Vous êtes sur la page 1sur 6

MIKROBIOLOGI AIR

PRAKTIKUM 1
ANALISIS STANDAR KUALITAS AIR

I. Tujuan :
1. Untuk menentukan ada/tidaknya bakteri indicator golongan Coli
2. Untuk menentukan jumlah perkiraan terdekat (JPT)/NPN bakteri indicator golongan Coli.

II. Landasan Teori


Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan mutlak dibutuhkan oleh
semua mahluk hidup. Air digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan seperti keperluan
rumah tangga, pertanian, industri, sumber energi. Kebutuhan air tiap orang ditentukan oleh
tingkat kemajuan peradaban manusia. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan
tidak bisa dihindari lagi adanya peningkatan kebutuhan air khususnya untuk keperluan rumah
tangga sehungga mulai adanya berbagai cara mengolah dan memurnikan kembali air kotor yang
berada di sungai dan danau yang umumnya telah tercemar untuk memenui kebutuahannya
tersebut.
Akibat semakin tingginya tingkat pencemaran memasuki badan air, yang menyebabkan
tingginya materi organik sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan multiplikasi
mikroorganisme. Dibidang mikroiologi air, beberapa mikroorganisme tertentu khususnya
bakteri, kehadiranya dapat digunakan sebagai indikator alami terhadap kehadiran pencemar
organik. Mikroorganisme yang terdapat di dalam air berasal dari berbagai sumber seperti udara,
tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran
manusia atau hewan, bahan organik lainya, dan sebagainya. Mikroorganisme tersebut mungkin
tahan lama hidup di dalam air, atau tidak tahan lama hidup di dalam air karena lingkungan
hidupnya yang tidak cocok.
Air mungkin saja terlihat jernih, tak berbau, dan tak berasa, tetapi tidak aman untuk
diminum. Air yang baik dan aman untuk diminum ialah air yang bebas dari mikroorganisme
penyebab penyakit dan zat kimia yang merusak kesehatan. Pencemaran air oleh mikroorganisme
atau zat kimia berarti air tersebut mengalami polusi dan tidak dapat diminum.

Page | 1
Adanya materi fecal (dari tinja) di dalam air dapat diketahui dengan adanya kelompok
bakteri Coli. Air dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang berbahaya
bagi kesehatan. Patogen yang sering ditemuka di dalam air terutama adalah bakteri-bakteri
penyebab infeksi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan infeksi usus, misalnya disentri oleh
Shigella disentriae, demam typhoid oleh Salmonella thyposa, cholera oleh Vibrio cholerae dan
demam parathypoid oleh Salmonella parathypi A dan B.
Penentuan kualitas mikrobiologis air didasarkan terhadap analisis kehadiran bakteri
indikator yang selalu ditemukan dalam tinja manusia atau hewan berdarah panas yaitu bakteri
Coliform khususnya bakteri Escherichia coli. Untuk menditeksi adanya bakteri coliform di
dalam air dilakukan dengan 3 uji dasar yaitu uji dugaan (Presumtive tes), uji penetapan
(Confirmend tes), dan uji pelengkap (Complated tes).

III. Alat dan Bahan

1. 10 tabung reaksi 7. Medium kaldu laktosa


2. 10 tabung Durcham 8. Sampel air
3. Autoklaf 9. Gelas ukur
4. Incubator 10. Pipet volume
5. Lampu spritus 11. Aquades
6. Beker glass

IV. Cara kerja


A. Uji dugaan (Presumtive Tes)
1. Menyiapkan medium kaldu laktosa
2. Memasukkan medium ke dalam 10 tabung reaksi masing-masing 10 ml bersama tabung
durcham (seri 3 3 3). Tutup semua tabung dengan menggunakan kapas.
3. Menyeterilkan dengan menggunakan autoklap pada 121oC selama 15 menit, angkat dan
dinginkan.
4. Memasukkan sampel masing sebanyak 10 ml sampel ke dalam 3 tabung medium ke
dalam medium laktosa, 1 ml sampel ke dalam 3 tabung medium ke dalam medium

Page | 2
laktosa, dan 0,1 ml sampel ke dalam 3 tabung medium ke dalam medium laktosa serta
1ml aquades steril ke dalam 1 tabung medium kaldu laktosa untuk kontrol.
5. Pengisian tabung dilakukan secara aseptic
6. Menginkubasi tabung pada suhu 37oC selama 24-48 jam
7. Mengamati semua tabung. Bila terbentuk gas dan asam berarti hasilnya positif. Adanya
asam dan gas disebabkan karena fermaentasi laktosa oleh bakteri golongan Coli.
Terbentuknya gas dapat dilihat dalam tabung durcham berupa gelembung udara,
sedangkan terbentuknya asam dilihat dari kekeruhan pada media. Banyaknya kandungan
bakteri golongan coli dapat dilihat dengan menghitung tabung yang menunjukkan reaksi
positif (terbentuk gas dan asam). Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel MPN
(Most Probable Number) atau JPT (Jumlah Perkiraan Terdekat).

