Vous êtes sur la page 1sur 3

Tabel.

Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Lansia Berdasarkan Pekerjaan ( OPQOL )

Pekerjaan Kualitas Hidup Total


Berkualitas Baik Kurang Berkualitas
F % F % F %
Bekerja 25 75.8 8 24.2 33 100
Tidak Bekerja 31 54.4 26 45.6 57 100

Berdasarkan kuesioner OPQOL-Brief dari 90 org responden dapat diketahui bahwa kualitas
lansia yang tidak bekerja adalah berkualitas baik dengan jumlah 31 kasus(54.4%) sedangkan
responden yang bekerja cenderung memiliki kualitas hidup kurang berkualitas dengan jumlah 8
kasus(24.2%).

Tabel. Distribusi Frekuensi Kuliatas Hidup Lansia Berdasarkan Pekerjaan ( WHO )

Pekerjaan Kualitas Hidup Total


Berkualitas Baik Kurang Berkualitas
F % F % F %
Berkerja 24 72.7 9 27.3 33 100
Tidak Bekerja 26 45.6 31 54.4 57 100

Berdasarkan kuesioner WHOQOL-BREF dari 90 org responden dapat diketahui bahwa kualitas
lansia yang tidak bekerja adalah kurang berkualitas dengan jumlah 31 kasus(54.4%) sedangkan
responden yang bekerja cenderung memiliki kualitas hidup baik dengan jumlah 24
kasus(72.7%).

PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini dapat dilihat responden yang tidak bekerja adalah berkualitas
baik dengan jumlah 31 kasus(54.4%) bagi kuesioner OPQOL-Brief dan kualitas hidup kurang
dengan sampel 31 kasus(54.4%) bagi kuesioner WHOQOL-BREF. Bagi responden bekerja pula
banyak memiliki kualitas hidup baik dengan kasus 25(75.8%) bagi kuesioner OPQOL-Brief dan
24 kasus(72.7%) bagi kuesioner WHOQOL-BREF.

Dalam penelitian Moons, dkk (2004) dalam (Nofitri, 2009) mengatakan bahwa
terdapat perbedaan kualitas hidup antara penduduk yang berstatus sebagai pelajar, penduduk
yang bekerja, penduduk yang tidak bekerja (atau sedang mencari pekerjaan), dan penduduk yang
tidak mampu bekerja (atau memiliki disablity tertentu). Penelitian ini sesuai dengan Wahl, dkk
(2004) dalam (Nofitri, 2009) menemukan bahwa status pekerjaan berhubungan dengan kualitas
hidup baik pada pria maupun wanita.1

Dalam penelitian Julianty,dkk (2007) mengatakan bahwa lansia yang tidak bekerja
memiliki kualitas hidup yang kurang berkualitas.2

Hubungan status pekerjaan dengan kualitas hidup (OPQOL-Brief)

Responden yang tidak bekerja adalah berkualitas baik dengan jumlah 31 kasus(54.4%)
sedangkan responden yang bekerja cenderung memiliki kualitas hidup kurang berkualitas dengan
jumlah 8 kasus(24.2%). Hasil uji statistic diperoleh p-value = 0.044

Hubungan status pekerjaan dengan kualitas hiduo (WHOQOL-BREF)

Responden yang tidak bekerja adalah kurang berkualitas dengan jumlah 31 kasus(54.4%)
sedangkan responden yang bekerja cenderung memiliki kualitas hidup baik dengan jumlah 24
kasus(72.7%). Hasil uji statistic diperoleh p-value = 0.013
Dapus

1. Nofitri (2009). Gambaran Kualitas Hidup Penduduk Dewasa pada Lima Wilayah di
Jakarta. (Skripsi). Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Julianty Pradono (2007). Kualitas Hidup Penduduk Indonesia Menurut International
Classification Of Functioning, Disability and Health(ICF) Dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta

Vous aimerez peut-être aussi