dependen sampel secara keseluruhan rata-rata
dalam penelitian ini. Berikut adalah memiliki indeks agresivitas pajak sebesar
persamaan regresinya: 0,25. Nilai maksimum dan minimum
menunjukan bahwa indeks tindakan
APit = + Profit + Liqit + Levit + 4 Sizeit + agresivitas pajak yang dilakukan oleh
perusahaan manufaktur sektor industri
Dimana : dasar dan kimia berkisar antara 0,08
sampai 0,34. Serta standar deviasi yang
AP it =Agresivitas pajak yang di ukur dihasilkan sebesar 0,04 menunjukan
menggunakan ETR bahwa perusahaan sampel yang melakukan
= Konstanta agresivitas pajak masih terhitung kecil, hal
= Koefisien regresi ini ditunjukan oleh nilai standar deviasi
Prof it = Profitabilitas perusahaan yang di yang lebih rendah dari nilai rata-rata.
ukur menggunakan ROE
Profitabilitas yang diukur
Liq it = Likuiditas perusahaan yang di
menggunakan rasio ROE menunjukan rata
ukur menggunakan Quick ratio
rata nilai sebesar 17,93 dengan nilai
Lev it = Leverage perusahaan yang di
maksimum 42,33 dan nilai minimum 5,20
ukur menggunakan DAR
serta nilai standar deviasi sebesar 7,47. Hal
Size it = Ukuran perusahaan yang di ukur
ini menunjukan bahwa rata rata
menggunakan Ln total aset
perusahaan sampel dapat menghasilkan
= error terms
laba sebesar Rp. 17,39 untuk setiap Rp.
1,00 modal yang dimiliki perusahaan.

5
Likuiditas yang diukur normal dengan nilai signifikan > 0,05 yaitu
menggunakan quick ratio menunjukan 0,935 > 0,05.
rata-rata nilai sebesar 238,93 dengan nilai Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
maksimum 696,48 dan nilai minimum One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
27,69 serta nilai standar deviasi sebesar Unstandardized
173,52. Hal ini menunjukan bahwa rata Residual
rata perusahaan sampel mampu menutup
N 60
setiap Rp.1,00 hutang lancarnya dengan
Normal Mean ,0000000
Rp.238,93 aktiva lancar yang dimilikinya. a,b
Parameters Std. Deviation ,02933813
Leverage yang diukur Most Extreme Absolute ,069
menggunakan ratio DAR menunjukan rata Differences Positive ,069
rata nilai sebesar 32,34 dengan nilai Negative -,068
maksimum 69,21 dan nilai minimum 13,32 Kolmogorov-Smirnov Z ,537
serta nilai standar deviasi sebesar 16,39. Asymp. Sig. (2-tailed) ,935
Hal ini menunjukan bahwa rata rata
perusahaan sampel memiliki Rp. 62,09 Uji Multikoleniaritas
hutang untuk setiap Rp. 1,00 aset yang Tabel 4. Hasil Uji Multikoleniaritas
dimiliki perusahaan. Coefficientsa
Collinearity Statistics
Ukuran perusahaan diukur
Model Tolerance VIF
menggunakan jumlah total aset. Nilai rata
rata ukuran perusaaan yang dimiliki oleh 1 (Constant)

perusahaan sampel selama tahun 2010- ROE ,847 1,180


2014 ialah sebesar 28,04. Hal ini Quick Ratio ,364 2,745
menunjukan bahwa aset yang dimiliki DAR ,337 2,968
perusahaan sampel adalah sebesar 28,04. SIZE Aset ,946 1,058
Nilai maksimum dan minimum
menunjukan bahwa ukuran perusahaan Hasil pengujian diatas menunjukan bahwa
sampel berkisar antara 31,17 sampai masing-masing variabel memiliki nilai
dengan 25,08 selama tahun 2010-2014. tolerance 0,10 dan nilai VIF 10.
Serta standar deviasi yang dihasilkan Berdasarkan hasil tersebut dapat
sebesar 1,94 menunjukan bahwa ukuran disimpulkan bahwa masing masing
perusahaan sampel masih terhitung kecil, variabel bebas tidak memiliki hubungan
hal ini ditunjukan oleh nilai standar deviasi atau dapat dikatakan tidak terjadi
yang lebih rendah dari nilai rata-rata. multikoleniaritas antar variabel bebas.

Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi


Dari hasil pengujian mennggunakan run
Uji Normalitas
test dibawah berikut menunjukan nilai
Hasil pengujian normalitas dengan
asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05 yaitu 0,118 >
menggunakan uji statistik kolmogorov-
0,05 yang artinya bahwa data sampel yang
smirnov dibawah berikut menunjukan
digunakan cukup random sehingga tidak
bahwa data sudah terdistribusi secara
terdapat autokorelasi

6
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi Berdasarkan analisis yang ditunjukan pada
Runs Test tabel 6 diatas diketahui signifikansi F
Unstandardized
hitung sebesar 0,000 kurang dari level
Residual
signifikansi 5% yaitu 0,000 < 0,005 maka
kesimpulan menolak H 0 dan menerima H a
Test Valuea ,00060
yang artinya profitabilitas, likuiditas,
Cases < Test Value 30
leverage serta ukuran perusahaan (size)
Cases >= Test Value 30
berpengaruh secara signifikan terhadap
Total Cases 60
agresivitas pajak yang dilakukan oleh
Number of Runs 25
perusahaan
Z -1,562
Asymp. Sig. (2-tailed) ,118 Tabel 7. Hasil Uji T
Coefficientsa

Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Standardized

Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients Coefficients


Model t Sig.
Std.
B Beta
Error

1 (Constant) ,248 ,061 4,044 ,000

ROE -,003 ,001 -,548 -4,823 ,000

Quick Ratio -9,899E-5 ,000 -,455 -2,621 ,011

DAR -,001 ,000 -,231 -1,282 ,205

SIZE Aset ,003 ,002 ,163 1,516 ,135

Variabel ROE memiliki tingkat


signifikansi (sig t) sebesar 0,000. Nilai ini
kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, maka
Dari hasil pengujian heteroskedastisitas keputusannya menolak H 0 dan menerima
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa H 1 yang berarti variabel ROE berpengaruh
tidak terjadi heteroskedastisitas pada terhadap variabel agresivitas pajak
sampel data. Hal ini ditunjukan dengan perusahaan yang diukur menggunakan
titik-titik yang menyebar dan tidak ETR.
membentuk pola tertentu pada scatterplot
diatas. Variabel quick ratio memilki tingkat
signifikansi (sig t) sebesar 0,011. Nilai ini
Uji Hipotesis kurang dari 0,05 yaitu 0,011< 0,05, maka
keputusannya menolak H 0 dan menerima
Tabel 6. Hasil Uji F
H 2 yang berarti variabel quick ratio
ANOVAb
berpengaruh terhadap variabel agresivitas
Model F Sig. pajak perusahaan yang diukur
1 Regression 9,065 ,000a menggunakan ETR.
Residual
Variabel DAR memilki tingkat
Total
signifikansi (sig t) sebesar 0,205. Nilai ini
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,205 > 0,05,

7
maka keputusannya menerima H 0 dan kesehatan manajemen suatu perusahaan.
menolak H 3 yang berarti variabel DAR Hal ini dikarenakan profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap variabel merupakan kemampuan perusahaan untuk
agresivitas pajak perusahaan yang diukur menghasilkan laba selama periode tertentu.
menggunakan ETR. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
perusahaan yang memiliki tingkat
Variabel ukuran perusahaan (size) memilki profitabilitas yang tinggi akan selalu
tingkat signifikansi (sig t) sebesar 0,135. mentaati pembayaran pajak. Sedangkan
Nilai ini lebih besar dari 0,05 yaitu 0,135 > perusahaan yang mempunyai tingkat
0,05, maka keputusannya menerima H 0 profitabilitas rendah akan tidak taat pada
dan menolak H 4 yang berarti variabel pembayaran pajak guna mempertahankan
ukuran perusahaan tidak berpengaruh aset perusahaannya daripada harus
terhadap variabel agresivitas pajak membayar pajak.
perusahaan yang diukur menggunakan
ETR. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Gupta dan Newberry
Tabel 8. Koefisien Determinasi (R2) (1997) dalam Yoehanna (2013) yang
Model Summaryb menyatakan bahwa kenaikan profitabilitas
Adjusted Std. Error of akan mengakibatkan kenaikan ETR,
Model R R Square R Square the Estimate sehingga profitabilitas memiliki hubungan
1 ,630a ,397 ,354 ,03039 yang positif terhadap ETR. Akan tetapi
seiring adanya dampak reformasi
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa nilai perpajakan yang menurunkan tarif pajak
adjusted r square sebesar 0,354 statutori, hubungan profitabilitas dengan
menunjukan bahwa variabel independen ETR menjadi negatif. Yang artinya
yaitu profitabilitas (ROE), likuiditas semakin tinggi tingkat profitabilitas
(quick ratio), leverage (DAR), dan ukuran perusahaan maka semakin rendah
perusahaan (size) mampu menjelaskan agresivitas pajak yang dilakukan oleh
perubahan variabel dependen agresivitas perusahaan.
pajak (ETR) sebesar 35,4%. Hal ini dapat
dikatakan 35,4% perubahan variabel Namun, hasil penelitian ini tidak sesuai
dependen disebabkan oleh perubahan dengan penelitian yang dilakukan oleh
variabel profitabilitas (ROE), likuiditas Fikriyah (2013) dan Jessica dan Agus
(quick ratio), leverage (DAR), dan ukuran arianto toly (2014) yang menyatakan
perusahaan (size) secara bersama, bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
selebihnya sebesar 64,6% disebabkan oleh terhadap agresivitas pajak perusahaan.
variabel lain diluar variabel yang diteliti.
Pengaruh likuiditas (quick ratio)
PEMBAHASAN terhadap agresivitas pajak

