Vous êtes sur la page 1sur 13

Aplikasi Hukum Bernoulli Dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700 1782). Daniel Bernoulli
lahir di Groningen, Belanda pada tanggal 8 Februari 1700 dalam sebuah keluarga yang hebat
dalam bidang matematika. Pada kesempatan ini penulis mengangkat suatu judul yang
merupakan salah satu penerapan ilmu fisika, adapun judul yang dimaksud adalah penerapan
hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.

Saat Anda berdiri di tengah angin yang cukup besar. Udara yang bergerak mengerjakan gaya
tekan pada tubuh Anda. Peristiwa ini menunjukkan bahwa fluida yang bergerak dapat
menimbulkan tekanan. Perhatikan Gambar 8.16! Suatu fluida yang massa jenisnya dialirkan ke
dalam pipa dengan penampang yang berbeda. Tekanan P1 pada penampang A1 disebabkan
oleh gaya F1 dan tekanan P2 disebabkan oleh gaya F2. Gaya F1 melakukan usaha sebesar w1
= F1S1 dan F2 melakukan usaha sebesar w2 = -F2S2. Tanda negatif menyatakan bahwa gaya
yang bekerja ke arah kiri, sedangkan perpindahan ke arah kanan. Secara matematis dapat
dinyatakan sebagai berikut.
wtotal = w1 + w2
= F1S1 + (-F2S2)
= P1A1S1 P2A1S2
= P1V1 P2V2
wtotal = (P1 - P2) m/ ....................... (1)

Besar usaha total tersebut sesuai dengan perubahan energi mekanik (Ep+Ek) yang terjadi saat
fluida berpindah dari bagian penampang A1 ke A2.

wtotal = Em = Ep + Ek
= (1/2 mv_2^2- 1/2 mv_1^2 )+ (mgh_2-mgh_1 )
wtotal = m (1/2 (v_2^2- v_1^2)+g (h_2-h_1 )

Rumusan Maslah

Adapun yang menjadi permasalan dalam hal ini adalah : Apa sajakah penerapan hukum
bernoulli dalam kehidupan sehari-hari?

Tujuan

Yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : Mengetahui penerapan
hukum bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

Penerapan Hukum Bernoulli Dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari sadar
ataupun tidak sadar, segala aktivitas yang kita lakukan dari pagi hari sampai terbenamnya
matahari merupakan penerapan berbagai disiplin ilmu sains khusus dalam bidang fisika. Dari
penerapan gerak, fluida dan lain sebagainya.

Hukum Bernoulli memiliki penerapan yang beragam yang ada hubungannya dengan aliran
fluida, baik aliran zat cair maupun gas. Penerapan tersebut sebagian besar dimanfaatkan dalam
bidang teknik dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan aliran fluida. Misalnya dalam
teknologi pesawat terbang Hukum Bernoulli tersebut dimanfaatkan untuk merancang desain
sayap pesawat terbang. Dalam bidang yang lain misalnya desain bentuk mobil yang hemat
bahan bakar, kapal laut dan sebagian alat ukur yang dapat digunakan dalam suatu peralatan
pengendali kecepatan dan sebagainya.
Penerapan asas Bernoulli demi meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, diantaranya
adalah :

Karburator

Karburator adalah alat dalam mesin kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan campuran
bahan bakar dengan udara lalu campuran ini dimasukkan ke dalam silinder mesin untuk
pembakaran. Prinsip kerja Karbulator adalah seperti penampang pada bagian atas jet
menyempit, sehingga udara yang mengalir pada bagian ini bergerak degnan kelajuan yang
tinggi, sesuai dengan asas bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki
bendin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar ( bensin atau
solar) tersembur keluar melalui jet, sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum
memasuki silinder mesin.

