Vous êtes sur la page 1sur 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehdirat Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah berjudul Audit Pegawai dan Gaji. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mta kuliah Auditing.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah berkat bantuan dan tuntunan dari
berbagi pihak,untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari katta sempurna
baik materi maupun cara penuisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampun dan engetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik, oleh karenanya,
kami dengan rendah hati menerima saran dan masukan guna menyempurnakan makalh ini. Dan
semoga makalah ini bermanfat bagi seluruh pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia merupakan factor penting perusahaan dalam menjalankan segala
aktivitas perusahaan. Salah satu kewajiban perusahaan adalah pemberian gaji sebagai balas
jasa perusahaan. Pemberian jasa ini merupakan proses yang dalam pelaksanaannya butuh
suatu pengendalian yang memadai agar tidak terjadi penyimpangan.
Biaya gaji merupakan suatu msalah yang sangat penting, biaya gaji merupakan biaya
yang membutuhkan jumlah yang cukup besar dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya
audit atas penggajian guna menghindari berbagai macam kecurangan (fraud) dalam
pelaksanaan siklus penggajian.

1.2 Tujuan Penulisan


- Memahami proses bisnis pegawai dan pembayaran gaji
- Memahmi pengendalian kunci/utama transaksi pegawai dan gaji
- Penilaian potensi resiko fraud pada transaksi pegawai dan gaji
- Menyusun program audit uji pengendalian
- Menyusun program udit uji anlitik
- Menyusun program audit uji substantive
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Bisnis

Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan
pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting dalam
penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industry lainnya.
Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba
bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya perusahaan dapat
terbuang akibat ketidak efisienan atau pencurian melalui kecurangan.

Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan personalia
juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian,
pengujianpengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur analisis, serta
pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian
dan personalia serta siklus lainnya meliputi :

Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya
memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan
penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering kali
melibatkan retur penjualan serta penghapusan piutangtak tertagih. Penggajian hanya
memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut
melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun akun
yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan pajak
biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua perusahaa,
bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan pemerintah
Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas pemotongan dan
pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral karyawan juga dapat
mengemuka jika karyawan tidak diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian, biasanya auditor
menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan
proseduranalitis.pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian
besar akun yang berhubungan dengan penggajian.

Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh
pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut
melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan
akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.

Departemen sumber daya manusian menyediakan sumber yang independen untuk mewawancarai
dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga merupakan sumber
catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk penambahan dan
penghapusan gajiserta perubahan upah dan pengurangan.

1. Catatan personalia(personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,


investigasi personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja
dan tanggal berhenti bekerja.
2. Formulir otorisasi pengurangan. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi
pengurangan gaji, termasuk jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan,
401(K) dan program tabungan pension lainnya, obligasi tabungan A.S. serta iuran serikat
pekerja.
3. Formulir otorisasi tingkat pembayaran.formulir ini digunakan untk mengotorisasi
tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh
manajemen, atau dlam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi.

Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting dalam
audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam setiap periode.
Untuk mencegah salah saji dalam epat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai :

Penyiapan kartu waktu oleh karyawan


Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran
bersih
Penyiapan cek gaji
Penyiapan catatan gaji

4. Kartu waktu (time card). Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam
karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa. Kartu
waktu ini dapat berupa formulir kertas atau electronic, dan dapat disiapkan secara
otomatis oleh jam waktu atau pembaca kartu identifikasi. Kartu waktu ini biasanya
diserahkan setiap minggu.

Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi
kartu waktu. Mereka hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah
lembur, cutih libur atau sakit.

