Vous êtes sur la page 1sur 1

1. Langkah-langkah diagnosa ?

a. Anamnesis:
- Tanyakan berapa banyak urin yang dikeluarkan saat inkontinensia. Keluarnya teteasan
urin menandakan inkontinensia overflow, sedangkan jumlah urin dalam jumlah sedang
dijumpai pada overaktifitas detrusor.
- Tanyakan frekuensi miksi dalam sehari
- Tanyakan adanya faktor pencetus seperti batuk, bersih atau aktivitas lain yang
mendahului inkontinensia
- Tanyakan adanya diare, konstipasi dan inkontinensia alvi kecerigaan kelainan neurologis
- Tanyakan riwayat operasi maupun radiasi pada daerah pelvis dan abdomen
b. Pemeriksaan fisik :
- Mobilitas pasien : status fungsional dibandingkan dengan kemampuan untuk ke toilet
sendiri
- Status mental pasien: fungsi kongnitif dibandingkan dengan kemampuan untuk ke toilet
swndiri
- Abodmen: distendi buli-buli , massa di sistem urogrnital, ada tidaknya jaringan parut
bekas operasi
- Rektum : sensasi perianal, tonus sfingter, impaksi
- Pelvis : prolaps pelvis, massa pelvis, dan abnormalitas anatomi lainnya
c. Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan urinalisis, kultur urin untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya proses inflamasi atau keganasan pada saluran kemih.

Buku ajar geriatri ( Ilmu kesehatan usia lanjut ) Edisi -3

Vous aimerez peut-être aussi