Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
S DENGAN MORBILI
DI RUANG PAVILIUN WIJAYA KUSUMA ATAS
RSUD KARDINAH TEGAL
Di susun oleh
2. Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan
darah selama masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini
berupa virus RNA yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus. Cara
penularannya adalah dengan droplet infeksi.
3. Patofisiologi
Penyebab campak adalah measles virus (MV), genus virus morbili,
familiparamyxoviridae. Virus ini menjadi tidak aktif bila terkena panas, sinar, pH
asam, ether, dan trypsin dan hanya bertahan kurang dari 2 jam di udara terbuka. Virus
campak ditularkan lewat droplet, menempel dan berkembang biak pada epitel
nasofaring. Virus ini masuk melalui saluran pernafasan terutama bagian atas, juga
kemungkinan melalui kelenjar air mata.
Dua sampai tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada
kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua
sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi
awal. Adanya giant cells dan proses peradangan merupakan dasar patologik ruam dan
infiltrat peribronchial paru. Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan yang
tersebar pada otak. Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan
batuk, pilek, mata merah (3 C : coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang
makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan
pada hari ke 10 sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi)
mulai timbul ruam makulopapuler warna kemerahan.
2
Virus dapat berkembang biak juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan
gejala klinik encefalitis. Setelah masa konvelesen pada turun dan hipervaskularisasi
mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah menjadi desquamasi
dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada awalnya terdapat perdarahan
perivaskuler dan infiltrasi limfosit
4. Phatways
3
5. Gejala Klinis
Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan
kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium :
a. Stadium kataral (prodormal)
Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga
sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir
stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang
patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna
putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema. Lokalisasinya
dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah, tetapi dapat menyebar tidak
teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka dapat pula
ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-langit dan karankula
lakrimalis. Bercak tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-
18 jam. Kadang-kadang stadium prodormal bersifat berat karena diiringi demam
tinggi mendadak disertai kejang-kejang dan pneumoni. Gambaran darah tepi ialah
limfositosis dan leukopenia.
b. Stadium erupsi
Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul eritema / titik merah dipalatum durum
dan palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai
dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas
lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang
terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Terdapat
pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah leher belakang.
Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah. Variasi
dari morbili yang biasa ini adalah Black Measles yaitu morbili yang disertai
perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.
c. Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi)
yang bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering
ditemukan pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala
patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau
eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai
menjadi normal kecuali bila ada komplikasi.
4
6. Komplikasi
a. Otitis media akut
b. Pneumonia / bronkopneumoni
c. Encefalitis
d. Bronkiolitis
e. Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium : sel darah putih cenderung turun.
b. Dalam sputum, sekresi nasal, sedimen urin dapat ditemukan adanya
multinucleated giant cells yang khas.
c. Pada pemeriksaan serologis dengan cara hemagglutination inhibition test dan
complemen fixation test akan ditemukan adanya antibodi Ig M yang spesifik
dalam hari setelah timbulnya rash dan mencapai puncaknya pada 2-4 minggu
kemudian.
d. Punksi lumbal pada penderita dengan encephalitis campak biasanya menunjukkan
kenaikan protein dan sedikit kenaikan limfosit.
e. Pemerisaan darah tepi hanya ditemukan adanya leukopenia.
8. Penatalaksanaan
Terdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi demam
tinggi. Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. Mungkin
diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan
lebih baik mempertahanakan suhu ruangan yang hangat.
9. Penatalaksanaan Teraupetik :
a. Pemberian vitamin A
b. Istirahat baring selama suhu meningkat, pemberian antipiretik
c. Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi
d. Pemberian obat batuk dan sedativum
5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.S DENGAN MORBILI
DI RUANG PAVILIUN WIJAYA KUSUMA ATAS
RSUD KARDINAH TEGAL
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
1. Nama : An.S
2. Tempat, tanggal lahir : Tegal, 11 Januari 2014
3. Jeniskelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Keturen, Tegal Selatan
7. Tanggal masuk : 27 November 2016
8. Tanggal pengkajian : 28 November 2016
9. Diagnosa medis : Morbili
2. Ibu
a. Nama : Ny.A
b. Usia : 26 Tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Keturen, Tegal Selatan
6
II. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama :
Ny.A mengetakan anaknya demam
Riwayat Keluhan Utama :
Ny.A mengatakan anaknya demam sudah 3 hari, batuk, pilek, dan mencret 1 kali
saat dirumah. Ny.A juga mengatakan anaknya sering mengaruk garuk kulitnya
sebelum muncul bintik merah.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan kehamilan setiap minggu di : Bidan
b. Riwayat terkena radiasi : Tidak ada
c. Riwayat imunisasi TT : Tidak pernah
d. Golongan darah ibu :B
e. Golongan darah ayah :-
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Klinik Bidan
b. Jenis persalinan : Normal
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Komplikasi setelah melahirkan : Tidak ada
3. Post Natal
a. Kondisi bayi : Normal
b. Anak pada saat lahir mengalami : Tidak ada masalah
4. Klien pernah mengalami penyakit : Panas, batuk
Pada umur : 1 Tahun
Di berikan obat oleh :-
5. Riwayat Kecelakaaan : Tidak ada
6. Riwayat mengkonsumsi obat obar berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat / substansikimia yang berbahaya : Tidak ada
7. Perbandingan anak dengan saudara saudaranya
An.S merupakan anak pertama, perkembangan An.S dibanding saudara
saudaranya tidak dapat dikaji.
