Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Perusahaan harus melaporkan informasi mengenai operasi domestik dan luar negeri
berdasarkan pengujian pendapatan dan pengujian aktiva. Jika operasi luar negeri dilakukan pada
dua atau lebih wilayah geografi yang berbeda, pengungkapan diperlukan untuk setiap wilayah
geografi luar negeri di mana pendapatan dari pihak-pihak yang tidak terafiliasi atau aktiva yang
dapat diidentifikasi adalah 10% atau lebih dari jumlah konsolidasinya. Informasi untuk seluruh
wilayah geografi lainnya dilaporkan secara agregat. Pengungkapan untuk operasi domestik,
setiap wilayah geografi luar negeri yang memenuhi salah satu pengujian, dan seluruh wilayah
geografi lainnya secara agregat adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan
a) Total laba atau rugi operasional (atau pengukuran lain untuk profitabilitas antara laba
operasional dan laba bersih, tetapi pengukuran profitabilitas untuk setiap wilayah harus
sama).
b) Rekonsiliasi laba atau rugi operasional terhadap laba sebelum pajak dari operasi seperti
yang tercatat dalam laba/rugi konsolidasi.
4. Pengungkapan Lain
Informasi tentang operasi di berbagai wilayah geografi yang berbeda dapat ditampilkan
dalam laporan keuangan dengan catatan penjelasan yang khusus yang dapat dimuat seluruhnya
dalam footnote atau dalam lembar penjelasan yang lain. Di bawah ini diberikan contoh informasi
segmen bisnis berdasarkan area geografis (dalam jutaan rupiah).
Amerika Negara
Penjualan
Laba Operasi Rp. 65.000 Rp. 63.000 Rp. 12.000 - Rp. 140.000
Aktiva
1991
Penjualan
Pendapatan
Laba Operasi Rp. 70.000 Rp. 55.000 Rp. 10.000 - Rp. 135.000
B. PENGUNGKAPAN EKSPOR
Jika penjualan ekspor dari perusahaan induk di dalam negeri kepada konsumen yang
tidak terafiliasi di luar negeri sebesar 10% atau lebih dari total pendapatan konsumen yang tidak
terafiliasi sebagaimana dilaporkan dalam laporan rugi laba konsolidasi, maka jumlah penjualan
tersebut harus dilaporkan dalam jumlah agregat dan berdasarkan wilayah geografis.
Pengungkapan terpisah harus dibuat untuk setiap wilayah geografis yang memenuhi uji 100%.
Pengungkapan ini tidak berkaitan dengan ketentuan sebelumnya untuk membuat laporan tentang
operasi pada setiap industri dan operasi luar negeri. Informasi harus disajikan dalam mata uang
fungsional induk perusahaan dan diungkap dalam laporan keuangan dengan menempatkan pada
catatan kaki atau lembar penjelasan yang lain. Tergantung dari kondisi yang melingkupinya,
catatan laporan keuangan seperti di bawah ini mencukupi untuk mengungkap penjualan ekspor :
Dari Rp. 9.200.000 penjualan kepada konsumen tidak terafiliasi, sebesar Rp. 1.800.000
merupakan penjualan ekspor terutama ke Negara Jerman sebesar Rp. 800.000 dan Jepang Rp.
650.000.
Konsumensebagai
Utamaberikut.
Penjualan kepada konsumen perusahaan yang penting menunjukkan jumlah 39%,39% dan
30% selama tahun 1994, 1993, dan 1992. Sebagian besar dari penjulan Joint Venture adalah kepada
konsumen utama tersebut. Perusahaan telah memiliki perjanjian dengan konsumen untuk
menyediakan ayam berdasarkan perjanjian Cost-Plus yang meliputi kurang lebih 50% kapasitas
produksi perusahaan. Hasil produksi yang lain termasuk produksi sampingan dijual kepada
konsumen-konsumen lainnya.
Biaya Produk
Metode laba kotor. Apabila perusahaan menggunakan metode laba kotor untuk harga
persediaan selama masa interim, pengungkapan metode dan rekonsiliasi dengan persediaan
tahunan perlu dilakukan.
Metode LIFO. Jika dilakukan pada masa interim tetapi metode tersebut akan diganti pada
akhir tahun, harga pokok penjualan harus dimasukkan dalam biaya pergantian metode dari
LIFO., sebagai konsekuensi likuidasi interim. Sebagai contoh sebuah perusahaan melakukan
likuidasi 100 unit persediaan yang diperhitungkan dengan LIFO pada 3 bulan pertama.
Perusahaan tersebut akan membebankan harga pokok penjuakan pada curren coat 100 unit dari
pada historical cost LIFO jika 100 unit tersebut akan digantikan pada akhir tahun. Kelebihan
nilai current cost atas historical cost menunjukkan adanya kewajiban lancar pada neraca interim.
Dalam kasus perubahan metode persedian LIFO, pengaruh kumulatif perubahan pada
awal periode tidak dapat dihitung. Jika perubahan tersebut dilakukan pada periode pertama, fakta
tersebut harus diungkap tetapi bukan jumlah pro forma. Jika perubahan dibuat pada periode
selanjutnya, perubahan tersebut diungkap bersamaan dengan informasi keuangan pada periode
interim sebelum perubahan.
KELOMPOK 4
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2017