Venturimeter

Venturimeter adalah alat untuk mengukur kelajuan cairan dalam pipa. Ada dua jenis
venturimeter, yaitu : venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan manometer
yang berisi cairan lain. Prinsip keduanya hampir sama. Tabung venturi merupakan tabung atau
pipa yang mempunyai penyempitan di salah satu bgiannya. Karena kedudukan tabung
mendatar maka h1 = h2, sehingga persamaan Bernoulli cukup ditulis:
P1 P2 = (1/2 PV_2^2- 1/2 PV_1^2 ) (1)
Menurut persamaan hidrostatis
P1 = P0 + gh1
P2 = P0 + gh2
P0 = tekanan atmosfer
Selisih tekanan antara p1 dan p2 adalah:
P1 P2 = Pgh1 Pgh2 atau P1 P2 = Pg (h1 h2) .......... (2)

Persamaan menunjukkan bahwa selisih tekanan p1 dan p2 sama dengan tekanan hidrostatis
zat cair setinggi h. selanjutnya masukkan persamaan (2) ke persamaan (1) maka diperoleh:
Pgh = PV22 - PV12
gh = V22 - V12

Tabung Pitot

Tabung pitot adalah alat untuk mengukur kelajuan gas dalam pipa dari tabung gas. Gas
(misalnya udara) mengalir melalui lubang-lubang. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran
yang dibuat cukup jauh dibelakang sehingga kelajuan dan tekanan gas diluar lubang-lubang
tersebut mempunyai nilai seperti halnya dengan aliran bebas. Lubang dari lengan kanan
manometer tegak lurus terhadap aliran sehingga kelajuan gas berkurang sampai kenol di b.
Pada titik ini gas berada dalm keadaan diam. Tekanan pada kaki manometer sama dengan
tekanan di b.
Perhatikan gambar berikut ini :

Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat cukup jauh dari
ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang sama seperti laju dan tekanan
udara yang mengalir bebas. Dalam hal ini, v1 = laju aliran udara yang mengalir bebas (ini yang
akan kita ukur), dan tekanan pada kaki kiri manometer (pipa bagian kiri) = tekanan udara yang
mengalir bebas (P1). Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran
udara. Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang dan udara
berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan pada kaki kanan manometer sama
dengan tekanan udara di titik 2 (P2).

Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar) sehingga bisa
diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek venturi. Mirip seperti
si venturi meter, bedanya si tabung petot ini dipakai untuk mengukur laju gas alias udara.
Karenanya, kita tetap menggunakan persamaan efek venturi.

Penyemprot Parfum

Prinsip kerja penyemprot parfum atau yang sejenisnya, juga menggunakan prinsip Bernoulli.
Perhatikan gambar di bawah (gambaran umum saja, bagaimanapun setiap pabrik mempunyai
rancangan yang berbeda).
Secara garis besar, prinsip kerja penyemprot parfum bisa
digambarkan sebagai berikut. Ketika bola karet diremas, udara yang ada didalam bola karet
meluncur keluar melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi.
Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara
dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi.
Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika cairan parfum tibadi pipa 1, udara yang
dihasilkan dari dalam bola karet mendorongnya keluar, cairan parfum akhirnya keluar membasahi
tubuh.

Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum dapat keluar dengan cepat (persamaan
kontinuitas, seandainya luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat. Sebaliknya,
seandainya luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan).

Alat Penyemprot Nyamuk

Prinsip kerja penyemprot nyamuk mirip dengan prinsip kerja karburator bahkan lebih sederhana.
Ketika pengisap pompa ditekan, udara dari tabung silinder dipaksa keluar melalui lubang sempit.
Pancaran udara yang kecepatannya besar itu menurunkan tekana dibagian atas nosel. Tekanan
dibagian itu lebih kecil daripada tekanan atmosfer pada permukaan cairan di dalam wadah,
sehingga cairan mengalir dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah atau
menyemprot keluar dalam bentuk kabut. Cara kerja alat penyemprot nyamuk adalah Jika gagang
pengisap (T) ditekan maka udara keluar dari tabung melalui ujung pipa kecil A dengan cepat,
karena kecepatannya tinggi maka tekanan di A kecil, sehingga cairan insektisida di B terisap naik
lalu ikut tersemprotkan keluar.

