Vous êtes sur la page 1sur 1

Nama : Ni Luh Made Riswari Satya Dewi

NPM : 1433121262
Akuntansi Perhotelan
A. Bagan siklus akuntansi, sistem dan prosedur akuntansi pada usaha perhotelan
1. Bagan siklus akuntansi
Siklus akuntansi pada usaha perhotelan secara garis besar sama dengan siklus akuntansi pada jenis usaha lainnya.
Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan pencatatan transaksi berakhir dengan post-
closing trial balance. Proses akuntansi bisa dilakukan secara manual ataupun menggunakan aplikasi komputer.
Beberapa transaksi penting dalam operasi hotel, yaitu, penjualan produk dan jasa untuk, penerimaan kas dan
pengeluaran kas (cash disbursement), pembelian produk dan jasa, dan Payroll. Dasar akuntasi untuk usaha hotel
menggunakan double-entry bookkeeping, dimana setiap entry data harus ada yang sama dan yang berlawanan
sehingga hasilnya akan sama.
2. Sistem dan prosedur akuntansi pada usaha perhotelan
Sistem dapat dijelaskan dari dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dari
pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang dilengkapi dengan formulir dan
catatan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan dari pendekatan komponen, sistem adalah kumpulan
dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari sistem khususnya sistem akuntansi adalah untuk menghasilkan
informasi. Tugas dari sistem adalah melakukan siklus pengolahan data atau siklus informasi.
Prosedur adalah urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih
untuk menangani transaksi secara seragam dari transaksi yang sama dan terjadi berulang. Pekerjaan klerikal
terdiri dari kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindah dan
membandingkan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar.
B. SPI di Perhotelan (unsur-unsur SPI, lingkup SPI, merancang SPI)
Terdapat beberapa elemen yang merupakan cirri pokok dari sistem pengendalian intern yang baik, yaitu,
1)Adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat dan tegas, 2) Adanya
sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup
terhadap harta milik perusahaan, hutang, pendapatan dan biaya, 3) Adanya praktik yang sehat didalam
menjalankan tugas dan funsi disetiap bagian dalam organisasi, 4) Tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan
funsi, tugas dan tanggungjawabnya, 5) Adanya pengecekan independen.
Struktur pengendalian menurut COSO adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen
dan pegawai lainnya yang didesain untuk memperoleh keyakinan yang memadai terkait dengan tujuan
1)efektivitas dan efisiensi dari aktivitas operasi, 2)kehandalan dari laporan keuangan, 3)ketaatan kepada
peraturan perundangan dan kebijakan yang terkait. Struktur pengendalian intern menurut COSO terdiri dari lima
komponen yakni: a)Lingkungan pengendalian b) Penilaian resiko, c) Aktivitas pengendalian, d) Informasi dan
komunikasi, dan e) Pemantauan.
C. Bagan dan rerangka konseptual akuntansi
Rerangka kerja konseptual adalah suatu sistem yang koheren yang terdiri dari tujuann dan konsep fundamental
yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat,
fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. FABS telah menerbitkan 6 Statement of
Financial Accounting Concepts yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu: (1) SAFC
No. 1 Obyectives of Financial Reporting By Business Enterprise, yang menyajikan tujuan dan sasaran
akuntansi, (2) SAFC No. 2 Qualitative Characteristic of Accounting Information, menjelaskan karakteristik
yang membuat informasi akuntansi bermanfaat. (3) SFAC No. 3 Element Of Financial Statement of Business
Enterprises, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva,
kewajiban, pendapatan dan beban. (4) SFAC No. 5 Recognition And Measurement In Financial Statement of
Business Enterprises, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang
informasi. (5) SFAC No. 6 Element of Financial Statement, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas
SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba. (6) SFAC No. 7 Using Cash Flow Information
And Present Value In Accounting Measurement, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas
masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.
D. Struktur organisasi di departemen akuntansi
Departemen akuntansi pada usaha hotel biasanya terdiri dari beberapa bagian yang saling terkait satu sama
lainnya, seperti bagian kredit dengan account receivable, cost control dengan purchasing. Adapun bagian-bagian
yang ada di dalam departemen akuntansi yaitu, General cashier, Cashier outlet, Income auditor, Night audit,
Credit, Account receivable, Account payable, Cost control, Personalia, Electronic data processing (EDP),
Purchasing, Storeroom, dan Accounting atau bookkeeper.

Vous aimerez peut-être aussi