5. Tiket waktu pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan
pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini
hanya digunakan oleh seorang karyawanmelakukan pekerjaan berbeda atau bekerja
dalam departemen yang berbeda. Tiket waktu pekerjan seringkali diakukan secra
electronic dengan system pelaporan waktu dan beban
6. File transaksi penggajian. File yang dibuat oleh computer ini mencantumkan semua
transaksi penggajian yang diproses aoleh system akuntansi selama satu periode, seperti
satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun. File tersebut berisi semua informasi yang
dimasukkankedalam system dan informasi tentang setiap transaksi seperti nama
karyawan, dan nomer identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah
pemotongan pajak dan klasifikasi akun atau klasifikasi. Tergantung pada kebutuhan
perusahaan, informasi mengenai penggajian digunakan untuk berbagai catatan, daftar dan
laporan, seperti jurnal penggajian file induk penggajian, dan rekonsiliasi bank
penggajian.
7. Jurnal atau data penggajian. Laporan inidibuat dari file transaksi penggajian dan
umumnya mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlsh
pemotongan, serta klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang sama
dimasukkan kedalam jurnal atau daftar juga diposting secara simultan kebuku besar
umum dank e file besar induk penggajian.
8. File induk penggajian (payroll master file).adalah file computer yang digunakan untuk
mencatat transaksi penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan total upah
karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini. Catatansetiap
karyawan mencantumkan pembayaran kotor selama setiap periode penggajian,
pengurangan dari pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomer cek, dan tanggal. File
induk ini diperbaharui dari file transaksi peggajian. Total penghasilan setiap karyawan
dalam file induk sama dengan saldo penggajian kotor dalam berbagai akun buku besar
umum
9. Cek gaji. Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai
pertukaran atas jasa yang dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran
kotor dikurangi pajak dan potongan lainnya. Cek itu disimpan sebagai bagian dari fungsi
penyiapan penggajian, tetapi tanda tangan yang diotorisasi telahmembuat cek tersebut
sebagai aktiva. Setelah cek gaji dicairkanoleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu
dikembalikan keperusahaan dari bank. Cek gaji seringkali disetorkan secara langsung
dari rekening bank setiap karyawan.
10. Rekonsiliasi rekening bank penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal
yang penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan
dan kecurangan. Akun oenggajian impress (imprest payroll account) adalah akun
penggajian terpisah dimana saldo bernilai kecil dipertahankan. Jimlah setiap gaji bersih
yang ditransfer berdasarkan cek atau transferdna elektronik dari akun umum kevakun
impress segera sebelum distribusi penggajian.
11. Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk mengikhtisarkan
setiap menghasilan karyawan slama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, dan
potongan FICA (jaminan sosial). Informasi yang sama juga diserahkan kepada internal
revenue service dan komisi pajak Negara bagian serta local jika dapat diberlakukan.
Informasi ini disiapkan dari file induk penggajian dan biasanya dibuat oleh koputer.
12. SPT pajak penghasilan. Adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local,
Negara bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan
pajak perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi tergantung
pada jenis pajaknya. Formulir trsebut disiapkan dari informasi yang ada pada induk file
penggajian dan biasanya dibuat oleh computer.pembayaran pemotongan pajak federal
dan jaminan social akan jatuh tempo secara setengah mingguan atau bulanan, tergantung
pada julah pemotongan pajaknya.sebagian besar pajak pengangguran negaara bagian
jatuh tempo secara kuartalan.

a. Peraturan Pemerintah tentang Penggajian (Payroll), Pajak Penghasilan &


Ketenagakerjaan

Menurut Pasal 88 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, setiap pekerja/buruh berhak memperoleh


penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Maka dari itu,
pemerintah meminta perusahaan memberikan kompensasi dalam bentuk-bentuk sebagai
berikut:
a. upah minimum;
b. upah kerja lembur;
c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;
e. upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
f. bentuk dan cara pembayaran upah;
g. denda dan potongan upah;
h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
j. upah untuk pembayaran pesangon; dan
k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Selanjutnya, masih pada pasal 88 yaitu ayat (4) pemerintah menetapkan upah minimum
berdasarkan kebutuhan hidup layak, produktivitas, serta pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah pun melarang pembayaran upah yang lebih rendah dari upah minimum
sebagaimana diatur pada Pasal 90. Jika pengusaha memiliki keberatan dalam membayar
upah minimum, ia harus melakukan penangguhan, sesuai dengan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: KEP.231/MEN/2003 tentang
Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum.
Pengaturan pengupahan juga tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang
ditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meskipun sudah mencapai
kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh.
Kesepakatan yang dibuat bisa dibatalkan demi hukum, dan pengusaha harus memberikan
upah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Upah Minimum Provinsi (UMP)


Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para
pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya. Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap
provinsi berbeda-beda, maka disebut Upah Minimum Provinsi.

