Vous êtes sur la page 1sur 11

JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA

10
Vol. 18, No.1, 10-20, Mei 2015

Analisis Cacat Las Incomplete Fusion Dan Retak Memanjang Pada Waterwall Tube
Boiler PLTU Paiton Unit 1

(Weld defect analysis: Incomplete fusion and longitudinal crack of Waterwall Tube
Boiler of PLTU Paiton Unit 1)

SAHLAN

ABSTRACT

Weld defects in the form of "incomplete fusion" and lengthwise (longitudinal)


crackswas observed at the boiler tube welding of steam power plants of Paiton Unit
1, row 3, located860 mm above theheader, .Incomplete fusionmay be caused by
incorrect use of the the magnitude of current,welding speed, or manipulation or
selection of the electrode being used, thatmay lead tounevenfusityand affect generate
the cracks along the incomplete fusion region. Incomplete fusion defects in the
waterwall tubes welding being visible from the edge of the boundary between the
base material and weld region with the presence of indentation or depression in the
form of a very deep crater welding. Indentations or hollows, that will be observed
more clearly by using an optical microscope with a magnification 1000X, which in
the presence of imperfections observed molecular fusion between grain boundaries
and inter-molecular crystal. At 1000X magnification ofthe HAZ (heat affected zone)
region,transition structure forming brittle fractures was observed
Keywords:incomplete fusion, longitudinal crack, waterwall tube

PENDAHULUAN (header) air, teramati adanya kegagalan


pengelasan. Kegagalan pengelasan tersebut
Proses penggantian komponen utama berupa celung/kawah lasan yang cukup dalam
padatube atau pipa-pipa ketel uap di diperbatasan antara daerah lasan danbase
Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) material. Memperbaiki dengan menambah
Paiton Unit 1, dilakukan saat overhaul atau penumpukan barisan las diatasnya tidak
sudah beroperasi 15-20 tahun. Kerusakan yang dimungkinkan. Untuk itu diambil keputusan
sering ditemukan saat overhaul adalah dipotong dan dianalisis di laboratorium untuk
kerusakan karena faktor umur dan kerusakan menentukan sebab-sebab kegagalan
yang diakibatkan operasi pembebanan pengelasan. Apabila kegagalan pengelasan ini
melebihi batas yang diijinkan (overload). Pada tidak ditindak lanjuti dan dibiarkan boiler tetap
kasus tertentu, cacat bawaan (inherent defect) beroperasi, maka dalam kurun waktu tertentu,
pada boiler bisa terjadi karena pada saat waterwall tubepada boiler yang mengalami
proses pengelasan konstruksi boiler kurang incomplete fusion, yang bekerja pada tekanan
dalam pengawasan kendali mutu. Dan cacat air dan suhu tungku yang tinggi, dapat
pengelasan yang mungkin terjadi adalah patah berdampak pada keselamatan dan keamanan
mekanik (fracture mechanic)yang disebabkan operasional boiler yaitu terjadi kebocoran atau
oleh incomplete fusionpada daerah pengelasan. semburan air pada daerah tungku,dan boiler
Dari hasil Comissioning Standar Kualitas mengalami kegagalan operasional total (trip).
Overhaul, padasaat overhaul dilakukan
Dari dugaan awal secara visual, jenis
penggantian waterwall tube dan siripnya pada kegagalan pengelasan termasuk dalam jenis
baris ketiga dengan penyambungan las pada kegagalan pengelasan incomplete fusion yaitu
ketinggian 860 mm dari pipa pengumpul kegagalan las yang terjadi karena ketidak
11
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

