Vous êtes sur la page 1sur 22

TUGAS AKHIR MODUL

GERIATRI AND WELLNESS


koordinasi pada lansia

TIM PENYUSUN:

Ahmad mei prihanto


201510301070
FISIOTERAPI 4A

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarokatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala berkat, rahmat, dan
inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga saya
ucapkan terimakasih atas bimbingan Ibu Veni Fatmawati S.st.Ft, M.Fis karna dengan
bimbingannya saya bisa menyelesaikan tugas yaitu membuat makalah tentang Gangguan
Hormon ini dengan tepat waktu.

Saya sadar bahwa penulisan dan penyusunan laporan ini masih banyak sekali kekurangan
dan kesalahan jadi saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membacanya
untuk perbaikan saya dimasa yang akan datang dan semoga makalah ini bermanfaat bagi yang
membacanya.

Wassaalamualaikum warahmatullohhi wabarokatuh

Yogyakarta, 1 Maret 2017

Ahmad mei prihanto

201510301070
PENDAHULUAN

Tubuh manusia dilengkapi berbagai sistem untuk mengatur segala gerak-gerik setiap
harinya, Saat kita jatuh akan terasa sakit karena indra kita menangkap setiap rangsangan,
rangsangan tersebut akan disalurkan ke otak.
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yang terdiri dari
syaraf, endokrin(hormon), dan pengindraan. Sistem saraf bekerja dengan cepat untuk
menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem dilakukan
oleh benang-benang saraf, sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal,
reproduksi dan tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat tetapi teratur dan beraturan
dalam jangka waktu yang lama. Dalam pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh
darah, dan alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian sistem saraf dan bagaimana pembagiannya?


2. Apa pengertian dari sistem endokrin dan bagaimana pembagiannya?
3. Apa pengertian dari sistem indra dan bagaimana pembagiannya?
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Sistem Koordinasi


Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar
dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya
dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan.
3.2 Klasifikasi Dalam Sistem Koordinasi
Klasifikasi dalam sistem koordinasi yaitu:
Sistem Saraf
Sistem Indera
Sistem hormon
A. Sistem Saraf
1. Struktur sel saraf
Sistem saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama
yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf kita dapat
mengisap suatu rangsangan dari luar pengendalian.
Sistem manusia, baik sistem saraf pusat maupun tepi tersusun atas miliaran sel saraf ang
disebut neuron. Neuron tersusun atas badan sel yang didalamnya terdapat sitoplasma, nukleus
dan organel-organel sel lainnya, termasuk mitokondria dan granula-granula ( kelompok
retikulum endoplasma kasar yang berhubungan degan sintesis protein). Dari badan sel saraf
keluar serbut serabut yag merupakan penonjolan sitoplasmanya. Serabut-serabut itu berfungsi
mengirimkan pesan dalam bentuk rangsangan elektrokimiawi (sinyal listrik). Serabut-serabut itu
terdiri atasdendron dan akson (neurit).
Dendron merupakan serabut pendek bercabang yang meneruskan rangsang dari reseptor
kebadan sel saraf. Reseptor adalah ujung-ujung saraf pada alat indra yang berfungsi sebagai
penerima rangsang dari luar. Dendron tersusu serabut-serabut kecil yang dinaakan dendrit.
Dendrit berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson neuron lain untuk dibawa
menuu badan sel.
Akson merupakan serabut panjang yang ummnya tidak bercabang yang berfungsi untuk
meneuskan rangsangan dari badan sel keneuron lainnya ataupun ke efektor. Efektor adalah
organ, jaringn atu sel yan mampu bereaksi terhadap rangsang. Pertemuan antara ujung akson
suatu sel saraf otot dan ujung dendrit sel saraf lainnya atau antara sel saraf dan suatu serabut
membentuk suatu struktur seperti bongkol yang inamakan bongkol sinapsis
Berdasaran fungsinya dalam membawa rangsang, sel saraf dapat diklompokkan menjadi
3 yaitu:
a) Sel saraf sensorik
Adalah sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls atau membawa rangsang dari
reseptor (lat indra) ke sisitem pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
b) Sel saraf motorik
Adalah sel saraf yang berfungsi mengirimkan perintah dari sistem saraf pusat ke efektor
(otot dan kelenjar).
C) Sel saraf konektor
Adalah sel saraf yang berfungsi meghubungksn sel saraf sensorik dan sel saraf motor dan
dalam sistem salar pusat.
Fungsi sistem saraf secara umum:
1. Memelihara fungsi tubuh.
2. Mengatur kegiatan di dalam tubuh.
3. Menerima rangsangan eksternal dan internal.
4. Mengolah rangsangan yang diterima.
5. Merespon rangsangan yang diterima.