Gaya Angkat Pesawat Terbang


Timbunya gaya angkat ada pesawat tebang disebabkan oleh adanya aliran udara yang melalui
sayapnya yang dibentuk sedemikian. Gambar 1.32 melukiskan bentuk umum penampang sayap
pesawat terbang. Pada waktu pesawat bergerak maju, dibagian bawah sayap hampir tidak jadi
pemampatan garis arus, tetapi dibagian atas sayap terjadi pemampatan garis arus. Udara
dibagian atas harus bergerak lebih cepat daripada udara dibagian bawah sayap (V2 > V1).
Perbedaan kecepatan ini menyebabkan perbadaan tekanan diata dan dibawah sayap. Sesuai
azas Bernoulli, bila V2 > V1 maka P2 < P1 (tekanan diatas sayap lebih kecil dari pada tekanan
dibawah sayap). Selisih gaya yang bekerja dari bawah dengan gaya yang bekerja dari atas
merupakan gaya angkat bagi pesawat.

Pada waktu pesawat tinggal landas gaya angkat harus lebih besar dari pada berat pesawat.
Sedangkan pada waktu pesawat melayang di udara sekurang-kurangnya gaya angkat harus
sama dengan berat pesawat. Besar dan kecilnya gaya engkat ini tentu bergantung pada besar
kecilnya kecepatan pesawat dari hasil gayan dorong mesinnya (motor jet). Bila kecepatan
pesawat tidak cukup menghasilkan gaya angkat yang lebih besar dari pada beratnya, maka
pesawat tak dapat terbang. Atau pesawat akan jatuh dari keadaan terbangnya bila gaya
angkatnya lebih kecil dari pada beratnya.

Salah satu faktor yang menyebabkan pesawat bisa terbang adalah adanya sayap. Bentuk sayap
pesawat melengkung dan bagian depannya lebih tebal dari pada bagian belakangnya. Bentuk
sayap seperti ini dinamakan aerofoil. Ide ini ditiru dari sayap burung. Bentuk sayap burung juga
seperti itu (sayap burung melengkung dan bagian depannya lebih tebal). Bedanya, sayap burung
bisa dikepakkan, sedangkan sayap pesawat tidak. Burung bisa terbang karena ia mengepakkan
sayapnya, sehingga ada aliran udara yang melewati kedua sisi sayap. Agar udara bisa mengalir
pada kedua sisi sayap pesawat, maka pesawat harus digerakkan maju. Manusia menggunakan
mesin untuk menggerakan pesawat (mesin baling-baling atau mesin jet).

Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang mengalir dari bawah berdesak-
desakan dengan udara lainnya yang ada diatas. Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang
penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di atas sayap
meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju
aliran udara di bawah sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak-desakan (tekanan
udaranya lebih besar). Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke
atas. Karena sayapnya menempel dengan badan pesawat, maka badan pesawat ikut terangkat.
Prinsip Bernoulli ini hanya salah satu faktor yang menyebabkan pesawat terangkat. Penyebab
lain adalah momentum. Biasanya, sayap pesawat dimiringkan sedikit ke atas. Udara yang
mengenai permukaan bawah sayap dibelokkan ke bawah. Karena pesawat punya dua sayap,
yakni dibagian kiri dan kanan, maka udara yang dibelokkan ke bawah tadi saling bertumbukan.
Perubahan momentum molekul udara yang bertumbukkan menghasilkan gaya angkat tambahan.
Kalau kita perhatikan, bentuk dasar sebuah sayap pesawat terbang adalah seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Perhatikan bahwa dasar sayap adalah datar. Sedangkan permukaan
atas sayap melengkung dengan sudut tertentu. Bentuk ini yang menyebabkan perbedaan
tekanan antara bagian atas dan bagian bawah sayap mendorong pesawat ke atas.

