Vous êtes sur la page 1sur 15

LAUT MISI PROVINSI KEPRI

1. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel,


ADALAH aparatur birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta
penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas.
MASA DEPAN BANGSA 2. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis,
berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme
Sumber Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi.
4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan
kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
5. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim,
TRISAKTI & NAWA CITA pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan
pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar
wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan.
6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal
(investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.
7. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan
VISI PROVINSI KEPRI dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
8. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian
Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai lingkungan hidup.
Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, 9. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur
Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar
kabupaten/kota.
Unggul di Bidang Maritim
I. KONDISI GEOGRAFIS
Luas Wilayah : 251.810 km2
Daratan : 10.595 km2 (4,21%)
Lautan : 241.215 km2 (95,79%)
Jumlah pulau : 2.408 buah
Jumlah pulau terdepan : 19 buah
Panjang Garis Pantai : 2.368 km
WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten : 5
Kota :2
Kecamatan : 70
Kelurahan : 141
Desa : 275
BATAS WILAYAH
Utara : Vietnam & Kamboja
Selatan : Prov.Babel, Jambi
Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002 yang Barat : Singapura, Malaysia, Prov. Riau
disahkan pada tanggal 24 September 2002 dan mulai operasional tanggal 1 Juli Timur : Malaysia, Prov. Kalbar 3
2004
P.SEMIUN P.SEKATUNG
19 PULAU TERDEPAN P. SEBETUL
05 00 00 LU

PROVINSI KEPULAUAN RIAU


04 50 00 LU
107 40 00 BT 109 15 00 BT
P.TOKONG BURUNG
04 50 00 LU
107 15 00 BT P.LAUT

P.SENOA (Berpenghuni)
P.TOKONG BERLAYAR P. SELUAN

P.TOKONG NANAS P.SUBI KECIL (Berpenghuni)


P. MATAK P. SEDANAU

P.MANGKAI P. SUBI P.KEPALA


P.DAMAR P. MIDAI P. SERASAN
03 13 00 LU
105 20 00 BT JEMAJA 02 15 00 LU

P. TOKONG MALANG BIRU LAUT NATUNA 109 35 00 BT

P.NIPAH (TNI)
P. PELAMP0NG P. SENTUT
P. KARIMUN KECIL
(Berpenghuni)
P. NONGSA
P.BATU BERHANTI
P.IYU KECIL 01 13 00 LU 01 13 00 LU
104 30 00 BT P. TAMBELAN
01 13 00 LU 104 15 00 BT
103 40 00 BT

00 55 00 LU
103 05 00 BT Berpenghuni

P. SERUTU
00 01 00 LU
103 47 50 BT

01 40 00 LS 01 20 00 LS
01 02 00 LS
104 22 30 BT
01 05 00 LS 108 13 00 BT 110 30 00 BT 4
105 56 00 BT 4
SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU
DI PULAU-PULAU KECIL DAN KAWASAN PERBATASAN
Mulai 2015
1. Simeulue
2. Natuna
3. Tahuna
4. Saumlaki
5. Merauke

Mulai 2016 :
1. Mentawai
2. Nunukan
3. Talaud
4. Morotai
5. Biak Numfor
6. Tual
7. Timika
8. Sarmi
9. Moa
10. Rote Ndao
MOA

Mulai 2017 :
1. Anambas
2. Alor
3. Berau
4. Buton Selatan
5. P. Enggano
6. Sabang
A. Perikanan Tangkap
POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI KEPRI
Peluang Pengembangan Potensi
SDI sebesar 485.238,45 ton
(56,38%)
Tingkat Pemanfaatan SDI
Tahun 2015 sebesar Produksi Perikanan Tangkap
375.411,66 ton(43,62%) 450.000,00
Potensi SDI 860.650,11 ton/tahun
400.000,00
Kabupaten/Kota Produksi Tangkap (Ton)
1 Karimun 48.249,23 350.000,00
2 Bintan 54.463,78
3 Natuna 51.438,54 300.000,00
4 Lingga 33.536,87
250.000,00
6 Kepulauan Anambas 24.245,44
7 Batam 148.208,41 200.000,00
8 Tanjungpinang 15.269,40
Jumlah/Total: 150.000,00
2015 375.411,66 100.000,00
2014 406.395,00
2013 392.638,90 50.000,00
2012 360.560,00
2011 2012 2013 2014 2015
2011 308.355,00
Perikanan Tangkap . . . .
Perkembangan Kelompok Usaha Bersama 2012-2015
Kelompok Usaha Bersama (KUB) NO. KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2015
Nelayan Provinsi Kepri, khususnya Kota 1 BINTAN 96 96 71 71
Batam kerap meraih penghargaan
tingkat nasional. Penghargaan yang 2 KARIMUN 245 215 254 254
pernah diterima KUB nelayan Batam, 3 NATUNA 66 111 111 111
antara lain KUB Teladan II pada 2012, 4 LINGGA 161 30 24 24
Tokoh Penggerak Nelayan Teladan II 5 KEPULAUAN ANAMBAS 146 226 203 203
pada 2013 serta beberapa penghargaan
6 BATAM 309 389 420 485
di 2014 yaitu Tokoh Penggerak Nelayan
Teladan I, Nelayan Teladan II, Wira 7 TANJUNGPINANG 93 99 104 104
Usaha Teladan II serta KUB Teladan III. JUMLAH 1.116 1.166 1.187 1.252
Batam memiliki Forum KUB Mina
Batam Madani (MBM) yang
merupakan wadah kerjasama
dan silaturahmi antar KUB di
Kota Batam, dan menjadi Forum
KUB percontohan oleh
Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
B. Perikanan Budidaya
POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA

Budidaya Laut (Ha) Budidaya Darat (Ha)


Kabupaten/ Kota Luas Daratan (Ha)
Pesisir Laut Lepas Air Payau Air Tawar
Bintan 194.613 6.684,0 37.517,1 250 1430
Batam 211.772 10.709,7 50.422,0 288 1191
Karimun 287.320 10.210,7 47.232,2 190 1106
Natuna 205.845 6.021,3 20.393,1 507 1063
Anambas 59.014 1.992,7 19.005,2 0 1091
Lingga 23.920 19.053,6 226.538,4 828 1124
Tanjungpinang 77.027 0 0 0 1101
Jumlah 54.672,1 401.107,9 2.063 8.111,21
Sumber : Hasil Kajian Identifikasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Prov. Kepri (DKP Kepri, 2011)
C. PENGAWASAN SDKP
Perkembangan Kasus IUU Fishing 2011-2015
Illegal fishing atau lebih dikenal dengan
istilah Illegal, Unreported, and NO. INSTANSI 2011 2012 2013 2014 2015
Unregulated Fishing (IUU Fishing)
merupakan permasalahan yang telah 1 SATKER PSDKP BATAM 6 9 24 3 16*
lama mengakar di Indonesia. Wilayah 2 SATKER PSDKP NATUNA 0 6 1 7 3
laut yang sangat luas, mencapai 96%,
dengan hasil laut yang cukup potensial 3 SATKER PSDKP KEP. ANAMBAS 20 3 0 1 0
di beberapa zona fishing ground
menjadi alasan kuat masih maraknya
4 LANTAMAL IV TANJUNGPINANG 0 0 0 20 0
kasus ini di wilayah Provinsi Kepulauan 5 LANAL RANAI 0 0 0 0 15
Riau. 6 LANAL TAREMPA 0 0 0 0 6
7 DISPOTAIR POLDA KEPRI 0 0 0 0 5
8 SATPOLAIR RES LINGGA 0 0 0 0 1
JUMLAH 26 18 25 31 46
* 3 (tiga) kasus sudah inkrah yaitu Kapal KM.
SUDITA 15 (bendera Indonesia), 2 (dua)
kapal bendera Vietnam KM. KG 90540 TS
dan KM. KG 90540 TS . Ketiga kapal saat ini
dititipkan di SatkerPSDKP Batam
Pengawasan SDKP . . . .
Penenggelaman Kapal Asing
Di awal 2016 , telah diledakkan dan
ditenggelamkan 10 kapal ikan milik
asing di perairan Pulau Momoi,
Kecamatan Rempang Batam, pada
tangal 22 Februari 2016. Terdiri dari
3 (tiga) kapal berbendera Vietnam,
KM BV 92442 (GT 80), KM BV 92443
(GT 110) dan KM SLFA 2915 (GT 73)
dan 7 (tujuh) berasal dari Malaysia;
KM PKFB 376 (GT 63), KM KHF 451
GT, KM PSF 2461 (GT 53), KM PPF
164 (GT 81,04), KM PPF 593 (GT 48),
dan KM PKFA 8482 (GT 48). Kapal-
kapal ini ditangkap antara bulan
Maret hingga April 2015.
Pengawasan SDKP . . . .
Jumlah Pokmaswas di Prov. Kepri
Langkah antisipasi yang diambil yaitu :
No Kabupaten/Kota Jumlah Ket.* 1. Pembentukan Forum Koordinasi
Penanganan Tindak Pidana Bidang
1 Bintan 5 2007 Perikanan Berdasarkan SK Gubernur
2 Karimun 4 2005 Kepulauan Riau No. 402 Tahun 2011 dan
3 Natuna 11 2007 No. 495 Tahun 2013.
2. Perjanjian Kerjasama antara Dinas
4 Lingga 5 2008 Kelautan dan Perikanan Provinsi
5 Kepulauan Anambas 12 2010 Kepulauan Riau dengan Pangkalan
6 Batam 14 2008 Angkatan Laut (LANAL TAREMPA/ LANAL
RANAI) sejak tahun 2011 s.d 2014 dalam
7 Tanjungpinang 6 2008
rangka memberikan dukungan
Jumlah Total 57 - penanganan kasus illegal fishing.
3. Pelatihan dan Pemberian Sarana
Prasarana Dasar Pengawasan bagi
* Tahun mulai dibentuk POKMASWAS (Kelompok Masyarakat
Pengawas)
1. Peningkatan Pelayanan Dasar.
2. Pengembangan Sektor Maritim. BIDANG KELAUTAN DAN
3. Peningkatan Ekonomi Produktif. PERIKANAN

