Vous êtes sur la page 1sur 4

PT PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI BANTEN
AREA CIKUPA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Kebutuhan masyarakat akan energi listrik meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah
penduduk. Maka perlu diimbangi dengan peningkatan mutu pelayanan yang lebih baik secara
berkelanjutan. Salah satu indikasi baiknya tingkat mutu pelayanan adalah tidak terjadinya susut
pada jaringan distribusi. Indikasi susut energi listrik dapat ditandai dengan turunnya nilai tegangan
(drop tegangan) yang tidak sesuai dengan ketentuan SPLN No. 1 /1995 dimana tegangan standar
+5% dan -10% dari tegangan nominal 240V/400V. Ketika nilai tegangan yang distribusikan ke
konsumen tidak sesuai dengan ketentuan, maka akan menyebabkan kerugian kepada pihak
konsumen dan PT PLN (Persero). Untuk memperbaiki hal tersebut perlu dilakukan survei lokasi
dan pengumpulan data-data sebagai dasar untuk menganalisa masalah, sehingga dapat ditentukan
metode yang efektif dan efisien untuk memacahan masalah tersebut.
Gardu distribusi SDP adalah salah satu gardu PT PLN (Persero) Area Cikupa yang
memiliki daya terpasang 233,516 kVA dengan kapasitas daya 400 kVA atau memiliki persentase
pembebanan 58.37 %. Pada tanggal 10 Oktober 2017 terbit nota dinas dari bagian niaga untuk
keperluan perubahan daya atas nama pelanggan Abdul Rohman dari B1T/2.2 kVA menjadi
I2/105kVA. Diindikasikan perubahaan daya tersebut akan mengakibatkan overload gardu SDP dan
mengakibat drop tegangan jika penarikan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dilakukan di gardu
SDP, maka diusulkan perencanaan pembangunan gardu sisip XXX untuk mengantisipasi drop
teganagan di pelanggan Abdul Rohman dan overload pada gardu SDP. Sebelum dilaksanakan
pembangunan gardu sisip XXX, maka dilaksanakan survei lokasi untuk mengumpulkan data
sebagai dasar penyususnan kajian kelayakan oprasi (KKO) dengan memperhitungkan besaran
anggaran investasi yang nantinya akan disusun sebagai kajian kelayakan finansial (KKF) sehingga
dapat dikeluarkan perintah rancangan kerja (PRK) yang efisien secara anggaran dan efektif untuk
memenuhi tingkat mutu pelayanan. Maka pada telaahan staf penulis membahas Analisa KKF dan
KKO pembangunan gardu sisip XXX untuk memperbaiki drop tegangan pelanggan perubahan
daya dari 2.2 kVA ke 105 kVA.
PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI BANTEN
AREA CIKUPA

1.2 Permasalahan

Pada tanggal 10 Oktober 2017 terbit nota dinas permintaan dari bagian niaga untuk
keperluan perubahan daya atas nama pelanggan Abdul Rohman dari B1T/2.2 kVA menjadi
I2/105kVA. Pelanggan Abdul Rohman adalah pelanggan yang sumber energi listriknya disuplai
dari gardu PSD, dengan perubahan daya tersebut maka kapasitas pembebanan trafo menjadi
336,316 kVA (84,079 %) atau kelebihan 4,079 % dari pembebanan trafo ideal yaitu 80 %. Secara
rekomendasi sistem presentase pembebanan masih dapat dilayani oleh gardu SDP, tetapi jarak
antara gardu PSD dengan pelanggan Abdul Rohman berdasarkan aplikasi carrymap adalah 681,88
meter atau dibulatkan menjadi 700 meter, berpotensi menyebabkan drop tegangan disisi pelanggan
dan susut energi listrik jika JTM ditarik dari gardu PSD.

Gambar 1.1 Jarak SDP dengan pelanggan Abdul Rohman pada aplikasi Carrymap
PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI BANTEN
AREA CIKUPA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Masalah


Perubahan daya adalah salah satu layanan PT PLN (Persero) kepada pelanggan untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik dikarenakan daya yang terpasang tidak dapat memenuhi kebutuhan oprasional
pelanggan. Sebelum dilaksanakan perubahan daya maka perlu dilakuan survei lokasi pelanggan agar
didapatkan data pendukung untuk menetukan metode perubahan daya yang efisien dan efektif.
Data yang diambil survei adalah data jarak pelanggan dengan gardu terdekat, kapasitas jaringan
dan kapasitas pembebanan gardu. Dari data yang didapatkan pelanggan Abdul Rohman memiliki daya 105
kVA*pelanggan TR, luas penampang jarinagn 70 mm2, dan jarak 700 meter*data harus survei dari gardu
SDP. Apabila jaringan yang menyuplai tetap maka akan terjadi drop teganan dengan nilai diluar ketentuan
SPLN No. 1 /1995. Maka dapat diidentifikasi masalah perubahan daya yaitu meliputi:
1. Jauhnya Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang akan ditarik dari gardu SDP ke pelanggan akan
berpotensi meningkatkan nilai resistansi jaringan dan nilai drop tegangan
2. Kapasitas trafo setelah dilakuan perubahan daya akan berpotensi menyebabkan overload trafo
gardu SDP.
3. Perubahan Abdul Rohman dan banyaknya beban pelanggan lain yang terhubung dengan gardu
SDP berpotensi mempengaruhi nilai SAIDI dan SAIFI.

2.2 Tools Analysis Root Cause Problem Solving (RCPS)


PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI BANTEN
AREA CIKUPA

Saran
Setelah pelanggan membuat permohonan perubahan diterima niaga, lalu niaga menerbitkan nota dinas
survei lokasi ke bidang perencanaan, setelah dilakukan survei lokasi bidang perencanaan akan
mengeluarkan rekomendasi sistem (reksis), didalam penyusunan reksis belum sepenuh memanfaat
aplikasi untuk memudahkan seperti ETAP

Vous aimerez peut-être aussi