Vous êtes sur la page 1sur 16

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.E DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERKEMIHAN AKIBAT BATU GINJAL DI RUANG KENANGA RSUD CIAMIS

I. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas klien
Nama : Tn.E
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki- Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Status Pernikahan : Kawin
Suku / Bangsa : Sunda/ Indonesia
Tanggal Masuk RS : 20 November 2017
Tanggal Pengkajian : 21 November 2017
No.medrec : 988011
Diagnosa medis : Nefrolitiasis Sinistra
Alamat : Jalan kertasari No.142 Pasir Angin,Kab.Ciamis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.A
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Jalan kertasari No.142 Pasir Angin,Kab.Ciamis
c. Keluhan Utama

Keluhan utama klien Nyeri didaerah perut menjalar ke pinggang , ada mual dan muntah
namun hanya pada saat nyeri pinggang muncul, nyeri tekan pada perut bagian bawah .
kronologis keluhan klien sudah berjalan 2 minggu dengan faktor pencetus nya yaitu
input cairan yang kurang karena kebiasaan tidak mengosumsi air putih. Timbulnya
keluhan klien secara bertahap dengan durasi nyeri hingga 30 menitan.

d. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada saat dikaji tanggal 21 November 2017 , jam 09.00 WIB klien mengatakan nyeri
bagian perut yang menjalar ke pinggang nyeri dirasakan sudah 2 minggu , klien juga
mengatakan adanya mual muntah saat nyeri itu muncul nyeri berkurang jika klien
memposisikan fowler , nyeri yang dirasakan seperti ditusuk tusuk benda tajam , nyeri
dirasakan di daerah perut hingga menjalar ke pinggang dengan skala nyeri 8 dari (0-
10) dan nyeri dirasakan.
e. Riwayat Kesehatan Dahulu

Menurut pengakuan klien dan keluarga (istri klien) , klien belum pernah mengalami
penyakit yang dialami sebelumnya dan klien belum pernah dirawat di Rumah Sakit.
Klien biasa berobat di puskesmas dengan penyakit flu ataupun panas.

f. Riwayat Kesehatan Keluarga

Menurut pengakuan keluarga (istri klien) mengatakan tidak pernah mempunyai


penyakit seperti dirinya dan tidak memiliki riwayat penyakit turunan .

g. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Penampilan : tampak lusuh dan pucat
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 150/60 mmHg
Nadi : 112 x / menit
Respirasi : 25 x / menit
Suhu : 370 C
c) Antropometri
BB sebelum sakit : 68 kg
BB saat sakit : 64 kg
d) Pemeriksaan fisik
1) Sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, tidak terdapat pembesaran polip
hidung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk dada
simetris, tidak ada retraksi dada, bunyi nafas bronkovesikuler pada percabangan
bronkus, broncial pada daerah bawah trakea, dan vesikuler pada permukan paru,
irama nafas reguler, tidak terdapat suara wheezing, ataupun suara ronkhi,
respirasi 25x / menit, hasil perkusi dada resonan dan tidak ada nyeri tekan
didaerah dada.
a) Sistem kardiovaskuler
Bunyi jantung normal lupdup, tidak ada peningkatan jugularis vena
pressur (JVP), perkusi pekak, tidak ada suara tambahan. TD: 150/60
mmHg. Nadi 112 x / menit dengan karakterristik cepat
b) Sistem pencernaan
Mulut tampak bersih, bentuk bibir simetris, mukosa kering, tidak
terdapat stomatitis, gigi tampak bersih, jumlah gigi 28, gusi
berwarna merah muda, warna lidah merah muda sedikit keputih-
putihan, BU 8 x / menit (7-12 x / menit) tidak terdengar bunyi
tympani pada kuadran kiri atas, tidak terdapat nyeri tekan.
c) Sistem perkemihan
Pada saat di palpasi klien tidak mengeluh nyeri tekan dan tidak
terpasang kateter , warna urine klien tampak kekuningan ,
d) Sistem endokrin
Tidak teraba kelenjar tiroid, pembesaran paratiroid dan kelenjar
getah bening
e) Sistem persyarafan
1. Tes fungsi serebral
Bentuk kepala simetris, tidak ada pembesaran kepala, kesadaran
compos mentis, orientasi klien terhadap orang dan tempat baik
ditandai dengan klien dapat mengingat nama perawat yang baru
dikenal, nama keluarga dan mengetahui bahwa sedang dirawat
dirumah sakit, orientasi klien terhadap waktu baik ditandai
dengan klien mengetahui saat pagi, siang ataupun malam
2. Tes fungsi nervus
a. Nervus Olfaktorius (Nervus I)
Fungsi penciuman baik terbukti klien bisa membedakan bau
kopi dan minyak kayu putih
b. Nervus Optikus (Nervus II)
Klien tidak memiliki gangguan dan kesulitan pada saat
membuka mata, lapak pandang normal terbukti klien dapat
membaca papan nama perawat
c. Nervus Okulomotorius, Trochlearis, Abdusen (Nervus III,
Nervus IV, Nervus VI)
Reflek pupil terhadap cahaya positif dan kelopak mata dapat
berkedip secara spontan, klien mampu menggerakan bola
matanya kesegala arah yaitu kearah bawak atas dan samping
d. Nervus Trigeminus (Nervus V)
Klien dapat membuka mulut, dapat menggerakan maksila,
dan dapat menggerakan mandibula dengan baik.
e. Nervus Facialis (Nervus VII)
Klien dapat menbedakan rasa asin dan manis dan klien dapat
mengerutkan dahi tertawa dan tersenyum.
f. Nervus auditorius (Nervus VIII)
Klien dapat mendengarkan bisikan dan suara dengan jelas.
g. Nervus Glousssofaringeus ( Nevus IX)
Reflek menelan baik dan klien dapat merasakan pahit dan
manis
h. Nervus Vagus (Nervus X)
Fungsi pencernaan klien baik terbukti klien dapat makan
menghabiskan satu porsi makanannya dan klien mampu
menelan terbukti klien dapat makan dan minum tampak ada
gangguan menelan
i. Nervus Asesorius (NXI)
Kien dapat menggerakan leher, dan dapat mengangkat bahu
kiri dan kanan
j. Nervus Hipoglossus (NXII)
Klien dapat menggerakan lidah kesegala arah
f) Sitem integumen
Kulit kepala kotor, rambut rontok, distribusi rambut tidak merata,
warna kulit kuning langsat,turgor kulit kembali <2detik, tidak
tampak kemerahan
g) Sistem muskuloskeletal
1. Ekstremitas atas
Bentuk simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, tidak
terdapat jejas, bisa bergerak ke segala arah, tidak terdapat nyeri
pada persedian, dan tulang. Klien dapat menahan gravitasi yang
di berikan oleh perawat, reflek bisep positif, reflek bisep trisep
positif, reflek radius positif, dan terpasang infus di tangan kanan
dengan cairan RL 500ml 20 tts/menit
2. Ekstremitas bawah
Kaki kiri dan kanan simetris, jumlah jari lengkap tidak terdapat
jejas, Reflek Patela positif, reflek babinski negatif, reflek achiles
positif, gerakan aktif
h) Sistem penglihatan
bentuk mata simetris, konjungtiva merah muda, tidak ada lesi, sklera
putih, reflek kedua pupil terhadap cahaya positif, penglihatan klien
baik, terbukti klien dapat membaca papan nama perawat.
i) Sistem pendengaran
Bentuk telingan simetris, fungsi pendengaran baik, terbukti klien
dapat mendengar getaran graputala, dan suara yang jelas.
h. Pola Aktivitas Sehari hari
No. Jenis Aktivitas Di Rumah Di RS
1. Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
Jenis Nasi Bubur
Porsi 1 porsi porsi
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b. Minum
Frekuensi 5-6 gelas / hari 6-7 gelas sehari
Jumlah 1.250 cc / hari 1.400 cc
Jenis Air putih Air putih
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
Konsistensi Padat Padat
Warna Kuning feses Kuning feses
Bau Khas feses Khas feses
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

