Vous êtes sur la page 1sur 28

Physical Therapy for Herniated Discs

PT may include deep tissue massage, hot/cold therapies,


hydrotherapy, and exercise
Reviewed by Jason M. Highsmith, MD
Peer Reviewed

Email
Print

Physical therapy often plays a major role in herniated disc recovery. Its methods not only
offer immediate pain relief, but they also teach you how to condition your body to prevent
further injury.

There are a variety of physical therapy techniques. Passive treatments relax your body and
include deep tissue massage, hot and cold therapy, electrical stimulation (eg, TENS), and
hydrotherapy.

Your physical therapy program will usually begin with passive treatments. But once your
body heals, you will start active treatments that strengthen your body and prevent further
pain. Your physical therapist will work with you to develop a plan that best suits you.

Passive Physical Treatments for Herniated Discs

Deep Tissue Massage: There are more than 100 types of massage, but deep tissue
massage is an ideal option if you have a herniated disc because it uses a great deal of
pressure to relieve deep muscle tension and spasms, which develop to prevent muscle
motion at the affected area.

Hot and Cold Therapy: Both hot and cold therapies offer their own set of benefits,
and your physical therapist may alternate between them to get the best results.

Your physical therapist may use heat to increase blood flow to the target area. Blood
helps heal the area by delivering extra oxygen and nutrients. Blood also removes
waste byproducts from muscle spasms.

Conversely, cold therapy (also called cryotherapy) slows circulation. This reduces
inflammation, muscle spasms and pain. Your physical therapist may place an ice pack
on the target area, give you an ice massage, or even use a spray known as
fluoromethane to cool inflamed tissues.

Hydrotherapy: As the name suggests, hydrotherapy involves water. As a passive


treatment, hydrotherapy may involve simply sitting in a whirlpool bath or warm
shower. Hydrotherapy gently relieves pain and relaxes muscles.

Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS): A TENS machine uses an


electrical current to stimulate your muscles. It sounds intense, but it really isn't
painful. Electrodes taped to your skin send a tiny electrical current to key points on
the nerve pathway. TENS reduces muscle spasms and is generally believed to trigger
the release of endorphins, which are your body's natural pain killers.

Traction: The goal of traction is to reduce the effects of gravity on the spine. By
gently pulling apart the bones, the intent is to reduce the disc herniation. The analogy
is much like a flat tire "disappearing" when you put a jack under the car and take
pressure off the tire. It can be performed in the cervical or lumbar spine.

Active Treatments You May Try in Physical Therapy


Active treatments help address flexibility, posture, strength, core stability, and joint
movement. An exercise program may also be prescribed to achieve optimal results. This will
not only curb recurrent pain but will also benefit your overall health. Your physical therapist
will work with you to develop a program based on your specific diagnosis and health history.

Core stability: Many people don't realize how important a strong core is to their
spinal health. Your core (abdominal) muscles help your back muscles support your
spine. When your core muscles are weak, it puts extra pressure on your back muscles.
Your physical therapist may teach you core stabilizing exercises to strengthen your
back.

Flexibility: Learning proper stretching and flexibility techniques will prepare you for
aerobic and strength exercises. Flexibility helps your body move easier by warding
off stiffness.

Hydrotherapy: In contrast to simply sitting in a hot tub or bath like its passive
counterpart, active hydrotherapy may involve water aerobics to help condition your
body without unnecessary stress.

Muscle strengthening: Strong muscles are a great support system for your spine and
better handle pain.

Your physical therapist will teach you ways to condition and strengthen your back to help
prevent future pain. You may learn self-care principles so you understand how to best treat
your symptoms. The ultimate goal is for you to develop the knowledge to maintain a pain-
free lifestyle.
It's essential that you learn how to exercise and condition your back after the formal physical
therapy ends. If you don't implement the lessons you learned during physical therapy, you
won't enjoy its long-term results. By taking care of your back on your own, you may prevent
further herniated disc pain.

Terapi Fisik untuk Herniated Discs


PT dapat mencakup pemijatan jaringan dalam, terapi panas / dingin, hidroterapi, dan olahraga
Diulas oleh Jason M. Highsmith, MD
Rekan diulas

E-mail
Mencetak

Terapi fisik sering memainkan peran penting dalam pemulihan disk hernia. Metodenya tidak hanya
menawarkan penghilang rasa sakit segera, tapi juga mengajarkan cara mengkondisikan tubuh Anda
untuk mencegah cedera lebih lanjut.

Ada berbagai teknik terapi fisik. Perawatan pasif merilekskan tubuh Anda dan memasukkan pijat
jaringan dalam, terapi panas dan dingin, stimulasi listrik (misalnya TENS), dan hidroterapi.

Program terapi fisik Anda biasanya akan dimulai dengan perawatan pasif. Tapi begitu tubuh Anda
sembuh, Anda akan memulai perawatan aktif yang memperkuat tubuh Anda dan mencegah rasa
sakit lebih lanjut. Terapis fisik Anda akan bekerja sama dengan Anda untuk mengembangkan
rencana yang paling sesuai untuk Anda.

Perawatan Fisik Pasif untuk Disc Herniated

Pijat Jaringan Dalam: Ada lebih dari 100 jenis pijat, namun pemijatan jaringan dalam adalah pilihan
ideal jika Anda memiliki disc hernia karena menggunakan banyak tekanan untuk mengurangi
ketegangan otot dan kejengkelan, yang membantu mencegah gerakan otot di daerah yang terkena

Pijat jaringan dalam

Terapi Panas dan Dingin: Baik terapi panas dan dingin menawarkan manfaat sendiri, dan ahli
terapi fisik Anda mungkin bergantian di antara mereka untuk mendapatkan hasil terbaik.

Terapis fisik Anda bisa menggunakan panas untuk meningkatkan aliran darah ke area target. Darah
membantu menyembuhkan daerah tersebut dengan memberikan tambahan oksigen dan nutrisi.
Darah juga menghilangkan limbah hasil samping dari kejang otot.
Sebaliknya, terapi dingin (disebut juga cryotherapy) memperlambat sirkulasi. Hal ini mengurangi
peradangan, kejang otot dan nyeri. Terapis fisik Anda dapat menempatkan es di area target,
memberi Anda pemijatan es, atau bahkan menggunakan semprotan yang dikenal sebagai
fluorometana untuk mendinginkan jaringan yang meradang.

Hidroterapi: Seperti namanya, hidroterapi melibatkan air. Sebagai pengobatan pasif, hidroterapi
mungkin hanya duduk di bathtub pusaran air atau mandi air hangat. Hidroterapi dengan lembut
mengurangi rasa sakit dan melemaskan otot.

Stimulasi saraf elektrik transkutaneous (TENS): Mesin TENS menggunakan arus listrik untuk
merangsang otot Anda. Kedengarannya intens, tapi sebenarnya tidak menyakitkan. Elektroda yang
dilekatkan ke kulit Anda mengirimkan arus listrik kecil ke titik-titik kunci di jalur saraf. TENS
mengurangi kejang otot dan umumnya diyakini memicu pelepasan endorfin, yang merupakan
pembunuh rasa sakit alami tubuh Anda.

Traksi: Tujuan dari traksi adalah mengurangi efek gravitasi pada tulang belakang. Dengan
memisahkan tulang dengan lembut, tujuannya adalah untuk mengurangi herniasi diskus. Analoginya
sama seperti ban kempes "lenyap" saat Anda meletakkan dongkrak di bawah mobil dan menekan
ban. Hal ini bisa dilakukan di tulang belakang leher atau lumbal.

Perawatan Aktif yang Mungkin Anda Coba dalam Terapi Fisik


Perawatan aktif membantu mengatasi fleksibilitas, postur, kekuatan, stabilitas inti, dan gerakan
sendi. Program latihan juga bisa ditentukan untuk mencapai hasil yang optimal. Ini tidak hanya akan
mengekang rasa sakit berulang tapi juga akan menguntungkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Terapis fisik Anda akan bekerja sama dengan Anda untuk mengembangkan program berdasarkan
diagnosis dan riwayat kesehatan Anda yang spesifik.

Stabilitas inti: Banyak orang tidak menyadari betapa pentingnya inti yang kuat bagi kesehatan
tulang belakang mereka. Otot inti (perut) membantu otot punggung Anda mendukung tulang
belakang Anda. Bila otot inti Anda lemah, ia akan memberi tekanan ekstra pada otot punggung
Anda. Terapis fisik Anda mungkin mengajarkan latihan stabilisasi inti untuk menguatkan punggung
Anda.

