METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi,
Pek erjaan pertam a yang harus dilak ukan adalah
pekerjaanPersiapan. Pekerjaan persiapan ini baik untuk proyek
proyek gedung bertingkat, Jembatan, Jalan dan proyek lainnya.
S e c a r a u m u m t i d a k j a u h b e r b e d a .
Pekerjaan persiapan harus dilaksanakan sebelum masa
pelaksanaan proyek konstruksi
Adapaun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam
pelaksanaan proyek konstruksi antara lain :
Perencanaan Site
Perhitungan kebutuhan sumber daya
Pembuatan shop drawing
Pengadaan material
Mobilisasi peralatan
Pelaksanaan pekerjaan
RENCANA SITE PLAN
Yang dimaksud dlm rencana site plan adalah tata letak / lay out dari
fasilitas yang diperlukan selama kegiatan proyek berlangsung.
Fasilitas Proyek yang dimaksud anatara lain
Kantor Proyek & Direksi keet
Gudang Material & Peralatan
Basecamp staf proyek dan barak pekerja
.
Dalam penempatan lay out untuk pekerjaan persiapan harus
diperhirungkan secara cermat untuk penempatan masing masing fasilitas
dan sarana untuk pelaksanaan proyek dengan memperhatikan kondisi
lapangan yang ada dan disesuaikan dengan lay out bangunan yang ada
serta proyek yang akan dikerjakan
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lay out fasilitas antara
lain :
Menempatkan semua fasilitas diluar dari bagian denah proyek yang
akan di kerjakan
Merencanakan Jalur jalan kerja agar tidak menggangu aktivitas lainnya
Menempatkan Los kerja tidak jauh dari penumpukan material
Penempatan material yang harus dilindungi.
Membuat pagar proyek yang tepat agar memudahkan pengawasan
KANTOR DIREKSI KEET
Kantor Direksi Keet dibuat diperuntukan gagi staf proyek kontraktor ,
Pengawas Lapangan maupun Pemilik proyek. Yang dilengkapi dengan
ruang kerja staff, ruang rapat, ruang pimpinan, musholla dan toilet.
Seluruh fasilitas kantor yang dibangun adalah bersifat sementara. Oleh
karena itu disain kantor juga di buat tidak permanen. Namun demikian tetap
mengutamakan kenyamanan dan persyaratan sebagai tempat kerja
GUDANG MATERIAL DAN PERALATAN PELAKSANAAN LAPANGAN

Bahan yang terlindung dari pengaruh cuaca, seperti semen dan Pekerjaan dilapangan dimulai dengan melakukan pengukuran dan
material finishing lainnya harus disimpan ditempat yang tertutup membuat patok ukur tetap untuk menjadi pedoman dalam
untuk itu dibuat tempat penyimpanan yang disebut Gudang
pengukuran selanjutnya.
Sebagai tempat penyimpanan material. Gudang harus memenuhi
Patok ukur tetap dibuat sedemikian rupa agar tidak hilang dan
berbagai persyaratan dan kondisinya harus dijaga agar tetap kering,
rusak akibat dari pelaksanaan pekerjaan.
karena kondisi gudang sangat mempengaruhi kualitas bahan yang
Tahap akhir pelaksanaan pengukuran adalah mengecek kembali
dsimpan terutama semen
ketepatan ukuran bersama konsultan pengawas dan untuk
Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan material Gudang juga
selanjutnya dimulai pelaksanaan pekerjaan proyek.
berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat kerja seperti; stemper,
generator, vibrator, alat tukang dan lain lain
PEMBUATAN SHOP DRAWING
BASE CAMP / BARAK PEKERJA
Shop Drawing atau Gambar kerja adalah merupakan acuan bagi
Untuk menampung pekerja dibuat Barak Pekerja. Barak pekerja pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Agar pekerjaan dilapangan
dibangun tidak jauh dari lokasi proyek dan masih dalam lingkungan menjadih mudah dan terkendali secara teknis. Baik dari segi waktu
proyek untuk memudahkan mobilitas tenaga kerja. dan mutu kerja
Barak pekerja dilengkapi dengan sarana MCK. Gambar kerja / shop drawing harus sudah dipersiapkan sejak awal
proyek serta sudah mendapat persetujuan dari pengawas maupun
RAMBU-RAMBU LALULINTAS konsultan perencana. Shop drawing dipersiapkan berpedoman dari
Konsultan pembuat.
Rambu-rambu lalulintas merupakan suatu keharusan dalam
pelaksanaan proyek overlay hotmix karena untuk menjamin
keamanan kerja dalam lingkungan proyek
METODE PELAKSANAAN JALAN

