Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 3:
1. Dewi Purwaningrum 4215100009
2. Farev Mochamad Ihromi 4215100010
3. Nanang Cahyono 4215100012
4. Mirfak Yunan Navyazka 4215100013
5. Febrian Rohiim 4215100014
6. Geraldy Hassema 4215100022
0
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
Pada satu unit rantai pasok LNG terdiri dari 5 bagian yang saling bergantungan. 5
bagian tersebut meliputi eksplorasi, produksi dan likuifaksi, transportasi, regasifikasi, dan
end-user.
2
1. Proses Eksplorasi dan Drilling
Bagian ini merupakan tahap pertama dalam LNG Supply Chain. LNG ini dapat berupa
produk utama maupun produk sampingan dalam sebuah eksplorasi. Natural gas diproduksi
dan disalurkan melalui pipeline menuju fasilitas likuifaksi natural gas.
3. Transportasi LNG
Transportasi LNG adalah usaha mengantarkan LNG dari fasilitas pencairan menuju
pembeli di tempat lain. Usaha ini umumnya menggunakan kapal kapl LNG. Saat ini ada 3
jenis kapal LNG, masing-masing sesuai dengan desain tangki yang berbeda: tangki membran,
tangki bulat dan tangki IHI Prismatic. Pada tahun 2009, operator dengan tank membran
menyumbang lebih dari 60% dari kapasitas transportasi LNG dunia, dan lebih dari 85% dari
pesanan.
3
tekanan tinggi 60 sampai 100 bar. Metode alternatif lain adalah dengan membakar sejumlah
gas untuk menyediakan panas.
5. End-User
Saat regasifikasi, gas alam disimpan di fasilitas yang dirancang khusus atau dikirim ke
produsen listrik atau konsumen gas alam melalui jaringan pipa.
Untuk mengatasi hal itu perlu adanya satu desain supply chain yang dapat
mengakomodasi kebutuhan dari pembangkit yang tersebar akan tetapi juga cost effective.
Salah satu cara yang dapat diambil adalah desain mini LNG menggunakan truck via jalur
darat. Konsep ini memanfaatkan akses darat dimana suplai LNG ke pembangkit dapat dibawa
oleh truck - truck pengangkut LNG yang sumber LNG-nya dapat diambil dari receiving
terminal pusat atau bahkan langsung dari fasilitas Liquifaksi terdekat yang mengakomodasi
beberapa pembangkit pada suatu lingkup daerah dimana besaran kebutuhan LNG tiap
pembangkit yang berbeda beda kendati jumlahnya tidak begitu besar namun tetap dapat
diakomodasi.
Aplikasi supply chain menggunakan truck ini memiliki fleksibilitas dari pemasokan LNG ke
pembangkit pembangkit akan cukup tinggi dimana besaran yang dibutuhkan akan
disesuaikn dengan jumlah trip dan armada truck yang bekerja sehingga bisa dicapai titik
optimasi yang menjadikan proses distribusi LNG skala kecil ini menjadi optimal.
Berhubung LNG yang didistribusikan sebelum dapat digunakan pada pembangkit masih
harus melalui tahap regasifikasi, maka LNG yang sebelumnya sudah ditampung pada tangki
penyimpanan di pembangkit pada model ini akan membutuhkan mini regasifikasi unit untuk
mengakomodasi hal tersebut. Proses setelah regasifikasi inilah yang nantinya akan digunakan
oleh pembangkit sebagai bahan bakar.
4
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metodologi
MULAI
PENENTUAN CAPEX
DAN OPEX
PEMASUKAN
DATA
PENENTUAN HUBUNGAN
ANTAR DATA
PEMBUATAN FUNGSI IF
DAN SOLVER
PEMBUATAN KESIMPULAN
SELESAI
5
BAB IV
ANALISA
LNG DEMAND
NO PLTMG CAPACITY UNIT CAPACITY UNIT CAPACITY UNIT
1 BIAK 2.86 MMSCFD 60 TPD 130,43 M3
6
Gambar 4.1 Peta persebaran lokasi superblock
Agar mampu mendistribusikan LNG dengan model supply chain di atas, maka perlu
menghitung seluruh biaya yang dibutuhkan. Biaya tersebut mencakup biaya untuk investasi
aset kendaraan dan juga biaya total untuk operasional. Pada model supply chain ini,
investasi/CAPEX mencakup pembelian kendaraan untuk distribusi LNG berupa LNG Barge dan
LNG Truck. Untuk biaya operasional/OPEX mencakup biaya bahan bakar, gaji untuk operator
kendaraan, dan biaya maintenance rutin. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber,
disajikan dalam tabel berikut.