2. Komponen Koordinasi Saraf


a. Reseptor rangsangan
Reseptor rangsangan merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi semua jenis
perubahan tertentu didalam lingkungan dan mengawali suatu isyarat, yaitu implus saraf, pada sel
saraf yang melekat padanya.
b. Respon saraf dan koordinasi saraf (penghantar impuls)
Saraf tersusun atas berkas serabut penghubung, yang disebut akson, serabut ini
merupakan sel-sel khusus yang amat memanjang dan meluas, yaitu neuron. Kebanyakan saraf
tersusun dua macam neuron, yaitu neuron sensori dan motor. Neuron sensori meneruskan
impulsndari reseptor rangsangan ke sistem saraf pusat, yaitu otot dan tali spinal (jaringan saraf
tulang belakang). Neuron motor meneruskan impuls dari sistem saraf pusat kebagian tubuh yang
akan melakukan aksi. Pada beberapa kasus, neuron sensori dapat meneruskan implusnya
langsung keneuron motor, sambungannya terdapat di sistem sel saraf pusat. Tetapi seringkali
impuls dari neuron sensori melewati satu atau banyak interneuron sebelum akhirnya mencapai
neuron motor.
c. Efektor
Efektor merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai respon terhadap impuls
yang sampai kepadanya melalui neuron motor. Efektor yang paling penting pada menusia adalah
otot dan kelenjar (baik eksorin maupun endokrin).
Berdasarkan fungsinya, sistem saraf dibagi menjadi 2 :

1) Susunan saraf somatik


Susunan saraf somatik yaitu susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk
mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang, jadi saraf ini melakukan sistem pergerakan otot
yang disengaja atau tanpa disengaja. Saraf ini meliputi gerakan reflex.
Reflek tergantung pada terdapatnya arkus refleks yang terdiri dari organ sensoris dan
serat-serat saraf yang membawa impuls kesistem saraf pusat, saraf motorik yang membawa
implus ke otot. Reflek ini terjadi dari rangsangan sensoris langsung menuju jalur motoris tanpa
melalui otak.
Untuk terjadi gerak reflek dibutuhkan struktur sebagai barikut organ sensoris, yaitu kulit,
serabut saraf sensoris, sumsum tulang belakang, sel saraf motorik dan organ motorik, yang
melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik.
2) Susunan saraf otonom
Yaitu susunan saraf yang mempunyai peranan penting mempengaruhi pekerjaan otot sadar
atau serat lintang. Dengan membawa informasi ke otot halus atau otot jantung yang dilakukan
otomatis.
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Susunan saraf simpatis
Terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum tulang belakang
melalui serabut-serabut saraf. Sistem saraf ini terdiri dari serangkaian urat kembar yang
bermuatan genglion , urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak didepan lokasi
sebagai genglion koksi.
Fungsi saraf simpatik yaitu mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah,
mempertinggi tekanan darah, dan mengerutkan limfa.
b. Susunan saraf prasimpatis
Susunan saraf pra simpatik berupa jaringan yang berhubungan dengan ganglia yag
tersebar diseluruh tubuh. Urat sarafnya menuju keorgan-organ tubuh yang dikuasai oleh susunan
saraf simpatik. Fungsi susunan saraf para simpatikkebalikan dari susunan saraf simpatik.
3. Mekanisme Jalannya Impuls
Impuls adalah rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik
yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut:

Perubahan dari dingin menjadi panas.


Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
Suatu benda yang menarik perhatian.
Suara bising.
Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan yang terjadi antara lain.

Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya
adalah sebagai berikut.
Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati
otak. Bagannya sebagai berikut.

Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau atas perintah
otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan merupakan contoh gerak
yang kita sadari, sehingga gerak semacam ini disebut gerak sadar. Pada gerak sadar ini, gerakan
tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke
otak melalui neuron sensorik.
Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian
otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak
melaksanakan perintah otak. Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar tersebut dapat kita buat
skema sebagai berikut.

Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara
tiba - tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita di ketuk / di pukul pada bagian tendon .
Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki
tersebut terjadi secara tiba - tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak
refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat skema sebagai berikut.