7
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Genogram
Keterangan
: Perempuan
: Laki- Laki
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Pasien
Keterangan
An.S merupakan anak pertama. Ayah dan ibu pasien masih hidup. Kakek dan
nenek dari pihak ayah dan ibu semuanya masih hidup
8
2. Waktu Tumbuh Gigi
Umur : 1 Tahun
Gigi tanggal :-
V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI : 1 4 bulan usia An.S
B. Pemberian Susu Formila
1. Alasan Pemberian : karena ASI keluar tidak lancar
2. Jumlah Pemberian : sekali pemberian 1 botol susu
3. Cara pemberian : Oral
4. Pola pemberian nutrisi tiap tahap usia sampai nutriisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1 4 Bulan ASI Eksklusif 1 4 Bulan
4 Bulan 1 Tahun Susu Formula 4 Bulan 1 Tahun
Susu Formula +
1 Tahun 2 Tahun Makanan Biasa ( Bubur, 1 Tahun 2 Tahun
Nasi, Lauk Pauk)
9
5. Hubungan anatr anggota keluarga : Harmonis
6. Pengasuh Anak : Ibu
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Teh,Air Putih, Susu Teh,Air Putih, Susu
2. Frekuensi Minum 7 Kali Sehari 7 Kali Sehari
3. Cara Pemenuhan Oral Oral
C. Eliminasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
WC Rumah WC Rumah Sakit
1. Tempat Pembuanagn
BAK 5 X Sehari BAK 5 X Sehari
2. Frekuensi
BAB 1 X Sehari BAB 1 X Sehari
3. Konsistensi
Lunak Lunak
4. Kesulitan
Tidak Ada Tidak Ada
5. Obar Pencahar
- -
D. Istirahat Tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam Tidur
Siang 2 Jam 2 Jam
Malam 6 Jam 6 Jam
2. Pola Tidur Tidur pulas Mudah Terbangun
3. Kebiasaan Sebelum - -
Tidur
4. Kesulitan Tidur - -
10
E. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
Cara Dimandikan dibak Dilap
2. Cuci Rambut
Cara Mencuci rambut di Tidak bisa
bak setelah mandi melakukan cuci
Alat sampo
3. Gunnting Kuku
di gunting dengan Tidak bisa
Cara
gunting kuku menggunting kuku
Frekuensi
1 minggu sekali
4. Gosok Gigi
Cara
di sikat dengan
Tidak bisa
sikat dan pasta gigi
menggunting kuku
Frekuensi 3 kali sehari
11
3. Penggunaaan Alat Tidak ada Tidak ada
Bantu Aktivitas
4. Kesulitan Pergerakan Belum bisa berjalan Belum bisa berjalan
Tubuh
12
Palpasi
a. Nyeri tekan : tidak ada
b. Data Lain : tidak ada
8. Mata
a. Pelpebra : tidak edema
b. Sklera : tidak ikterik
c. Konjungtiva : tidak anemis
d. Pupil : membesar saat terkena cahaya
e. Gerakan bola mata : normal
f. Penutupan kelopak mata : normal
g. Posisi mata : simetris kanan kiri
h. Keadanan bulu mata : hitam, lebat
i. Penglihatan : tidak kabur
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi Telinga : Simetris di pipi kanan dan kiri.