Secara garis besar metode pelaksanaan Rehabilitasi Berkala Jalan

Provinsi Ruas Jl. Raya Cipondoh (Tangerang) terdiri atas :

Pekerjaan Umum
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Perkerasan Aspal
Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pek. Minor

Semua tahapan pekerjaan jalan mempunyai methode pelaksanaan

yang disesuaikan dengan desain konsultan perencana

Dari perencanaan metode akan diperoleh data kebutuhan alat yang

diperlukan, Jenis dan volume bahan yang akan dibutuhkan, teknis
dan urutan rencana pelaksanaan pekerjaan serta pola
pengendalian mutu.
 METHODE BEKISTING KOLOM

RENCANA BEKISTING KOLOM A. BEKISTING BAJA

Pekerjaan Pemasangan kolom

Ketentuan Umum :
BEKISTING MULTI
1. Konstruksi bekisting untuk kolom harus kokoh
dan kuat dari pengaruh tinggi TIE ROD

Pengecoran dan kecepatan pengecoran

2. Konstruksi bekisting sesuai dengan shop drawing
dan sudah memperhitungkan
kekuatannya, juga sudah disetujui oleh Pengawas
3. Vertikalitas pemasangan pembesian harus
terjamin, pemsangan beton
decking sesuai dengan gambar kerja `
4. Segera sebelum pemasangan panel dinding
bekisting sebaiknya dilakukan
pelaburan dengan menggunakan minyak SUPPORT
BRACE RSS1
bekisting
5. Sambungan bekisting harus rapat, untuk BALOK
menghindari kebocoran air semen PERKUATAN
SUPPORT
saat pengecoran sehingga menyebabkan beton
keropos
METHODE BEKISTING KOLOM

PIPE SUPPORT

WING NUT
5 / 10
PLYWOOD 12 MM

6 / 12

SUPPORT PIPE

PIPE SUPPORT
U-HEAD JACK

SECTION A SEPARATOR
6 / 12

DETAIL 1
5 / 10
5 / 10

U-HEAD JACK PLAYWOOD 12 MM

DETAIL 2
ELEVATION
Pabrikasi kolom
 GARIS BESAR TAHAPAN PEKERJAAN RIGID PAVEMENT

START

Pengukuran
(Penentuan Elevasi) Pembuatan Dowel & Tie bar

Buat Patokan Lean Concrete

Pengecoran
Lapisan Lean Concrete 10 Cm Pekerjaan Gemuk pada Dowel

Persiapan Daerah Penghamparan

Concrete Pavement
& Penghamparan Lapisan Plastik

A
 A

Penghamparan Concrete Pavement

Pekerjaan Tie Bar Secara Otomatis
T = 27 CM

Pengkasaran Permukaan

Perawatan Beton / Curring

Pembuatan Celah Dengan Saw Cutter

Pekerjaan Joint Sealant

Finish
1. Pengukuran/Penentuan Elevasi

1. Pembuatan Dowell dan Tie bar

Persiapan ketinggian lapisan lean concrete di atas lapisan sub base dengan menggunakan spesi dan menarik
benang
2. Buat Patokan Lean Concrete