Fleksibilitas: Mempelajari teknik peregangan dan fleksibilitas yang tepat akan mempersiapkan
Anda untuk latihan aerobik dan kekuatan. Fleksibilitas membantu tubuh Anda bergerak lebih mudah
dengan menangkal kekakuan.

Hidroterapi: Berbeda dengan hanya duduk di bak mandi air panas atau bak mandi seperti
pasangan pasifnya, hidroterapi aktif mungkin melibatkan aerobik air untuk membantu kondisi tubuh
Anda tanpa stres yang tidak perlu.

Penguatan otot: Otot yang kuat adalah sistem pendukung yang hebat untuk tulang belakang Anda
dan lebih baik menangani rasa sakit.
Terapis fisik Anda akan mengajarkan cara untuk memperbaiki dan menguatkan punggung Anda
untuk membantu mencegah rasa sakit di masa depan. Anda dapat mempelajari prinsip perawatan
diri sehingga Anda memahami cara terbaik untuk mengatasi gejala Anda. Tujuan utamanya adalah
agar Anda bisa mengembangkan pengetahuan untuk mempertahankan gaya hidup tanpa rasa sakit.

Penting agar Anda belajar bagaimana berolahraga dan memperbaiki kondisi Anda setelah terapi fisik
formal berakhir. Jika Anda tidak menerapkan pelajaran yang Anda pelajari selama terapi fisik, Anda
tidak akan menikmati hasil jangka panjangnya. Dengan merawat punggung Anda sendiri, Anda dapat
mencegah rasa sakit hernia lebih lanjut.

Jika Anda menduga Anda mungkin menderita kondisi tulang belakang, Anda tidak sendiri. Banyak
orang Amerika menghadapi kondisi tulang belakang yang menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan
dan pembengkakan setiap hari. Seringkali, rasa sakit ini dapat dihubungkan dengan nukleus herniasi
pulposus, yang biasa disebut sebagai disc hernia atau tergelincir. Faktanya, banyak orang Amerika
akan mengalami pulposus herniated nukleus di beberapa titik dalam kehidupan mereka. Kondisi ini
terjadi ketika inti piringan intervertebral yang lembut dan cair mulai bocor keluar dari dalam casing
luar hard disk. Hal ini sering terjadi sebagai akibat proses penuaan alami, dimana cakram
intervertebralis secara teratur kehilangan kadar air dan menjadi rentan terhadap dehidrasi dan
degenerasi.

Hal ini dimungkinkan untuk memiliki pulposus nukleus hernia tanpa menyadarinya. Biasanya,
nukleus herniasi pulposus hanya menjadi jelas ketika bahan disk yang dipindahkan menyela
integritas struktural tulang belakang atau mulai memampatkan saraf, ligamen dan jaringan di
dekatnya. Sebuah cakram dengan nukleus herniated pulposus hampir selalu dapat dikelola atau
diperbaiki sepenuhnya melalui perawatan yang tepat.
Penyebab

Penyebab paling sering dari pulposus hernia adalah degenerasi terkait usia yang berkembang seiring
berjalannya waktu karena tulang belakang memiliki ketegangan dan tekanan pada kehidupan sehari-
hari. Faktor-faktor tertentu, bagaimanapun, dapat mendorong atau memperburuk pulposus nukleus
hernia, seperti:

Kelebihan berat badan atau obesitas


Kurang olahraga
Cedera mendadak, seperti yang mungkin terjadi saat terjadi kecelakaan kendaraan bermotor,
jatuh atau olahraga berdampak tinggi
Mengangkat benda berat dengan tidak benar
Predisposisi genetik atau kelainan tulang belakang bawaan
Merokok
Konsumsi alkohol berlebih
Pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja manual, fisik, berdiri, mengemudi atau duduk di meja
kerja untuk waktu yang lama
Penyakit degeneratif dan komplikasi terkait tulang belakang lainnya

Jika Anda yakin Anda mungkin berisiko mengalami nukleus hernia, jadilah konsultasi hari ini dengan
salah satu spesialis tulang belakang yang berpengetahuan luas di SpineCARE Invasif Minimal.
Dengan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan dan melakukan sedikit penyesuaian,
seringkali mungkin mengurangi kemungkinan memburuknya pulposus herniated nucleus Anda.
Gejala

Hidung nukleus hernia tidak menimbulkan gejala tersendiri. Namun, inti yang lolos bisa
memampatkan saraf terdekat atau sumsum tulang belakang, kadang menyebabkan kerusakan
serius. Saat gejala mulai muncul, gejala tersebut mungkin termasuk:

Sakit kronis dan ketidaknyamanan


Nyeri yang berjalan sepanjang saraf atau memancar ke ekstremitas
Mati rasa
Kelemahan otot
Kesemutan atau "pin-dan-jarum" sensasi
Kehilangan refleks

Bila saraf tertentu dikompres, nukleus herniated pulposus dapat menyebabkan demam dan
inkontinensia kandung kemih atau usus. Jika gejala ini muncul, hubungi 911 segera karena mungkin
merupakan keadaan darurat medis.

Gejala-gejala dari pulposus nukleus hernia serupa dengan kondisi punggung dan punggung serius
lainnya, termasuk kanker, stenosis tulang belakang dan degenerasi sendi facet. Untuk alasan ini,
perlu dilakukan diagnosis yang komprehensif dan jelas sesegera mungkin.
Pendekatan Perawatan Invasif Minimal

Pada SpineCARE yang Minimal Invasif, tim ahli tulang belakang berpengalaman kami secara teratur
membantu pasien mengidentifikasi dan pulih dari pulposus nukleus hernia. Melalui perawatan
personal dan perawatan yang berpusat pada pasien dan perawatan yang inovatif, kami bertujuan
untuk memastikan bahwa setiap pasien kembali ke rutinitas sehari-hari mereka tanpa gejala.

Langkah pertama menuju penyembuhan yang optimal adalah menjadwalkan konsultasi di fasilitas
mutakhir kami. Selama kunjungan awal ini, salah satu dokter berpengalaman kami akan dengan hati-
hati dan penuh kasih mengevaluasi riwayat kesehatan Anda, keadaan fisik dan gejalanya. Untuk
mengkonfirmasi dugaan diagnosis nukleus hernia nukleus, tes pencitraan seperti CT scan, X-ray atau
MRI mungkin diperlukan. Kami juga memiliki akses ke teknologi pemetaan rasa sakit yang canggih,
sehingga dokter Anda dapat menemukan titik tepat di mana cakram Anda telah menjadi hernia.
Setelah mendapatkan diagnosis, kami akan bekerja sama dengan Anda untuk merancang rencana
perawatan yang disesuaikan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi unik
Anda.

Bagi kebanyakan pasien, kami menganjurkan untuk mengeksplorasi pilihan pengobatan konservatif
sebelum memilih operasi. Bahkan jika Anda memutuskan untuk menjalani prosedur operasi, metode
perawatan non-invasif mungkin akan digunakan bersamaan dengan operasi Anda. Beberapa
perawatan konservatif yang sering memberikan kelegaan pada pasien yang mengalami pulposus
hernia adalah:

Obat: Obat bebas dan resep sering dapat mengurangi peradangan, yang memungkinkan pasien
untuk memulai perawatan jangka panjang seperti terapi fisik tanpa rasa sakit atau ketidaknyamanan
yang berlebihan. Injeksi lokal agen penghilang rasa sakit juga bisa sangat efektif, dengan beberapa
pasien mengalami gangguan dari gejala mereka selama 6 bulan setelah dosis.

Terapi Fisik dan Latihan: Ini


What is a P.I.V.D or prolapsed disc ?
The term PIVD /prolapsed intervertebral disc means the protrusion or extrusion of the
nucleus pulposus through a rent in the annulus fibrosus.