Untuk menentukan ukuran barge, maka kita harus menyesuaikan dengan demand dari
LNG. Demand dari LNG selama satu minggu adalah 2145 m 3, maka perlu dibuat LNG
Receiving Terminal. Untuk menentukan ukuran dan variable lainnya maka digunakan solver
untuk memilih jumlah dan ukuran tangki. Berdasarkan data dari detik.com, didapat data
sebagai berikut.
7
Pembangunan terminal dilakukan di Jakarta Utara karena termpat tersebut yag
memungkinkan untuk dibangunnya LNG Terminal.
TOTAL COST OF
815000
INVESTMENT USD 0
LAND USD/YEAR 8150
LABOUR USD/YEAR 24450
OPERATIONAL USD/YEAR 163000
MAINTENNACE USD/YEAR 81500
INSURRANCE USD/YEAR 40750
TERMINAL UD/YEAR 317850
Untuk menentukan ukuran barge, maka digunakan solver untuk memilih berdasarkan
CAPEX dan OPEX dari LNG Carrier. Maka ditentukan 3 ukuran kapal berikut.
Berdasarkan hasil solver, didapat jenis LNG Carrier yang memiliki total investment dan
operational cost terendah yaitu pada ukuran 1000 m 3.
OUTPUT
OUTPUT MIN G(X) MAX
LNG CARRIER1 0 0 10
LNG CARRIER 2 0 0 10
LNG CARRIER 3 0 1 10
1 1 10
8
CAPEX (CAPITAL EXPENDITURE)
NO SUBJECT UNIT PRICE
TRANSPORTATION UNIT
1 TUG BOAT $ 3,100,000
2 VESSEL 300 $ 2502436
EQUATION
CAPEX (CAPITAL EXPENDITURE)
NO SUBJECT UNIT QUANTITY
TRANSPORTATION UNIT
1 LNG BARGE $ 3.100.000
2 VESSEL $ 2.502.436
TOTAL CAPITAL COST $ 5,602,436
9
4.4 Fungsi Solver
Fungsi solver digunakan untuk menentukan nilai minimun dengan mengubah variabel.
Pada model ini, nilai minimum yang ditentukan adalah total cost dengan mengubah kapasitas
barge. Adapun constraints yang digunakan adalah kapasitas barge dan juga jumlah barge.
Sehingga didapat output berikut.
14.070.286,23
$
TOTAL COST/YEAR
RP 182.913.720.932,21
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisis data, maka diambil beberapa
simpulan sesuai dengan rumusan masalah.
Supply chain dirancang berdasarkan case untuk mendistribusikan LNG dari FSRU Jawa
Barat menuju Superblock. Supply chain yang dirancang untuk distribusi LNG diawali dengan
distribusi LNG dari FSRU menuju Terminal menggunakan LNG Barge. Adapun superblock
yang dipillih adalah superblock yang berada di wilayah Jakarta dengan masing-masing
demand 2 mmsfcd. Untuk distribusi dari terminal menuju superblock dilakukan dengan LNG
Truck dengan menggunakan tangki khusus LNG.
LNG Truck yang dipilih adalah Hino FM 2635 dengan menggunakan tank ISO 40 FEET.
Masing-masing harga satu paket LNG Truck adalah $136.452 atau setara dengan Rp
1.773.876.000. Truk yang dipakai sebanyak 3 buah, 2 untuk pengiriman dan 1 untuk cadangan
apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada truk yang lain. Sedangkan untuk LNG
Carrier yang dipilih memiliki kapasitas 1000 m 3 dengan harga $5.000.000 atau setara Rp
65.000.000.000. Jumlah LNG Carrier yang digunakan adalah 1 buah LNG Carrier.
Berdasarkan hasil analisa keekonomian, model seperti ini dapat dikatakan untung
karena payback periodnya dapat dikatakan singkat yaitu dibawah 4 tahun dengan nilai ROI
lebih dari 20% pada nilai-nilai margin yang telah ditentukan. Apabila kita mengambil nilai
margin sebesar 5 USD, payback period akan lebih cepat tercapai dengan rentang waktu
sekitar 1 tahun, pada margin 4 USD payback period terjadi pada saat hamper memasuki
tahun ke dua dan jika mengambil margin 3 USD maka payback period akan lebih lama yaitu
sekitar 3 tahun.
11