Ini adalah aplikasi dari ide Bernoulli (1700-1782). Memang kalau kita mempelajari aerodinamika
lebih dalam, teori ini mungkin tidak berlaku lagi pada kecepatan tertentu, tapi ide Bernoulli masih
merupakan prinsip dasar dari cara kerja sebuah sayap pesawat. Seorang penerbang tidak
memerlukan aplikasi rumit dari persamaan Bernoulli, tapi dapat memahami cara kerja pesawat
dengan memahami hukum fisika dari persamaan tersebut. Bernoulli mengatakan bahwa, dalam
sebuah streamline perbandingan antara tekanan fluida (udara dalam hal ini juga adalah fluida),
dan kecepatannya adalah konstan.

Jadi dalam gambar kedua, terlihat bahwa di dalam pipa di atas titik B dengan kecepatan yang
lebih rendah maka tekanannya akan lebih tinggi.Sedangkan di atas titik A, karena pipa yang
dilewati fluida lebihsempit maka kecepatan menjadi lebih tinggi dan ternyata tekanannya menjadi
lebih rendah.Jika anda membutuhkan rumus teori ini dapat dicaridi Internet dengan mudah
dengan kata kunci Bernoulli.

Aplikasi Pada Sayap Pesawat

Dengan teori di atas, maka sayap pesawat dibuat seperti gambar dibawah ini.

Udara akan mengalir melewati bagian atas sayap dan bagian bawah sayap. Sebenarnya bukan
udara yang mengalir melewati sayap pesawat, tapi sayap pesawatlah yang maju menembus
udara. Tapi kita akan mengasumsikan aliran ini dengan gambar sayap yang diam. Dengan bentuk
yang melengkung di atas, maka aliran udara di atas sayap membutuhkan jarak yang lebih
panjang dan membuatnya mengalir lebih cepat dibandingkan dengan aliran udara di bawah
sayap pesawat. Karena kecepatan udara yang lebih cepat di atas sayap, maka tekanannya akan
lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara yang mengalir dibawah sayap. Tekanan di
bawah sayap yang lebih besar akan mengangkat sayap pesawat dan disebut gaya angkat/ lift.

Karena itu, kecepatan pesawat harus dijaga sesuai dengan rancangannya. Jika kecepatannya
turun maka liftnya akan berkurang dan pesawat akan jatuh, dalam ilmu penerbangan disebut
STALL. Kecepatan minimum ini disebut Stall Speed. Jika kecepatan pesawat melebihi
rancangannya maka juga akan terjadi stall yang dinamakan HIGH SPEED STALL. Tapi perlu juga
diingat, bahwa hukum ini bukanlah satu-satunya hukum yang bekerja untuk menghasilkan lift.
Hukum Bernoulli tidak bisa menjelaskan kenapa pesawat kertas yang kita buat bisa terbang.
Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin.
Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya hambatan
udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat menabrak
awan. Setelah dilakukan perhitungan dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya
adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan mendorong badan
pesawat. Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang
yang sedang mengangkasa.

1. Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.


2. Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
3. Gaya ke depanyang disebabkan oleh gesekan udara.
4. Gaya hambatanyang disebabkan oleh gesekan udara.
Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan,maka gaya ke depan harus
lebih besar daripada gaya hambatan dan gayaangkat harus sama dengan berat pesawat. Jika
pesawat hendak menambahketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya
vertical harussama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gayahambatan
dan gaya angkat sama dengan berat pesawat.

Hal yang menarik dari kendaraan yang bernama pesawat terbang adalah terbang ke atas
melawan gravitasi bumi. Ini di sebut lift atau gaya angkat.

Pembahasan dalam aerodinamika ini dibatasi pada pesawat berbaling-baling dan bermesin
piston. Aneka kombinasi letak mesin tidak dibahas. Pesawat dengan model seperti ini mempunyai
mesin piston yang memutar baling-baling di depan pesawat. Seperti halnya kipas angin, baling-
baling ini meniup udara ke belakang dengan kuat sehingga terjadi reaksi dari pesawat itu sendiri
untuk bergerak ke depan. Gaya dorong dari baling-baling ini disebut THRUST dan gaya ini
bekerja ke depan.