It has a four stages-

Bulging- At this early stage, the disc is stretched and doesn't completely return to its normal
shape when pressure is relieved. It retains a slight bulge at one side of the disc. Some of the
inner disc fibres could be torn and the soft jelly ( nucleus pulposus ) is spiling outwards into
the disc fibres but not out of the disc.
Protrusion- At this stage, the bulge is very prominent and the soft jelly centre has spilled out
to the inner edge of the outer fibres, barely held in by the remaining disc fibres.
Extrusion- In the case of a herniated spinal disc, the soft jelly has completely spilled out of
the disc and now protruding out of the disc fibres.
Sequestration- Here some of the jelly material is breaking off away from the disc into the
surrounding area.

prolapsed disc (commonly called a 'slipped disc'), a disc does not actually 'slip'. What
happens is that part of the inner softer part of the disc (the nucleus pulposus) bulges out
(herniates) through a weakness in the outer part of the disc. A PIVD /prolapsed disc is
sometimes called a herniated disc. The bulging disc may press on nearby structures such as
a nerve coming from the spinal cord. Some inflammation also develops around the prolapsed
part of the disc. Any disc in the spine can prolapse. However, most prolapsed discs occur in
the lumbar part of the spine (lower back). The size of the prolapse can vary. As a rule, the
larger the prolapse, the more severe the symptoms are likely to be.
Understanding the back
The spine is made up of many bones called vertebrae. These are roughly circular and between
each vertebra is a 'disc'. The discs are made of strong 'rubber-like' tissue which allows the
spine to be fairly flexible. A disc has a stronger fibrous outer part, and a softer jelly-like
middle part called the nucleus pulposus. The spinal cord, which contains the nerves that
come from the brain, is protected by the spine. Nerves from the spinal cord come out from
between the vertebrae to take and receive messages to various parts of the body. Strong
ligaments attach to the vertebrae. These give extra support and strength to the spine. Various
muscles also surround, and are attached to, various parts of the spine.

Anatomy of Intervertebral discs


Intervertebral Discs are soft, rubbery pads found between the hard bones (vertebrae) that
make up the spinal column. The spinal canal is a hollow space in the middle of the spinal
column that contains the spinal cord and other nerve roots. The discs between the vertebrae
allow the back to flex or bend. Discs also act as shock absorbers. Normal anatomy of lumbar
spine. Discs in the lumbar spine (low back) are composed of a thick outer ring of cartilage
(annulus fibrosus) and an inner gel-like substance (nucleus pulposus). In the cervical spine
(neck), the discs are similar but smaller in size. Two layers of cartilage which cover top and
bottom aspect of each disc called a vertebral end plate. Its separate the disc from the adjacent
vertebral body.

nucleus pulposus It is semi fluid mass of mucoid material seems like a toothpaste. It consist
of few cartilage cells and irregular arranged collagen fibers. The fluid nature of nucleus
pulposus allowed it to be deformed under pressure. The nucleus attempt to deformed and will
there by transmit the applied pressure in all direction.

annulus fibrosus The annulus fibrosus consist of collagen fibers. The collagen fibers are
arranged in between 10 to 20 sheets called lamellae. These are arranged in concentric rings
that surround the nucleus pulposus. They are thick in anterior and lateral portion of the
annulus but posteriorly they are finer and more tightly packed. The collagen fibers lie parellel
to each other. Posterior portion of annulus fibrosus is innervated by fibres of sinuvertebral
nerve (branch of dorsal root ganglion). Irritation of the sinuvertebral nerve is responsible for
axial back pain.

Vertebral End Plates Each vertebral end plate is a layer of cartilage about 0.6-1 mm thick.
Covers the area on the vertebral area encircled by the ring apophysis. Nucleus pulposus is
entirely covered but annulus fibrosus is only 66% covered by the end plates.

Types of herniation

central
paramedial
lateral

What causes a PIVD ?


Heavy manual labour
Repetitive lifting and twisting
Postural stress
obesity
Poor and inadequate strength of the trunk
Sitting for long hours
increasing age (a disc is more likely to develop a weakness with increasing age)

What are the symptoms of PIVD ?


Lower Back /Lumbar Herniated Disc Symptoms

Severe low-back pain


Pain radiating to the buttocks, legs, and feet
Pain made worse with coughing, straining or laughing
Muscle spasm
Tingling or numbness in legs or feet
Muscle weakness or atrophy in later stages
Loss of bladder or bowel control in case of cauda equina syndrome

Some people do not have symptoms of PIVD Research studies where routine back scans
have been done on a large number of people have shown that some people have a PIVD
without any symptoms. It is thought that symptoms mainly occur if the prolapse causes
pressure or irritation of a nerve. This does not happen in all cases. Some prolapses may be
small, or occur away from the nerves and cause minor, or no symptoms.

Neck /Cervical Herniated Disc Symptoms

Arm muscle weakness


Deep pain near or over the shoulder blades on the affected side
Increased pain when bending the neck or turning head to the side
Pain made worse with coughing, straining or laughing
Neck pain, especially in the back and sides along with spasm
Burning pain radiating to the shoulder, upper arm, forearm, and rarely the hand, fingers or
chest
Tingling (a "pins-and-needles" sensation) or numbness in one arm

Cauda equina syndrome - rare, but an emergency


Cauda equina syndrome is a particularly serious type of nerve root problem that can be
caused by a prolapsed disc. This is a rare disorder where the nerves at the very bottom of the
spinal cord are pressed on. This syndrome can cause low back pain plus: problems with
bowel and bladder function (usually unable to pass urine), numbness in the 'saddle' area
(around the anus), and weakness in one or both legs. This syndrome needs urgent treatment to
preserve the nerves to the bladder and bowel from becoming permanently damaged. See a
doctor immediately if you develop these symptoms.

Bulging Discs vs. Herniated Discs


The primary difference between bulging discs and herniated discs are whether they are
contained or non-contained:

A contained disc- such as a bulging disc, has not broken through the outer wall of the
intervertebral disc, which means the nucleus pulposus remains contained within the annulus
fibrosus.

A non-contained disc- such as a herniated or ruptured disc, has either partially or completely
broken through the outer wall of the intervertebral disc. A bulging disc may be a precursor to
a herniation. The disc may protrude into the spinal canal without breaking through the disc
wall. The gel-like interior (nucleus pulposus) does not leak out. The disc remains intact
except a small bubble appears on the outside of the disc. When a disc herniates, the contents
may compress the spinal cord or the spinal nerve roots.To complicate matters, sometimes
fragments from the annulus (the outer disc wall) may breakaway from the parent disc and
drift into the spinal canal.

Do I need any tests for PIVD ?


Special Tests for PIVD-

SLR test
Laesegue test
Bowstring test
Femoral stretch test

Your doctor will normally be able to diagnose a PIVD from the symptoms and by examining
you. (It is the common cause of sudden back pain with nerve root symptoms). In most cases
of PIVD, tests such as x-rays or scans my be advised if symptoms persist. In particular, an
MRI scan can show the site and size of a prolapsed disc. This information is needed if
treatment with surgery is being considered.

PIVD Treatment
1.Conservative Management-

a) Rest: Rest and Anti-inflammatory and analgesics.


b) Reduction: Continue bed rest and traction for 2 weeks may reduce the herniation in over
90% cases. If no improvement with rest and traction, epidural injection of corticosteroid and
local anaesthetic are given.
c) Chemonucleolysis: dissolution of the Nucleus Pulposus by percutaneous injection of a
proteolytic enzyme (chymopapain). This enzyme has the property of dissolving fibrous and
cartilaginous tissue.
2.Operative Management-

Indications for operative removal of disc.


i) cauda equina compression syndrome that does not clear up with 6 hours of starting bed rest
and traction (emergengy).
ii) Neurological deterioration while under conservative management.
iii) Persistant pain and signs of sciatic tension after 3 weeks of conservative treatment.

The disc is removed by following techniques.

a) Hemilaminectomy/Partial laminectomy- Part of the lamina and ligamentum flavum on one


side is removed, taking great care not to damage the facet joint.
b) Laminectomy- Laminae on both sides with spinous process are removed. Such wide
exposure is required for big, central disc producing cauda equina syndrome.
c) Microdiscectomy- done with an operating microscope. Exposure is very limited. Morbidity
and hospitalisation is less.
d) Fenestration- Ligamentum flavum bridging the two adjacent laminae is excised and spinal
canal at affected level exposed.
e) Laminotomy- In addition to fenestration, a hole is made in the lamina for wider exposure.