4. Susunan Saraf
a. Susunan saraf pusat
Susunan saraf pusat ada 2, yaitu otak dan sumsum tulang belakang
1. Otak
Merupakan pusat saraf yag paling utama, terletak didalam tengkorak, otak manusia terdiri
dari 2 belahan. Belahan otak kiri mengendlikan sisi kanan tubuh, dan belahan otak kanan
mengendalikan sisi kiri tubuh. Otak terdiri atas 3 bagian yaitu otak besar (cerebrum) berfungsi
sebagai pusat berfikir, kecerdasan dan kehendak, mengendalikan sea kegiatan yang disadari.
Otak kecil berfungsi engatur keseimbangan dan mengkoordinasi otot-otot sebagia alat gerak.
Sumsum lanjutan berfungsi untuk mengatur enyut jantung, mengatur pernafasan, dan kegiatan
tubuh yang tidak disadari.
2. Sumsum tulang belakang
Merupakan lanjutan dari medula oblongata sampai dengan ruas kedua tulang pinggang.
Terdapat sumsum punggung dan cairan cerebrospinal. Bagian luarnya berwarna putih, bagian
dalamnya berwarna hitam.

b. Susunan Saraf Tepi


Berupa serabut-serabut saraf yang terdiri atas dua belas pasang serabut saraf otak dan 31
pasang serabut sumsum tulang belakang.
B. Sistem Endokrin
Adalah system yang berfungsi untuk memproduksi hormone yang mengatur aktivitas tubuh
Sedangkan Hormon merupakan bahan yang dihasilkan oleh organ tubuh yang memiliki
efek regulatorik spesifik terhadap aktivitas organ tertentu. Hormon adalah penghantar kimiawi
yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah kemudian dibawa oleh sel-sel tanggap.
Hormon disintetis dalam jaringan dan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bereaksi pada sel-sel
yang berdekatan dalam jaringan. Secara khusus hormon dikaitkan dengan kimia organik yang
mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya diberikan dalam jumlah sangat sedikit. Hormon
yang dihasilkan langsung disekresikan ke dalam pembuluh darah langsung ke tempat yang
membutuhkan, setibanya ditempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan yang spesifik yaitu
mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.
Struktur kimiawi hormon dapat digolongkan menjadi bagian-bagian seperti berikut:
1. Derivat asam amino. Dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus
medula supraren dan neuro hipofisis.
2. Peptida/devirat peptida, dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat pencernaan,
tiroid, paratiroid, dan pankreas. Peptida bersirkulasi bebas dalam plasma 5-10 menit.
3. Steroid, dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium testis, ovarika, dan korteks
supraren, lalu bersirkulasi dalam plasma dan terikat pada transpor protein kira-kira 60-100 menit.
4. Asam lemak.
5. Hormon perkembangan. Hormon yang memegang peranan dalam perkembangan dan
pertumbuhan serta dalam biologi reproduksi, mulai dari kandungan sampai usia remaja. Hormon
ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
6. Hormon metabolisme.
7. Hormon trofik, hormon yang dihasilkan dari kelenjar hipofisis.
8. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral. Kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk
mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
9. Hormon pengatur sistem kardiovaskular. Epinefrin dihasilkan oleh kelenjar adrenal bagian
medula. Efek dari hormon ini tergantung pada reseptor setiap organ tujuan.

Kelenjar endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar berikut ini:


