Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
c. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan
pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
d. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul
karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing
(Wiknjosastro, 2008).
e. Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan
sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat
ramai. Biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
i. Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen
menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).
j. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu
(Wiknjosastro, 2008 ).
k. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya
penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-
kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah
genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat
menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
Berdasarkan pemeriksaan :
a. Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah
pembuahan
b. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoskop
leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
c. Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan
berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu. Terlihat atau teraba
gerakan janin dan bagian-bagian janin.
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
1. Minggu ke 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya konsepsi atau
fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan
akhirnya bernidasi di endometrium yang telah disiapkan.
2. Minggu ke 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian blastokist,
terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi
seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi
ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah
ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan
endoderm. selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm.
Endoderm menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.
3. Minggu ke 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai hari ke 15
sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh
sederhana, yaitu :
a. Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit dan sistem saraf
seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir
berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah
tetapi membesar sesuai pertumbuhan tubuh.
b. Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung, pembuluh darah
dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c. Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum, paratiroid, tiroid,
timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah,
kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar
vestibulum dan garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari
penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan
migrasi sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum allantois.
4. Minggu ke 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kira-kira
5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke
arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas
bawah oksiput. Pericardial jantung membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan
laringotracheal dan paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi
rahang yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran
darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver dan pankreas,
tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh sempurna.
5. Minggu ke 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong (CRL). Sebelum
pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4
mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat
dari pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan
bentuk kaki dan tangan berupa benjolan.
6. Minggu ke 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung. Posisi mata, hidung
dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan
berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis mulai terjadi,
sedangkang ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih
cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan
perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu,
karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah,
tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50.
7. Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya.
Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan berenang di
dalam rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan
terbentuk lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-
tulang mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
8. Minggu ke 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer
serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah
setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai
berkembang. jari-jari memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan.
Perbedaan jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai
pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin, namun masih membingungkan.
Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar
kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin perempuan dibentuk dari
duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari sistem duktus Wolfii.
9. Minggu ke 9 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar,
perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah
berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama pada
minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12.
Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil
alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
2. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad.
Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan
menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
b. Serviks Uteri
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini
terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos
dan jaringan elatis, serabut kolagaen bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya
sehingga serviks menjadi lunak pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu
mempertahankan kehamilan.
c. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum, korpus luteum
graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum mengecil setelah plasenta
terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi
selama kehamilan akan terhenti dan kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus
luteum yang dpat ditemukan oleh ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berepran sebagai penghasil progesteron dalam
jumlah yang relatif minimal dengan korpus luteum gravidarum akan meneruskan funsinya
sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
d. Payudara
Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon somatomamotropin,estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi. Estrogen menimbulkan hipertropik sistem
saluran, sedangkan prgesteron menambah sel-sel asinus pada payudara.
Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan
dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasien. Dengan demikian payudara di persiapakan
untuk laktasi. Disamping itu perubahan progesteron dan somatomatropin terbentuk lemak di
sekitar alveolua-alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papilia mamae akan membesar,
lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areole mamae karena hiperpigmentasi.
Lemak yang muncul di aerola primer disebut lemak tuberkel montgomery. Grandula
montgomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan aerola mamae.
3. Sistem Endokrin
1. Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin secara
langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin meningkat dan
menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan akibatnya plasma yang
mengandung hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya. Tetapi kadar hormon bebas
tidak mengalami peningkatan yang besar.
2. Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang menyebabkan perempuan
hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon adrenokortikotropik, hormon tirotropik
dan melanocyt stimulating hormon meningkat.
3. Kelenjar Tiroid
Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran kira-
kira 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan peningkatan vaskularitas.
Secara fisiologis akan terjadi peningkatan ambilan iodine sebagai kompensasi kebutuhan
ginjal terhadap iodine yang meningkatkan laju filtrasi glomerolus.
4. Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak
kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan ini terjadi sejak usia 12
minggu hingga masa aterm. Karena kortisol bebas menekan produksi ACTH, disimpulkan
adanya gangguan mekanisme feed-back. Diperkirakan kortisol bebas yang meningkat
mempunyai efek yang berlawanan terhadap insulin. Dengan meningkatkan kadar glukosa
dalam darah, adanya asam lemak dan produksi glikogen serta menurunnya tingkat
penyebaran glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa
terpenuhi.