Physical Therapy Management in PIVD


Before planning the treatment, determine the position of comfort or symptom reduction i.e
FUNCTIONAL POSITION. The patient may have...

a) Extension bias: Patient's symptoms are lessened in position of extension (bending back)
and provoked in flexion (bending forwards) e.g PIVD.
b) Flexion bias: Patient's symptoms are lessened in position of spinal flexion (bending
forwards) and provoked in spinal extension (bending backwards) e.g spinal stenosis,
spondylolisthesis.

Spinal Extension (bending back) is contraindicated if:

i) when no position or movement decreases or centralizes the pain.


ii) when saddle anaesthesia and/or urinary incontinence is present (could indicate spinal cord
or cauda equina lesion due to large central disc herniation).
iii) when patient is in such extreme pain that he rigidly holds the body immobile.

Spinal flexion (bending forward) is contraindicated if:

i) when extension relieves the symptoms.


ii) when flexion increases or peripheralises the symptoms.

ACUTE PHASE:

Aims:
a) To relieve pain.
b) To promote muscle relaxation.
c) To relieve inflammation and pressure against the pain sensitive or neurologic structures.
d) patient education.
e) prevention.

Physical Therapy Management in Acute Phase of PIVD:

a) CONTROLLED REST- is recommended i.e rest in the form of-

*Posture and activity modification- Avoid flexed postures, sitting for long duraton, bending
or lifting activities, asymmetric postures ( flexion and rotation). All these increase the disc
pressure.
*Local support in the form of corset (lumbosacral belt), abdominal binder, tape etc. These
measures will enhance healing and prevent reinjury to the healing disc. Within 10 days fibrin
is laid down. If spine is maintained in lordosis, the annulus will heal in shortened position and
nucleus will be retained centrally.
*If symptoms are severe, bed rest (maximum for 2 days) on a hard bed is indicated with short
periods of walking at regular intervals ( with corset). Walking promotes lumbar extension and
stimulates fluid mechanics to help reduce swelling in the disc/connective tissues.
*If patient presents with inability to straighten up, make the patient lie prone with 2-3 pillows
under the abdomen. As the pain subsides, remove the pillows and prop up the trunk by
placing pillows under the thorax. By this nucleus pulposus is shifted forwards and relieves
pain and gains a lordosis.

b) MODALITIES TO REDUCE PAIN AND SPASM-


*Cryotherapy: reduces muscle spasm and inflammation in acute phase.
*TENS: relieves pain in both acute and chronic phases.
*US: as phonophoresis increases extensibility of connective tissues
*Moist heat: used as an adjunct before applying specialised techniques to decrease muscle
spasm.
*SWD- pulsed SWD in acute condition and continuous SWD in chronic cases.
*IFT
*Soft tissue manipulation- to reduce local muscle spasm and induce relaxation.
*Traction- may be beneficial to relieve nerve root compression and radiculopathy or
paraesthesias in the acute phase of PIVD. Reduces nuclear protrusion by decreasing the
pressure on the disc or by placing tension on the posterior longitudinal ligament. Time of
traction should be short in acute phase else there could be an increase in disc pressure leading
to increased pain due to fluid imbibition ( less than 15 minutes of intermittent traction and
less than 10 minutes of sustained traction).

Traction is contraindicated in disc protrussion medial to the nerve root.

c) EXERCISES FOR HERNIATED DISC- herniated disc exercises play a vital role in
treatment of pain and inflammation. Extension exercises are useful in early treatment of disc
related signs and symptoms.

Techniques to mechanically reduce a nuclear disc protrusion- These are used if the test
movements show that these movements and postures improve the symptoms.
a) Posterior or posterolateral protrusion

i) Passive Extension- Patient is lying prone (i.e on belly). If patient is in such extreme pain,
place pillows under the abdomen for support, gradually increase the amount of extension by
removing pillows. Progress by having the patient prop himself up on the elbows, allowing the
pelvis to sag. Wait for 5-10 minutes between each increment of extension to allow for
reduction of water content and size of bulge. Progress by having patient prop on the hands. If
sustained postures are not well tolerated, have the patient perform passive lumber extension
intermittently by repeating the prone press ups.

ii) Lateral shift correction- If patient has lateral shift, first correct lateral shift then start with
extension exercises. Therapist stands on the side to which the thorax is shifted and places his
shoulder against the patient's elbow which is flexed against the rib cage. Therapist wraps the
arms around patient's pelvis and pulls pelvis towards him while pushing the patient's thorax
away.
Self correction: Patient places the hand on the side of the shifted rib cage on the lateral aspect
of the rib cage and place the other hand over the crest of opposite ilium. Then gradually push
these regions towards midline and hold.

b) Anterior protrusion

i) Correction of lateral shift- Patient stands in front of a chair and places the leg opposite to
the shift on a chair so the hip is in about 90 degree of flexion. Leg on the side of lateral shift
is kept extended. Patient then flexes the trunk onto the raised thigh and applies pressure by
pulling on the ankle.
ii) Passive flexion- Bring both knees to the chest and hold this position with arm around the
thighs.

c) Active range of motion exercises within painfree range to the lower limb can be done e.g
ankle toe movements, heel drag, hip abduction/adduction.

d) Mobilization of thoracic spine Mobilization of segments above and below the affected
segmental level.

e) Piriformis muscle stretching

f) Maintain/ improve mobility of neural tissues- These exercises should be performed with
caution in acute stage, usually in recumbent position. These will prevent chronic
complications from increased neural tension e.g passive SLR with foot dorsiflexion.

g) Hydrotherapy exercises

g) Patient education-These are some movements you should try to avoid:

* bending over to lift very heavy items


* performing squats with too much weight
* low back extensions, as they put high stress levels on discs
* running, since it can place strains on the discs
* any form of resistance training
SUB ACUTE STAGE:

Usually the acute symptoms decrease in 4-6 days.

a) Continue with the exercises done in acute phase e.g prone press ups, nerve mobility
exercises, modalities.

b) Simple spinal movements in pain free ranges using gentle pelvic tilts. Pelvic rocking can
be done in supine, sitting, prone lying, side lying, standing, quadripud (cat and camel
exercise). Emphasize on anterior pelvic tilt so that spine is in extension. Pelvic rolling can be
added.

c) Isometrics of extensors but caution against holding breath and causing valsalva.

d) Encourage aerobic activities, walking, swimming with patient's tolerance.

CHRONIC STAGE:

When the disc symptoms have stabilized.

Aims:
a) Restore range of motion.
b) Restore muscle strength, endurance and function.
c) Retrain kinesthetic awareness and control of normal alignment.
d) Patient involvement and education to manage posture to prevent recurrences.

PIVD Exercises In Chronic Stage

a) Gentle active painfree range of motion exercisesAfter 3 weeks from the onset of PIVD
symptoms, start side flexion and extension in standing. Progress to adding flexion only when
the disc has healed.

b) Stretching and flexibility exercises Stretching of the lumbar erector spinae and soft
tissues posterior to the spine ( knee to chest position). Following any flexion exercises,
conclude with extension exercises such as prone press ups/ standing back extension.

Hamstring stretch:Lie on your back with your knees bent. Raise one leg
slowly and place your hands behind your knee. Straighten your leg as
much as you can, and gently pull it toward your chest. Hold for a few
seconds, then return to the starting position and repeat with the other leg.
Do not force this exercise! You should feel a stretch in the back of your
thigh. If you feel pain or discomfort anywhere else, discontinue this
exercise until you are stronger.
c) Core stability exercises-Whenever there is a slight imbalance in the core muscles, you
suffer from back pain. Core strengthening exercises help in relieving back pain and form the
base of the core stability training program. The aim of these exercises is to provide more
support to your back by strengthening the muscles of your spine.

The Bridge: Strengthens several core muscle groups - e.g buttocks, back, abs for PIVD
patients. Lie flat on back; bend knees at 90-degree angle, feet flat on floor. Tighten abs.
Raise buttocks off floor, keeping abs tight. Tighten buttocks. Shoulder to knees should be in
straight line. Hold for a count of five. Slowly lower buttocks to floor. Repeat five to fifteen
times.

The Plank: Strengthening exercise for back, abs and neck (also strengthens arms and legs)for
PIVD patients. Lie on stomach, place elbows and forearms on floor. In a push-up position,
balance on your toes and elbows. Keep your back straight and legs straight. (Like a plank)
Tighten abs. Hold position for 10 seconds. Relax. Repeat five to ten times. If this exercise is
too difficult (as it often is for beginners), balance on your knees instead of your toes.