10 Cm

3. Pengecoran Lapisan Lean Concrete

Papan Pijakan Pekerja

10 Cm
Pembuatan lapisan lean concrete. Garis spesi yang dibuat digunakan untuk tempat berpijak balok kayu, dan pekerja dapat meratakan
permukaan beton dari atas balok kayu
3. Pekerjaan Gemuk Pada Dowel

4. Persiapan daerah Penghamparan

Concrete Pavement
Dowell yang diolesi dengan gemuk / vaseline
Dowell & Tiebar terpasang
Konstruksi tie bar
Pembentukan Texture (Pengkasaran Permukaan)

Perawatan Beton (Curring Compound & Karung Goni Basah)

Alat yang digunakan untuk membuat kekasaran pada permukaan rigid pavement (groover)
Pekerjaan pengkasaran permukaan rigid pavement yang dikerjakan secara manual profesional. Tampak jidar yang
digunakan sebagai acuan tekstur.
Hasil dari pekerjaan pengkasaran permukaan yang dilakukan secara manual profesional.
Pekerjaan Curing Compound yang merupakan salah satu dari tahapan pekerjaan perawatan beton .
Perlindungan concrete pavement dengan karung goni basah, untuk mencegah crack pada beton.
 Pembuatan Celah Dengan Saw Cutter

Pekerjaan Joint Sealant

Pemotongan beton untuk membuat celah sedalam 4/7.5 cm untuk mencegah crack diluar dowell dengan menggunakan saw
cutter merk Robbin. Pemotongan ini dilakukan sebelum jam ke 18 dan sesudah ke 4
Pekerjaan joint sealant pada celah yang dipotong saw cutter
 METHODE KERJA PASANGAN BATU BATA

METODE KERJA 2. BUAT TIANG KAYU / PROFILAN PADA

KOLOM-KOLOM STRUKTUR DENGAN
PASANGAN BATU BATA
POSISI SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI
1. RENCANA POSISI PASANGAN BATA - PROFIL KAYU HARUS LURUS DAN
DISERUT PADA KEEMPAT SISI
SESUAI SHOP DRAWINGS - CHECK POSISI KETEGANGAN KAYU
DENGAN WATER PASS
- BUAT SKALA PADA PROFIL YANG
TERPASANG TERSEBUT
- KETINGGIAN / SKALA ANTARA
BATU BATA PROFIL HARUS SAMA BAIK ELEVASI
MAUPUN JARAK ANTARA SKALA
- PROPIL KAYU HARUS KUAT / TIDAK
BATU BATA BOLEH BERGERAK / BERGESER SELAMA
PEK. PAS. BATA BERLANGSUNG

AS BANGUNAN

AS
3. HUBUNGAN SKALA PADA PROFIL
TERSEBUT YANG SAMA ELEVASINYA
DIUSAHAKAN JARAK ANTARA SKALA
POTONGAN A - A
SETIAP KELIPATAN 3 LAPIS BATA

KOLOM
PROFIL KAYU
POSISI BENANG

PROFIL KAYU
.
KOLOM

A
BENANG NILON

TAMPAK

As

Tiang kayu Benang nylon

As bangunan
DENAH
4. BILA BENTANG ANTAR KOLOM > 4 M
DIUSAHAKAN DITENGAH TENGAH
BENTANG TERSEBUT DI PASANG
KOLOM PRAKTIS
5. PENGECORAN KOLOM PRAKTIS
DILAKSANAKAN SETIAP KETINGGIAN
1 1.5 M
6. PASANGAN BATA HANYA BISA DILAKSANAKAN
SETELAH KOLOM PRAKTIS SELESAI DI COR
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. SEBELUM DI PASANG BATA HARUS DIRENDAM
SAMPAI JENUH AIR
2. PASIR YANG DIGUNAKAN DI AYAK DAHULU
UNTUK MENDAPATKAN GRADASI MATERIAL
YANG SERAGAM
3. AIR YANG DIGUNAKAN HARUS BEBAS DARI
PENGARUH ASAM
4. POSISI PASANGAN BATA ANTAR LAPISAN
HARUS ZIG ZAG