1
MPN mikroba = nilai MPN x

V. Hasil Pengamatan
Presumptive Tabung
test 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kekeruhan +++ +++ +++ ++ ++ ++ + - - -
Gas +++ +++ +++ ++ ++ ++ + - - -

Keterangan :
Tabung 1, 2, 3 : untuk sampel 10 ml
Tabung 4, 5, 6 : untuk sampel 1 ml
Tabung 7, 8, 9 : untuk sampel 0,1 ml
Tabung 10 : kontrol

VI. Pembahasan
Air di alam mengalami suatu siklus sehingga dalam perputarannya air bepeluang
mengalami pencemaran. Pencemaran air adalah penambahan zat-zat yang tidak diinginkan
kedalam air yang dpat menurunkan kualitas sehingga dapat membahayakan makhluk hidup. Air
yang berkualitas merupakan air yang berguna untuk kesehatan dan untuk minum bagi manusia
dan hewan. Adapun salah satu sumber pencemar air adalah mikroorganisme. Berbagai organisme

Page | 3
dapat hidup dalam perairan, baik bersifat patogen atau tidak. Bakteri, protozoa dan virus
merupakan contoh organisme patogen yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Adapun golongan bakteri yang digunakan untuk menunjukan masalah sanitasi dalam air
adalah bakteri golongan coliform. Coliform adalah kelompok bakteri berbentuk batang, gram
negative, anaerobik fakultatif dan memfermentasi laktosa dengan menghasilkan gas dengan
waktu 48 jam pada suhu 37oC. adapun jenis bakteri coliform yairitu Escherichia coli,
Streptococcus fekal, dan Clostridium perfringens. Bakteri yang paling banyak digunakan sebagai
indicator sanitasi adalah Escherichia coli karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus
manusia dan umumnya tidak pathogen. Jadi, adanya E. coli dalam air minum menunjukan bahwa
air itu pernah terkontaminasi feces manusia maupun hewan berdarah panas.
Sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah es degan yang dijual di tepi jalan
raya. Perubahan lactose broth setelah diberikan sampel dan dilakukan inkubasi selama 2 x 24
jam, terjadi perubahan tingkat kekeruhan. Perubahan ini disebabkan karena adanya pembentukan
asam akibat adanya proses fermentasi yang dilakukan oleh mikroba. Organisme hidup yang
bersifat aerobic membutuhkan O2 untuk beberapa reaksi biokimia, yaitu untuk mengoksidasi
bahan organik, sintesis sel dan oksidasi sel. Reaksi-reaksi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Reaksi bahan organik
(CHO2)n + nO2 n CO2 + n H2O + panas
2. Sintesis sel
(CHO2) + NH3 + O2 komponen sel + CO2 + H2O + panas
3. Oksidasi sel
komponen sel + O2 CO2 + H2O + NH3 + panas
Semakin keruh lactose broth pada tabung maka semakin banyak asam yang terbentuk. Hal ini
secara tidak langsung juga mengindikasikan banyaknya jumlah mikroorganisme pada sampel
dalam tabung tersebut. Perubahan lain yang terjadi adalah terbentuknya gas yang ditandai
gelembung udara. Hal ini disebabkan karena respirasi yang dilakukan oleh mikroorganisme.
Dalam respirasi ini terjadi perombakan laktosa menjadi energi dan hasil sampingan berupa CO2
dan H2O. Semakin banyak gelembung yang terdapat dalam tabung durcham maka semakin tinggi
pula respirasi yang terjadi.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat pada kesembilan tabung dengan sampel 10
ml, 1 ml dan 0,1 ml menunjukkan perubahan menjadi keruh dan terbentuknya gas. Kombinasi

Page | 4
terbentuknya kekeruhan dan gas adalah 3, 3, 1. Adapun nilai MPN kombinasi dari hasil
pengamatan yang dilihat pada tabel MPN adalah 1200.
1
MPN mikroba = nilai MPN x

= 460 x 1
= 4,6 x 102
Dari hasil pembahasan di atas dapat diperkirakan bahwa sampel yang digunakan dalam
percobaan tercemar oleh bakteri coli karena berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no.
907/MENKES/VII/2002 untuk air yang dikonsumsi total bakteri coliform adalah 0 (Sutrisni
Dewi, 2007). Banyaknya jumlah bakteri coliform kemungkinan disebabkan kurangnya sanitasi
air yang digunakan dalam pembuatan es degan tersebut dan kehigeinisan alat yang digunakan.
Selain itu, diduga air yang digunakan dalam es degan tersebut pernah terpapar feses manusia
ataupun hewan berdarah panas lainnya.

VII. Simpulan
Adapun simpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah :
1. Kualitas air degan yang digunakan untuk sampel pada percobaan ini tercemar. Dimana
dapat dilihat dari adanya endapan dan gelembung udara yang timbul selama masa
inkubasi air sampel pada lactose broth.
2. Nilai MPN dari sampel yang digunakan adalah 4,6 x 102. Nilai ini menandakan bahwa
bahwa air yang digunakan unuk memproduksi degan ini tercemar. Hal ini dikarenakan
standar untuk air yang dikonsumsi seharusnya adanya mikroba adalah 0. Adanya
mikroorganisme pada degan disebabkan karena sanitasi yang kurang atau juga karena alat
yang digunakan untuk membuat tidak higienis.

Daftar Pustaka
Pelzcar, J. M. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI-Press
Sontang, K. Eddy. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan
Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius
Mulyadiharja, S. dan Manik, W. 2002. Lembar Kerja Mahasiswa Mikrobiologi Terapan.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja

Page | 5
Dewi, Sutrisni. 2007. Analisis Kualitas Air Secara Bakteriologis Pada Mata Air Toya Ning Dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Sekitar Di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar.
Singaraja: UNDIKSHA

LAMPIRAN PHOTO

Gambar 1 Kontrol Gambar 2 Sampel 1 ml

Gambar 3 sampel 10 ml Gambar 4 sampel 0,1 ml

Page | 6

Vous aimerez peut-être aussi