Vous êtes sur la page 1sur 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


American Nurses Association (ANA) mendefisikan keperawatan kesehatan
komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai
dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Perawatan kesehatan adalah
lapangan khusus dibidang kesehatan, ketrampilan hubungan antar manusia, dan
ketrampilan organisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi pada anggota
profesi kesehatan lain dan tenaga sosial untuk memelihara kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu,
keluarga, dan kelompok melalui upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan
sebagai suatu pendekatan yang komprehensif. Selain itu, komunitas juga
dipandang sebagi target pelayanan kesehatan yang bertujuan mencapai kesehatan
komunitas sebagi suatu peningkatan kesehatan dan kerjasama sebagai suatu
mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan dengan melibatkan
masyarkat secara aktif.
Pelaksanaan keperawatan kesehatan masyarakat diupayakan dekat dengan
masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama dapat benar benar
diterapkan. Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan
upaya yang penting atau sangat dibutuhkan komunitas dan universal upaya
tersebut mudah dijangkau. Upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
dilakuakan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit
(preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of prevention) dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhakan dan melibatkan klien
sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelakssanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan (Depkes, 2006).
Peran serta komunitas diartikan sebagai suatu proses dimana individu,
keluarga, dan kelompok bertanggungjawab atas kesehatannya sendiri dengan
berperan sebagai pelaku kegiatan dalam upaya peningktan kesehatan berdasarkan
asas kebersamaan dan kemandirian. Menurut UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992,
pada pasal 5 disebutkan bahwasetiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
lingkungan, sehingga peran serta masyarakat hendaknya terus menerus
dioptimalkan agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang
optimal.
1
2

Terdapat 10 penyakit terbanyak di Rawat Inap Puskesmas Mayangan tahun


2010 antara lain yaitu Thypus Abdominalis, Gastritis, Obs. Febris, Diare
(Gastroentritis), Parathypoid, Hipertensi, Bronchitis, Decompensasi
Cardiovascular, DHF dan Obs. Sesak. Setelah dilakukan diskusi dengan warga
Dusun Tambar Utara terdapat 10 penyakit yang terdapat diantaranya yaitu DHF,
TBC, Sesak, asam urat, jantung, batuk, kencing manis, vertigo, darah tinggi dan
diare pada anak anak.
Dari berbagai pernyataan diatas kegiatan dalam perawatan kesehatan
masyarakat merupakan tantangan bagi perawat untuk dapat memberdayakan
masyarakat agar dapat terlibat secara langsung.
Keperawatan merupakan suatu profesi yang nmempunyai kewajiban untuk
berperan serta didalam pembangunan kesehatan yang diwujudkan melalui upaya
pelayanan asuhan keperawtan kesehatan komunitas dengan sasaran utama
individu dan keluarga serta lansia. Asuhan keperawatan komunitas harus
mellibatkan klien sebagai penerima pelayanan, mulai dari pengkajian sampai
pada tahap akhir yaitu evaluasi. Sesuai dengan asuhan keperawatan untuk
memandirikan klien, maka haruslah terlihat alih peran dimana awalnya peran
perawat yang lebih banyak dan pada akhirnya beransur ansur berkurang dengan
tingkat kemandirian klien.
Sebagai salah sati program pendidikan profesi keperawatan, untuk
menyiapakan tenaga keperawtan profesional, maka Prodi S1 Ilmu Keperawatan
FIK UNIPDU Jombang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
menerapkan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas di Dusun Tambar Utara
Utara, Desa Tambar Kec. Jogoroto Kab. Jombang mulai tanggal 28 November
24 Desember 2016.
Asuhan keperawatan yang diberiakn dengan pendekatan peningktan peran
serta masyarakat (PSM) secara aktif dengan dibentuk kelompok kerja kesehatan
(POKJAKES) di Dusun Tambar Utara yang merupakan hasil keputusan bersama
warga masyarakat saat melakukan Survei Mawas Diri (SMD). POKJAKES
terbentuk secara struktur dengan harapan kegiatan yang rencanakan terlaksana
dengan lancar, menjadi mitra yang handal dalam menyelesaikan suatu masalah
kesehatan yang ada di wilayahnya, bersama dengan mahasiswa diharapkan
POKJAKES dapat mandiri dan sebagai fasilitator di masyarakat dalam upaya
menemukan masalah, menganalisa dan bersama sama memecahkan masalah
kesehatan yang ada di Dusun Tambar Utara Desa Tambar Kec. Jogoroto Kab.
Jombang dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada.
Dengan demikian maka kami kelompok II melaksanakan praktik profesi
keperawatan keluarga dan komunitas desa (P2K3D) dengan menerapkan asuhan
3

keperawatan komunitas di Dusun Tambar Utara Desa Tambar Kec. Jogoroto Kab.
Jombang.