1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis adalah kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak (sela
tursika), fossa pituirataria os spenoid, besarnya kira-kira 10x13x6 mm dan beratnya sekitar 0,5
gram. Kelenjar ini memegang peranan penting dalam mengatur sekresi hormon dari dari semua
organ endokrin, kegiatan hormon yang lain, dan memengaruhi pekerjaan kelenjar yang
lain.Hormon yang mengatur fungsi hipofisis disebut Hypophysiotropic Hormone yang dihasilkan
oleh sel-sel neuro sekretoris yang terdapat dalam hipotalamus.
Kelenjar hipofisis mempunyai tiga lobus yaitu lobus anterior, lobus intermedia, dan lobus
posterior.
2. Kelenjar Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar yang terletak didalam leher bagian bawah, melekat pada
tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada dinding laring. Kelenjar ini terdiri
dari dua lobus yaitu lobus dekstra dan lobus sinistra yang saling berhubungan, masing-masing
lobus tebalnya 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon
tiroksin.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak di atas selaput yang membungkus kelenjar tiroid. Kelenjar
paratiroid terdiri dari dua pasang (4 buah) yang terletak dibelakang tiap lobus dari kelenjar tiroid,
masing-masing dua di sebelah kiri dan dua disebelah kanan, besarnya setiap kelenjar kira-kira
5x5x3 mm dengan berat antara 25-30 mg. Berat keseluruhan kelenjar paratiroid 120 mg.
Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin yang merupakan suatu peptida yang
terdiri atas 84 asam amino.
4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastinum dibelakang os sternum didalam
rongga toraks, kira-kira setinggi bifurkasi (struktur pemisah) trakea. Warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas dua lobus. Sebuah lobus terdiri atas ribuan lobulus yang masing-masing
ada korteks dan medula. Perkembangan timus bervariasi sesuai dengan umur seseorang,
perkembangannya mencapai maksimum pada masa pubertas kemudian berangsur menyusut.
5. Kelenjar Suprarenalis/adrenal
Kelenjar suprarenalis berbentuk ceper dan terdapat pada bagian atas dari ginjal. Beratnya
sekitar 5-9 gram dan berjumlah dua buah sesuai dengan jumlah ginjal. Kelenjar ini terdiri atas
dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam yg disebut medula. Korteks
menghasilkan hormon-hormon yang dikategorikan sebagai hormon steroid, sedangkan bagian
medula menghasilkan katekolamin.
6. Kelenjar Pienalis
Kelenjar pienalis terdapat di dalam ventrikel otak, berbentuk kecil dengan warna merah
seperti sebuah cemara. Fungsi kelenjar ini belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini
menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting
dalam mengatur aktivitas seksual reproduksi manusia.
7. Kelenjar Pankreatika (pankreas)
Pankreas adalah suatu alat tubuh yang berbentuk agak panjang terletak retroperitonial
dalam abdomen bagian atas, didepan vertebra lumbalis I dan II. Kepala pankreas terletak dekat
dengan kepala duodenum, sedangkan ekornya sampai ke limpa. Pankreas menghasilkan dua
kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.
8. Kelenjar Kelamin
Kelenjar gonad adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Kelenjar ini mempunyai
fungsi endokrin dan reproduksi. Sebagai kelenjar endokrin, tesis menghasilkan hormon seks
yaitu androgen dan sperma, sedangkan ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron untuk
memproduksi sel telur.
C. Alat indra
Mata (Indera Penglihat)
Fungsi:
a. Mata merupakan indera penglihatan yang paling peka terhadap rangsangan cahaya
b. Hal paling sederhana yang dilakukan mata adalah mendeteksi terang dan gelap.
c. Kegiatan mata yang kompleks adalah memberikan pengertian secara visual.
Alat- pelindung mata, terdiri atas :
a. Alis mata, merupakan sekumpulan rambut yang tumbuh memanjang di bawah kening.
berfungsi untuk melindungi mata dari keringat dan debu.
b. Kelopak mata, kedipan kelopak mata yang tidak kita sadari adalah usaha untuk mengeluarkan
air mata agar permukaan mata tidak mengalami kekeringan. berfungsi sebagai alat pelindung dan
penutup bola mata sehingga aman dari kotoran.
c. Bulu mata, merupakan rambut-rambut yang tumbuh pada tepi kelopakmata. berfungsi untuk
melindungi mata dari debu dan kotoran.
d. Kelenjar bola mata, kelenjar ini terletak disebelah dalam kelopak mata atas, berfungsi untuk
menjaga permukaan bola mata dari kekeringan.
Bagian-bagian bola mata:

