Vous êtes sur la page 1sur 5

II.

UNSUR-UNSUR RETURN ON INVESTMENT

Unsur dari Return on Investment antara lain EAT (Earning After Tax) dan total
investasi. Dalam bahasa sehari-hari EAT dapat dibahasakan sebagai keuntungan
bersih perusahaan. Dalam prakteknya Return on Investment dipergunakan sebagai
nilai yang menunjukkan tingkat pengembalian investasi. Semakin besar nilai Return
on Investment menunjukkan semakin cepat pengembalian sebuah investasi.

EAT adalah laba bersih setelah pajak, cara menghitung EAT adalah :
Penjualan Bersih atau Omset dikurang Semua Biaya dan Pajak. Cara ini untuk
mengetahui seberapa besar laba sesungguhnya atau keuntungan bersih usaha.

III. ANALISIS RETURN ON INVESTMENT

Return On Invesment merupakan rasio yang menunjukan hasil (Return)atas


jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efesiensi
manajemen. Rasio ini menunjukan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya
dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan
persentase. (kasmir, 2010: 139).

Menghitung ROI bagi perusahaan dianggap tidak kalah penting dengan


margin keuntungan atas suatu produk ataupun jasa. Dengan mengetahui ROI suatu
perusahaan akan mempunyai kepastian dan keyakinan usahanya dapat terus berjalan
dan berkembang karena margin keuntungan yang didapatkan dapat dijadikan sebagai
modal untuk mengembangkan usaha perusahaan. resiko kegagalan akan dihadapi
perusahaan apabila memperoleh margin keuntungan yang sedikit.

Rumus yang digunakan untuk mencari ROI menurut kasmir (2010: 139)
adalah sebagai berikut :

a) Tingkat pengembalian atas investasi atau ROI diperoleh dari rasio perputaran
aktiva (TATO) dikalikan dengan Net Profit Margin (NPM).

ROI = NPM TATO


Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan
x
Penjualan Total Aktiva

Laba Setelah Pajak


ROI = x 100
Total Asset

Laba Atas Investasi Investasi Awal


b) ROI= x 100
Investasi

Total PenjualanInvestasi
c) ROI= x 100
Investasi

Contoh:

a. Perusahaan XYZ melakukan investasi sebesar Rp. 500.000.000 kepada sebuah


usaha penjualan produk kendaraan. Perusahaan XYZ ternyata mendapatkan
penjualan sebesar 1.000 unit kendaraan. Dan dari penjualan tersebut perusahaan
mendapat keuntungan sebesar Rp. 600.000.000.

Jawab:

Diketahui : keuntungan (laba) investasi sebesar Rp. 100.000.000


Dan modal (investasi) awal sebesar Rp. 500.000.000
Jadi diperoleh perhitungannya sebagai berikut.
ROI = (Rp 600 juta Rp 500 juta)/ Rp 500 juta) x 100 = 20%
Jadi diperoleh ROI nya adalah sebesar 20%

b. Misalnya, jika investasi sebesar Rp10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar


Rp15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp5.000.000. Maka secara
sederhana perhitungan ROI dalam presentase adalah
ROI = ((Rp15.000.000-Rp10.000.000)/Rp 10.000.000) x 100%
ROI = 50%

Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan tingkat ROI adalah sebesar 50%.
Seringkali kita hanya berfokus pada margin keuntungan atas produk atau jasa. Tetapi
kita seharusnya juga menghitung ROI secara akurat untuk mendapatkan kepastian
dan keyakinan bahwa bisnis yang dijalankan mampu berkembang. Dalam
menjalankan bisnis, seorang pengusaha harus memerhatikan jumlah dana yang harus
diinvestasikan dalam mencapai target penjualan, jumlah margin keuntungan yang
diperoleh, dan bagian dari margin keuntungan tersebut yang akan digunakan untuk
mengembangkan bisnis.

IV. KASUS

Kasus dikutip dari hasil penelitian Analisis Return On Investment (Roi)


Dan Residual Income (Ri) Guna Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi
pada PT. Astra International, Tbk. Periode 2008-2012) oleh Rio Mey Permadi,
Siti Ragil Handayani, dan Topowijono (Fakultas Ilmu AdministrasiUniversitas
Brawijaya Malang.