sempurnaan fusibilitas antara bahan pengisi sambungan lasnya. Teknologi pengelasan yang
(filler) dengan base material. Incomplete dipilih dan baik untuk waterwall tube adalah
fusion merupakan cacat yang disebabkan oleh las busur listrik. Las busur listrik atau
kesalahan penggunaan besar arus, kecepatan umumnya disebut dengan las listrik adalah
pengelasan, kesalahan pemilihan atau suatu proses penyambungan logam dengan
manipulasi elektroda (incorrect electrode menggunakan tenaga listrik sebagai sumber
manupulation). Dari dokumen Comissioning panas. Jenis sambungan dengan las Iistrik ini
Proyek PLTU 1 Paiton, waterwall tube dibuat adalah merupakan sambungan tetap. Pada
darimaterial ASTM SA 178D. dasarnya las listrik yang menggunakan elek-
troda karbon maupun logam menggunakan
Dari hasil analisis di laboratorium material, tenaga listrik sebagai sumber panas. Busur
dengan pengamatan mikroskop optik listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan
perbesaran 100X, tidak hanya incomplete benda kerja dapat mancapai temperatur tinggi
fusion saja yang terjadi , namun juga retak yang dapat melelehkan sebagian bahan
pada daerah isian las (filler)-nya pada arah merupakan perkalian antara tegangan listrik
memanjang (longitudinal crack). Incomplete (E) dengan kuat arus (I) dan waktu (t) yang
fusion maupun retak longitudinal pengelasan dinyatakan dalam satuan panas, joule atau
diamati lebih jauh dengan mikroskop kalori seperti rumus dibawah ini :
denganperbesaran 1000X, maka teramati
secara molekular kerusakan yang terjadi H=ExIxt (1)
akibat fusi molekularnya tidak homogin serta
tidak ada keseimbangan perpindahan dengan:
energi/panas antar batas butiran (molecular), H = panas yang dibangkitkan (J)
sehingga membentuk struktur fraktur yang E = tegangan listrik (V)
getas (brittle fractures). Dengan demikian dari I = kuat arus (A)
hasil komisioning ini, kasus kegagalan t = waktu (s)
pengelasan waterwall tube PLTU Paiton Unit 1
di masukkan di lembar berita kasus kegagalan. Sambungan las biasanya merupakan komposit
heterogen secara kimia dan mekanik yang
STUDI PUSTAKA terdiri dari enam wilayah metalurgi yang
berbeda, yaitu: zona komposit, zona tidak
bercampur, permukaan pengelasan, zona
Kondisi waterwall tube pada boiler yang tidak
lelehan terpisah,zona terpengaruhi panas atau
homogen dan terjadi kerusakan atau cacat pada
the heat affected zone (HAZ), dan metal dasar
permukaannya, saat beroperasi pada tekanan
yang tidak terpengaruhi panas. Zona komposit
air didalamnya,dan suhu tungku yang tinggi
merupakan wilayah yang benar-benar
didinding luarnyaakan mengalami perbedaan
campuran lelehan logam dari logam pengisi
tegangan ekstrim pada daerah yang cacat
dan logam dasar. Wilayah sempit yang
tersebut1), .Pada kondisi idealnya, suhu rata-rata
mengelilingi zona komposit merupakan
overal heat logaritmik pada setiap titik di
unmixed zone.
waterwall tube adalah sama, namun pada
daerah yang terjadi cacat permukaan pada
Macam-Macam Cacat Las
waterwall tube tidak demikian, lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah yang homogen.
1. Porositas
Disinilah terjadi tegangan permukaan yang
ekstrim pada daerah cacat permukaan,
Cacat ini merupakan cacat yang disebabkan
permukaan waterwall tube yang cacat dalam
kurun waktu tertentu berubah menjadi getas. adanya gas yang terperangkap di daerah lasan
Kerusakan atau cacat permukaan waterwall dalam jumlah yang melebihi syarat batas.Lihat
tube pada umumnya terjadi pada daerah gambar 1.
12
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

GAMBAR 1. Cacat Porositas

GAMBAR 2. Cacat Slag Inclusion

GAMBAR 3. Cacat Incomplete Fusion

2. Slag Inclusion 3. Incomplete Fusion

Dapat terjadi akibat pembersihan pada saat Cacat ini dapat disebabkan oleh kesalahan
pengelasan yang berlapis kurang bersih. Hal penggunaan besar arus, kecepatan pengelasan,
ini juga dapat disebabkan penggunaan flux incorrect electrode manipulation, maupun
pada pengelasan yang berlapis. Lihat gambar kesalahan pengelas.Lihat gambar 3.
2.
13
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