Pasal 89 Undang-Undang Nomor 13 menyatakan bahwa penentuan upah


minimum diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan kehidupan yang layak. Upah
minimum ditentukan oleh Gubernur setelah mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan
Pengupahan Provinsi yang terdiri dari pihak pengusaha, pemerintah dan serikat
buruh/serikat pekerja ditambah perguruan tinggi dan pakar.

Penetapan Upah Minimum didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan
memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Komponen Kebutuhan hidup layak
digunakan sebagai dasar penentuan Upah Minimum, dimana dihitung berdasarkan kebutuhan
hidup pekerja dalam memenuhi kebutuhan mendasar yang meliputi kebutuhan akan pangan
perumahan, pakaian, pendidikan dan sebagainya

Awalnya penghitungan upah minimum dihitung didasarkan pada Kebutuhan Fisik


Minimum (KFM), Kemudian terjadi perubahan penghitungan didasarkan pada Kebutuhan Hidup
Minimum (KHM). Perubahan itu disebabkan tidak sesuainya lagi penetapan upah berdasarkan
kebutuhan fisik minimum, sehingga timbul perubahan yang disebut dengan KHM. Tapi,
penetapan upah minumum berdasarkan KHM mendapat koreksi cukup besar dari pekerja yang
beranggapan, terjadi implikasi pada rendahnya daya beli dan kesejahteraan masyarakat terutama
pada pekerja tingkat level bawah. Dengan beberapa pendekatan dan penjelasan langsung
terhadap pekerja, penetapan upah minimum berdasarkan KHM dapat berjalan dan diterima pihak
pekerja dan pengusaha.

UMP ditetapkan dan diumumkan oleh gubernur secara serentak setiap tanggal 1
November. Selain UMP, gubernur dapat menetapkan UMK atas rekomendasi Dewan
Pengupahan Provinsi dan rekomendasi bupati/wali kota. UMK ditetapkan dan diumumkan oleh
gubernur selambat-lambatnya tanggal 21 November setelah penetapan UMP dengan jumlah yang
lebih besar dari UMP. Upah Minimum yang telah ditetapkan, berlaku terhitung mulai tanggal 1
Januari tahun berikutnya dan ditinjau kembali setiap tahun.

c. Struktur dan skala upah

Permenaker 1/2017 mengatur mengenai Struktur dan Skala Upah, antara lain meliputi
penyusunan dan pemberlakuannya, pemberitahuan dan peninjauannya, serta sanksi jika
tidak mematuhi ketentuan dalam Permenaker ini.

Struktur Upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah.

Skala Upah adalah kisaran nilai nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang
terbesar untuk setiap golongan jabatan.

Struktur dan Skala Upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai
dengan yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah yang
memuat kisaran nilai nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar untuk
setiap golongan jabatan. Struktur dan Skala Upah wajib disusun oleh Pengusaha dengan
memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi. Upah yang
tercantum dalam Struktur dan Skala Upah merupakan upah pokok.

B. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangan tersruktur dan terkendali dengan baik
untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhandan ketidak puasan para karyawan,
serta miminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji dan semua jurnal yang terkait serta catatan
penggajian biasanya diproses oleh computer. Karena perihal pembayaran gaji relative umum dari
perusahaan keperusahaan,maka harus tersedia system computer yang berkualitas tinggi.

Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus
dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak,umumnyaperusahaan
menggunakan jasa penggajian dari luar untuk pemproses penggajian. Auditor juga dapat
mengandalkan pada pengendalian internal organisasi jasa. Hal ini bias diterima jika auditor
organisasi jasa menerbitkan laporan ( yang sering kali disebut sebagailaporan SAS 70 )
Mengenai pengendalian internal organisasi jasa.

Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantive atatransaksi merupakan bagian


yang paling penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya tidak
bersifat ekstensif. Banyak audit menghadapi riiko salah saji yang material yang rendah atau
minimal, wlaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total beban. Ada
tiga alas an atas hal ini :

1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika mereka
dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian tipikal seragam dan tidak rumit
3. Trnsaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pegangguran.

Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal,


pengujianpengendalian, dan pengujian substantive atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi diikhtisarkan.

Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan keperusahaan. Karena itu, auditor harus
mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang merial
untuk setiap organisasi.
Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi peniaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pngendalian.
Jika klien merupakan sebuah perusahaan public, tingkat pemahaman pengendalian dan
luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap laporan keuangan.
Pengujian substantive atas transaksi berfariasi tergantung pada risikopengendalian yang
dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh pengendalian
terhadappersediaan.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan ara senyaman mungkin, dengan menggunakan
programaudit format kinerja.

1. Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam
sikluspenggajian dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan
danpembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus
tetap independen dari departemen sumber daya manusia,yang pengendalian aktivitas
penggajian kunci, seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan
penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
2. Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat
upah serta pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus
diotorisasi leh penelia karyawan. Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu
atau dilakukan atas pengecualian hanya untuk jam lembur saja.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai tergantung
pada sifat system penggajian . kartu waktu atau catatan memang diperlukan untuk
karyawan perjam atau paruh waktu tetapi tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan
yang dibayarkan berdasarkan tingkat potongan atau system intensif lainnya, diperlukan
catatan yang berbeda.
4. Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses kecek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangini oleh karyawan yang bertanggung
jawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seorang yang independen dari fungsi
pengendalian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang idak diklaim atau dicairkan harus
dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tandatangan , akses
kemesin tersebut harus dibatasi.
5. Pengecekan yang independen atas kinerja. Penghitungan penggajian harus diverifikasi
secara independen,termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar. Seorang
anggota manajemenatau karyawan lain yang bertanggung jawab harus mereview output
penggajian untuk melihat salah saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenagakerja
manufaktur mempengaruhi peniaian persediaan atau jika diperlukan untuk
mengakumulasi buaya berdasarkan pekerjaan, akan dibutuhkan pengendalian yang
memadai untuk memverifikasi pembebanan yang tepat.
6. Penyipan formulir pajak penggjian. Ebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian
internal, auditor haru mereviewpenghasilan dari setidaknya salah saji stu jenis formulir
pajak penggajian yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak
yangbelum dibayar, denda, dan bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir
pajaksecara benar. Formulir pajak penggajian adalah untuk pajak seperti pajak
penghasilan pemerintah federal dan pemotongan pajak FICA, pemotongan pajak
pemerintah bagian dan kota, serta pajak pengangguran pemerintah federal dan Negara
again.
7. Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu.
Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk
menyerahkan pembayaran semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari
pengujian penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas
umum.
8. Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Jika penggajian merupakan
bagian yang signifikan dari persediaan, yang merupakan hal yang umum agi perusahaan
manufaktur dan konstruksi, klasifikasi akun penggajianyang tidak tepat dapat
mempengaruhipenilaian aktiva material untuk akun akun seperti barang dalam proses,
barang jadi, atau konstruksidalam proses.
9. Pengujian atas karyawan yang tidak ada.mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang
tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan
oleh masih dibayarnya cek karyawan padahaldia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang
yang melakukan jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan,
atau mungkin mantan karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat
membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengankartu waktu dan catatan lainnya
ntuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek
yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga dapat dilakukan untuk memastikan bahwa
cek tersebut tidak disalah gunakan. Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor
dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggaian kedepartemen sumber
daya manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar benar bekerja selama
periode penggajian. Prosedur yang menguji apakah karyawan yang telah berhenti
ditandatangani dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti
itu pada tahun berjalandari catatan personalia untuk menentukan apakah masing masing
menerima pesangon yang konsisten dengan kebijakan perusahaan.
10. Pengujian atas kecurangan waktu.kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan
melaporkan waktu lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya
bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu.
Salah satu prosdurnya adalah merekonsilisasi total jam yang dibayar menurut catatan
penggajian dengan catatanjam kerja yang indepeden, seperti yang seringkali
diselenggarakan oleh pengendalian produksi.

C. tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, pengendalian kunci, pengujian


pengendalian, danpengendalian substantive atas transak sipenggajian.

Tujuan audit yang Pengendalian internal Pengujian Pengujian substantive


berkaitan dengan kunci pengendalian umum atas transaksi umum
transaksi
Pembayaranpenggajian -Kartu waktu yang -memeriksa kartu -Mereview jurnal
yang tecatat adalah disetujui oleh penyelia- untuk indikasi penggajian, buku besar
untuk pekerjaan yang Jam waktu digunakan persetujuan-memeriksa umum, dan atatangaji
dilakasanakan oleh untukmencatat waktu- kartu waktu- yang diperoleh
karyawan yang benar Mempertahankan file mereviewkebijakan menyangkut jumlah
benar ada (keterjadian) personil yang memadai personalia yang besar atau tiak
biasa*-membandingkan
cek yang
-Perekrutan tenaga kerja -memeriksa file
dibatalkandengan jurnal
diotorisasi personalia
menyangkut nama,
jumlah, dan tanggal-
-Ada pemisahan -mereview bagian
memeriksa cekyang
tugasdiantara personalia, organisasi,
dibatalkan untuk
pencatat waktu, dan membahasnya dengan
endorsemen yang tepat
pengeluaran gaji karyawan, dan
mengamati tugas yang
-membandingkan cek
-Hanya karyawan yang
sdang dilaksanakan
yang telah dibatalkan
ada dalamfile data
dengan catatan
koputer yang -memeriksa printout
personalia*
diterimaketika mereka transaksi yang dotolak
dimasukkan oleh computer karena
memiliki nomer
-Cek otorisasi sebelum
karyawan yang tidak
mereka dikeluarkan
ada

-memeriksa catatan
penggajian
menyangkut indikasi
persetujuan

Transaksi penggajian -cek gaji telah -memperhitungkan -merekonsiliasi


yang ada telah dipranomori dan urutan cek gaji- pengeluaran dalam
dicatat(kelengkapan) diperhitungkan-akun membaha dengan jurnal penggajian
bank telah direkonsiliasi karyawan dengan pengeluaran
secara independen danmengamati pada rekening bank
rekonsilisasi penggajian-
membuktikan
rekonsiliasi bank
Transksi -perhitungan dan jumlah -memerksa verifikasi -menghitung ulang jam
penggajianyang telah diverifikasi secara indikasi internal- yang digunakan dari
dicatat adalah untuk internal- total batch memeriksa file total kartu waktu-
jumblah waktu yang dibandingkan dengan batch untuk melihat membandingkan tingkat
benar benar dikerjalan laporan ikhtisar tandatangan klerk upah dengan kontak
dan pada tingkat upah computer-tingkat upah, pengendali data ; serikat pekerja,
yang sesuai gaji, atau tingkat komisi membandingkat persetujian oleh dewan
pemotonganpajak telah diotorisasi secara layak totalnya dengan direksi, atau sumber
dihitung dengan benar laporan ikhtisar- lainnya-menghitung
-pemotongan, temasuk
(keakuratan ) memeriksa catatan ulang pembayaran kotor
jumlah untuk asuransi
penggajian
dan tabungan Mengecek pemotongan
menyangkut indikasi
penggajian, telah dengan mengacu pada
otorisasi
diotorisasi secaralayak tebel pajak dan formulir
-memeriksa otorisasi otorisasi dalam file
dalam file personalia personalia