a. Otot penggerak bola mata


Pada bagian luar bola mata terdapat 3 pasang otot penggerak bola mata
1) Otot miring bagian atas, otot tegak bagian atas,otot miring bagian bawah
2) Otot tegak bagian luar,dalam, dan bawah
Berfungsi untuk menggerakkan bola mata.
b. Selaput bola mata terdiri atas:
1) Tunika fibrosa(lapisan luar)
2) Tunika vaskulosa(lapisan tengah)
3) Tunika nervosa (retina),
Tunika fibrosa tersusun atas:
Sklera, berwarna putih, pada manusia sklera membentuk segmen bola bergaris tengah lebih
kurang 22mm, sklera terdiri atas jaringan padat yang liat, terutama terdiri atas berkas kolagen
gepeng yang berjalin namun tetap paralel terhadap permukaan organ,lapisan ini tidak tembus
cahaya.
Kornea, lapisan tembus cahaya yang tidak mengandung pembuluh darah, mengandung banyak
saraf. Berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina. Kornea terdiri atas lima lapisan:
epitel membran bowman, stroma, membran descmet, dan endotel.
Tunika vaskulosa tersusun atas
Koroid, selaput hitam merupakan lapisan jaringan tipis dan mengandung banyak pembuluh
darah. Warnanya hitam karena mengandung melanosit. Berfungsi untuk memberi makan pada
retina. Bila jaringan ini rusak berakibat buruk pada retina.
Iris( selaput pelangi) merupakan selaput yang terletak menggantung di antara lensa dan kornea.
Iris mempunyai pigman atau zat warna iris inilah yang menentukan warna mata seesorang
Pupil, merupakan lubang di tengah iris yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke dalam retina.
Apabila cahaya yang masuk pada mata sangat kuat, pupil akan menyempit sehingga cahaya yang
masuk bola mata lebih sedikt.
Apabila cahaya yang masuk ke mata redup maka pupil akan melebar sehingga cahaya yang
masuk bola mata lebih banyak.
Tunika nervosa (retina).
Merupakan bagian mata yang paling peka terhadap cahaya,
Tersusun atas dua jenis yaitu
Sel kerucut
Sel Batang
Sistem kerja mata :
a. Mata menangkap cahaya.
b. Cahaya difokuskan menuju retina oleh kornea, dan diatur jumlahnya oleh pupil.
c. Cahaya ditangkap oleh sel batang (untuk bayangan) dan sel kerucut (untuk warna) yang
terletak di retina.
d. Impuls dari sel dijalarkan ke neuron bipolar, lalu ke neuron ganglion. Akson neuron ganglion
akan membentuk saraf otak II, lalu impuls disampaikan ke pusat saraf.

Gangguan pada panca indera mata


a. Miopi
b. Hipermetropi
c. Presbiopi
d. Buta warna
e. Katarak
f. Astigmatisma
Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh.
Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata.
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak
jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap.
Biasa terjadi pada lansia.* Kerabunan dan kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali.
Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan.
Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar.
Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf
Braille.
Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan
warna.
Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih.
Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan.
Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna.

Katarak

Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan
Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

Astigmatis
Ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus
pada satu titik retina(bintik kuning).

Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif

Telinga (alat pendengaran)


Telinga merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa
bunyi. Selain itu, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan manusia.

Struktur telinga :
a. Telinga luar
b. Telinga tengah
c. Telinga dalam
Telinga luar

1. Daun telinga, berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan
akhirnya menuju gendang telinga
2. Saluran telinga luar, berfungsi sebagai saluran yang menyampaikan suara dari luar
menuju ke gendang telinga.
3. Membran timpani (gendang telinga), berfungsi untuk meneruskan suara ke telinga
tengah.
Telinga tengah

1. Tulang martil, berfungsi untuk meneruskan getaran suara.


2. Tulang landasan, berfungsi untuk meneruskan getaran suara.
3. Tulang sanggurdi, berfungsi untuk meneruskan getaran ke koklea.
4. Saluran eustachius, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan telinga luar dengan telinga
dalam.

Telinga dalam
1. Labirin osea, merupakan rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan
perilimfe.

2. Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran), mengandung reseptor keseimbangan


tubuh.
3. Vestibula, mengandung reseptor keseimbangan tubuh.
4. Koklea (rumah siput), mengandung reseptor pendengaran yang berfungsi untuk
meneruskan rangsang bunyi ke pusat saraf.

5. Labirin membranasea, bentuknya menyerupai labirin osea, namun letaknya lebih ke dalam dan
dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe
Mekanisme pendengaran

Getara suara daun telinga saluran telinga membran timpani meleus inkus stapes koklea
organ korti sel saraf audiotor otak.
Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh empat hal berikut:

1. Penyumbatan saluran telinga


Penebalan atau pecahnya selaput gendang telinga
2. Pengapuran tulang-tulang pendengaran
3. Kerusakan pada saraf pendengaran

Lidah (pengecap)
Lidah merupakan kumpulan otot yang digunakan untuk membantu dalam pencernaan
makanan, yaitu proses pelumatan/mengunyah, alat bantu dalam berbicara, dan sebagai
indera perasa.
Lidah terdiri atas kuncup kuncup perasa yang masing masingnya hanya mampu
menganalisa satu rasa secara maksimal.

Struktur lidah :

Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang
rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.
Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.