b. BAK
Frekuensi 4-5 x sehari 3-4x sehari
Warna Kuning Kuning
Jumlah 1300 cc / hari 1000 cc / hari
Keluhan Tidak ada keluhan BAKterputus
putus,sulit BAK
3. Istirahat Tidur
Siang 2 jam / hari 1 jam / hari
Malam 7 jam / hari 5-6 jam / hari
Keluhan Tidak ada keluhan Terbangun saat
terasa nyeri
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2 x sehari 2 x sehari dilap
b. Gosok gigi 2 x sehari 2 x sehari
c. Keramas 3 x seminggu Tidak keramas
d. Gunting kuku 1 minggu sekali Tidak gunting
kuku
e. Ganti pakaian 2 x sehari 2 x sehari
5. Aktivitas Mandiri Dibantu
i. Data psikologis
a. Status emosional
Emosi klien tampak tidak stabil wajah klien tampak meringis menahan
nyeri.
b. Pola koping
Pola koping klien kurang baik, klien tampak belum dapat memahami
penjelasan perawat dan tampak bingung.
c. Gaya komunikasi
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat bekerja sama dengan
baik, baik dengan perawat maupun dokter
d. Kecemasan
Klien tampak cemas karena penyakit yang diderita seta penyakitnya
muncul tiba tiba dan tidak tahu penyebab penyakitnya .
e. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan bersyukur atas seluruh anggota tubuhnya utuh tanpa
terkecuali.
2) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh.
3) Harga diri
Klien mengatakan akan terus bersabar selama proses penyembuhan
4) Peran diri
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang kepala keluarga.
5) Identitas diri
klien mengatakan bahwa dirinya seorang laki laki.

j. Data sosial
Klien mengatakan hubungannnya dengan keluarga baik, terbukti selalu ditemani
oleh keluarga, baik anak ataupun istrinya
k. Data spiritual
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama islam. klien selalu berdoa dan berharap
pada allah SWT agar cepat diberikan kesembuhan .
l. Pemeriksaan Diagnostic
1) Laboratorium
a. Pemeriksaan laboratorium darah
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

20 HEMATOLOGI
November HGB, Hemoglobin 12 g/dl P: 12-16, L: 14-18
2017 WBC, Leukosit 11.000 103/ uL Dws: 5,0-10,0
PLT, Trombosit 200.000 103/ uL 150-350
KIMIA DARAH
Ureum 40 mg/dL 10 50
Kreatinin 1,9 mg/dL P:0,5-0,9;L:0,5-1,1
BUN, Blood Urea Nitrogen 40 mg/dL 10-30 mg/dl

b. Pemeriksaan laboratorium sedimen dan urine rutin

MAKROSKOPIK
Warna : kuning keorangean
Kekeruhan : agak keruh
KIMIAWI MIKROSKOPIK/SEDIMEN
Protein [PRO] : 25mg + Leukosit : 5- 10 /LPB
Leukosit [LEU] : POS Eritrosit : 10 25 / LPB
Blood and HB : +/- Sel Epitel : 10 15 / LPB
pH :7,50
Berat Jenis [SG] : 1020 Lain lain :
2) Radiologi

Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil/ kesan


20 November 2017 Rontgen Adanya tampak bayangan
batu pada ginjal sebelah
kiri

20 November 2017 IVP (Intra Venous Tampak pembengkakan


Pyelography) pada ginjal, batu tampak
jelas pada ginjal sebelah
kiri
21 November 2017 CT-SCAN Tampak lokasi batu pada
ginjal sebelah kiri

m. Program dan Rencana Pengobatan


Jenis Terapy Dosis Cara Pemberian Waktu
Infus NaCl 10 tts / mnt infus Setiap saat
Ciprofloxcacin 500 ml drip 12.00 dan 24.00
Ketrolac 1 ampul injek 08.00, 14.00,20.00
Ondansentron 1 ampul Injek 08.00,14.00,20.00
2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Kelainan metabolik, Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri perut pemecahan purin
menjalar ke pinggang meningkat
DO:
- Skala nyeri 8 Peningkatan absorpsi di
Klien tampak meringis usus
- Nyeri tekan pada perut bagian
bawah Hiperkalsemia
TD: 150/60mmHg
Nadi: 112x/i Peningkatan filtrasi
Suhu: 37oC
RR: 25x/i Konsentrasi zat
pembentuk batu
meningkat

