Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a. Identitas
Nama : By. T
Tgl. MRS : 15 juli 2017
Umur : 12 hari
Jenis kelamin : Laki
BB MRS : 2700 mg PB : 48 cm
Diagnosa : Hiperbilirubin
b. Identitas orang tua
Nama Ayah : Tn. H
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Swasta
Nama Ibu : Ny. K
Umur : 27 Tahun
Pekerjaan : swasta
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Pasar Bunga Kayun 35 36 Surabaya
c. Keluhan utama
Klien dalam keadaan lemah dan post sepsis
d. Riwayat kesehatan
a) Pre Natal : dan tidak pernah minum obat/jamu selain yang diberikan
dokter. Selama hamil tidak pernah ada keluhan yang berarti dari
kehamilannya
b) Natal : Lahir pada tanggal 12 Juli 2017 di IGD dengan SC. Letak
lintang. Ketuban pecah dini 1 jam 27 menit sebelum bayi lahir dengan
warna jernuh. Apgar Score 357, BBL = 2700 PB 48 cm, LK = 34 cm, LD
= 31 cm. Lahir dengan aspiksia berat dn ikterus
c) Post natal : bayi dikirm ke neonatology karena ikterus dan asfiksia berat.
Saat ini dalam perawatan diruang neonatology , sedang dalam terapi sinar.
Reflek mengisap membaik, O2 terus terpasang 1 l/mnt,.Menangis kuat.
Bayi masih kelihatan lemah. Kuning diseluruh tubuh masih kleihatan. Bayi
dipasang infus D 10 % 250 cc/ 24 jam. Sementara dipuasakan
e. Pemeriksaan fisik
Mata :Kemerahan (-) Iktrus (+) selama foto terapi mata ditutup dengan
kaca mata hitam
Genetalia :Tak ditemukan kelainan. Skrotum sudah turun, selam terapi sinar selalu di
tutup dengan BAK kekuningan 5-6 x/hari
f. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Peningkatan Penguapan
C. RENCANA KEPERAWATAN
Kriteria hasil :
Intervensi
Kriteriahasil :
Rencana intervensi
Kriteria hasil :
Intervensi
1) Kontrol / obsevasi suhu badan setiap jam selama foto terapi berlangsung
R/ Perubahan suhu dapat terjadi dengan cepat akibat pemaparan sinar yang
juga sebagi sumber panas.
2) Ubah posisi bayi setiap 2 jam
R/ Pemajanan yang merata dan bergantian mengurangi resiko tidak efektifnya
pusat suhu badan
3) Hentikan/istirahatkan foto terapi bilashu diatas 38 C.
R/ Semakin lama pemajanan semakin tinggi kemungkinan perubahan suhu
banan
4) Kompres basah bila suhu meningkat
R/ Pemberian kompres mengurangi / sebagai media konduksi pembuangan
panas
5) Kolaborasi dokter bila panas tidak / sulit turun/ terlalu tinngi untuk
mendapatkanantipiretik
D. IMPLEMENTASI
1,2 16/7/17 08.00 - Mengkaji gejala kardinal ( suhu 36 20 C, Nadi 124 x/mnt)
- Memandikan bayi
Melepas infus
Catatan perkembangan
S :-
P : planing dipertahankan
S :-
O : suhu 36. 8 0C Nadi 124 x/mnt, tanda iritasi mata dan perubahan /tanda injury tak ada
P : planing dipertahankan
S :-
Mukosa basah
Kelembaban cukup
P : planing dipertahankan
Tgl 18 juli 2017
S :-
P : planing dipertahankan
S :-
O : suhu 36. 8 0C Nadi 124 x/mnt, tanda iritasi mata dan perubahan /tanda injury tak ada
P : planing dipertahankan
S :-
Mukosa basah
Kelembaban cukup
P : Planing dipertahanka