The Side Plank: Strengthens the obliques (side abdominal muscles)for PIVD patients. Lie on
right side. Place right elbow and forearm on floor. Tighten abs. Push up until shoulder is over
elbow. Keep your body in a straight line feet, knees, hips, shoulders, head aligned. Only
forearm and side of right foot are on floor (feet are stacked). Hold position for 10 seconds.
Relax. Repeat five times. Repeat on left side. If this exercise is too difficult, balance on
stacked knees (bend knees and keep feet off floor) instead of feet.

The Wall Squat: Strengthening exercise for back, hips and quads in PIVD patients. Stand with
your back against a wall, heels about 18 inches from the wall, feet shoulder-width apart.
Tighten abs. Slide slowly down the wall into a crouch with knees bent to about 90 degrees. If
this is too difficult, bend knees to 45 degrees and gradually build up from there. Count to
five and slide back up the wall. Repeat 5 -10 times.
Leg and arm raises: Strengthening exercise for back and hip muscles in PIVD patients. Lie on
stomach, arms reached out past your head with palms and forehead on floor. Tighten abs.
Lift one arm (as you raise your head and shoulders) and the opposite leg at the same time,
stretching them away from each other. Hold for 5 seconds and then switch sides. Repeat 5 -
10 times.
Leg lifts: Quad Strengthening Exercise for PIVD patients. Lie flat on back. Bend left knee at
90-degree angle, keeping foot flat on floor. Tighten abs. Keep the right leg straight and
slowly lift right foot to the height of the left knee. Hold for a count of 3. Do 10 repetitions.
Switch sides and repeat.

Basic Crunches: upper abdominal exercise for PIVD patients.
Lie on back, knees bent, feet flat on floor. Do not anchor feet. (Anchoring the feet or keeping
the legs straight along the floor can strain the lower back). Head and back should be in
neutral position. A rolled up towel may be placed under the natural curve of the lower back
to provide extra support - the small of the back should be about an inch above the floor.
Place hands behind head with elbows pointing outward. Your hands are used to support
your head (to avoid neck from tiring out before abs) but do not pull head forward.Tighten
abs. Raise your head and shoulders off the floor - three to six inches is enough. Look at the
ceiling to help prevent tilting your head. Keep elbows back.Exhale when raising your torso
off the floor and inhale when lowering. Do ten - fifteen repetitions.

d)Strengthening exercises-
*Opposite Arm and Leg Extension: balancing / stabilization exercise for PIVD patients:
Strengthens muscles running down sides of spine, back of shoulders, hips and buttocks.
Begin on all fours, hands directly under your shoulders and knees directly under your hips.
Keep head aligned with spine (to help avoid tilting head, look at floor). Keep buttocks and
abdomen tight. Do not arch the back. Lift one arm up and forward until it is level with torso;
simultaneously lift the opposite leg in the same manner. Keep arm, spine, and opposite leg
aligned as if they are forming a tabletop. Balance yourself for 10 seconds then slowly return
to starting position. Switch sides and repeat. Remember to breathe. Do five repetitions.

*Leg Lifts: lower abdominal exercise for PIVD patients. Lie flat on back. Bend left knee at
90-degree angle, keeping foot flat on floor. Tighten abs. Keep the right leg straight and
slowly lift it until right foot is at the height of the left knee. Hold for a count of 5. Do 5 to 15
repetitions. Switch sides and repeat.

*Backward Leg Swing: Gluteal exercise for PIVD patients.


(The muscles of the buttocks help support the spine) Stand, holding onto the back of a chair
for support. Tighten abs. Swing leg back at a diagonal until you feel your buttocks tighten.
Tense muscles as much as you can and swing leg back a couple more inches. Return leg to
floor. Do 10 - 15 repetitions. Switch sides and repeat.

*Abdominal strengthening exercises: Isometric abs, knee to chest, bicycle exercises.

e) Hydrotherapy exercises for back pain-

Warm up, mobilising exercises


Stretching exercises
Strengthening exercises
Relaxatation exercises
Swimming workouts

Read research articles about PIVD on PubMed

Patient Education:
*Teach safe movement patterns and body mechanics.
*Teach patient preventive exercises and mechanics for relief of mechanical stress in daily
activities.
*Teach relaxation exercises to cope with muscle tension.
*Instruct patient on how to modify environment e.g bed, chairs, car seats, work area etc.

Return from PIVD to Home Page

Return from PIVD to Orthopedic Physiotherapy

Recent Articles Author's Pick


SCI Rehabilitation
1. Pes Anserine Bursitis Walking Crutches
Pain Gate Theory
May 26, 17 11:36 AM Scapulothoracic Joint
Pes anserine bursitis (tendinitis)
Physiotherapy in Delhi
involves inflammation of the bursa at Medicine Ball Exs
the insertion of the pes anserine Sternoclavicular Joint
tendons on the medial proximal tibia.
Q angle
2. williams flexion exercises Valsalva Maneuver
Pain Rating Scale
May 22, 17 12:02 PM
Trendelenburg Gait
Indoor Rowing Machines
Physiotherapy Exercises
Physiotherapy History
Thera Band Workouts
Neurobic exercises
Extracorporeal Shock Waves
Biomechanics of Throwing
Wobble Board Exercises
Tendinosis vs Tendinitis
Williams flexion exercises focus on
Williams Flexion Exercises
placing the lumbar spine in a flexed
position to reduce excessive lumbar
lordotic stresses.

3. Tendinosis vs Tendinitis

May 07, 17 09:09 AM

Tendinosis is intratendinous atrophy


and degeneration with a relative
absence of inflammation; a palpable
nodule may be present over tendon

You like this? Then do share

Rating: 4.4

Votes: 252
About

Dr Prodyut Das (PT)

Physical Therapist at Winner Regional Healthcare Center, South Dakota, USA. Former HOD Physiotherapy &
Fitness center, NIMT Hospital, Greater Noida. Former Physio ISIC Hospital. MPT (neuro), MIAP, cert. manual
therapist, Medical Neuroscience (USA). Licensed Physical Therapist in Texas & South Dakota, USA.

Apa itu disk P.I.V.D atau prolaps?

Istilah cakram intervertebralis PIVD / prolaps merupakan penonjolan atau ekstrusi nukleus pulposus
melalui rentangan pada anulus fibrosus.

Ini memiliki empat tahap-

Bulging- Pada tahap awal ini, cakram diregangkan dan tidak sepenuhnya kembali ke bentuk
normalnya saat tekanan terasa lega. Ini mempertahankan sedikit tonjolan di satu sisi disk. Beberapa
serat cakram bagian dalam bisa robek dan jeli lembut (nucleus pulposus) meleleh keluar ke dalam
serat cakram tapi tidak keluar dari cakram.
Tonjolan - Pada tahap ini, tonjolan sangat menonjol dan pusat jeli yang lembut tumpah ke tepi
bagian dalam serat luar, nyaris tidak ditahan oleh serabut disc yang tersisa.
Ekstrusi- Dalam kasus diskus tulang belakang hernia, jeli lembut telah benar-benar tumpah keluar
dari cakram dan sekarang menonjol keluar dari serat cakram.
Pengasingan - Disini beberapa bahan jeli melepaskan diri dari cakram ke daerah sekitarnya.

cakram prolaps (biasa disebut 'disc tergelincir'), disk sebenarnya tidak 'tergelincir'. Apa yang terjadi
adalah bagian dari bagian dalam yang lebih lembut dari cakram (nukleus pulposus) menonjol keluar
(herniates) melalui kelemahan di bagian luar disk. Sebuah disk PIVD / prolaps kadang disebut disk
hernia. Disk yang menonjol dapat menekan struktur terdekat seperti saraf yang berasal dari sumsum
tulang belakang. Beberapa peradangan juga berkembang di sekitar bagian prolaps dari disk. Setiap
cakram di tulang belakang bisa mengalami prolaps. Namun, sebagian besar cakram prolaps terjadi di
bagian lumbalis tulang belakang (punggung bagian bawah). Ukuran prolaps bisa bermacam-macam.
Sebagai aturan, semakin besar prolapsnya, semakin parah gejalanya.
Memahami bagian belakang
Tulang belakang terdiri dari banyak tulang yang disebut vertebra. Ini kira-kira melingkar dan di
antara masing-masing vertebra adalah 'cakram'. Cakram terbuat dari jaringan 'karet-seperti' kuat
yang memungkinkan tulang belakang cukup fleksibel. Sebuah cakram memiliki bagian luar fibrosa
yang lebih kuat, dan bagian tengah jeli yang lebih lembut disebut nukleus pulposus. Saraf tulang
belakang, yang berisi saraf yang berasal dari otak, dilindungi oleh tulang belakang. Saraf dari
sumsum tulang belakang keluar dari antara tulang belakang untuk mengambil dan menerima pesan
ke berbagai bagian tubuh. Ligamen kuat menempel pada vertebra. Ini memberi dukungan ekstra dan
kekuatan pada tulang belakang. Berbagai otot juga mengelilingi, dan melekat pada, berbagai bagian
tulang belakang.
Anatomi cakram Intervertebral

