Vous êtes sur la page 1sur 2

1.

Akad

Menurut etimologi, akad antara lain :

ikatan antara dua perkara, baik ikatan secara nyata maupun ikatan secara
maknawi, dari satu segi maupun dari dua segi

bisa juga berarti ( sambungan), ( janji)

Adapun secara istilah (terminologi) ada beberapa definisi akad, pengertian


tersebut ada yang bersifat umum dan bersifat khusus.

Pengertian akad secara umum adalah :

Setiap yag diinginkan manusia untuk mengerjakan, baik keiginan tersebut


berasal dari kehendaknya sendiri, misalnya dalam hal wakaf, atau
kehendak tersebut timbul dari dua orang, misalnya dalam hal jual beli,
ijarah.

Pengertian akad dalam arti khusus yang dikemukakan oleh ulama fiqih
antara lain adalah :

Perikatan yang ditetapkan dengan ijab-qabul berdasarkan ketentuan syara


yang berdampak pada obyeknya.

2. Tasharruf, segala ucapan atau tindakan yang dilakukan seseorang atas


kehendaknya, dan memiliki implikasi hukum tertentu, baik hal ini
memberikan kemaslahatan bagi dirinya atau pun tidak.
3. Waad, janji antara satu pihak dengan pihak lain. Pihak yang diberi janji
tidak memikul kewajiban apapun kepada phak pemberi janiji. Terms and
conditionnya tidak well defined atau Belum ada kewajiban yang ditunaikan
oleh pihak manapun, walaupunterms dan conditionsnya sudah well defined.
Bila janji tidak terpenuhi maka sanksi yang diterima adalah sanksi moral[4]
4. Ilzam, setiap transaksi yang dapat menimbulkan pindahnya,munculnya
ataupun berakhirnya suatu hak, baik transaksi tersebut terbentukatas
kehendak pribadi (diri sendiri) atau terkait dengan kehendak orang lain.[5]
Qomarul Huda, Fiqh Muamalah hlm 25-30

Vous aimerez peut-être aussi