ALAT YANG DIGUNAKAN :

1. SARINGAN PASIR
2. SENDOK ADUKAN
BESI 3. CANGKUL
DI COR 4. BENANG NYLON
BEKISTING 5. PROFIL KAYU
6. EMBER

KAPASITAS PRODUKSI :
1m
1. 2 TUKANG
2. 1 KENEK 17.5 M2/HARI

Lo > 4 m
 FLOW CHART PASANGAN BATU BATA

START

PEKERJAAN PENGUKURAN
DAN
PEMASANGAN PROFIL

HUBUNG ELEVASI YANG SAMA PADA

PROFIL DENGAN BENANG

CATATAN.
SEBELUM DIPASANG BATA HARUS
PASANG BATA
DICELUP ATAU DIRENDAM DALAM
AIR

PASANG ANGKUR SETIAP 3 LAPIS

BATU BATA

LO > 4
BENTANG PASANG KOLOM PRAKTIS
ILO

LO < 4

FINISH
 1
1M
PAKU BESAR
KEPALAN
PAKU BESAR TITIK KEPALAN A B

METERAN

A
BENANG LOT

C D
LOTAN

BENANG LOT
DINDING TEMBOK

GAMBAR 1 GAMBAR 3
1

1M
BIDANG PLESTERAN

A B
1 JIDAR PENGGESEK
A=C

C METERAN

D
LOTAN C

GAMBAR 4
POTONGAN 1-1 GAMBAR 2
BIDANG PLESTERAN
 METHODE PLESTERAN DAN ACIAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

KETERANGAN

1. Sebelum plesteran di mulai dinding pasangan bata

1. Buat titik kepalan plesteran minimal pada dua titik disiram dahulu menggunakan air agar dinding bata
menjadi jenuh
( misal titik A dan B )
2. Pengamprotan spesi plesteran berjalan dari bawah ke
2. Buat titiki bantu kepalan antara A-B dengan jarak 1 m
atas
3. Proyeksikan ketebalan titik kepalaan A dan B ke C
3. Jarak antara kepalan maksimal 1 m
dan D.
4. Jidar yang dipakai harus rata, lurus dan tidak boleh
4. Buat titik titik bantu kepalan antara A-C dan B- D melengkung dan lebih panjang dari jarak antar kepalaan
( secara vertikal ) 5. Pasir yang digunakan harus diayak agar memperoleh
gradasi material yang seragam
5. Hubungkan titik titik kepalan secara vertikal
6. Air tidak boleh mengandung zat kimia atau asam / garam
6. Diamkan kepalan terdebut minimal 1 hari supaya
mengering
7. Kamprotkan adukan spesi antara dua kepalan
8. Ratakan dengan jidar dan finish dengan roskam ALAT YANG DIPERGUNAKAN

1. Saringan 5. Ember 9. Selang Air

KAPASITAS PRODUKSI 2. Cangkul 6. Jidar
3. Benang Lot + Lotan 7. Sendok Adukan
1. 2 Tukang 4. Meteran 8. Roskam
20 m / hari
2. 1 Kenek
 FLOW CHART PLESTERAN DAN ACIAN

START
A

BUAT TITIK BANTU KEPALAAN MINIMAL

2 TITIK BERBEDA BIARKAN JAUR KEPALAAN TSB MENGERAS

HUBUNGKAN 2 TITIK KEPALAAN TERSEBUT

DENGAN BENANG LOT KAMPROTKAN ADUKAN SPESI PADA
DINDING ANTARA DUA KEPALAAN

ANTARA 2 TTK KEPALAN TSB BUAT TTK

TTK KEPALAN LAIN DNG JARAK 1M RATAKAN DENGAN JIDAR DAN ROSKAM

DENGAN CARA YANG SAMA BUAT TTK

TTK BANTU KEPALAN DR TTK KEPALAAN
TSB SECARA VERTIKAL
FINISH

HUBUNGKAN TTK TTK KEPALAN SECARA

VERTIKAL TSB DENGAN SPESI PLESTERAN
SEHINGGA MUNCUL GRS-GRS VERTIKAL
SPESI PADA DINDING BATA

A
 METHODE PEKERJAAN LANTAI

PEKERJAAN LANTAI TILE

( LANTAI KERAMIK, LANTAI GRANITO, VINIL DAN LAIN-LAIN)