Disc Intervertebral adalah bantalan lembut dan karet yang ditemukan di antara tulang keras
(vertebra) yang membentuk kolom tulang belakang. Kanalis tulang belakang adalah ruang berongga
di tengah kolom tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang dan akar saraf lainnya. Cakram
di antara tulang belakang memungkinkan punggung melengkung atau membungkuk. Cakram juga
berfungsi sebagai peredam kejut. Anatomi normal tulang belakang lumbal. Cakram pada tulang
belakang lumbar (punggung bawah) tersusun dari cincin luar yang tebal dari tulang rawan (annulus
fibrosus) dan zat seperti gel dalam (nucleus pulposus). Pada tulang belakang leher (leher), cakram itu
serupa namun ukurannya lebih kecil. Dua lapis tulang rawan yang menutupi aspek atas dan bawah
masing-masing cakram yang disebut pelat ujung vertebra. Its memisahkan disk dari badan vertebral
yang berdekatan.

nukleus pulposus Ini adalah massa cairan semi mucoid yang tampak seperti pasta gigi. Ini terdiri dari
beberapa sel tulang rawan dan serat kolagen yang tidak beraturan. Sifat cairan nukleus pulposus
memungkinkannya mengalami deformasi di bawah tekanan. Inti usaha untuk berubah bentuk dan
akan ada dengan mengirimkan tekanan yang diterapkan ke segala arah.

annulus fibrosus Anulus fibrosus terdiri dari serat kolagen. Serat kolagen disusun antara 10 sampai
20 lembar yang disebut lamellae. Ini diatur dalam cincin konsentris yang mengelilingi nukleus
pulposus. Mereka tebal di bagian anterior dan lateral anulus tapi di bagian belakangnya lebih halus
dan lebih rapat. Serat kolagen saling berbusana satu sama lain. Bagian posterior anulus fibrosus
diinervasi oleh serat saraf sinuvertebral (cabang ganglion akar dorsal). Iritasi saraf sinuvertebral
bertanggung jawab atas nyeri punggung aksial.

Pelat Akhir Vertebra Setiap pelat ujung vertebra adalah lapisan tulang rawan sekitar 0,6-1 mm tebal.
Meliputi area di daerah vertebra yang dikelilingi oleh aprofisis cincin. Hidung nukleus seluruhnya
tertutup tapi anulus fibrosus hanya 66% yang ditutupi oleh pelat ujung.

Jenis herniasi

pusat
paramedial
lateral
Apa yang menyebabkan PIVD?

Tenaga kerja manual yang berat


Pengangkatan berulang dan memutar
Tekanan postural
kegemukan
Miskin dan tidak memadainya kekuatan bagasi
Duduk berjam-jam
Meningkatnya usia (disk lebih cenderung mengalami kelemahan seiring bertambahnya usia)

Apa saja gejala PIVD?

Lower Back / Lumbar Herniated Disc Symptoms

Sakit punggung bawah yang parah


Nyeri memancar ke pantat, kaki, dan kaki
Rasa sakit bertambah parah dengan batuk, tegang atau tertawa
Kejang otot
Kesemutan atau mati rasa di kaki atau kaki

Apakah saya memerlukan tes untuk PIVD?

Tes Khusus untuk PIVD-

Tes SLR
Tes Laesegue
Uji bowstring
Uji peregangan femoralis

Dokter Anda biasanya dapat mendiagnosis PIVD dari gejala dan dengan memeriksa Anda. (Ini adalah
penyebab umum nyeri punggung mendadak dengan gejala akar saraf). Pada kebanyakan kasus PIVD,
tes seperti sinar-x atau scan saya disarankan jika gejala terus berlanjut. Secara khusus, pemindaian
MRI dapat menampilkan situs dan ukuran disk prolaps. Informasi ini diperlukan jika perawatan
dengan operasi sedang dipertimbangkan.
Pengobatan PIVD

1.Konservatif Manajemen-

a) Istirahat: Istirahat dan Anti-inflamasi dan analgesik.


b) Pengurangan: Lanjutkan istirahat dan traksi selama 2 minggu dapat mengurangi herniasi pada
lebih dari 90% kasus. Jika tidak ada perbaikan dengan istirahat dan daya tegang, suntikan epidural
kortikosteroid dan anestesi lokal diberikan.
c) Chemonucleolysis: pembubaran Nukleus Pulposus dengan suntikan perkutan dari enzim
proteolitik (chymopapain). Enzim ini memiliki sifat melarutkan jaringan fibrosa dan kartilaginosa.
2.Operatif Manajemen-

Indikasi untuk operasi penghapusan disk.


i) Sindrom kompresi cauda equina yang tidak beres dengan 6 jam istirahat dan daya tahan awal
(emergengy).
ii) Kemerosotan neurologis sementara di bawah manajemen konservatif.
iii) Rasa sakit dan tanda-tanda ketegangan kronis setelah 3 minggu pengobatan konservatif.

Disk dilepas dengan teknik berikut.

a) Hemilaminektomi / laminektomi parsial - Bagian dari lamina dan ligamentum flavum di satu sisi
dilepas, sangat hati-hati untuk tidak merusak sendi facet.
b) Laminektomi - Laminae pada kedua sisi dengan proses spinous diangkat. Paparan luas semacam
itu diperlukan untuk disk sentral besar yang menghasilkan sindrom cauda equina.
c) Mikrodiscectomy - dilakukan dengan mikroskop operasi. Paparan sangat terbatas. Morbiditas dan
rawat inap kurang.
d) Fenestrasi - Ligamentum flavum yang menjembatani dua laminae yang berdekatan dieksisi dan
kanal tulang belakang pada tingkat terkena terkena.
e) Laminotomy- Selain fenestration, lubang dibuat di lamina untuk eksposur yang lebih luas.

Manajemen Terapi Fisik di PIVD

Sebelum merencanakan perawatan, tentukan posisi kenyamanan atau pengurangan gejala i. POSISI
FUNGSIONAL. Pasien mungkin memiliki ...

a) Bias ekstensi: Gejala pasien berkurang pada posisi penyuluhan (bending back) dan diprovokasi
dalam fleksi (lentur ke depan) misalnya PIVD.
b) Bias fleksi: Gejala pasien berkurang pada posisi fleksi tulang belakang (membungkuk ke depan)
dan diprovokasi pada ekstensi tulang belakang (membungkuk ke belakang) misalnya stenosis spinal,
spondylolisthesis.

Ekstensi Spinal (bending back) dikontraindikasikan jika:

i) bila tidak ada posisi atau gerakan yang mengurangi atau memusatkan rasa sakit.
ii) bila anestesi pelana dan / atau inkontinensia urin hadir (bisa mengindikasikan lesi medula spinal
atau cauda equina karena herniasi sentral yang besar).
iii) ketika pasien sangat menderita sehingga dia secara kaku menahan tubuh tidak bergerak.

Fleksi spinal (bending forward) dikontraindikasikan jika:

i) saat ekstensi menghilangkan gejala.


ii) ketika fleksi meningkatkan atau menghaluskan gejala.