Sedangkan incomplete fusion dibagi menjadi f. Busur las yang terlalu panjang.
dua macam, yaitu incomplete fusion pada
daerah pengaruh panas yang terjadi pada suhu 5. Pengerukan / Under cut
500 700 oC dan incomplete fusion
yangterjadi pada suhu diatas 900 oC, yaitu saat Cacat las yang lain adalah pengerukan atau yang sering
peristiwa pengendapan (precipitation) logam disebut dengan undercut pada benda kerja.
las. Incomplete fusion panas sering terjadi Pengerukan ini terjadi pada benda kerja
pada logam las karena pembekuan, biasanya atau konstruksi yang termakan olehlas
berbentuk kawah dan retak memanjang antara sehingga benda kerja tadi berkurang
base material dengan daerah lasan. kekuatannya meskipun sebelumnya telah
Kawah (situ) panas ini terjadi karena dilakukan pengelasan. Sebab-sebab
pembebasan tegangan pada daerah kaki pengerukan las antara lain:
didalam daerah pengaruh panas. Kawah panas ini a. Arus yang terlalu tinggi.
biasanya terjadi pada waktu logam mendingin b. Kecepatan pengelasaan yang terlalu tinggi
setelah pembekuan danterjadi karena adanya pula.
tegangan yang timbul, yang disebabkan oleh c. Busur nyala yang terlalu panjang.
penyusutan dan berakibat ketangguhan baja d. Ukuran elektroda yang salah.
menjadi turun pada suhu dibawah suhu e. Posisi elektroda selama pengelasan tidak
pembekuan. Kawah panas las yang lainnya adalah tepat.
retak sepanjang rigi-rigi, kawah panas f. Ayunan elektroda selama pengelasan tidak
memanjang diluar rigi-rigi lasan. Akan tetapi teratur.
penyebab umum pada semua jenis incomplete
fusion las ini adalah: 6. Undercut
Cacat ini dapat disebabkan oleh beberapa hal,
a. Pilihan jenis elektroda yang salah atau antara lain:
tidak tepat. a. Pengaturan amper/tegangan listrik tidak
b. Benda kerja terbuat dari baja karbon tepat
tinggi. b. Pengaturan kecepatan gerakan las tidak
c. Pendinginan setelah pengelasan yang tepat
terlalu cepat. c. Sudut elektroda yang kurang tepat
d. Benda kerja yang dilas terlalu kaku. d. Pengaturan penyusunan tumpukan lasan
e. Penyebaran panas pada bagian-bagian tidak tepat
yang di las tidak seimbang e. Teknik pengelasan yang kurang tepat
f. Ukuran elektroda terlalu besar
4. Penembuasan Kurang Baik
Selain retak, cacat las yang sering terjadi 7. Overlap
adalah penembusan las yang kurang dan jelek. Cacat ini dikarenakan:
Jika penembusan pengelasan kurang maka a. Arus terlalu rendah
akibatnya adalah kekuatan konstruksi yang b. Kecepatan pengelasan rendah
kurang kokoh. Penyebab dari penembuasan c. Kesalahan teknik mengelas
yang kurang ini antara lain: d. Kontaminasi sekitar lasan
a. Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi.
b. Arus terlalu rendah. 8. Retak (crack)
c. Diameter elektroda yang terlalu besar atau Banyak hal yang dapat menyebabkan cacat ini.
terlalu kecil. Contoh bentuk crack adalah seperti berikut:
d. Benda kerja terlalu kotor.
e. Persiapan kampuh atau sudut kampuh
tidak baik.
14
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

GAMBAR 4. Cacat Undercut GAMBAR 5. Cacat Overlap

GAMBAR 6. Cacat Retak (Crack)

(a) (b)
GAMBAR 7. (a) Sampel kegagalan pengelasan, (b)Mounting sampel potongan melintang