Dari data penelitian dapat diketahui tabel Return On Invesment (ROI) PT


Astra International, Tbk. Periode 2008-2012, sebagai berikut:

Perbandingan Teknik
Periode
analisis Rasio keuangan,
Return On Investment
(ROI)PT Astra
2008 2009 2010 2011 2012
International Tbk, periode
2008-2012
Keterangan
TATO (X) 1,2 1,1 1,14 1,05 1,03
NPM (%) 11,64 12,63 13,37 13,13 11,94
ROI (%) 13,97 13,89 15,24 13,79 12,3
Kenaikan/penuru Kenaikan/penuru Kenaikan/penuru Kenaikan/penuru
nan nan nan nan
2009 2010 2011 2012
Jumla
(%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
h
-0,1 -8,3 0,04 3,64 -0,09 -7,89 -0,02 -1,9
0,99 8,5 0,74 5,86 -0,24 -1,8 -1,19 -9,06
-0,08 -5,73 1,35 9,72 -1,45 -9,51 -1,49 -10,8

Perhitungan ROI adalah sebagai berikut:


ROI tahun 2008 = 11,64% 1,2 = 13,97%
ROI tahun 2009 = 12,63% 1,1 = 13,89%
ROI tahun 2010 = 13,37% 1,14 = 15,24%
ROI tahun 2011 = 13,13% 1,05 = 13,79%
ROI tahun 2012 = 11,94% 1,03 = 12,3%

Berdasarkan perhitungan tersebut, berikut ini disajikan table perkembangan


ROI PT. Astra International Tbk. tahun 2008-2012 :

Pada tahun 2009 Nilai ROI mengalami penurunan sebesar 5,73% yang
disebabkan ditahun tersebut nilai TATO turun meskipun nilai NPM naik. Sedangkan
ditahun berikutnya nilai ROI mengalami kenaikan dikarenakan Pada tahun 2010
perusahaan mengalami kenaikan nilai NPM dan TATO. Nilai ROI naik apabila nilai
NPM dan TATO mengalami kenaikan atau nilai NPM yang diperoleh naik sangat
drastis dari tahun sebelumnya, meskipun nilai TATO turun atau sebaliknya.
Sedangkan ditahun 2011 dan 2012 nilai ROI mengalami penurunan dikarenakan nilai
NPM dan TATO ditahun tersebut juga mengalami penurunan.

Nilai ROI yang dihasilkan perusahaan adalah positif selama periode 2008-
2012 dan presentasenya mengalami kondisi yang fluktuatif. Pembahasan hasil
penelitian dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan perusahaan dalam mengelola
investasinya tertinggi pada tahun 2010 dimana pada tahun tersebut nilai NPM dan
TATO menunjukkan nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan tahun lainnya, hal
ini berarti pada tahun 2010 perusahaan menunjukkan penjualan yang cukup tinggi
dari total aset yang dimiliki ditahun 2010, serta nilai NPM yang tinggi menunjukkan
bahwa perusahaan mampu beroperasi dengan baik dalam mengahasilkan laba bersih
atas penjualannya.

Kondisi profitabilitas perusahaan dari perhitungan nilai ROI tidak konsisten


karena mengalami fluktuasi setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa kinerja
keuangan PT Astra International Tbk, tidak stabil selama tahun 2008-2012.

ROI yang positif, namun dengan hasil yang tidak stabil menimbulkan kondisi
yang fluktuatif. Pada tahun 2009 Nilai ROI mengalami penurunan yang sedikit
sebesar 1,32% yang disebabkan ditahun tersebut nilai TATO turun meskipun nilai
NPM naik. Sedangkan pada tahun 2010 perusahaan mengalami kenaikan nilai ROI,
kenaikan tersebut terjadi karena nilai NPM pada tahun 2010 menalami pertumbuhan
yang cukup banyak yaitu sebesar 31,21%. Sedangkan ditahun 2011 sampai tahun
2012 nilai ROI mengalami penurunan dikarenakan nilai NPM dan TATO ditahun
2011 dan tahun 2012 mengalami penurunan. Dari perhitungan tersebut menunjukkan
bahwa pertumbuhan rasio profitabilitas (OPM, NPM, ROI) PT Astra International
Tbk, tidak konsisten dengan menunjukkan persentase naik turun setiap tahunnya
selama periode penelitian. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa PT. Astra
International, Tbk belum mampu mengoptimalkan laba atas penjualan dan investasi
yang dilakukan tiap tahunnya.

Vous aimerez peut-être aussi