Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AnalisisVarians
Penilaiankinerjaanggaranpadaumumnyamenggunakananalisisselisih(varians)
anggaran.Mahmudi(2013:66)menjelaskanbahwaanalisisvariansdilakukandengancara
mengevaluasi selisih terjadi antara anggaran dengan realisasi. Selisih anggaran dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu selisih menguntungkan (favourable) dan tidak
menguntungkan (unfavorable). Fokus analisis terutama ditujukan terhadap selisih
anggaran yang tidak menguntungkan. Sehingga aspek yang perlu menjadi perhatian
adalahsebagaiberikut:
1) Menentukantingkatsignifikansiselisihanggaran,
2) Menentukantingkatvarians(selisih)anggaranyangbisaditoleransi,terutamauntuk
selisihyangtidakmenguntungkan,
3) Mencaripenyebabterjadinyaselisihanggaran,
4) Menentukantindakanuntukperbaikankinerjadimasadepan.
Mahmudi(2007:123)mengemukakanbahwaAnalisisVariansanggaranpendapatan
dengan cara menghitung selisih anggaran antara realisasi pendapatan dengan yang
dianggarkan.Biasanyaselisihanggaransudahdikonfirmasikandalamlaporanrealisasi
anggaran yang disajikan oleh pemerintah daerah. Informasi selisih anggaran tersebut
sangat membantu pengguna laporan dalam memahami dan menganalisis kinerja
pendapatan.
Dari Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah yang tampak pada
tabel diatas dapat diketahui terdapat selisih antara realisasi dengan anggaran yang ada.
Dapat dilihat bahwa realisasi belanja yang terjadi lebih kecil dibandingkan dengan
anggaran belanja yang sudah ditetapkan. Tahun 2016 nilai varians sebesar Rp.
19.055.662.220 atau 95.42% dari total Anggaran. Varians pada Belanja Operasi sebesar
Rp. 17.926.683.657, pada Belanja Modal Varians sebesar Rp. 1.122.598.563, sedangkan
pada Belanja Tak Terduga selisish antara realisasi dengan anggaran sebesar Rp. 0 karena
perencanaan anggaran pada Belanja Tak terduga tepat dengan realisasinya. Jumlah
penghematan tersebut jika dilihat dari presentasenya tidak begitu besar namun jika dilihat
dari nilai nominalnya cukup signifikan. Namun pada dasarnya kinerja dari pemerintah
dapat dikatakan baik , dikarenakan adanya penghematan anggaran.
Secara umum terjadinya varians karena terdapatnya selisih yang cukup signifikan
antara perencanaan anggaran belanja dan realisasi anggaran belanja daerah pada tahun
2017. Jika dilihat dari selisih yang cukup signifikan, sangatlah mungkin terjadi
kelemahan dalam perencanaan anggaran sehingga perkraan dalam belanjanya kurang
tepat, atau tidak terserapnya anggaran tersebut bisa jadi disebaban ada program dan
kegiatan yang tidak dilaksanaan padahal sudah direncanakan dalam anggaran yang pada
intinya sisa dari penghematan tersebut bisa disalurkan ke pos-pos belanja yang masih
kurang.
D. Kesimpulan
OLEH
I DEWA AG GD KRISNA NARADIPA (1215351011)
AGUS KRISNA SAPUTRA (1415351198)
I GEDE KRISMA UDAYANA (1515351179)
Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. UPP STIM YKP.
Yogyakarta.