Vous êtes sur la page 1sur 2

Analisis Data

1. Mengetahui Kecepatan Hemolisis Dan Krenasi


Untuk mengetahui kecepatan hemolisis pada ertitrosit digunakan darah katak. Darah
dimasukkan ke dalam lima jenis larutan yang berbeda, yakni aquades; larutan NaCl 0,1%; 0,3%;
0,5%; dan 0,7%. Eritrosit pada masing-masing campuran kemudian diamati di bawah mikroskop
dan dihitung waktu yang dibutuhkannya untuk mengalami hemolisis.
Pada perlakuan pertama, aquades diteteskan ke kaca benda kemudian di tetesi darah
katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan adalah 4 menit 32 detik, tetapi pada
aquades mengalami krenasi. Pada perlakuan kedua, NaCl 0,1% diteteskan ke kaca benda
kemudian ditetesi darah katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga
hemolisis adalah 1 menit 48 detik. Pada perlakuan ketiga, NaCl 0,3% diteteskan ke kaca benda
kemudian di tetesi darah katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga
hemolisis adalah 4 menit 71 detik. Pada perlakuan keempat, NaCl 0,5% diteteskan pada kaca
benda kemudian ditetesi darah katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga
hemolisis adalah 5 menit 01 detik. Pada perlakuan kelima, NaCl 0,7% diteteskan pada kaca
benda kemudian ditetesi darah katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga
hemolisis adalah 7 menit 12 detik.

Pada perlakuan keenam, larutan NaCl 0,9% diteteskan pada kaca benda kemudian ditetesi darah
katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga krenasi adalah 4 menit 45
detik. Pada perlakuan ketujuh, larutan NaCl 1 % diteteskan pada kaca benda kemudian ditetesi
darah katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga krenasi adalah 4 menit
13 detik. Pada perlakuan kedelapan, larutan NaCl 2 % diteteskan pada kaca benda kemudian
ditetesi darah katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga krenasi adalah 2
menit 25 detik. Pada perlakuan terakhir, larutan NaCl 3 % diteteskan pada kaca benda kemudian
ditetesi darah katak dan dilihat pada mikroskop, waktu yang dibutuhkan hingga krenasi adalah 1
menit 49 detik. Hipotesis pada kecepatan hemolisis dan krenasi yaitu terjadi ada NaCl dengan
larutan diatas 0,7%.

2. Menghitung Presentase Hemolisis


Untuk mengetahui persentase hemolisis pada ertitrosit digunakan darah katak. Darah
dimasukkan ke dalam lima jenis larutan yang berbeda, yakni 2 mL larutan NaCl 0,7%; 0,5%;
0,3%; 0,1%; dan aquades. Campuran tersebut kemudian didiamkan selama 10 menit lalu
disentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 3.000 rpm.
Pada hasil 2 mL larutan NaCl 0,7% setelah didiamkan 10 menit mengalami perubahan
warna merah menjadi bening. Setelah disentrifus darah dengan 2 mL larutan NaCl 0,7%, warna
supernatan bening (tanpa warna merah), endapan banyak dan tidak terjadi hemolisis. Pada hasil 2
mL larutan NaCl 0,5% setelah didiamkan 10 menit tidak mengalami perubahan (tetap berwarna
merah). Setelah disentrifus darah dengan 2 mL larutan NaCl 0,5%, warna supernatan sudah ada
yang berwarna merah, endapan berkurang dan mulai terjadi hemolisis. Pada hasil 2 mL larutan
NaCl 0,3% setelah didiamkan 10 menit tidak mengalami perubahan (tetap berwarna merah).
Setelah disentrifus darah dengan 2 mL larutan NaCl 0,3%, warna supernatan sudah ada yang
berwarna merah, endapan berkurang dan mulai terjadi hemolisis. Pada hasil 2 mL larutan NaCl
0,1% setelah didiamkan 10 menit tidak mengalami perubahan (tetap berwarna merah). Setelah
disentrifus darah dengan 2 mL larutan NaCl 0,1 %, warna supernatan merah, tanpa endapan dan
terjadi hemolisis. Pada hasil 2 mL aquades setelah didiamkan 10 menit mengalami perubahan
warna merah menjadi merah sedikit bening. Setelah disentrifus darah dengan 2 mL aquades,
warna supernatan sudah ada yang berwarna merah, endapan berkurang dan mulai terjadi
hemolisis. Hipotesis pada persentase hemolisis makin banyak eritrosit yang mengalami
hemolysis maka makin berwarna merah.

Vous aimerez peut-être aussi