4. Peningkatan Infrastruktur Dasar


( Connectivity ).
5.Pengentasan Kemiskinan. Fokus pada
Industrialisasi Kelautan dan Perikanan

6.Peningkatan Sektor Pariwisata. di Kawasan Minapolitan

7. Ketahanan Pangan.
8. Ketenagakerjaan.
9. Pengelolaan Perbatasan.
12
B. Peran Strategis

96 % wilayah 1. Panjang garis pantai 2.368 km.


Provinsi Kepulauan 2. Jumlah pulau 2.408 buah.
Riau berupa laut 3. Memiliki 19 pulau terdepan dan 2 pulau terdepan berbatasan dengan
Singapura dan Vietnam.

4. Potensi lestari Sumber Daya Ikan (SDI) laut sebesar 1,2 juta ton/tahun.
5. Potensi ikan hias laut 293.595 ekor/tahun.
Memiliki potensi 6. Potensi budidaya laut (mariculture) sangat luas untuk berbagai spesies
pengembangan antara lain kerapu, kakap, baronang, bawal bintang, gonggong, rumput
budidaya laut laut dan lainnya.
7. Tingkat pengusahaannya masih sangat rendah (< 10%).
8. Wilayah lautnya berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia,
Beranda Depan Thailand, dan Vietnam
Negara Kesatuan 9. Memiliki tugas tambahan, yakni turut menjaga pertahanan dan
Republik Indonesia kedaulatan wilayah NKRI
Sasaran :
Misi 5; a. Peningkatan produksi
Meneruskan Tujuan : perikanan yang berdaya saing
Meningkatnya produksi
pengembangan dan berkelanjutan.
perikanan yang berbasis
ekonomi berbasis pengelolaan secara b. Tersedianya prasarana dan
maritim, pariwisata, lestari dan sarana penangkapan ikan dan
VISI pertanian untuk berkelanjutan pelabuhan perikanan yang
mendukung terakreditasi.
Terwujudnya percepatan Sasaran :
pertumbuhan ekonomi a. Meningkatnya pemasaran
Kepulauan Riau produk kelautan dan
sebagai Bunda dan mengurangi Tujuan : perikanan di dalam dan luar
kesenjangan antar Berkembangnya
Tanah Melayu negeri.
wilayah serta diversifikasi dan pangsa
yang Sejahtera, meningkatkan pasar produk hasil b. Terwujudnya industrialisasi
Berakhlak Mulia, ketahanan kelautan dan perikanan Kelautan dan perikanan di
Ramah pangan Kawasan Minapolitan
Lingkungan dan Sasaran :
Unggul di Bidang Tujuan : a. Meningkatnya pengelolaan
Menjaga kelestarian
Maritim Misi 8; sumberdaya kelautan
sumberdaya kelautan dan
Meningkatkan daya perikanan secara
dan perikanan dalam
berkelanjutan.
dukung, kualitas dan pemanfaatan dan
kelestarian lingkungan pengelolaan sumberdaya
b. Terselenggaranya
kelautan dan perikanan
hidup untuk saat ini dan masa
pengendalian, pengawasan
mendatang dan penegakan hukum14.
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN 2016-2021
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap;
2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Budidaya;
3. Program Penguatan Daya Saing Hasil Perikanan;
4. Program Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Kelautan dan Perikanan;
5. Program Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil;
6. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan;
7. Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.

15

Vous aimerez peut-être aussi