TAHAP AKUT:
Tujuan:

a) Meringankan rasa sakit.


b) Mempromosikan relaksasi otot.
c) Meredakan peradangan dan tekanan terhadap struktur nyeri sensitif atau neurologis.
d) pendidikan pasien.
e) pencegahan

Manajemen Terapi Fisik dalam Fase akut PIVD:

a) REMAJA YANG DIPERLUKAN - dianjurkan untuk beristirahat dalam bentuk-

* Postur dan modifikasi aktivitas - Hindari postur tertekuk, duduk untuk duraton panjang, aktivitas
menekuk atau mengangkat, postur asimetris (fleksi dan rotasi). Semua ini meningkatkan tekanan
disk.
* Dukungan lokal dalam bentuk korset (sabuk lumbosakral), pengikat perut, pita dll. Tindakan ini
akan meningkatkan penyembuhan dan mencegah reinjury ke cakram penyembuhan. Dalam waktu
10 hari fibrin diletakkan. Jika tulang belakang dipertahankan pada lordosis, anulus akan sembuh
dalam posisi shortened dan nukleus akan dipertahankan secara terpusat.
* Jika gejalanya parah, istirahat di tempat tidur (maksimal 2 hari) pada tempat tidur keras
ditunjukkan dengan periode berjalan yang pendek dengan interval teratur (dengan korset). Berjalan
mempromosikan perpanjangan lumbar dan merangsang mekanika fluida untuk membantu
mengurangi pembengkakan pada disk / jaringan ikat.
* Jika pasien hadir dengan ketidakmampuan untuk menegakkan tubuh, buat pasien berbaring rawan
dengan 2-3 bantal di bawah perut. Saat rasa sakit mereda, lepaskan bantal dan pasang koper dengan
meletakkan bantal di bawah toraks. Dengan nukleus pulposus ini bergeser ke depan dan mengurangi
rasa sakit dan mendapatkan lordosis.

b) MODALITAS UNTUK MENGURANGI PAIN DAN SPASM-

* Cryotherapy: mengurangi kejang otot dan pembengkakan pada fase akut.


* TENS: mengurangi rasa sakit pada fase akut dan kronis.
* AS: karena phonophoresis meningkatkan kelenturan jaringan ikat
* Panas lembab: digunakan sebagai tambahan sebelum menerapkan teknik khusus untuk
mengurangi kejang otot.
SWD-pulsed SWD dalam kondisi akut dan SWD terus menerus dalam kasus kronis.
* IFT
* Manipulasi jaringan lunak - untuk mengurangi kejang otot lokal dan mendorong relaksasi.
Traksi-mungkin bermanfaat untuk meringankan kompresi akar saraf dan radikulopati atau parestesia
pada fase akut PIVD. Mengurangi tonjolan nuklir dengan mengurangi tekanan pada disk atau dengan
menempatkan ketegangan pada ligamen longitudinal posterior. Waktu traksi harus pendek dalam
fase akut lain yang mungkin terjadi peningkatan tekanan cakram yang menyebabkan rasa sakit
meningkat karena pengaruh cairan (kurang dari 15 menit dari traksi sebentar-sebentar dan kurang
dari 10 menit daya tarik yang berkelanjutan).
Traksi dikontraindikasikan dalam protrussion disk medial ke akar saraf.

c) LATIHAN UNTUK HERNIATED DISC- herniated disc exercise memainkan peran


penting dalam pengobatan rasa sakit dan pembengkakan. Latihan ekstensi berguna dalam
pengobatan dini tanda dan gejala yang berhubungan dengan disk.

Teknik untuk secara mekanis mengurangi tonjolan cakram nuklir - Ini digunakan jika gerakan
uji menunjukkan bahwa gerakan dan postur ini memperbaiki gejalanya.

a) Tonjolan posterior atau posterolateral

i) Perpanjangan Pasif - Pasien terbaring rawan (yaitu perut). Jika pasien merasa sangat sakit,
beri bantal di bawah perut untuk mendapat dukungan, secara bertahap tingkatkan jumlah
ekstensi dengan membuang bantal. Kemajuan dengan menyuruh pasien menopang dirinya di
siku, membiarkan pelvis melorot. Tunggu 5-10 menit di antara setiap penambahan ekstensi
untuk memungkinkan pengurangan kadar air dan ukuran tonjolan. Kemajuan dengan bantuan
pasien di tangan. Jika postur tubuh yang berkelanjutan tidak dapat ditoleransi dengan baik,
mintalah pasien melakukan perpanjangan kayu pasif sesekali dengan mengulangi pers yang
rawan.

ii) Koreksi pergeseran lateral - Jika pasien mengalami pergeseran lateral, pergeseran lateral
benar pertama kemudian dimulai dengan latihan ekstensi. Terapis berdiri di sisi dimana
toraks digeser dan menempatkan bahunya pada siku pasien yang dilipat pada tulang rusuk.
Terapis membungkus lengan di sekitar panggul pasien dan menarik panggul ke arahnya
sambil mendorong toraks pasien pergi.
Koreksi diri: Pasien meletakkan tangan di sisi tulang rusuk yang bergeser pada aspek lateral
tulang rusuk dan menempatkan sisi lain di atas puncak ilium yang berlawanan. Kemudian
secara bertahap dorong daerah ini menuju garis tengah dan tahan.

b) Tonjolan anterior

i) Koreksi pergeseran lateral - Pasien berdiri di depan kursi dan menempatkan kaki
berlawanan dengan pergeseran di atas kursi sehingga pinggul berada pada sekitar 90 derajat
fleksi. Kaki di sisi shift lateral tetap terjaga. Pasien kemudian melenturkan trunk ke paha
yang terangkat dan memberi tekanan dengan menarik pergelangan kaki.
ii) Pasif fleksi - Bawa kedua lutut ke dada dan pegang posisi ini dengan lengan di sekitar
paha.

c) Rentang gerak gerak aktif dalam rentang nyeri ekstra pada anggota tubuh bagian bawah
dapat dilakukan melalui gerakan pergelangan kaki, gerakan tumit, penculikan / adduksi
pinggul.

d) Mobilisasi tulang belakang toraks Mobilisasi segmen di atas dan di bawah tingkat
segmentasi yang terkena.

e) Piriformis otot peregangan

f) Menjaga / memperbaiki mobilitas jaringan saraf - Latihan ini harus dilakukan dengan hati-
hati pada tahap akut, biasanya dalam posisi berbaring. Ini akan mencegah komplikasi kronis
dari meningkatnya ketegangan saraf antara SLR pasif dengan dorsofleksi kaki.
g) Latihan hidroterapi

g) Pendidikan pasien - Ini adalah beberapa gerakan yang harus Anda hindari:

* Membungkuk untuk mengangkat barang yang sangat berat


* Melakukan squat dengan bobot terlalu banyak
* Ekstensi rendah kembali, karena tingkat stresnya tinggi pada cakram
* Berjalan, karena bisa menempatkan galur pada cakram
* Segala bentuk latihan perlawanan

SUB TAHAP AKUT:

Biasanya gejala akut menurun dalam 4-6 hari.

a) Lanjutkan latihan yang dilakukan dalam fase akut, misalnya naik rawan, latihan mobilitas
saraf, modalitas.

b) Gerakan tulang belakang sederhana dalam rentang bebas nyeri menggunakan pelvis
panggul lembut. Goyang panggul bisa dilakukan dengan telentang, duduk, rawan berbohong,
berbohong, berdiri, quadripud (kucing dan unta). Tekankan pada kemiringan panggul anterior
sehingga tulang belakang berada dalam ekstensi. Pelvic rolling dapat ditambahkan.

c) Isometrik ekstensor tapi hati-hati menahan nafas dan menyebabkan valsalva.

d) Mendorong aktivitas aerobik, berjalan, berenang dengan toleransi pasien.

TAHAP KRONIS:

Bila gejala disket sudah stabil.

Tujuan:
a) Kembalikan rentang gerak.
b) Kembalikan kekuatan otot, daya tahan tubuh dan fungsinya.
c) Melatih kesadaran kinestetik dan kontrol keselarasan normal.
d) Keterlibatan dan edukasi pasien untuk mengelola postur tubuh agar tidak terjadi rekurensi.
Latihan PIVD Di Tahap Kronis

a) Rangkaian latihan nyeri bebas lembut yang lembut Setelah 3 minggu sejak timbulnya gejala PIVD,
mulailah fleksi sisi dan perpanjangan posisi. Kemajuan untuk menambahkan fleksi hanya saat disk
telah sembuh.

b) Latihan peregangan dan fleksibilitas Peregangan spinae erektor lumbalis dan jaringan lunak
posterior tulang belakang (posisi lutut ke dada). Mengikuti latihan fleksi, diakhiri dengan latihan
ekstensi seperti rawan tekan up / standing back extension.