-menghitung ulang
pembayaran bersih

-membandingkan cek
yang dibatalkan dengan
jurnal penggajian
menyangkut jumlahnya*
Transaksi penggajian -isi file induk penggajian -memeriksa indikasi -menguji keakuratan
telah dimasukkan telah diverifikasi verifikasi internal- klerikal dengan
dengan benar dalam secarainternal-total file memeriksa laporan memfooting jurnal
file induk peggajian induk penggajian telah total ikhtisar awal penggajian
dan diikhtisarkan dibandingkan dengan yang menunjukkan danmenelusuri posting
dengan benar (posting total buku besar umum bahwa perbandingan kebuku besar umum
dan pengikhtisaran) telah dilakukan serta file induk
penggajian
Transaksi -bagan akunyang -mereview bagan -membandingkan
penggajiantelah memadai telah akun- klasifikasi bagan akun
diklasifikasikan diguanakan-klasifikasi memeriksaindikasi atau prosedur manual-
dengan benar akun telah diverifikasi verifikasi internal mereview kartu
(klasifikasi) secara internal karyawan departemen
dan tiket pekerjaan
penugasan pekerjaan
serta menelusurike
distribusi tenaga kerja
Transaksi penggajian -prosedur -mmeriksa prosedur -membandingkan
telah dicatata pada memerlukanpencatatan manual dan mengamati tanggal cek yang
tanggalyang benar transaksi sesegera kapan pencatatan tercatat dalam jurnal
(tepatwaktu) mungkin setelah dilakukan-memeriksa penggajian dengan
penggajian dibayarkan- indikasi verifikasi tanggal pada cek yang
tanggal telah diverifikasi internal dibatalkan dan kartu
secara internal waktu-membandingkan
tanggal pada cek dengan
tanggal cek tersebut
dicairkan bank*

D. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

Auditor menilai risiko pengendalian dan pelaksanaan pengujian pengendalian serta


pengujiansubstantif atas transaksi. Setelah menyelesaikan pengujian tersebut dan menilai
kemungkinan salahsaji akunlaporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia, auditor
akanmengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo. Selain potensi
kecurangan, risiko inheren umumnya juga rendah bagi semua tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo.jika sebagian besr transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan
penggajian. Karena itu, auditor seringkali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yan
berkaitan dengan tranaksi keterjadian.
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang seringkali disebut dengan
beban penggjian akrual (accured payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa transaksi
penggajian telah dicatat dengan benar dalam jurnalpenggajian dan formulir pajak penggajian
terkait telah dipersiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu, pengujian atas rincian
saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.

Ada dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah :

1. Akrual dalamneraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat dengan benar (pisah batas)

Jumlah potongan gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar
kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jumlah
penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya.pos pos yang dipotong lainnya seperti
tabunganpensiun, iuran serikat pekerja, obligasi tabungan dan asuransi dapat diverifikasi
dengan cara yang sama. Jika pengendalian internalsudah beroperasi secara efektif, pisah
batas dengan keakuratan dapat dengan mudah diuji pada saat yang bersamaan dengan
prosedur tersebut.
Gaji dan upah akrual. Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum
menerima upah yang menjadi haknya selama beberapa hari atau jam kerja terkhir hingga
periode selanjutnya. Biasanya gaji personil akan diberian semuanya kcuali lembur pada
hari terekhir bulan tersebut, sementara upah karyawan per jam selama beberapa hari
sering kali beluam akan dibayarkan pada akhir tahun.
Komisi akrual.konsep yang sama yang diterapkan dalam memverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan dalam komisi akrual, meskipun akrual ini pada umumnya
lebih sulit diverifikasi karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian
yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengankomisi lainnya.
Bonus akrual. Pada banyak prusahaan, bonus akhir tahun yang dibayar kepada para
pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk
mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material. Verifikasi atas akrual yang
tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya dengan jumlah yang
diotorisasi pada risalahrapat dewan direksi.
Pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan akrual lainnya. Akrual dari
kewajiban kewajiban tersebut yang relative konsisten dengan tahun sebelumnya
merupkan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran jumlahnya.
Kebijakanperusahaan untuk mencatat kewajibannya harus ditentukan pertama kali, baru
kemudian harus dicatat harus dihitung ulang.
Pajak penggajian akrual. Pajak penggajian seperti FICA dan pajak pengangguran
Negara bagian federal, dapat diverifikasi dengan memeriksa fprmulir pajak yang
disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukanjumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
Penggajian atas rincian saldo untuk akun beban.beberapa akun pada aporan laba rugi
dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Disini pos yang paling penting adalah gaji dan
bonus pejabat, gaji kotor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja manufaktur
langsung. Seringkali iaya dapat dipecah lebih lanjut menurut devisi, produk, atau cabang.
Konpensasi pejabat. Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat
merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus
dimasukkan dalam laporan K-10 SEC, dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi
konfensasi pajak juga dijamin karena beberapa individu mungkin saja mampu
membayardirinya sendiri dngan jumlah yang lebih besar dari jumlah yang diotorisasi.
Pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap pejabat yang diotorisasi
dari risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan catatan pendapatan yang
terhubung.
Komisi. Auditor dapat memverifikasi beban komisi dengan relative mudah jika tingkat
komisi sama untuk setiap jenis penjualan daninformasi penjualan yang diperlukan
tersedia dalam catatan akuntansi.beban koisi total dapat diverifikasi dengan
mengendalikan tingkat komisi untuk setiap jenispenjualan dengan jumlah penjualan
dalam kategoro tersebut. Jika informasi yang diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu
untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk tenaga penjualan terpilih
dan menelusuri total pembayaran komisi.
Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian dengan total
penggajian dngan seluruh tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang
dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan penggajian yang dikenakan pajak.
Perhitungan tersebut seringkali menghaiskan waktu karena pajak biasanya hanya
diterapkan pada suatu bagian dari penggaian dan tingkat tersebut mungkin berubah
ditengah tengah tahun jika laporan keuangan tidak mengikuti dasar tahun kalender.
Total penggajian. Penggajian yang berhubunganerat dengan pengujian pajak penggajian
adalah rekonsilisasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak
penggajian dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan
apakah transaksi penggajian dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak
dicatat dalam jurnal penggajian.
Tenaga kerja kontrak. Untuk mengurangi biaya, banyak organisasi melakukan kontrak
dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Individu yang menyediakan jasa
dipekerjakan oleh organisasi luar. Perusahaan seringkali melakukan kontrak dengan
perusahaan jasa teknologi informasi untuk menangani manajemen teknologi informasi
perusahaan dan fungsi staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlahdengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan erusahaan jasa luar.
Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi
siklus penggajian dan personalia tidaklah dalam. Akan tetapi, beberapa transaksi yang
kompleks, seperti obsi saham dan rencana konpensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin
memerlukan pengungkapan catatan kaki.

E. Prosedur analitis untuk siklus penggajian dan personalia

Prosedur analitis Salah saji yang mungkin


Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan tingkat kenaikan upah dankenaikan
volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerjalangsung dan persediaan
persentase daripenjualan dengan tahun taun
sebelumnya
Mebandingkan beban komisi sebagai persentase Salah saji beban komisi dan kewajiban komisi
dari penjualan dengan tahun tahun sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dankewajiban
sebagai persentase dari gaji dan upah dengan pajak penggajian
tahun tahun sebelumnya ( disesuaikan dengan
perubahan tariff pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian dengan Salah saji pajak penggajian akrual danbeban
tahun tahun sebelumnya pajak penggajian.

Vous aimerez peut-être aussi