Pengaruh profitabilitas (ROE) terhadap Dari hasil penelitian dapat disimpulkan


agresivitas pajak bahwa perusahaan yang mengalami
kesulitan likuiditas kemungkinan tidak
Rasio profitabilitas merupakan akan mematuhi peraturan perpajakan dan
salah satu indikator yang mencerminkan cenderung melakukan penghindaran pajak.

8
Tindakan ini dilakukan oleh perusahaan menyatakan bahwa leverage tidak
untuk mempertahankan arus kasnya. Oleh berpengaruh terhadap agresivitas pajak
karena itu, perusahaan yang memiliki perusahaan.
likuiditas rendah akan cenderung memiliki
tingkat agresivitas pajak perusahaan yang Namun, hasil penelitian ini tidak sesuai
tinggi, sedangkan perusahaan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh
likuiditas tinggi akan memiliki agresivitas Suyanto dan Supramono (2012) yang
pajak yang rendah. menyatakan bahwa leverage berpengaruh
positif dan siginifikan terhadap agresivitas
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang pajak perusahaan.
dilakukan oleh Bradley (1994) dan
Siahaan (2005) dalam Fikriyah (2013) Pengaruh ukuran perusahaan (size)
yang menyatakan bahwa perusahaan yang terhadap agresivitas pajak
mengalami kesulitan likuiditas
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
kemungkinan tidak akan mematuhi
bahwa tindakan agresivitas pajak di
peraturan pajak dan cenderung melakukan
indonesia dapat dilakukan secara pasif
tindakan pajak secara agresif.
maupun aktif. Baik ukuran perusahaan itu
Namun, hasil penelitian ini tidak sesuai kecil maupun besar. Agresivitas pajak
dengan penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh perusahaan ukuran
Fikriyah (2013) serta Suyanto dan kecil biasanya melalui mekanisme
Supramono (2012) yang menyatakan pembukuan atau bahkan sama sekali tidak
bahwa likuiditas tidak berpengaruh membayarkan pajak yang menjadi
terhadap agresivitas pajak perusahaan. kewajibannya. Hal ini terlihat dari
persentase penerimaan spt yang masih
Pengaruh leverage (DAR) terhadap pada rasio < 60% ( sampai dengan tahun
agresivitas pajak 2014 ) memperlihatkan kecilnya kepatuhan
wajib pajak badan dalam melaporkan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kewajiban perpajakannya (sumber :
bahwa apabila perusahaan yang memiliki direktorat jendral pajak). Sedangkan
nilai rasio leverage yang tinggi, maka agresivitas pajak yang dilakukan oleh
semakin tinggi pula jumlah pendanaan dari perusahaan-perusahaan besar cenderung
hutang pihak ketiga yang digunakan menggunakan strategi yang dilakukan oleh
perusahaan dan semakin tinggi pula beban profesional seperti konsultan pajak yang
bunga yang timbul dari hutang tersebut. mengetahui peraturan pajak secara rinci.
Beban bunga yang semakin tinggi akan Sehingga perusahaan besar dapat
berpengaruh pada tingkat pajak yang akan melakukan perencanaan pajak (tax
dibayarkan oleh perusahaan. Dengan planning) dengan baik. Di sisi lain
berkurangnya beban pajak perusahaan perusahaan tidak selalu dapat
maka perusahaan tidak melakukan menggunakan sumber daya yang
tindakan penghematan pajak secara dimilikinya untuk melakukan tax planning
agresif. dikarenakan ada kemungkinan menjadi
sasaran dari keputusan dan kebijakan
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
pemerintah. Oleh karena itu, ukuran
dilakukan oleh Fikriyah (2013) yang

