INDIKATOR SASARAN MUTU ANGKA KEJADIAN INFEKSI

LUKA OPERASI (ILO)

RS ISLAM Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

SULTAN AGUNG
SEMARANG NO /KPPI/ RSI-SA/VII/2013 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :

STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Masyhudi AM, M. Kes

Pengertian Suatu indikator yang ingin dicapai dalam menilai angka kejadian luka
operasi pada pasien rawat inap setelah dirawat selama 2 x 24 jam masuk
rumah sakit

Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah indicator sasaran mutu

angka kejadian infeksi luka operasi (ILO) < 1,5 % selama di rawat di
rumah sakit
Berdasarkan SK No......KPPI/RSISA/VII/2013 Tentang.......
Kebijakan 1.Berdasarkan program di komite pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit
2.Dilaksanakan setiap bulannya oleh link di masing- masing unit
Keperawatan dan khusus

Prosedur 1.Petugas ruang yang menemukan kejadian infeksi luka operasi mencatat
ke dalam checklist monitoring infeksi yang telah disediakan, dan di
masukan kedalam status pasien tersebut
2.IPCLN melaporkan kejadian ILO kepada IPCN untuk di tindak lanjuti
3.Setelah pasien pulang cheklist monitoring infeksi tersebut di simpan di
tempat khusus data PPI di ruang masing-masing
4.IPCLN melengkapi data tersebut dan merekap hasil kejadian infeksi
dalam waktu 1bulan kemudian di tanda tangani oleh kepala ruang
5.Setiap awal bulan data kejadian ILO dikirim ke TIM PPI
6.TIM PPI merekap hasil laporan setiap bulan dan melaporkannya ke
Komite PPI dengan formula :

Jumlah infeksi luka operasi bersih dalam 1 bulan

--------------------------------------------------------- ------ X 100 %
Total Jumlah operasi bersih dalam 1 bulan
 7.Target yang ditetapkan oleh indikator mutu yaitu angka kejadian ILO
< 1,5 %
8.Komite PPI melakukan analisa indicator sasaran mutu
9.Berdasarkan hasil analisa, jika target yang ditentukan tidak terpenuhi
maka akan dilakukan tindak lanjut dan dilaporkan ke Komite mutu
10.Komite PPI melaporkan ke komite mutu maksimal tanggal 8 bualn
berikutnya

11.Jika ada kejadian infeksi yang harus ditangani secara khusus akan
ditindaklanjuti oleh Komite Sasaran Mutu berdasarkan kebijakan
Direktur Rumah Sakit

Unit terkait Unit Rawat inap dan unit khusus