Pada waktu bergerak ke depan, udara yang dilewati oleh pesawat menghasilkan gesekan yang
menahan gerakan pesawat tersebut. Gaya gesek ini disebut DRAG. Dengan adanya DRAG maka
dibutuhkan lebih banyak THRUST untuk menggerakkan pesawat. Pada waktu pesawat
digerakkan ke depan dengan kecepatan tertentu, sayap menghasilkan gaya angkat yang disebut
LIFT. LIFT ini bertambah seiring dengan bertambahnya kecepatan pesawat. Tapi jika kecepatan
pesawat terus ditambah, maka DRAG yang terjadi akan terlalu besar dan sayap pesawat akan
berhenti menghasilkan LIFT. Gaya yang terakhir adalah gaya yang kita kenal dengan berat, yang
dalam tulisan ini selanjutnya disebut WEIGHT.

Perahu Layar
Perahu layar biasanya berlayar melawan angin. Cara menggerakkan perahu dengan
memanfaatkan angin itu, namanya prinsip Bernoulli.
Hull adalah bagian dari kapal layar yang berisi semua komponen internal.
Tiller adalah bagian dari dalam
Hull. Rudder adalah bagian yang melekat padatiller (kemudi air).
Main sail adalah layar yang menangkap sebagian besar angin untuk mendorong kapal
layar.
Mast adalah sisi vertikal yang menempel pada mainsail untuk mengamankan sisi
horizontal pada boom.
Boom adalah sejajar tiang panjang dek yang berguna untuk memanfaatkan angin sebaik
mungkin.
Jib adalah layar segitiga kecil yang menambahkan kekuatan tambahan untuk main sail.
Keel adalah menyeimbangkan kapal agar tidak terbalik.

Ketika angin mengalir, disisi lain kapal layar bergerak dengan cepatdan mendorong dengan
keras, dengan demikian layar menerima kekuatan yang tegak lurus terhadap arah angin di
dukung oleh keel kapal yang melakukan gerak lateral sehingga kapal hanya bisa bergerak maju
yang membuat kekuatan kapal layar lebih besar dari pada kekuatan angin. Kapal layar dapat
bergerak berlawanan dengan arah angin dengan memanfaatkan hukum Bernoulli. Untuk dapat
bergerak ke arah yang diinginkan maka kapal layar harus mempunyai dua buah layar yang dapat
diatur-atur. Gaya Bernoulli (akibat perbedaan tekanan) mendorong kapal dengan dalam arah
tegak lurus dengan arah angin. Namun, pada saat bersamaan, air laut menarik sirip kapal dalam
arah yang hampir tegak lurus dengan sumbu kapal. Jadi, ada dua gaya sekaligus yang bekerja
pada kapal, yaitu gaya Bernoulli yang bekerja pada layar dan gaya oleh air pada sirip kapal. Dua
gaya tersebut memiliki arah yang hampir berlawanan dengan arah angin dan kapal layar bergerak
dalam arah yang hampir berlawanan dengan arah datangnya angin.

Minuman Dengan Pipet atau Penyedot

Prinsip Bernoulli berlaku juga ketika menghisap atau menyedot air menggunakan pipet,
sebenarnya kita membuat udara dalam pipet bergerak lebih cepat. Dalam hal ini, udara dalam
pipet yang nempel ke mulut kita mempunyai laju lebih tinggi. Akibatnya, tekanan udara dalam
bagian pipet itu menjadi lebih kecil. Nah, udara dalam bagian pipet yang dekat dengan minuman
mempunyai laju yang lebih kecil. Karena lajunya kecil, maka tekanannya lebih besar. Perbedaan
tekanan udara ini yang membuat air atau minuman yang kita minum mengalir masuk ke dalam
mulut kita. Dalam hal ini, cairan itu bergerak dari bagian pipet yang tekanan udaranya tinggi
menuju bagian pipet yang tekanan udaranya rendah.
Lubang Tikus