4. Sistem Kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu, kadar Ig G, Ig
A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar
terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
5. Sistem Perkemihan
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%.
Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan
mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin
menurun namun hal ini dianggap normal.
6. Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu
terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering
lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada
keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per
hari (hiperemesis gravidarum).
7. Sistem Musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvic
pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menguatkan posisi janin di akhir kehamilan dan saat kelahiran.
8. Sistem Kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami hipertrofi,
terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung. pembesaran uterus menekan
jantung ke atas dan kiri. Pembuluh jantung yang kuat membantu jantung mengalirkan darah
keluar jantung ke bagian atas tubuh, juga menghasilkan elektrokardiografi dan radiografi
yang perubahannya sama dengan iskemik oada kelainan jantung. Perlu diperhatikan juga
jantung pada perempuan hamil normal. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubah
adalah normal.
9. Sistem Integumen
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea),
striae lividae pada perut, dsb.
10. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui).
Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol
plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum
meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin
tambahan. Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar
glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
1. ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
2.produksi glukosa dari hati menurun
3. produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
4. aktifitas ekskresi ginjal meningkat
5. efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga
peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan perasaan : marah, tertekan,
bersalah, bingung, was was, kesal, pilu dan khawatir. Hal ini biasanya ditandai dengan
gejala gejala :
Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka
akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya
pengobatan.
1. Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat pernafaasan,
CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan
hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.
2. Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan
kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 6-
19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
3. Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi
meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon
kemudian dibilas denga air bersih
4. Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan kandung
kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus menurun
sehingga terjadi konstipasi.
5. Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah
6. Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.
7. Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang kesehatan ibu
dan janin.
8. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang bisa
menyebabkan kematian ibu dan janin.
1. Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk tanda-tanda vital
(tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)
2. Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati, komplikasi lain
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika muntah.
3. Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, dan
lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
4. Sakit kepala hebat
Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat
5. Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat
6. Odema pada wajah, kaki, dan tangan
Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung protein dan
kurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
7. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-gejala sakit
kepala, mual, dan nyeri uluh hati
8. Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam
kehamilan.
Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres untuk
menurunkan suhu.
I. Pemeriksaan Diagnostik
A. Pengkajian
a) Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat
menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-
hal di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
2. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk
masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi
toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
5. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti tuberkulosis
dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
b) Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi
tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan
lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang
didapatkan.
b. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan
cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat
menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c. Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi
karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral,
ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6C. Peningkatan suhu menandakan terjadi
infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa
berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan
rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari
atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema.
Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari
hipertensi pada kehamilan.
3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan
tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir
rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada
kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang
berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus
bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi
ibu berbaring.
4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan
gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya
dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta
linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna
merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi
berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan
hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur
karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan
prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising
usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan
konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia
tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara
berlebihan
4. Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
5. Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan
pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
6. Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan
absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik,
psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
8. Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene
buruk dan keterbatasan pengetahuan.
C. Rencana Intervensi
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien tidak
mengalami keletihan/keletihan berkurang
KH :
1. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol individu
2. Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi
3. Melaporkan adanya peningkatan energi
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 2 jam dan tidur Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik
malam 8 jam. yang berkenan dengan pertumbuhan
jaringan ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang normal Membantu menyusun prioritas yang
dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, realistic dan waktu untuk menguji
komunitas dan diri sendiri. komitmen. Klien perlu membuat penilaian
seperti perubahan shift kerja untuk
mengatasi mual pagi hari atau istirahat
yang banyak dsb.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan
dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat lebih besar karena penurunan jumlah
Fe sesuai indikasi. pembawa oksigen.
2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan, kebutuhan
nutrisi klien terpenuhi.
