TANGGA DAN CARA PENANGGULANGANNYA Diajukan Sebagai Tugas Rekayasa Penyehatan Lingkungan
DOSEN PEMBIMBING: Nurmiati Z, ST.,MT
Disusun Oleh:
Abd. Azis D01 15 644
Haidir Wahid D01 15 009
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULAWESI BARAT MAJENE 2017 A. Penyebab Pencemaran Sungai Di Majene Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.Bahan yang dapat mencemari air sangat beragam. Berbeda bahan yang mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.
1. Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi
a. Bahan pencemar fisik Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir dan sebagainya. b. Bahan pencemar kimia Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bias berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein, maupun zat-zat anorganik (unsure bebas, logam berat, asam basa, dan garam) dan zat radioaktif. c. Bahan pencemar biologis Bahan pencemar biolgis dapat dapat dibagi menjadi dua yaitu: mikrooganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming) karena eutrofikasi. Mikroorganisme pathogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mikroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok. 2. Pencemaran Air limbah Rumah Tangga limbah rumah tangga atau sering juga disebut limbah domestik. Limbah rumah tangga ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati.
B. Dampak Pencemaran air limbah rumah tangga
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah- buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri. Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan. Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan warna, rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk digunakan. Air yang telah tercemar tersebut jika digunakan untuk keperluan akanmenyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit. Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air. 1. Penyakit menular Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain karena: Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan danpersebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih. Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut: a. Water diseases Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, sepertikolera, tifus, dan disentri. b. Water washed diseases Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra. c. Water based diseases Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis. W d. Water related vectors Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah, dengue, dan filariasis. 2. Penyakit tidak menular Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh senyawa anorganik, seperti logam berat. Ada juga senyawa organik yang dapat menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsure salah satu klorin (Cl), ini dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh jika di konsumsi.
C. Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga
Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pecemaran air, tidak membuang sampah langsung ke sungai. Tetapi ketika pencemaran air sudah terjadi maka yang dapat kita lakukan adalah dengan penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut secara efektifdengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara: 1. Dengan cara di daur ulang Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah- rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang using. 2. Dengan cara pembakaran Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam. 3. Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik) Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah, menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah. 4. Pemisahan Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi sehingga mempunyai nilai ekonomis. 5. Dengan cara pembusukan Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun. Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara yang paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.
D. Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Dan Menanggulang
Pencemaran Sungai Di Majene: 1. Tidak membuang sampah atau limbah rumah tangga ke sungai, 2. Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, 3. Mengolah smapah nonorganik menjadi kerajinan tangan daur ulang. Disamping ramah lingkungan, ini dapat menguntungkan secara ekonomi karena dapat menambah penghasilan rumah tangga, 4. Memagar samping sungai dan memberikan tempat sampah setiap 25 meter, 5. Membuat lubang resapan biopori (LBR) di halaman rumah berfungsi untuk menampung air hujan agar semua tidak hanyut ke sungai tetapi terendam ke dalam tanah dan tanah akaan memprosesnya secara alami aga kandungannya beberapa zat terlarut dapat dikurangi, 6. Membuat instalasi sanitasi pengolahan kotoran rumah tangga, ini dimaksudkan agar sebelum dibuang kotoran tersebut telah mengalami proses terlebih dahulu, 7. Tidak membuang limbah kotoran hewan ke sungai, 8. Hemat dalam penggunaan air, 9. Pengurangan atau penghapusan kandungan fosfor dalam deterjen rumah tangga, 10. Menempatkan sejumlah saringan untuk menyaring limbah yang tampak atau besar, 11. Menetapkan peraturan daerah melarang membuang limbah, 12. Memanfaatkan bakteri tertentu, 13. Menjadikan sarana rekreasi.