METODEPENELITIAN yaitu sampel permukaan kulit luar dan bilah


sampel potongan melintang.
Bahan
Metode

Bahan penelitian untuk sampel di laboratorium


Metode yang dipergunakan dalam tahapan
diambil dari hasil pengelasan waterwall tube
pengamatan di laboratorium, yaitu:
baris ketiga pada elevasi 860 mm dari pipa
a. Analisis kimia: bermaksud untuk
penampung air (water header pipe) (Gambar
membandingkan uji komposisi kimia
7a). Daerah yang terjadi kegagalan pengelasan
terhadap standar material waterwall
di potong dalam bentuk mounting sampel
(Gambar 7b). Ada dua macam bilah sampel,
15
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 20155

tube,yang
,yang dipergunakan yaitu Material d. Metoda mikro: Dengan menggunakan
ASTM SA 178D. mikroskop optik dengan perbesaran 1000X
b. Pengujian kekerasan mikro dengan metoda untuk mengamati struktur mikro base
Vickers untuk mengamati sifat mekanis material pada daerah HAZ,
HAZ
sampel. yaituterbentuknya
terbentuknya transisi struktur fraksi
c. Metoda makro: Dengan menggunakan brittle fractures
getas (brittle fractures)
mikroskop optikperbesaran 100X untuk untu
tidaknya incomplete fusion
mengamatai ada-tidaknya Dari rangkuman hasil analisis keempat metod
metode
dan keretakan melintang las
las-lasan. kemudian dilakukan pendekatan ilmiah
berdasarkan dari stdudi pustaka seperti diatas.

TABEL 1.Komposisi Kimia ASTM SA 178 D

C MN S P Si

Spesifikasi 1,00
0,27% 0,015
ASTMSA - 0,030 (max) 0,10
(max)
178D 1,50%

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Fe Mn C Si P S
Unsur Kimia 98.49 0.869 0.208 0.233 0.01 0.005

GAMBAR 8. Grafik Komposisi Kimia Material Uji


16
Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015
Sahlan / Semesta Teknika

UJI KEKERASAN MIKRO VIKERS

235

230

225
NILAI KEKERASAN MIKRO

220
VIKERS

215

210

205

200

195
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 Titik 6 Rata-Rata

base metal 220.6 220.6 210.2 210.2 210.2 215.3 214.5


lasan 231.8 210.2 231.8 231.8 231.8 231.8 228.2

GAMBAR 9. Grafik uji kekerasan pada tiap titik

HASIL DAN PEMBAHASAN berfungsi


ungsi untuk deoksidasi dari baja dan
dapat mengikat kandungan sulfur(S) yang
berakibat terhindarnya kegetasan pada
Analisis Kimia
suhu tinggi. Selain itu dapat menguatkan
fasa ferit.
Unsur-unsur
unsur kimia utama yang terkandung
dalam material yang dipakai untuk waterwall c. Silikon (Si) adalah 0,233%, paduan dengan
tube boiler adalah sebagai berikut : Carbon Si ini untuk memperbaiki ketahanan
(C),Mangan(Mn) ,Fosfor (P),Sulfur (S), terhadap temperatur yang tinggi dan
Silikon (Si), Ferrous (Fe).Gambar 8 adalah kemampuan oksidasi.
hasil analisis kimia dari laboratorium, dan
d. Fosfor (P) adalah 0,01%,paduan dengan
Tabel
bel 1 adalah merupakan komposisi kimia
fosfor ini untuk memberikan peningkatan
standar material Material ASTM SA 178D.
kekuatan dan kekerasan tetapi menurunkan
Berdasarkan dari hasil analisis kimia, Gambar keuletan dan ketangguhan
angguhan impak, maka
dibatasi 0,03% maksimalnya.
8,komposisi sampel material waterwall tube
boiler secara komparatif mendekati atau setara e. Sulfur (S) adalah 0,005% sulfur ini dapat
dengan standar ASTM SA 178 D, Tabel 1. membuat baja menjadi getas pada suhu
Hasil analisis kimia di laboratorium bila tinggi,sehingga merugikan baja pada saat
dibandingkan dengan bahan standar ASTM SA terkena suhu tinggi. Tetapi kandungan
178 Ddidapatkan
didapatkan hubungan sebagai berikut: sulfur disini masih dalam batas normal
a. Carbon (C)sebesar 0,208%, sedangkan dengankandungan
ungan maksimalnya 0,015%
yang dibolehkan menurut standarisasi f. Ferro (Fe)hasil analisis kimia adalah
ASTM adalah sebesar 0.27%.Ini sudah 98,49%,ini unsur utama dari material
cukup mendekati dengan batas normalnya, sampel, karena unsur pokok dari material
dan dapat diketahui bahwa sampel material waterwall tube adalah besi.
sudah memiliki keuletan yang baik dan
Dari hasil komprasi kompsisi kimia tersebut
kekuatan yang sedang.
diatas, terlihat tidak terjadi pengendapa
pengendapan
b. Mangan (Mn) sebesar 0,869% ,sedangkan (presipitasi) unsur-unsur
unsur yang dapat
yang dibolehkan menurut standarisasi menyebabkan perubahan sifat mekanisnya.
ASTM adalah sebesar 1% - 1,5%, unsur ini
17
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