b. Ukuran / Bentuk Telinga : kecil
c. Lubang Telinga : bersih
d. Pemakain alat bantu : tidak ada
11. Mulut
a. Gigi
Keadaan gigi : bersih
Karang gigi : tidak ada
Pemakaian gigi palsu : tidak ada
13
b. Gusi : merah
c. Lidah : bersih
d. Bibir : mukosa bibir lembap
e. Kemampuan bicara : bisa merangkaikata dan kalimat
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : merah
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
13. Leher
a. Kelnejar Tiroid : tidak teraba
b. Kaku kuduk : tidak kaku
c. Kelenjar limfe : tidak membesar
15. Jantung
a. Inspeksi : dada kanan dan kiri simetris
b. Palpasi : teraba di ICS ke 5
c. Perkusi : redup
d. Auskultasi : vesikuler
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak buncit
b. Lesi : tidak ada lesi
Palpasi
a. Nyeri tekan : tidak ada
Perkusi : redup
14
Auskultasi : peristaltik 25 X / menit
X. Laboratorium
Tanggal pemeriksaan lab : 28 November 2016
No. Pemeriksaan Hasil Satuan Interpretasi
1. Hemoglobin 10.9 g / dL 10.7 14.7
2. Leukosit 5.5 10 ^ 3/ uL 4.5 13.5
3. Hematokrit L 32.5 34 - 40
4. Trombosit 171 10 ^ 35.5uL 150 521
5. Eritrosit 4.3 10 ^ 6/ uL 3.8 5.8
6. RDW 13.3 11.5 14.3
7. MCV 75.6 U 63 93
8. MCH 25.3 pcg 22 34
9. MCHC 33.5 g / dL 32 - 36
15
A. Analisa Data
Nama : An. S
Usia : 2 Tahun
No. Data Fokus Problem Etiologi
1. DS : Hipertermia Penyakit
- Ny. A mengatakan anaknya panas (00007)
DO :
- TTV :
HR : 120 x / menit
RR : 38 x / menit
T : 39. 8OC
- Laboratrium :
Leukosit : 5.5
Hematokrit : L 32.5
Akral hangat
- Mukosa bibir lembap
- Terpasang IVDR KN3A 12 tpm
2. DS : Gangguan Rasa Gejala Terkait
- Ny. A mengatakan anaknya baru Nyaman (00214) Penyakit
pertama kali terkena campak
- Ny. A mengatakan anaknya belum di
imunisasi lengkap.
DO :
- An. S tampak rewel dan menangis
- An. S sering menggaruk badannya
- tidur mudah terbangun karena gatal
3. DS : Resiko Kerusakan
- Ny. A mengatakan anaknya sering Integritas Kulit
menggaruk tubuhnya (00047)
16
DO :
- Kulit tamak kemerahan
- Ruam (+) di seluruh tubuh
- Lesi (-)
B. Prioritas Diagnosa
1. Hiertermia (00007) b.d Penyakit
2. Ganguan Rasa Nyaman (00214) b.d Gejala Terkait Penyakit
3. Resiko Kerusakan Integritas Kulit (00047)
C. Intervensi Keperawatan
17
Integritas Kulit (00047) dapat teratasi 4. Kolaborasi pemberian Antibiotik
dengan kriteria hasil : 5. Penkes mengenai personal hygiene
a. Tidak ada lesi
b. Pencegahan timbulnya luka
c. Integritas kulit baik
D. Implementasi
No.
Tanggal Tindakan keperawatan Respon Paraf
DX
3 29 1. Kolaborasi pemberian DS :
November Antibiotik - An. S menangis saat
2016 diberikan injeksi
Jam 22.00
DO :
- Pemberian Antibiotik
Cefotaxime melalui IV
1 29 2. Mengukur sesering DS : -
November mungkin
2016 DO :
Jam 24.00 - T : 38,3oC
3 30 1. Kolaborasi pemberian DS : -
November Antibiotik DO :
2016 - Pemberian Antibiotik
Jam 06.00 Cefotaxime melalui IV
- Pemberian Ondancetron
melalui IV
- Pemberian Gentamicine
melalui IV
1 30 2. Mengukur sesering DS : -
November mungkin DO :
2016 T : 36,7oC
Jam 24.00
18
1 1 1. Mengukur sesering DS : -
Desember mungkin DO :
2016 T : 36,oC
Jam 06.00
E. Evaluasi
Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
1 Desember S:
2016 - An.S Tampak menangis
- Ny.A mengatakan anaknya sudah idak menggaruk
tubuhnya lagi
O:
- T : 36,oC
- Pemberian Antibiotik Cefotaxime melalui IV
- Pemberian Ondancetron melalui IV
- Pemberian Gentamicine melalui IV
P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengukur sesering mungkin
2. Kolaborasi pemberian Antibiotik
19