A. Motilitas B. Aglutinasi C. Konsentrasi D. pH 2. Uji mikroskopis analisis sperma yang bisa menentukan teratozoospermia adalah: A. Konsentrasi B. Vitalitas C. Morfologi D. Aglutinasi 3. Uji non spermatozoa dan bukan makroskopis yang penting adalah: A. Lekosit / sel bulat B. Jumlah sperma C. Volume D. Warna 4. Bila konsentrasi spermatozoa kurang dari limit rendah dan motilitas progresifnya kurang dari limit rendah, maka disimpulkan: A. Aspermia B. Oligoteratozoospermia C. Oligoasthenozoospermia D. Asthenoteratozoospermia
Jawaban: 1. D; 2. C; 3. A; 4. C
Soal post test
1. Nilai limit rendah konsentrasi spermatozoa normal adalah:
A. < 15 x 10 6 per ml B. > 15 x 10 6 per ml C. < 20 x 10 6 per ml D. > 20 x 10 6 per ml 2. Setelah dihitung konsentrasi spermatozoa adalah 7 x 10 6 per ml dan motilitas progresif adalah 36%, maka kesimpulan hasil pemeriksaan analisis sperma adalah: A. Normozoospermia B. Teratozoospermia C. Oligozoospermia D. Oligoastenozoospermia 3. Bilih hitung Improved Neubauer pada analisis sperma digunakan untuk menghitung: A. Lekosit B. Konsentrasi C. Jumlah sperma D. Aglutinasi 4. Faktor koreksi untuk pengamatan dengan 25 kotak besar dengan pengenceran 20 x adalah: A. 10 B. 4 C. 2 D. 5