Nilai Kekerasan yang mengalami kegagalan las incomplete


fracture, merupakan komposit heterogen
Dengan metoda uji kekerasan Equotip secara kimia dan mekanik, yang terdiri dari
Hardness Tester6), 7), 8),] dan hasilnya enam wilayah metallurgi yang berbeda, yaitu :
dikonversikan langsung ke dalam nilai suatu daerah komposit, daerah yang tidak
kekerasan Vickers sesuai dengan standar JIS Z merata fusinya, interfase lasan,daerah leburan
22449), maka hasilnya seperti pada Gambar 9. yang terpisah (the partially melted zone), HAZ
(the heat affected zone) dan daerah metal
Pengujian ini dilakukan pada daerah HAZ baseyang tidak terpengaruh (the unaffected
sebanyak 2 tempat dengan 6 titik pada base metal) oleh fusi energy.
permukaan samping sampel waterwall tube
(lihat lampiran 2), kemudian nilai kekerasan Analisis Makro
dirataratakan. Hasil pengujian dapat dilihat
pada Gambar 9 terlihat jelas perbedaan angka Dari hasil imagi radiografi, Gambar 10,
(angka-angka bila dicetak tidak terbaca dengan tampak jelas teramati cacat-cacat pengelasan
jelas) yang sangat signifikan yaitu dari titik 1 akibat incomplete fusion pada waterwall tube
6 yang akan mempengaruhi pemakaiannya. dalam bentuk cacat-cacat internal maupun
dalam bentuk cacat akar (root defects), dengan
Sebagaimana diketahui kekerasan ini titik hitam merupakan cacat akar dan yang
mempunyai korelasi dengan kekuatannya, warna kelabu ditengah merupakan cacat-cacat
sedangkan kekuatan erat sekali hubungannya internal. Gambar 11 merupakan hasil foto
dengan teganganregangan dalam yang terjadi metalurgrafimenggunakan mikroskop optik
pada material tersebut, dan apabila terjadi dengan perbesaran 100X, pada daerah
tegangan dalam atau biasa disebut dengan kegagalan pengelasan incomplete fusion.
tegangan sisa (residual stress) Tegangan dalam Terlihat disini, pada daerah perbatasan antara
tidak SELALU sama dengan tegangan daerah lasan dan base material-nya atau daerah
sisapada suatu material, maka material tersebut HAZ. Ada dua peristiwa kegagalan disini,
menjadi getas (brittle), mudah mengalami pertama adanya kawah lasan (incomplete
retak, dan mempunyai ketahanan korosi yang fusion) dan daerah retakan lasan yang sangat
rendah. dalam yang cenderung membentuk pulau-
pulau fusi (the Fusion Islands). Sehingga
Dengan nilai kekerasan ratarata 214 HV akibat kegagalan pengelasan ini maka
sampai dengan 228 HV pada daerah uji dinyatakan cacat atau gagal (the process
kekerasannya menunjukkan bahwa pada invalidation) atau dengan kata lain waterwall
daerah tersebut telah terjadi perubahan sifat tube baris 3 elevasi 860 mm gagal tidak bisa
mekanis dari ulet (ductile) menjadi keras/getas terpakai dan harus diganti. Bila diperbaiki
(brittle), Kekerasan bahan induk adalah 110 dengan menindih dengan pengelasan diatasnya
HV (Standar ASTM Material SA178 D tahun jelas tidak bisa dilakukan.
2008). Sambungan las pada waterwall tube