9
perusahaan tidak bisa menjadi tolak ukur dari nilai signifikan 0,05 yaitu 0,000 <
untuk menentukan sebuah perusahaan 0,05 dengan arah negatif. Likuiditas (quick
melakukan agresivitas pajak atau tidak. rasio) berpengaruh negatif terhadap
agresivitas pajak. Hal ini ditunjukan oleh
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang nilai signifikan 0,011 lebih kecil dari nilai
dilakukan oleh Rusydi (2013) yang signifikan 0,05 yaitu 0,011 < 0,05 dengan
menyatakan bahwa ukuran perusahaan arah negatif. Leverage (DAR) tidak
tidak berpengaruh terhadap agresivitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak.
pajak perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh nilai signifikan
0,205 lebih besar dari nilai signifikan 0,05
Namun, hasil penelitian ini tidak sesuai
yaitu 0,205 > 0,05. Ukuran perusahaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
(size) tidak berpengaruh terhadap
Suyanto dan Supramono (2012) yang
agresivitas pajak. Hal ini ditunjukan oleh
menyatakan bahwa ukuran perusahaan
nilai signifikan 0,135 lebih besar dari nilai
berpengaruh positif dan siginifikan
signifikan 0,05 yaitu 0,135 > 0,05.
terhadap agresivitas pajak perusahaan.
Hasil pengujian secara bersama-
Pengaruh profitabilitas (ROE), likuiditas
sama (simultan) antara variabel
(quick ratio), leverage (DAR), dan
independen yaitu profitabilitas (ROE),
ukuran perusahaan (size) terhadap
likuiditas (quick ratio), leverage (DAR),
agresivitas pajak
dan ukuran perusahaan (size) memiliki
Agresivitas pajak perusahaan terjadi pengaruh secara signifikan terhadap
karena perencanaan pajak yang dilakukan variabel dependen yaitu agresivitas pajak,
oleh perusahaan baik menggunakan cara hal ini ditunjukan oleh nilai signifikansi F
yang tergolong atau tidak tergolong tax hitung sebesar sebesar 0,000 kurang dari
evasion (Frank et al. 2009 dalam Hidayanti level signifikansi 5% yaitu 0,000 < 0,005.
2013). Sedangkan Sumbangan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang yang ditunjukan oleh nilai adjusted r
dilakukan oleh Jessica dan Agus arianto square hanya sebesar 35,4%.
toly (2014) yang menyatakan bahwa
Keterbatasan
agresivitas pajak perusahaan dipengaruhi
oleh beberapa faktor secara bersama sama Keterbatasanketerbatasan penelitian ini
walaupun faktor yang digunakan berbeda. adalah :
1. Sampel yang digunakan hanya pada
KESIMPULAN DAN SARAN
perusahaan manufaktur sektor industri
Kesimpulan dasar dan kimia, serta yang terpilih
untuk menjadi sampel hanya 12
Hasil pengujian secara parsial yang perusahaan dan hanya dalam rentan
menggunakan uji regresi parsial (uji-t) waktu 5 tahun. Sehingga data sampel
menyimpulkan bahwa: Profitabilitas yang digunakan masih kurang bisa
(ROE) berpengaruh negatif terhadap digeneralisasi untuk seluruh
agresivitas pajak. Hal ini ditunjukan oleh perusahaan yang ada dibursa efek
nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil indonesia. Selain itu jenis sektor yang