KH :
1. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
2. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
3. Mengikuti diet yang dianjurkan
4. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan berat badan yang
sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan keadekuatan kebiasaan Kesejateraan janin-ibu tergantung pada
asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan nutrisi ibu selama kehamilan
menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan
(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 lansia cenderung obesitas/diabetes
tahun). gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji Memakan bahan bukan makanan pada
pilihan bahan bukan makanan dan tingkat kehamilan karena kebutuhan psikologis,
motivasi untuk memakannya fenomena budaya, respon terhadap lapar dan
atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
Timbang BB klien; pastikan BB Ketidakadekuatan penambahan BB
pregravid. Informasikan tentang prenatal atau dibawah BB normal masa
penambahan prenatal yang optimum kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin
dengan BBLR
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan klien memperhatikan higyene Meningkatkan higyene dengan
individu perorangan dan menghindari mengabsorpasi secret vagina yang
penggunaan bedak talk. berlebihan. Bedak talk dapat menyebabkab
kanker servikal
Tinjau ulang perubahan fisiologis Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh
berkemih. Anjurkan menghindari minuman perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi
mengandung kafein dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki
sifat diuretic yang memperberat ginjal
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar Mendorong klien menyusun prioritas
terhadap keluarga/pekerjaan termasuk waktu untuk istirahat
Tambahan suplemen kalsium setiap hari Membantu memperbaiki keseimbangan
bila asupan produk susu dikurangi. kalsium/fosfor dan menurunkan kram.
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu
ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada payudara, dll.
Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam tuba falopii,
kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan
fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami perubahan
pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan, sistem perkemihan,
sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integumen,
metabolisme sistem pernafasan dan sistem persyarafan.
Masalah keperawatan yang mungkin timbul pada kehamilan trimester pertama antara lain :
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ketidaknyamanan, kekurangan volume cairan, keletihan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PANDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi
dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI (2002-2003)
AKI di Indonesia sebesar 307/100.000 kelahiran hidup (www.sdki.indonesia.com.id,2007).
Penyebab langsung dari kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi.
Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan,
misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak pra hamil dapat
berpengaruh terhadap kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin juga merupakan masalah
besar di negara berkembang dan negara miskin. Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Health Organization (WHO)
memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin dan
lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan tehnologi
yang ada serta biaya relatif rendah.
Kehamilan menjadi hal yang dinantikan, juga dicemaskan oleh banyak perempuan.
Untuk yang baru hamil pertama kali, mungkin bertanya-tanya, perubahan apa saja yang akan
dialami selama tahap kehamilan yang lazim dibagi menjadi trimester pertama (0-12 minggu),
trimester kedua (13-24 minggu), dan trimester ketiga (25-40 minggu).
Dari kebanyakan ibu hamil sering mengatakan adanya keluhan seperti mual, muntah,
tidak nafsu makan, pening dan lain-lain . Kekhawatiran ini kemungkinan lebih disebabkan
karena kurangnya pengetahuan yang diperoleh oleh ibu.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan janin pada trimester pertama
2. Untuk mengetahui bagaimana proses keperawatan pada kehamilan trimester pertama.
BAB II
PEMBAHASAN
Trimester pertama kehamilan adalah masa pada Minggu 0 12. Pada masa trimester
pertama ini terdapat 3 periode penting pertumbuhan bayi di dalam rahim. Ketiga masa
pertumbuhan bayi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Masa Germinal, yaitu masa antara Minggu ke-0 sampai Minggu ke-3.
Proses pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi pada minggu ke-2, dimulai sejak hari
pertama menstruasi yang terakhir kalinya. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut akan
mengarah ke sisi lain dari tuba fallopi, kemudian melengketkan diri pada dinding uterus
(endometrium).
b. Masa Embrio, yaitu masa antara Minggu ke-3 sampai Minggu ke-8.
Pada masa ini, sistem saraf pusat, struktur anatomi dan organ-organ penting bagi
tubuh mulai terbentuk. Misalnya mulai terjadi pembentukan mata, lidah, mulut. Organ hati
sebagai penawar racun nantinya juga mulai memproduksi sel darah. Janin yang terbentuk
mulai berubah dari sekedar blastosis menadi bentuk embrio yang berukuran sekitar 1,3 cm
dengan kepala yang lebih besar dari badan.
Pada minggu ke-6, kumpulan sel (blastosis) berkembang menjadi embrio yang
memiliki panjang sekitar 4 mm dan berat kurang dari 1 gram. Pada masa ini ciri wanita hamil
pun belum dapat dilihat tanpa meraba perutnya. Pada minggu ini organ penting seperti otak,
jantung, sistem pencernaan dan juga sistem saraf telah terbentuk. Begitu juga dengan bagian
anatomi tubuh lain semisal dada, kepala, tungkai, tulang belakang dan juga lengan.
