Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Defenisi
Bronkopneumonia proses inflamasi paru yang umumnya disebabkan oleh agens
infeksius, serta mengambarkan pneumonia yang mempunyai pola penyenaran
berbercak, dalam satu atau lebih area terlokalisasi dalam bronkiolus dan meluas
keperenkim paru yang terdekat. ( Nursalam, 2005)
Bronkopneumonia dapat juga dikatakan suatu keradangan pada parenkim paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda aing (Sujono, 2006)
Bronkopneumonia adalah inflamasi pada parenkim paru yang terjadi pada ujung akhir
bronciolus yang tersumbat oleh eksulat mukoperulen untuk membentuk bercak
konsolidasi dalam lobus yang berada didekatnya. (Wong, 2003) .
Bronkopeneumonia merupakan peradangan pada perekim paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, atau benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi,
gelisa, dispnu, napas cepat dan dangkal, muntah serta batuk kering dan produktif
(Hidayat, 2006)
B. Etiologi
Secara umun individu yang terserang bronkopneumonia diakibatkan oleh adanya
penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang
yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ
pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan
silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat.
Timbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa,
mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia, antara lain
a. Bakteri : Diplococus Pneumonia, Pneumococcus, Stretococcus Hemoliticus Aureus,
Haemophilus Influenza, Basilus Friendlander (Klebsial Pneumoni), Mycobacterium
Tuberculosis.
b. Virus : Respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik.
c. Jamur : Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides,
Aspergillus, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia. Aspirasi benda asing.
( Suriadi, 2006 ).
d. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menyakiti
pasien yang mengalaman immonosupresi (Reeves, 2001).
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organism) dengan
ligkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen
dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di
lingkungan sekitar.
Pernapasan pada manusia mencangkup proses, yaitu pernapasan eksternal (pernapasan luar)
dan pernapasa internal (pernapasan dalam). Pernapasan eksternal adalah pertukaran oksigen
dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru dengan darah
dalam kapiler. Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara
darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.
Dalam proses pernapasan, oksigen dibutuhkan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan. Zat
makanan yang teroksidasi tersebut yaitu gula. Gula merupakan zat makanan yang
mengandung energy. Pernapasan atau respirasi yang dilakukan organisme bertujuan untuk
mengambil energi yang terkandung di dalam makanan (Wong, 2008)
Fungsi pernapasan adalah Pertukaran karbon dioksida dan oksigen antara darah dan udara
berlangsung di alveolus paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan dalamnya aliran
udara timba balik (pernapasan), dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam
darah kapiler dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang dihirup.
Patofisiologi
Bronchopneumonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan
oleh bakteri staphylococcus, Haemophillus influenzae atau karena aspirasi makanan dan
minuman.
Dari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masukl ke saluran pernafasan
bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat tersebut, sebagian lagi
masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan dengan ganbaran sebagai
berikut:
Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh darah
alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli.
Ekspansi kuman melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan
menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal dalam usus, peristaltik
meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian terjadilah diare yang beresiko
terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
WOC BRONKOPNEUMONIA
Mycoplasma
Secret meningkat
Gangguan
pola nafas
Bau mulut tidak
sedap
Bersihan jalan
nafas tidak efektif