10
digunakan hanya terbatas pada corporate social responsibility,
perusahaan manufaktur sektor industri corporate governance, struktur
dasar dan kimia, sehingga hasil kepemilikan dan kompensasi rugi
penelitian menggunakan sektor lain fiskal.
belum diketahui seperti perusahaan
jasa, perusahaan pertambangan dan 3. Menggunakan proksi selain ETR untuk
lainnya. mengukur agresivitas pajak,
diantaranya seperti cash effective tax
2. Nilai adjusted r-square yang masih rate (CETR), book tax differences
rendah yaitu sebesar 35,4% sehingga (BTD), tax shelter activity, tax
menunjukan bahwa masih ada variabel planning (Taxplan) dan sebagainya.
lain yang belum digunakan dan
memiliki kontribusi yang besar dalam DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi agresivitas pajak Andreyanto. 2013., Pengenalan Laporan
seperti corporate social responsibility, Keuangan Perbankan.
corporate governance, struktur http://andreyanto-
kepemilikan dan kompensasi rugi gunadarma.blogspot.com/2013/03/pen
fiskal. genalan-laporan-keuangan-
perbankan.html. Di akses Pada
3. Proksi yang digunakan untuk tanggal 5 juli 2015.
mengukur agresivitas pajak hanya
Ardansyah, D., dan Zulaikha. 2014.
menggunakan ETR, sehingga hanya
Pengaruh size, leverage, profitability,
melihat agresivitas pajak perusahaan
capital intensity ratio dan komisaris
dari satu sudut pandang.
independen terhadap effective tax rate
Saran (ETR). Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 3, Semarang.
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan
penelitian diatas peneliti mengajukan Ariyani, Noor Faizah, 2014. Pengaruh
beberapa saran sebagai berikut : Mekanisme pengawasan stakeholder
1. Sebaiknya peneliti selanjutnya terhadap tindakan agresivitas pajak.
mempertimbangkan perluasan sampel Skripsi Fakultas Ekonomika dan
diluar sektor manufaktur dan Bisnis Universitas Diponegoro,
memperpanjang periode waktu Semarang.
pengamatan, sehingga hasil yang
Bursa Efek Indonesia. 2015. Laporan
didapat bisa digeneralisasi.
Keuangan dan Tahunan.
2. Menambah variabel penelitian, karena www.idx.co.id. Di akses Pada tanggal
dilihat dari besarnya persentase yang 09 September 2015.
dihasilkan oleh nilai adjusted r-square
yang hanya sebesar 35,4%, itu berarti Direktorat Jendral Pajak. 2014.,
masih banyak faktor faktor yang Meningkatkan rasio kepatuhan pajak
berkontribusi sebesar 64,6% dalam diindonesia.http://www.pajak.go.id/co
mempengaruhi agresivitas pajak yang ntent/article/meningkatkan-rasio-
belum diteliti, diantaranya seperti

11
kepatuhan-pajak-di-indonesia.=Di Corporate Social Responsibility and
akses Pada tanggal 19 Oktober 2015. Tax Aggressiveness. AAA Conference
August 6-10,2011. USA.
Direktorat Jendral Pajak. 2014.,
Meningkatkan rasio kepatuhan pajak Mardiyanto, Handono, 2008. Inti Sari
diindonesia.http://www.pajak.go.id/co manajemen keuangan. Jakarta :
ntent/article/meningkatkan-rasio- Gramedia Widiasarana Indonesia.
kepatuhan-pajak-di-indonesia. Di
Mulya, P. B. 2013., Menghitung Rasio
akses Pada tanggal 19 Oktober 2015.
Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas,
Fatharani, Nazhaira, 2012. Pengaruh dan perputaran piutang PT. Color Park
karakteristik kepemilikan, reformasi Indonesia Tbk.
perpajakan, dan hubungan politik https://pandubudimulya.wordpress.co
terhadap tindakan pajak agresif. m/2013/11/25/menghitung-rasio-
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas likuiditas-solvabilitas-rentabilitas-dan-
Indonesia, Depok. perputaran-piutang-pt-colorpak-
indonesia-tbk/. Di akses Pada tanggal
Fikriyah. 2013. Analisis pengaruh
5 juli 2015.
likuiditas, leverage, profitabilitas,
Murhadi, W. R. 2011.,
karakteristik kepemilikan terhadap https://wernermurhadi.wordpress.com.
agresivitas pajak perusahaan. Skripsi
Di akses Pada tanggal 11 juli 2015.
Fakultas Ekonomi UIN Maliki,
Malang. Murniati, Sari. 2012. Analisis pengaruh
struktur kepemilikan terkonsentrasi
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
pada keluarga terhadap agresivitas
Mutivariate dengan Program IBM
pajak perusahaan. Skripsi Fakultas
SPSS 21 Update PLS Regresi. ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Semarang : Badan Penerbit
Universitas Indonesia, Depok.
Universitas Diponegoro.
Octaviana, N. E, 2014. Pengaruh
Hidayanti, Alfiyani Nur. 2013. Pengaruh Agresivitas Pajak Terhadap Corporate
Antara Kepemilikan Keluarga Dan
Social Responsibility : Untuk Menguji
Corporate Governance Terhadap
Teori Legistimasi. Skripsi Fakultas
Tindakan Pajak Agresif. Skripsi Ekonomika dan Bisnis Universitas
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Diponegoro, Semarang.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Putri, F. N. t.th. Pengaruh Karakteristik
Jessicca, dan Toly, A. A. 2014. Pengaruh kepemilikan dan kompensasi eksekutif
Corporate Social Responsibility
terhadap tax aggressive. Skripsi
Terhadap Agresivitas Pajak. Tax
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Accounting Rewie Vol 4. Universitas
Padang, Padang.
kristen petra, Surabaya.
Putri, L. T. Y. 2014. Pengaruh likuiditas,
Lanis, R., and Richardson,G. 2011.
manajemen laba dan corporate
governance terhadap agresivitas pajak