Pada awal minggu ke-6 jantung hanya berbentuk tabung bengkok yang mirip dengan
huruf S. Beberapa minggu kemudian tabung tersebut terbagi menjadi 4 bagian yang
nantinya dikenal dengan nama bilik kiri, bilik kanan, serambi kiri dan serambi kanan. Saat
dilakukan pemeriksaan melalui USG, embrio ini akan terlihat seperti sedang mengambang
dalam cairan. Cairan inilah yang nanti akan menjadi ketuban. Makanan embrio pun
didapatkan dari kantong kuning telur primer yang terlihat seperti balon yang melekat pada
embrio.
c. Masa Fetus, yakni masa antara Minggu ke-9 sampai Minggu ke-12.
Pada masa ini semua organ penting tumbuh dengan sangat cepat dan memiliki kaitan
antara satu dengan lainnya. Aktivitas di dalam otak juga sudah mengalami peningkatan.
Itulah sebabnya, bayi mulai mempelajari apa-apa berdasarkan emosional dan kegiatan
ibunya. Setelah minggu ke-9, panjang janin sekitar 3 cm dan beratnya mencapai 3 gram.
Hampir 4 kali lipat dari ketika usianya masih minggu ke-6. Badan janin pada masa ini mulai
tampak lurus. Walaupun masih tertekuk ke depan. Organ pun mulai tampak.
Pada masa inilah embrio telah berubah menjadi janin yang akan berkembang menjadi
bayi sempurna. Organ jantung telah memiliki 4 ruang dan berdetak dengan detakan sekitar
180 kali per menit. Meskipun beberapa bagian organ lain belum berfungsi, namun semua
bagian tubuh bayi berkembang dengan sangat cepat.
Pada bagian kepala, terdapat dahi yang tinggi, juga ada hidung dan mulut. Selain itu,
pergelangan tangan dan jari pun sudah muncul untuk pertama kalinya, disusul terbentuknya
peraba pada ujung jari.
Jika dilakukan pemeriksaan melalui USG, kepala janin akan tampak lebih besar
daripada badannya. Hal ini menunjukkan bahwa otak dan kepala janin tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan organ lainnya. Sedangkan, bentuk tangan dan kaki belum bisa
dibedakan karena masih kelihatan serupa. Tapi nantinya pertumbuhan tangan akan lebih
cepat daripada pertumbuhan kaki.
2.2.1 Pengkajian
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian data wanita hamil terdiri dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
a. Anamnesis
1. Identitas klien
2. Alasan MRS
3. Riwayat pernikahan
4. Riwayat penyakit sekarang
5. Riwayat kesehatan yang lalu
6. Riwayat keluarga
7. Riwayat menstruasi
8. Riwayat obsetri
9. Riwayat ginekologi
10. Riwayat seksual
11. Riwayat KB/kontrasepsi
b. Pemeriksaan Fisik
1. Pengukuran tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan umum
3. Pemeriksaan Kepala dan Leher
4. Pyudara
5. Abdomen
6. Ekstemitas
7. Genitalia eksterna
8. Genitalia interna
9. Pemeriksaan panggul.
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
2. Pemeriksaan Rontgen dan USG
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respon unik terhadap
kehamilan. Untuk menanggapi respon ini, perawat mulai menyusun diagnosis keperawatan
yang sesuia. Berikut daftar diagnose yang mungkin muncul pada ibu hamil dari analisis
temuan hasil pemeriksaan selama trimester pertama :
1. Nutrisi, Perubahan, Kurang Dari Kebutuhan Tubuh, Resiko Tinggi Terhadap,
2. Ketidaknyamanan,
3. Kekurangan Volume Cairan, Risiko Tinggi Terhadap,
4. Kurang Pengetahuan,
5. Cedera, Risiko Tinggi Terhadap Janin,
6. Keletihan, Risiko Tinggi Terhadap,
7. Konstipasi, Risiko Tinggi Terhadap
8. Resiko Tinggi Terhadap Infeksi Saluran Kemih (Isk),
9. Curah Jantung (Kompensasi Maksimal),
10. Gangguan Citra Trubuh, Resiko Tinggi Terhadap,
11. Penampilan Peran, Perubahan, Resiko Tinggi Terhadap,
12. Koping Keluarga: Potensial Terhadap Pertumbuhan,
13. Pola Seksualitas, Perubahan.
Do:
-Klien
mengungkapkan
pernyataan yang salah
mengenai
perkembangan
kehamilan normal
b. Tabel Prioritas
No. Prioritas Diagnosa
1 Ketidaknyamanan b.d. Perubahan fisik dan hormonal.
2 Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan
yang normal b.d. Kurang pemahaman tentang perubahan
fisiologis/psikologis yang normal dan dampaknya terhadap
klien dan keluarga.