Gambar disamping adalah lubang tikus dalam tanah. Tikus juga mengetahui prinsip Bernoulli.
Tikus tidak mau mati karena sesak napas, karenanya tikus membuat 2 lubang pada ketinggian
yang berbeda. Akibat perbedaan ketinggian permukaan tanah, maka udara berdesak-desakan
dengan udara lainnya (bagian kanan). Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang
penampangnya besar menuju pipa yang penampangnya kecil. Karena berdesak-desakan maka
laju udara meningkat (tekanan udara menurun). Karena ada perbedaan tekanan udara, maka
udara dipaksa mengalir masuk melalui lubang tikus. Udara mengalir dari tempat yang tekanan
udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah.

Cerobong Asap

Pernah lihat cerobong asap? yang tinggal di kota, seperti surabaya, semarang, jakarta dkk pasti
pernah lihat cerobong asap pabrik. Mengapa asap bisa bergerak naik melalui cerobong?
Pertama, asap hasil pembakaran memiliki suhu tinggi alias panas. Karena suhu tinggi, maka
massa jenis udara tersebut kecil. Udara yang massa jenisnya kecil mudah terapung alias
bergerak ke atas. Alasannya bukan cuma ini, Prinsip Bernoulli juga terlibat dalam persoalan ini.
Kedua, prinsip Bernoulli mengatakan bahwa jika laju aliran udara tinggi maka tekanannya menjadi
kecil, sebaliknya jika laju aliran udara rendah, maka tekanannya besar. Ingat bahwa bagian atas
cerobong berada di luar ruangan. Ada angin yang niup di bagian atas cerobong, sehingga
tekanan udara di sekitarnya lebih kecil. Di dalam ruangan tertutup tidak ada angin yang niup,
sehingga tekanan udara lebih besar. Karenanya asap digiring ke luar lewat cerobon (udara
bergerak dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah).
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa tanpa kita sadari
segala aktivitas kita tidak lepas dari disiplin ilmu sains khususnya dalam ilmu fisika, diantaranya
saja hukum Bernoulli. Pada saat kita minum air dengan menggunakan pipet ataupun sedotan,
hal tersebut sudah merupakan penerapan dari prinsip hukum Bernoulli. Tidak hanya itu, seekor
tikuspun pada saat membuat rumah didalam tanah menggunakan prinsip hukum Bernoulli,
dimana pada saat tikus membuat lubang rumahnya kedua lubang berada di ketinggian berbeda.
Hal ini terjadi karena pada saat kedua lubangnya tersebut dibuat di daerah yang datar maka
rumah tikus yang berada dalam tanah tidak akan di aliri udara yang sudah pasti akan
menyebabkan kematian.

Saran
Untuk memahami lebih dalam mengenai berbagai macam penerapan hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari maka disamping pembaca membaca makalah ini, penulis juga
menyarankan agar kiranya pembaca mencari informasi-informasi baru yang berkaitan dengan
materi ini. Karena pada dasarnya disiplin ilmu sains tidak berhenti sampai disini saja. Dan bahkan
mungkin suatu saat nanti hukum Bernoulli tidak hanya berlaku pada hal-hal yang sudah
dijelaskan diatas.

DAFTAR RUJUKAN

http://www.scribd.com/doc/63557553/BAB-II-Penerapan-Hukum-Bernoulli (diakses pada


tanggal 10 Desember 2012)

http://nasrulbintang.wordpress.com/2011/12/10/hukum-bernoulli/ (diakses pada tanggal 10


Desember 2012)

http://www.gurumuda.com/penerapan-prinsip-dan-persamaan-bernoulli (diakses pada tanggal


10 Desember 2012)

http://yusufhaidaralismasa.blogspot.com/2011/11/penerapan-asas-bernoulli-dalam.html(diakses
pada tanggal 10 Desember 2012)

Vous aimerez peut-être aussi