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas
pada setiap area pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan
proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas.

1.2.2. Tujuan Khusus


Setelah menyelesaiakan praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas
desa, mahasiswa mampu:

a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji masalah kesehatan


komunitas.
b. Melakukan penapisan data dengan tepat sehingga dihasilkan analisis data
yang sesuai dengan keperluan komunitas.
c. Menentukan diagnosis keperawatan komunitas dan menetapkan prioritas
masalah keperawatan berdasarkan kriteria tertentu.
d. Merencanakan tindakan keperawatan baik dalam keluarga maupun
masyarakat sehingga individu atau keluarga dan masyarakat mampu
mengenal masalah kesehatan yang terjadi.
e. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi
pengorganisasian komunitas dalam mengadakan perubahan serta
peningkatan kesehatan komunitas.
f. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal, sosial, dan lingkungan dengan pendekatan lintas program dan
lintas sektoral.
g. Mengoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dan kesehatan yang ada di komunitas.
h. Melaksanakan prinsip-prinsip kolaborasi, negosiasi, dan kemitraan dalam
masyarakat.
i. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk menvegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan.
j. Mendemonstrsikan karakteristik peran profesional, berpikir kritis, belajar
mandiri dengan keterampilan komunikasi yang efktif dan kepemimpinan di
dalam komunitas.
k. Melaksanakan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah diterapkan
sesuaidengan kriteria hasil yang ditetapkan.
4

1.1 MANFAAT
1.1.1 Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas dan konsep
keperawatan komunitas secara nyata kepada masyarakat.
b. Belajar menjadi perawat professional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
c. Meningkatkan proses berpikir kritis dan pengorganisasian pengembangan
kesehatan masyarakat dalam menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.

1.1.2 Bagi Masyarakat


a. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan
b. Meningkatkan peran serta aktif individu, keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat.
c. Meningkatkan kapasitas, partisipasi, dan kepemimpinan anggota
masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat.
d. Meningkatkan kolaborasi, kemitraan, dan jaringan kerja antar elemen
masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat.
e. Meningkatkan pengetahuan, kepercayaan dan nilai-nilai masyarakat dalam
hidup berperilaku sehat.
f. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat terutama upaya
kesehatan mandiri yang bersifat preventif dan promotif.
g. Menurunkan insidensi penyakit menular berbasis masyarakat dan
lingkungan.

1.1.3 Bagi Pendidikan


a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Fakultas Imu Kesehatan UNIPDU JOMBANG Program Profesi khususnya
di bidang keperawatan komunitas.
5

b. Memperbaiki sistem pendidikan keperawatan komunitas yang profesional


dan aplikatif
c. Meningkatkan kepercayaan diri perawat pada umumnya dan perawat
komunitas pada khususnya
d. Menunjukkan peran baru perawat komunitas
e. Sejak awal mahasiswa keperawatan komunitas dikenalkan dengan kegiatan
intervensi keperawatan pada pengembangan kesehatan masyarakat, yaitu:
kolaborasi, kemitraan dan mengembangkan jaringan kerja.
f. Meningkatkan kesiapan mahasiswa pendidikan keperawatan komunitas
dalam praktik keperawatan komunitas
g. Merumuskan bentuk pembelajaran keperawatan komunitas yang inovatif

1.1.4 Bagi Profesi


a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang professional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memperkenalkan dan meningkatkan sistem praktik keperawatan komunitas
sebagai Sub Sistem Kesehatan Nasional
c. Meningkatkan jaringan kerja pelayanan keperawatan komunitas dengan
elemen-elemen dalam masyarakat
d. Meningkatkan sistem informasi kesehatan masyarakat berbasis pelayanan
keperawatan
e. Membentuk model praktik keperawatan komunitas bagi daerah-daerah lain
di Indonesia.

Vous aimerez peut-être aussi