Larutan metastabil

Proses kristalisasi

Pengendapan batu

Pembentukan batu
ginjal

Respon obstruksi

Nyeri dipersepsikan

Nyeri akut
2. DS: Pembentukan Batu Perubahan pola
- Klien mengatakan merasa ginjal eliminasi urine:
susah BAK, BAK tidak lancar, retensi urine
sering BAK terputus-putus Respon obstruksi
- Klien sering merasa ingin BAK
tapi tidak bisa keluar Penurunan reabsorbsi
DO: dan sekresi turbulen
- Distensi pada abdomen bagian
bawah (daerah sympisis) Gangguan fungsi ginjal
- Retensi urine
Penurunan produksi
urine

3. DS: Pembentukan Batu Kecemasan


- Klien mengatakan cemas ginjal
karena tidak tahu tentang
penyakitnya karena munculnya Gangguan fungsi ginjal
tiba-tiba, klien tidak tahu
penyebabnya sehingga klien Perubahan status
bertanya tentang penyakitnya kesehatan; nyeri perut
hingga ke pinggang,
DO: retensi urine
Klien tampak cemas
Respon psikologis

Kecemasan

II. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


No Diagnosa keperawatan Tanggal Nama perawat Tanda
ditemukan tangan
1. Nyeri akut b/d peningkatan 21 november X
aktivitas peristaltik otot polos, 2017
peregangan dari terminal saraf
sekunder dari adanya batu
pada ginjal.
2. Perubahan pola miksi b/d 21 november X
stimulasi kandung kemih oleh 2017
batu, obstruksi mekanik, dan
retensi urine
3. Kecemasan b/d perubahan 21 november X
status kesehatan, tindakan 2017
invasif diagnostik

III. Perencanaan
No Diagnosa Intervensi
. keperawatan
Tujuan Tindakan Rasional
1. Nyeri akut Setelah 1. Catat lokasi, 1. Membantu
b/d dilakukan lamanya/intensitas evaluasi tempat
peningkatan tindakan nyeri (skala 1-10) obstruksi dan
aktivitas keperwatan 1x 2. Jelaskan dan bantu kemajuan
peristaltik 24 jam nyeri klien dengan gerakan batu.
otot polos, akut berkurang tindakan pereda 2. Pendekatan
peregangan dengan kriteria nyeri dengan
dari terminal hasil : 3. Lakukan menggunakan
saraf -nyeri management relaksasi dalam
sekunder dari berkurang nyeri mengurangi nyeri
adanya batu dengan skala 4. Kolaborasi 3. Menurunkan
pada ginjal. nyeri 0-4 pemberian obat stimulus internal
-dapat sehingga
mengidentifika menurunkan
si aktivitas persepsi nyeri.
nyeri 4. Analgetik biasa
- ekspresi nya diberikan
pasien rileks selama episode
akut untuk
menurunkan
kolik ureter dan
meningkatkan
relaksasi otot.
2. Perubahan Setelah 1. Kaji pola 1. Mengetahui
pola miksi b/d dilakukan berkemih dan cata pengaruh iritasi
stimulasi tindakan produksi urine kandung kemih
kandung keperwatan 1x tiap 6 jam dengan frekuensi
kemih oleh 24 jam pola 2. Anjurkan pasien miksi
batu, eliminasi untuk minum 2. Mempertahanka
obstruksi membaik 2000cc/hari n fungsi ginjal,
mekanik, dan dengan kriteria 3. Pantau hasil pemberian air
retensi urine hasil : pemeriksaan secara oral
- Frekuensi laboratorium (ele adalah pilihan
miksi dalam ktrolit, BUN, terbaik untuk
batas 5-8x/24 kreatinin) mendukung
jam 4. Kolaborasi aliran darah renal
- - Pasien dengan dokter dan membilas
mampu minum tentang obat bakteri dari
2000 cc/24 jam traktus urinarus
dan kooperatif 3. Peninggian
untuk BUN, kreatinin
menghindari dan elektrolit
cairan yang menjukkan
mengiritasi disfungsi ginjal
kandung kemih 4. Untuk
memperbaiki
pola perkemihan
3. Kecemasan Setelah 1. Bantu pasien 1. Cemas
b/d perubahan dilakukan mengekspresika berkelanjutan
status tindakan n perasaan takut memberikan
kesehatan, keperwatan 1x dan marah dampak
tindakan 24 jam 2. Beri dukungan serangan jantung
invasif kecemasan kepada klien selanjutnya
diagnostik berkurang 3. Beri kesempatan 2. Hubungan
dengan kriteria kepada pasien emosional yang
hasil : untuk baik antara
- Cemas mengungkapkan perawat dengan
berkurang kecemasannya pasien akan
dengan mempengaruhi
mimik penerimaan
wajah terhadap
yang kecemasan
bahagia 3. Dapat
menghilangkan
ketegangan
terhadap
kekhawatiran
yang tidak
diekspresikan