12
perusahaan. Skripsi Fakultas Ekonomi untuk bisnis jasa dan dagang.
Universitas Negeri Padang, Padang. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Republik Indonesia. Nota Keuangan dan Surbakti, T. A. V. 2012. Pengaruh


Anggaran Pendapatan dan Belanja Karakteristik kepemilikan perusahaan
Negara Tahun Anggaran 2015. dan reformasi perpajakan terhadap
penghindaran pajak. Skripsi pada FE
Republik Indonesia. Undang-Undang Universitas Indonesia, Depok.
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2007. Tentang Perubahan Ketigaatas Sutanto, P. M. 2014. Perpajakan
Undang-Undang Republik Indonesia Indonesia (teori dan aplikasi). Jakarta
No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan : Mitra Wacana Media.
Umum dan Tata Cara Perpajakan
Suyanto, K. D., dan Supramono. 2012.
Rusydi, M. K. 2013. Pengaruh ukuran Likuiditas, leverage, komisaris
perusahaan terhadap agressive tax independen, dan manajemen laba
avoidance di Indonesia. Jurnal Terhadap Agresivitas Pajak
Akuntansi Multiparadigma Jamal perusahaan. Jurnal Keuangan dan
Volume 4 Hal 165-329, Malang. perbankan, Salatiga.

Sabrina, A., dan Gatot S. 2013. Analisis Utami, T. W., dan Hendri, S. 2015.
karakteristik corporate governance Pengaruh kepemilikan keluarga
Terhadap tindakan Pajak agresif. terhadap tindakan pajak agresif
Jakarta. dengan corporate governance sebagai
variabel moderating. 2nd Conference
Santoso, Singgih, 2010. Statistik
in Business, Accounting, and
Multivariat. Jakarta : Alex Media
Management. Jakarta.
Komputindo.

Sari, D.K., dan Martani, D. 2010.


Utari, I. A. 2014. Pengaruh Agresivitas
Karakteristik kepemilikan perusahaan,
Pajak Terhadap Corporate Social
corporate governance dan tindakan Responsibility : Untuk Menguji Teori
pajak agresif. Simposium Nasional
Legistimasi. Skripsi Fakultas
Akuntansi XIII Purwakarta 2010,
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Jakarta. Diponegoro, Semarang.
Siregar, R. S. t.th. Analisis pengaruh
Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah
ukuran perusahaan dan good
Membaca Laporan Keuangan. Jakarta
corporate governance pada harga : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya
saham, Jakarta.
Group).
Sugiono, A., dan Edy Untung, 2008.
Winarsih, R., Prasetyono, Kusufi, M. S.
Panduan praktis dasar analisa
2014. Pengaruh Good Corporate
laporan keuangan. Jakarta : Gramedia Governance dan Corporate Sosial
Widiasarana Indonesia.
Responsibility Terhadap Tindakan
Suharli, M., dan Co. 2006. AKUNTANSI

13
Pajak Agresif. Universitas Trunojyo Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Madura, Madura. Universitas Diponegoro, Semarang.

Yahya, S. D. 2011. Analisis Pengaruh


Leverage keuangan terhadap
profitabilitas pada perusahaan
telekomunikasi yang terdaftar di BEI.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin, Makassar.

Yoehana, M. 2013. Analisis Pengaruh


Corporate Social Responsibility
Terhadap Agresivitas Pajak. Skripsi

14

Vous aimerez peut-être aussi