Peregangan hamstring: Berbaring telentang dengan lutut ditekuk. Angkat satu kaki perlahan dan
letakkan tangan di belakang lutut Anda. Luruskan kaki Anda sebanyak yang Anda bisa, dan tarik
perlahan ke arah dada. Tahan selama beberapa detik, lalu kembali ke posisi awal dan ulangi dengan
kaki lainnya. Jangan memaksakan latihan ini! Anda harus merasakan peregangan di bagian belakang
paha Anda. Jika Anda merasakan sakit atau ketidaknyamanan di tempat lain, hentikan latihan ini
sampai Anda lebih kuat.

c) Latihan stabilitas inti - Bilamana ada sedikit ketidakseimbangan pada otot inti, Anda menderita
sakit punggung. Latihan penguatan inti membantu mengurangi nyeri punggung dan membentuk
dasar program pelatihan stabilitas inti. Tujuan dari latihan ini adalah untuk memberi lebih banyak
dukungan ke punggung Anda dengan memperkuat otot tulang belakang Anda.

Jembatan: Memperkuat beberapa kelompok otot inti - misalnya pantat, punggung, abs untuk
pasien PIVD. Berbaring telentang; Menekuk lutut pada sudut 90 derajat, kaki rata di lantai.
Kencangkan abs Angkat bokong dari lantai, jaga agar tetap kencang. Kencangkan pantat. Bahu untuk
lutut harus berada dalam garis lurus. Tunggu lima hitungan. Perlahan turunkan pantat ke lantai.
Ulangi lima sampai lima belas kali.

Plank: Memperkuat latihan untuk punggung, abs dan leher (juga memperkuat lengan dan kaki)
untuk pasien PIVD. Berbaring di perut, letakkan siku dan lengan bawah di lantai. Dalam posisi push
up, keseimbangan pada jari kaki dan siku Anda. Jaga punggung lurus dan lurus lurus. (Seperti papan)
Mengencangkan abs. Tahan posisi selama 10 detik. Bersantai. Ulangi lima sampai sepuluh kali. Jika
latihan ini terlalu sulit (seperti yang sering terjadi pada pemula), lakukan keseimbangan pada lutut
dan bukan jari kaki Anda.

Side Plank: Memperkuat obliques (otot perut samping) untuk pasien PIVD. Berbaringlah di sisi
kanan. Letakkan siku kanan dan lengan bawah di lantai. Kencangkan abs Push up sampai bahu di atas
siku. Jaga tubuh Anda dalam garis lurus - kaki, lutut, pinggul, bahu, kepala sejajar. Hanya lengan
bawah dan sisi kaki kanan yang berada di lantai (kaki ditumpuk). Tahan posisi selama 10 detik.
Bersantai. Ulangi lima kali. Ulangi di sisi kiri. Jika latihan ini terlalu sulit, keseimbangan pada lutut
ditumpuk (tekuk lutut dan jaga kaki dari lantai) bukan kaki.

The Wall Squat: Memperkuat latihan untuk punggung, pinggul dan paha depan pada pasien PIVD.
Berdiri dengan punggung menghadap dinding, tumit sekitar 18 inci dari dinding, kaki selebar bahu.
Kencangkan abs Geser perlahan ke bawah dinding menjadi berjongkok dengan lutut ditekuk sampai
sekitar 90 derajat. Jika ini terlalu sulit, tekuk lutut sampai 45 derajat dan perlahan bangun dari sana.
Hitung sampai lima dan geser kembali ke dinding. Ulangi 5 -10 kali.
Kaki dan lengan mengangkat: Memperkuat olahraga untuk otot punggung dan pinggul pada pasien
PIVD. Berbaring telungkup, lengan mengulurkan tangan melewati kepalamu dengan telapak tangan
dan dahi di lantai. Kencangkan abs Angkat satu tangan (saat Anda mengangkat kepala dan bahu) dan
kaki yang berlawanan pada saat bersamaan, peregangan mereka menjauh satu sama lain. Tahan
selama 5 detik lalu ganti sisi. Ulangi 5 - 10 kali.
Lift kaki: Quad Strengthening Exercise untuk pasien PIVD. Berbaring telentang. Tekuk lutut kiri
pada sudut 90 derajat, jaga kaki rata di lantai. Kencangkan abs Jaga kaki kanan lurus dan perlahan
angkat kaki kanan ke ketinggian lutut kiri. Tahan hitungan 3. Lakukan 10 pengulangan. Beralih sisi
dan ulangi.

Dasar Crunches: latihan perut bagian atas untuk pasien PIVD.


Berbaring telentang, ditekuk lutut, kaki rata di lantai. Jangan jangkar kaki. (Menahan kaki atau
menjaga kaki lurus di sepanjang lantai bisa menyiksa punggung bagian bawah). Kepala dan punggung
harus berada dalam posisi netral. Handuk digulung dapat ditempatkan di bawah kurva alami
punggung bagian bawah untuk memberikan dukungan ekstra - bagian belakang yang kecil harus
sekitar satu inci di atas lantai. Letakkan tangan di belakang kepala dengan siku menunjuk ke luar.
Tangan Anda digunakan untuk mendukung kepala Anda (untuk menghindari leher agar tidak
melelahkan sebelum abs) tapi jangan menarik kepala ke depan. Angkat kepala dan bahu dari lantai -
tiga sampai enam inci sudah cukup. Lihatlah langit-langit untuk mencegah agar tidak memiringkan
kepala. Jaga siku ke belakang. Keluarkan saat mengangkat tubuh Anda dari lantai dan tarik napas
saat menurunkan. Lakukan sepuluh - lima belas pengulangan.

d) Memperkuat latihan-

Lengan yang berlawanan

dan Leg Extension: latihan keseimbangan / stabilisasi untuk pasien PIVD: Memperkuat otot yang
mengalir di sisi tulang belakang, belakang bahu, pinggul dan bokong. Mulailah merangkak, tangan
langsung di bawah bahu dan lutut langsung di bawah pinggul. Jaga agar tetap sejajar dengan tulang
belakang (untuk menghindari kepala miring, lihat lantai). Jaga pantat dan perut kencang. Jangan
melengkungkan bagian belakang. Angkat satu tangan ke atas dan ke depan sampai sejajar dengan
badan; sekaligus mengangkat kaki lawan dengan cara yang sama. Jaga lengan, punggung, dan kaki
yang berlawanan sejajar seolah membentuk meja. Keseimbangan diri Anda selama 10 detik
kemudian perlahan kembali ke posisi awal. Beralih sisi dan ulangi. Ingat untuk bernapas. Lakukan
lima pengulangan. * Kaki Lift: latihan perut bagian bawah untuk pasien PIVD. Berbaring telentang.
Tekuk lutut kiri pada sudut 90 derajat, jaga kaki rata di lantai. Kencangkan abs Jaga kaki kanan lurus
dan angkat perlahan sampai kaki kanan berada di puncak lutut kiri. Tunggu hitungan 5. Lakukan 5
sampai 15 pengulangan. Beralih sisi dan ulangi. * Backward Leg Swing: Latihan gluteal untuk pasien
PIVD. (Otot bokong membantu menunjang tulang belakang) Berdiri, memegang sandaran kursi
untuk memberi dukungan. Kencangkan abs Ayunkan kaki ke belakang diagonal sampai Anda merasa
bokong Anda kencang. Otot tegang sebanyak yang Anda bisa dan ayun kaki kembali beberapa inci
lagi. Kembalikan kaki ke lantai. Lakukan 10 - 15 pengulangan. Beralih sisi dan ulangi. * Latihan
penguatan perut: Isometric abs, lutut ke dada, latihan sepeda. e) Latihan hidroterapi untuk nyeri
punggung - Pemanasan, memobilisasi latihan Latihan peregangan Memperkuat latihan Latihan
relaksasi Latihan latihan renang Baca artikel penelitian tentang PIVD pada PubMed Patient
Education: * Ajarkan pola gerakan dan mekanika tubuh yang aman. Ajarkan latihan pencegahan dan
mekanika pasien untuk menghilangkan stres mekanis dalam aktivitas sehari-hari. Ajarkan latihan
relaksasi untuk mengatasi ketegangan otot. * Anjurkan pasien tentang cara memodifikasi lingkungan
misalnya tempat tidur, kursi, jok mobil, area kerja dll.

Vous aimerez peut-être aussi