IV. Pelaksanaan dan Evaluasi Formatif


No. Tanggal / jam DP Tindakan Nama & TTD
1. X
X
X
X
X

V. Evaluasi Sumatif
Tanggal DP Evaluasi Sumatif Nama& TTD
X
X
X
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan suatu keadaan terdapatnya batu (kalkuli) di
ginjal. Batu atau kalkuli dibentuk didalam saluran kemih mulai dari ginjal ke kandung kemih
oleh kristalisasi dari substansi ekskresi didalam urine.

Penyebab batu ginjal antara lain, dehidrasi kronis, asupan cairan yang buruk, dan
imobilitas, diet tinggi purin dan abnormalitas metabolisme purin, gangguan reabsorpsi ginjal
dan gangguan aliran urin, infeksi saluran kemih. Dengan manifestasi klinik yang muncul antara
lain, nyeri pinggang yang berat, gejala gastrointestinal, batu kandung kemih menimbulkan
gejala yang mirip sistitits, suhu tubuh naik dan menggigil, nyeri hebat dengan peningkatan
produksi prostaglandin ginjal, aliran urine tiba-tiba terhenti, dengan nyeri pada penis atau
perineum.

Penatalaksanaan medis untuk betu ginjal berupa terapi medis dan simtomatik, terapi
mekanik (Litotripsi), dan Tindakan bedah. Mencegah lebih baik daripada mengobati untuk itu
berikut adalah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari terbentuknya batu ginjal
yaitu, minumlah air yang cukup, setidaknya 2 liter air sehari, pilih makanan yang kaya vitamin
A, kembangkan pola hidup aktif, kurangi makanan mengandung asam urat terlalu tinggi,
jangan berlebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium oksalat tinggi, jangan
berlebihan mengkonsumsi susu dan produk susu, dan kurangi garam dalam makanan.

B. Saran

- Diharapkan kepada mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep dasarasuhan


keperawatan pada pasien dengan Batu Ginjal (Urinary calculi).

- Diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan proses keperawatan sebagai


kerangka kerja untuk perawatan pasien penderita Batu Ginjal (Urinary calculi).

- Diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan prosedur perawatan yang


digunakan untuk pasian penderita Batu Ginjal (Urinary calculi).
DAFTAR PUSTAKA

http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2016/07/asuhan-keperawatan-batu-ginjal.html

http://www.akkesaskep.com/2016/11/kti-asuhan-keperawatan-pada-tn-dengan-batu-
ginjal.html

http://penyakitbatuginjal.com/penyakit-batu-ginjal-nefrolitiasis/

NANDA JILID 1

Doengoes, Marylinn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta: EGC

Muttaqin & Sari. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta:
Salemba Medika

Nursalam & Baticaca. (2008). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika

OCallaghan. (2007). At a Glance Sistem Ginjal Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Purnomo, BB (2000), Dasar-Dasar Urologi, Jakarta: Sagung Seto

Syaifuddin. (2006). Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika

Vous aimerez peut-être aussi