3 Perubahan pola seksual b.d. Perubahan tingkat kenyamanan.
4 Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d.
Kehilangan cairan yang berlebihan.
5 Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih (ISK) b.d.
Praktik higiene buruk .
c. Tabel Intervensi
No Diagnosa Intervensi Rasional
1. Ketidaknyamanan Mandiri :
b.d. Perubahan fisik a) Evaluasi derajat -Ketidaknyamanan
dan hormonal ketidaknyamanan selama pemeriksaan
selama internal dapat terjadi.
pemeriksaan
internal. -Memberikan sokongsn
b)Anjurkan ysng sesuai untuk
penggunaan bra jaringan payudara yang
penyokong. mebesar.
Kolaborasi
- Tambahkan - Membantu dalam
suplemen kalsium memperbaiki
setiap hari bila keseimbangan
asupan produk susu kalsium/fosfor dan
dikurangi. menurunkan kram otot.
2. Kurang Mandiri
pengetahuan - Tentukan- kesejahteraan janin/ibu
mengenai keadekuatan tergantung pada nutrisi
perkembangan kebiasaan asupan ibu selama kehamilan
kehamilan yang nutrisi dulu/ sebagaimana selama 2
normal b.d. Kurang sekarang dengan tahun sebelum kehamilan.
pemahaman tentang menggunakan
perubahan batasan 24 jam.
fisiologis/psikologis Perhatikan kondisi- Materi refrensi yang
yang normal dan rambut, kuku, dan dapat di pelajari di rumah,
dampaknya kulit. meningkatkan
terhadap klien dan - Berikan informasi kemungkinan klien
keluarga. tertulis/ verbal memilih diet seimbang.
yang tepat tentang
diet prenatal dan
supplement - Ketidakadekuatan
vitamin/zat besi penambahan berat badan
setiap hari. prenatal dan/ atau di
- Timbang berat bawah berat bdan normal
badan klien : masa kehamilan,
pastikan berat meningkatkan resiko
badan pregrafit retardasi pertumbuhan
biasanya. Berikan intrauterine ( IUGR )
informasi tentang pada janin dengan berat
penambahan badan lahir rendah.
prenatal yang Penelitian menemukan
optimum. adanya hubungan positive
antara kegemukan ibu
pregravit dan peningkatan
angka morbiditas
perinatal berkenaan
dengan kelahiran preterm
.
- Mungkin diperlukan
bantuan tambahan
terhadap pilihan nutrisi,
dapat membatasi
Kolaborasi anggaran/keuangan.
- -Buat rujukan- Yayasan penyelenggara
yang perlu sesuai program makanan
indikasi ( mis ,. supplement membantu
Pada ahli diet, meningkatkan secara
pelayanan sosial. optimal nutrisi ibu/ janin
- Rujuk pada
program makanan
wanita, bayi, anak-
anak dengan tepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas diperoleh kesimpulan bahwa periode kehamilan dibagi menjadi tiga
trimester. Trimester 1 yaitu dimulai dari minggu 1-12, trimester 2 dimulai dari minggu 13-24,
dan trimester 3 dimulai dari minggu 25 sampai bayi lahir.
Perkembangan janin selama trimester pertama dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa
germinal, embrio, dan fetus.
Terdapat beberapa masalah keperawatan yang akan muncul selama trimester pertama
yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Mailiynn E. 2001. Maternal/Newborn Plans of Care: Guidelines for planning and
Documenting Client Care. Jakarta : EGC.
Cinta, Dewi. 2012. Perkembangan Bayi pada Trimester Pertama Kehamilan. (Online)
http://caracepathamil.masbied.com/trimester-pertama-kehamilan/. (diakses 16 Oktober 2012).
Fauziah, Siti. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan.
Jakarta : Kencana.