1. CHECK KONDISI REAL DILAPANGAN DAN BUAT

SHOP DRAWING
2. TENTUKAN POSISI START POINT DALAM SHOP 4. PASANG KERAMIK MENURUT SALAH SATU ARAH
DRAWING DAN MINTALAH PERSETUJUAN DARI SUMBU KEPALAAN
PENGAWAS / MK 5. PEMASANGAN BERIKUTNYA DILAKSANAKAN DENGAN
3. TERAPKAN POSISI START POINT YANG SUDAH CARA MENGGESER BENANG NYLON SEJAJAR DENGAN
DISETUJUI DI LAPANGAN SEBAGAI CONTOH LIHAT SALAH SATU SUMBU KEPALAAN
GAMBAR DIBAWAH INI.

BENANG NYLON
BENANG NYLON DI GESER
BENANG NYLON
DI GESER

.
BENANG NYLON BENANG NYLON

ARAH KEPALAAN

STRAT POINT

CONTOH DENAH CONTOH DENAH

METHODE PEKERJAAN LANTAI

BENANG NYLON
DI GESER

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

BENANG NYLON
1. CHECK TERHADAP ELEVASI LANTAI PADA SAAT
MEMBUAT KEPALAAN AWAL
ZIDAR /
2. PASIR YANG DIGUNAKAN HARUS DIAYAK AGAR
WATER PASS MENDAPATKAN GRADASI MATERIAL YANG SERAGAM
3. AIR YANG DIGUNAKAN MEMENUHI SYARAT SEBAGAI
AIR MINUM
4. SEBELUM DIPASANG KERAMIK HARUS DIRENDAM
DALAM AIR DAHULU SAMPAI JENUH
5. PADA SAAT PEMASANGAN KERAMIK HARUS
DIPASTIKAN BAHWA SPESI YANG TERLETAK DIBAWAH
CONTOH DENAH KERAMIK BENAR-BENAR PADAT TIDAK BERONGGA
DENGAN CARA DIPUKUL PUKUL DENGAN
PALU KARET
6. PEMASANGAN KERAMIK DAPAT JUGA DENGAN
ALAT YANG DIPERLUKAN : CARA MENGGUNAKAN LEM (TERGANTUNG
1. PALU KARET PERMINTAAN SPEK)
2. ZIDAR / WATER PASS 7. CHECK KERATAAN PASANGAN KERAMIK DENGAN
3. BESI SIKU JIDAR ATAU PUN DENGAN WATER PASS
4. BENANG NYLON
5. EMBER DAN GAYUNG
6. SKRAP
7. SAPU
8. SPON BASAH / KAIN BASAH
PEKERJAAN PEMASANGAN GRANITO TILE