Terdapat tiga jenis papila yaitu:

Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus


Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang
lidah
Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada
hewan pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel
yaitu sel penyokong dan sel pengecap.
Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk
menopang.

Letak tunas pengecap berbagai macam rasa di lidah :

1. Rasa pahit terletak di dekat pangkal lidah.


2. Rasa asin terletak di samping tengah lidah.
3. Rasa asam terletak di samping depan lidah.
4. Rasa manis terletak di bagian lidah yang paling depan.
Selain di lidah, beberapa tunas pengecap juga terletak pada langit langit rongga mulut
dan tenggorokan.

Kulit (indera peraba)

Kulit merupakan indera peraba manusia.


Kulit terdiri atas epidermis dan dermis.
Selain sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagi organ organ
manusia dan alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat.
Epidermis merupakan bagian kulit yang tersusun atas sel sel rapat.
Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Sel selnya tersusun tidak
terlalu rapat.

Tipe tipe reseptor pada kulit :

Nyeri, merupakan ujung saraf bebas yang terletak di seluruh tubuh.


Panas dan dingin, reseptornya berupa ujung saraf.
Sentuhan, reseptornya adalah korpus meissner, diskus Merkel, dan ujung saraf yang
melingkari akar rambut. Letaknya di dekat permukaan kulit.
Tekanan, reseptornya adalah korpus Paccini, Ruffini, dan Krause. Letaknya agak dalam
pada kulit.
Pada bibir, ujung jari, ujung lidah dan alat kelamin terdapat banyak reseptor dengan
serabut saraf sensorik, sehingga dapat membedakan dua titik rangsangan, sedekat apapun
jaraknya.
Pada punggung memiliki sedikit reseptor, sehingga punggung hanya dapar membedakan
dua titik rangsangan jika jarak antar titik rangsangan lebih besar dari 70 mm.

Fungsi kulit :

Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.


Sebagai alat peraba.
Sebagai pelindung organ dibawahnya.
Tempat dibuatnya Vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
Pengatur suhu tubuh.
Tempat menimbun lemak

Hidung (indra pembau)

Hidung adalah indra pembau yang paling peka terhadap rangsangan zat kimia berbentuk
gas.
Sewaktu menarik napas, udara yang berbau akan larut ke dalam selaput lendir rongga hidung
yang meliputi rambut-rambut halus. Hal ini menyebabkan terangsangnya ujung-ujung saraf
pembau. Selanjutnya oleh serabut-serabut saraf pembau rangsangan tersebut disampaikan ke
pusat saraf pembau di otak. Di sinilah rangsanan di olah dan ditafsirkan.
Gangguan pada saraf pembau

Anosmia, disebabkan oleh : Penyumbatan rongga hidung akibat pilek, terdapat tumor
atau polip di rongga hidung.
Sel rambut rusak akibat infeksi
KESIMPULAN

1. Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf
ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
2. Hormon merupakan bahan yang dihasilkan oleh organ tubuh yang memiliki efek regulatorik
spesifik terhadap aktivitas organ tertentu.
Ada 7 kelenjar endokrin yang dimiliki manusia :
a. Kelenjar hipofisis
b. Kelenjar Tiroid
c. Kelenjar Paratiroid
d. Kelenjar adrenal (anak ginjal)
e. Kelenjar kelamin
f. Kelenjar pankreas
g. Plasenta
3. Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan-
rangsangan dari luar atau disebut juga eksteroseptor. Eksteroseptor sering disebut sebagai alat
indera. Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia, yaitu indera penglihat, indera
pendengar, indera peraba dan perasa, indera pencium, dan indera pengecap

PENUTUP

Demikianlah makalah ini kami susun, kami sadar bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dalam penyusunan maupun penyampain dalam makalah ini, maka dari itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki penyusunan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Biolosgi, Klaten:PT Intan Pariwara, 2009


J. H Green, Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Tanggerang: Binarupa Aksara
John w. Kimbal, BIOLOGI Edisi kelima jilid 2 , Jakarta ; ERLANGGA, 2010
L. Carlos Junqueira, Histologi Dasar, Jakarta: EGC, 2008
Setiadi, Anatomi & Fisiologi Manusia , Yogyakarta : GRAHA ILMU,2007
Slamet prawi hartono dkk., Sains Biologi 3.
Sripujiynto, Menjelajahi Dunia Biologo 2, Solo: Latinu, 2007
Syaifuddi

Vous aimerez peut-être aussi