GAMBAR 10. Imagi radiografi cacat las incomplete fusion pada waterwall tube
18
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

GAMBAR 11.Cacat incomplete fusion dan Crack (100X)

GAMBAR 12. Fraktur Getas pada daeraf HAZ

GAMBAR 13. Mikrografi potongan melintang daerah incompelete fusion dari beberapa psosisi

Analisis Mikro dengan sedikit sekali keuletan dan


ketangguhan. Peristiwa ini dapat diumpamakan
Analsis mikro dengan pembesaran 1000X pada seperti yang terjadi pada bahan keramik pada
daerah HAZ bertujuan untuk mengamati umumnya. Hal ini bisa dilihat atau
bentuk transisi struktur mikronya. Gambar 12 dibandingkan hasilnya dengan analisis uji
menunjukkan suatu bentuk transisi struktur kekerasan pada Sub Bab 4.2. diatasyang
mikro berubah menjadi fraktur getas (Brittle menjelaskan bahwa bahan keras mempunyai
fractures). Pada transisi fasa fraktur getas, nilai kekerasan yang tinggi, dan tahan goresan
retak menyebar sangat cepat, dengan sedikit namun tidak tahan terhadap beban benturan
atau tanpa aliran plastis, dan besifat sangat (the impact force).
tidak stabil, dengan pengendapan retak terjadi
Fraktur getas yang terjadi pada daerah HAZ,
tanpa adanya peningkatan didalamnya dan
permukaan fraktur membentuk serpihan-
melawan tegangan yang terjadi. Ini terjadi
serpihan bidang rata dan tegak lurus terhadap
didalam daerah tegangan HAZ, didalam logam
19
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