1. KONDISI SCEED TELAH CUKUP KERAS DAN KERING SERTA BERUMUR + 4 HARI
2. PERMUKAAN SREED DIBERSIHKAN DARI KOTORAN,MINYAK
3. APABILA PERMUKAAN SCREED TERLALU POROUS DAN KERING AKIBAT PANAS TERIK MATAHARI MAKA
HARUS DI LEMBABKAN DENGAN AIR
4. LAKUKAN PENGADUKAN SAMBIL MENUANGKAN BUBUK PEREKAT LANTAI SEDIKIT DEMI SEDIKIT
UNTUK MENCEGAH GUMPALAN KERING DARI BAHAN YANG TIDAK TERCAMPUR ( DENGAN PERBANDINGAN
1LITER AIR : 4 kg BUBUK PEREKAT LANTAI DENGAN PEMAKAIAN PERALATAN MIXER/MANUAL
5. ADUKAN HINGGA MENCAPAI KONSISTENSI ADUKAN YANG KENTAL SEPERTI PASTA
6. BIARKAN ADUKAN KURANG LEBIH 5 MENIT BEREAKSI HINGGA SEMPURNA
7. ULANGI PENGADUKAN UNTUK MEMASTIKAN PENCAMPURAN MENJADI HOMOGEN SEBELUM
PEMASANGAN UBIL
8. GELAR ADUKAN PEREKAT PADA PERMUKAAN-PERMUKAAN SCREED YANG TELAH DIPERSIAPKAN
DENGAN MENGGUNAKAN TROWEL TRAPEZIUM
9. PASANG UBIN DIATAS PERMUKAN PEREKAT YANG BARU DIGELAR DAN UBIN DITEKAN DENGAN
PALU KARET AGAR UBIN DAPAT MEREKAT DENGAN SEMPURNA PADA PERMUKAAN SCREED
10. DISARANKAN AGAR MENGGELAR PEREKAT DENGAN LUAS LEBIH KURANG GAR PEREKAT TIDAK
KERING SEBELUM DIPASANG
11. SETELAH TERPASANG, HINDARI UBIN DARI LALU LALANG ORANG MAUPUN BARANG SEKURANG-KURANGNYA
24 JAM AGAR DIDAPAT NAT TETAP RAPI DAN UBIN TETAP RATA DENGAN MEMASANG TANDA DILARANG MELINTAS
DENGAN TALI.
 PT. Rancang Bangun Kreasi
PEKERJAAN GROUTING

1. LAKUKAN PEMBERSIHAN UBIN DAN CELAH CELAH UBIN SETELAH UBIN TERPASANG SELAMA 24 JAM
2. LAKUKAN PENGADUKAN SAMBIL MENUANGKAN BUBUK AM 50/SK 20 SEDIKIT DEMI SEDIKIT UNTUK
MENCEGAH GUMPALAN KERING DARI BAHAN YANG TIDAK TERCAMPUR ( DENGAN PERBANDINGAN
1 LITER AIR : 2,5 kg BUBUK AQM 50/SK 20)
3. ADUKLAH HINGGA MENCAPAI KONSISTENSI ADUKAN YANG KENTAL SEPERTI PASTA
4. BIARKAN ADUKAN LEBIH KURANG 5 MENIT AGAR BEREAKSI DENGAN SEMPURNA
5. ULANGI PENGADUKAN UNTUK MEMASTIKAN PENCAMPURAN MENJADI HOMOGEN
6. LAKUKAN PEMASANGAN GROUTING DENGAN SANDAL KARET
7. RATAKAN GROUTING DENGAN KABEL
8. LAKUKAN PEMBERSIHAN DENGAN KAIN LAP

PEKERJAAN EXPANTION JOINT

1. TEMPAT-TEMPAT DIMANA TERDAPAT EXPANTION JOINT SUDAH DITENTUKAN KETIKA WAKTU PERENCANAAN
2. LUAS PEMASANGAN UBIN DALAM 1 MODUL EXPANTION JOIN ADALH MAKSIMUM 8 x 8 m2
3. EXPANTIONT JOINT DIPASANG DENGAN BACKING ROD ( BAHAN STREOFOAM ) DI CELAH SCREED
DENGAN LEBAR LEBIH KURANG 1 CM DAN SISI DENGAN POLY URETAN SEALANT DENGAN LEBAR CELAH 6 mm
4. SAMBUNGAN/ JALUR EXPANTIONT JOINT TIDAK BOLEH DITUTUP DENGAN KERAMIK DAN BEBAS DARI
KELEBIHAN BAHAN PEREKAT DAN KOTORAN.

