Vous êtes sur la page 1sur 2

BAB I

PENDAHULUAN

Tonsil adalah suatu jaringan padat yang termasuk dalam jaringan limfoid. Lokasi dari
tonsil adalah di bagian pinggir dari orofaring. Kedua tonsil melekat pada otot palatoglosus
anterior, palate faringeus dan otot konstirktor superior. Tonsil merupakan bagian dari cincin
Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga
mulut yaitu : Tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatine (tonsil fauc`ial), tonsil lingual (tonsil
pangkal lidah), tonsil tuba Eustachius (lateral band dinding faring / Gerlachs tonsil). Semua
bagian dari cincin waldeyer memiliki fungsi untuk perlindungan tubuh dari infeksi bakteri, virus,
dan mikroorganisme lainnya. Tonsil melakukan perlindungan tubuh dengan melokalisasi
mikroorganisme yang masuk dari hidung dan mulut. Pada keadaan tertentu mekanisme
pertahanan ini akan menyebabkan tonsil menjadi meradang dan menyebabkan terjadinya
peradangan tonsil (Tonsilitis).1,2

Faring adalah otot fibrous yang menyerupai tabung. Faring terdiri dari 6 otot utama yang
berfungsi dalam pergerakan faring. Tiga otot kontriktor yang berjalan secara sirkular dan tiga
otot yang berjalan secara vertical (Stylopharyngeus, salpingopharyngeus, dan palatopharyngeus).
Semua otot ini berfungsi dalam menjalankan tugas utama faring, yaitu mendorong makanan dari
mulut ke lambung. Selain berfungsi sebagai penghubung saluran cerna, faring juga terhubung
dengan lubang hidung, telinga tengah, dan laring. Berdasarkan hubungannya tersebut maka
bagian perbatasan antara faring dengan bagian lainnya disebut nasofaring, orofaring, dan
laringofaring. Faring merupakan organ yang sering terjadi peradangan akibat infeksi bakteri,
virus atau mikroorganisme lainnya. Seringkali infeksi disebabkan bahan makanan yang masuk
atau penyebaran organ lainnya, yang tersering adalah tonsil.2,3

Menurut data epidemiologi sekitar 40 juta orang tiap tahunnya mengunjungi pusat
pelayanan kesehatan karena perdangan pada tonsil dan faring. Secara global faringitis sendiri
merupakan penyebab tersering orang absen sekolah atau bekerja. Begitu juga dengan tonsillitis,
seringkali anak-anak dan orang dewasa mudah terkena infeksi pada tonsil.2

1
Melihat dari masih tingginya angka kejadian tonsilofaringitis akut secara global, terutama
di Puskesmas II Denpasar Barat, maka penting bagi seorang klinisi untuk mampu mengenali
gejala dan tanda tonsilofaringitis akut serta menentukan manajemen yang sesuai berdasarkan
berat ringannya penyakit.

Vous aimerez peut-être aussi