arah tegangan dalam. Maka kegagalan kristal yang datar dan perpecahan batas
pengelasan pada waterwall tube terjadi lebih butiran yang tegak lurus.
disebabkan oleh perpecahansaat terjadi transisi 4. Incomplete Fusion merupakan cacat yang
fasa dari cair ke padat, dan pada setiap butiran diakibatkan oleh kesalahan penggunaan
fraktur membentuk serpihan-serpihan datar besar arus, kecepatan pengelasan,
rata dan orientasi masing-masingnya, satu kesalahan pemilihan atau manipulasi
terhadap yang lain akan berbeda, berwarna elektroda (incorrect electrode
cerah, dan kristal-kristal membentuk manupulation) dan, atau kesalahan
permukaan serpihan. pengelasan.
5. Hasil mikrogarfi pada potongan melintang
Gambar 13 merupakan hasil mikrografi pada
daerah kegagalan pengelasan incomplete
potongan melintang daerah kegagalan
fusion waterwall tube, teramati bahwa
pengelasan incomplete fusion waterwall tube.
pada daerah lapisan atas menunjukkan
Gambar diambil dari beberapa posisi potongan.
struktur yang tumpang tindih yang tidak
Teramati bahwa pada daerah lapisan atas
beraturan, terutama pada lapisan yang
menunjukkan struktur yang tumpang tindih
paling atas/luar. Masuk lebih dalam
yang tidak beraturan, terutama pada lapisan
menunjukkan banyak daerah kosong
yang paling atas/luar. Masuk lebih dalam
(berpori-pori) dan banyak impuritas
menunjukkan banyak daerah kosong (berpori-
endapan grafit dan ferit.
pori) dan banyak impuritas endapan grafit dan
ferit. Cacat ini dapat disebabkan oleh
kesalahan penggunaan besar arus, kecepatan
pengelasan, incorrect electrode manipulation, DAFTAR PUSTAKA
maupun kesalahan pengelas.
Banyaknya impuritas endapan grafit dan ferit Arifin, Ir.S.amsul, EbookTurbin Uap & Alat
yang membentuk kawah atau situ. Kawah Bantunya, Jakarta, 2004
panas ini biasanya terjadi pada waktu logam
Bernanda, C, P.ramana, Sardono Sarwito
mendingin setelah pembekuan dan terjadi
Analisa Penggunaan Impressed Current
karena adanya tegangan yang timbul.
Cathodic Protection (ICCP) padas is
tempendin inutamaunit 1&2 PLTU
Paiton.Jurnal Teknik Mesin, FTI ITS.
KESIMPULAN
Cary, Howard B., Modern Welding
Kegagalan pengelasan yang terjadi pada Technology, Prentice Hall, Inc., New
waterwall tube baris 3, elevasi 860 mm Boiler Jersey, 2008
PLTU Paiton 1, adalah disebabkan oleh Cary, Howard B., Training in Shield Metal
incomplete fusion dan retak longitudinal, maka Arc Weelding, George M.Hill &
kegagalan itu merupakan kegagalan yang Associates, Inc., Troy Ohio
disebabkan: 2011.Cullity, B.D., Element of X-Ray
1. Cacat incomplete fusion atau terbentuknya Diffraction, 5th edition, Addison-
cekungan atau kawah las didaerah batas Wessley Publishing Co., Inc.,
antara daerah lasan dengan base material Massachussets 2008
pada daerah HAZ karena tidak terjadi fusi
molecular yang tidak sempurna. Daniel, A Brandt, Annual Book of ASTM,
2. Retak Longitudinal terjadi karena (Online), (http://www.astm.org, di akses
disebabkan tidak seragamnya pendinginan tanggal 22 juli 2013).
antara daerah incomplete fusion dengan Daryanto, Teknik Mengelas dan Kerja Pelat,
daerah didalam area lasan atau terjadi fusi Penerbit Tarsito, Bandung 2011
energy yang tidak merata, sehingga terjadi
Dawes, C.T., and Thomas, W.M. Friction
tarik menarik saat transisi pendinginan
Process Weld Steel Alloy, A New
antar molekulnya.
Friction Welding Technique Allows
3. Akibat ketidak seragaman proses
Easy Welding of Normally Difficult to
peleburan dan pendinginan dapat berakibat
Joint Materials, Welding Jurnal
membuat daerah HAZ terjadi transisi fasa
75,41.2007
yang fraktur fusi pada daerah HAZ,
sehingga menjadi getas dan membentuk
20
Sahlan / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 10-20, Mei 2015

Ginting, Dines Dasar-dasar Pengelasan,


Penerbit Erlangga, Jakarta, 2011
Goerge E Ditter, Metalurgi Mekanik, PT
Erlangga, Jakarta 1992.
Ishikawa, Kaoro, Teknik Penuntun
Pengendalian Mutu Pengelasan, Penerbit
Erlangga, 2008
Lawrence H. Van Vlack, Ilmu dan Teknologi
Bahan (Logam & Bukan Logam), PT
Erlangga, Jakarta 1992
Lawrence H. Van Vlack, terjemahan: Djaprie
Sriati, Ilmu dan Teknologi Bahan,PT
Erlangga, Jakarta 1981
Rochani, Ir. Habib, Ebook Teknik Tenaga Uap
dan Gas
TataSurdia, Sifat Sifat Mekanis Bahan,
(Online), (http://www.scribd.com, di
akses tanggal 22 juli 2013)
Welding Study Centre Ebook Welding
Inspection Training Lv.2, Jakarta.2012
Widharto, Sri, Menuju Juru Las Tingkat
Dunia, PT Pradnya Paramita, Jakarta,
2010
Widharto, Sri, Petunjuk Kerja Las, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, 2012
Wirjo, Harsono, Teknik Pengelasan Logam,
PT Pradnya Paramita, Jakarta, 2010

PENULIS:

Sahlan
Jurusan Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknik
PLN, Jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi,
Cengkareng, Jakarta Barat.
Email: sahlan1956@yahoo.com

Vous aimerez peut-être aussi