PEKERJAAN PROTEKSI

1. SETELAH SELURUH PEKERJAAN PEMASANGAN UBIN DAN GROUTING SELESAI DIKERJAKAN LAKUKAN PROTEKSI
DENGAN MENUTUP PERMUKAAN LANTAI UBIN DENGAN PLASTIK COR ATAU DENGAN PENUTUP LAIN ( SESUAI
PENAWARAN) AGAR UBIN TIDAK KOTOR
2. LAKUKAN PROTEKSI TERHADAP PERCIKAN API LAS ATAU KEJATUHAN PERALATAN KERJA DENGAN TRIPLEK 3 mm ATAU
LAINNYA DAN PROTEKSI TERHADAP BAHAN SCAFFOLDING DENGAN MEMASANG RODA BAHAN KARET DAN PROTEKSI
LAIN SEPERTI PEMINDAHAN ESCALATOR, MESIN LIFT DLL
METHODE BEKISTING PLAT LANTAI

KONVENSIONAL

KONVENSIONAL
A-A

U HEAD JACK

SCAFFOLDING 170 cm
JARAK 90 cm

BASE JACK

CATATAN :
UNTUK PERMUKAAN TANAH DASAR
YANG TIDAK RATA (BERGELOMBANG)
FUNGSI BASE JACK DIGANTI DENGAN
U-HEAD JACK YANG DIPASANG TERBALIK
DAN MENCENGKAM BALOK KAYU YANG
DIPASANG MEMANJANG
 METHODE BEKISTING BALOK

A-A

U HEAD JACK

SCAFFOLDING 170 cm
JARAK 90 cm

BASE JACK

CATATAN :
UNTUK PERMUKAAN TANAH DASAR
YANG TIDAK RATA (BERGELOMBANG)
FUNGSI BASE JACK DIGANTI DENGAN
U-HEAD JACK YANG DIPASANG TERBALIK
DAN MENCENGKAM BALOK KAYU YANG
DIPASANG MEMANJANG
 METHODE PEMASANGAN WATERPROOFING MEMBRANE

A. ALAT YANG DIGUNAKAN Langkah III : Pemasangan Waterproofing

- SAPU Metode Kerja
- PISAU Pasang lebih dulu waterproofing pada bagian sudut ruang
- METERAN untuk memudahkan pemasangan pada bagian datar
- KUAS
- KUAS ROLL KECIL Pemasangan dimulai pada bagian terendah
- SIPATAN / TALI PEMBERI TANDA Waterproofing ditempel dgn cara melepas lapisan kertas silicon
Tempelkan pada bidang yg sudah di primer
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN Pada penyambungan lapisan berikutnya diharuskan memberi
- Primer dicampur dengan bensin ( sampai dapat dikuaskan )
overlap 10 cm
- Masting ( Bitu Mastic )
Untuk mendapat hasil yang merata, kertas silicon dibuka
- Lapisan Waterproofing ( BITUTHENE) dangan spesifikasi
sedikit demi sedikit dan ditempelkan sambil ditekan sambil
L = 1m P = 20 m, 30 m, 40 m. T = 1.5 mm
digosok dengan kain pel terutama pada bagian sudut dan
C. PELAKSANAAN sambungan
Untuk pengamanan sambungan ditempat yang kritis, maka
Langkah I : Pembersihan perlu dilapisi dengan bahan semacam BITU MISTIC.
Metode Kerja Setelah selesai seluruh pekerjaan pemasangan
- Rapihkan permukaan lantai yang akan di waterproofing
WATERPROOFING, lakukan tes rendam selama 1 x 24 jam
- Permukaan harus rata bebas lubang dan tonjolan, kemudian
bersihkan dari debu kotoran dan minyak
- Hindari sudut siku dgn membuat segitiga pengisi

Langkah II : Pelaburan Primer

Metode Kerja
- Oleskan primer dgn kuas tipis-tipis pada bidang yang akan di
water proofing
- Pemakaian 1 liter Primer dpt menghasilkan 7 m2 bdg kerja
- Primer dibiarkan hingga mengering