Vous êtes sur la page 1sur 2

Etiologi Trichinelliasis

Trichinelliasis merupakan penyakit zoonotik, dinamakan juga trichiniasis,

trichinosis atau trichinellosis yang disebabkan oleh Trichinella spiralis

(Natadisastra & Agoes 2009).

Prognosis:

Infeksi ringan pada trikinosis mempunyai prognosis yang baik, dan

sebaliknya

Tidak adanya eosinifil atau eosinifilia yang ringan menunjukan prognosis

yang buruk (Astuti & Widiastuti 2009).

Patomekanisme (Siklus Hidup)

Infeksi pada manusia dimulai dengan memakan daging babi, beruang, singa laut

(walrus) atau daging mamalia lainnya (karnivora dan omnivora), baik yang mentah

atau dimasak secara tidak sempurna. Daging tersebut mengandung kista berisi larva

infektif yang masih hidup. Setelah kista masuk ke dalam lambung, terjadi ekskistasi

dan larva yang keluar kemudian masuk kedalam mukosa usus menjadi dewasa.

Pada hari keenam setelah infeksi, cacing betina mulai mengeluarkan larva motil.

Pengeluaran larva ini berlangsung terus hingga sekitar 4 minggu. Jumlah larva yang

dihasilkan dapat mencapai 1350 1500 ekor. Larva-larva ini kemudian bergerak ke

pembuluh darah, mengikuti aliran darah dan limfe menuju jantung dan paru-paru,

akhirnya menembus otot. Otot-otot yang sangat aktif akan terinvasi, termasuk

diafragma, otot laring, rahang, leher dan tulang rusuk, biceps, gastrocnemius, dan

lain-lain (Astuti & Widiastuti 2009).


Penyebaran/ Epidemiologi

Kosmopolit, terutama pada daerah yang beriklim sedang (Natadisastra & Agoes

2009).

Sumber:

1. Astuti, N.T. & Widiastuti, D., 2009. Trichinella spiralis, Cacing yang

Menginfeksi Otot. BALABA, 5(1), pp.2425.

2. Natadisastra, D. & Agoes, R. eds., 2009. Parasitologi Kedokteran:

Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang I., Jakarta: EGC.

Vous aimerez peut-être aussi