Vous êtes sur la page 1sur 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1.1.1 Dapat melakukan analisa kuantitatif dengan metode spektrometri emisi atom (AES)
1.1.2 Dapat melakukan abalisa kualitatif dengan metode spektrometri emisi atom (AES)

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Pengertian Atomic Emission Spectrophotometry(AES)
Atomic Emission Spectrophotometry(AES) atau Spektrometri Emisi Atom
adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk analisa logam secara kualitatif
maupun kuantitatif yag berdasarkan ada pemancaran atau emisi sinar atom dengan
panjang gelombang yang sesuai untuk unsur yang akan dianalisa.

1.2.2 Prinsip Dasar AES


Prinsip dasar dari AES ialah apabila atom suatu unsur ditempatkan dalam
suatu sumer energy kalor, maka electron di orbital paling luar atom tersebut yang
tadinya dalam keadaan ground state akan tereksitasi ke tingkatan tingkatan energi
electron yang sangat tidak stabil maka electron yang tereksitasi itu secapatnya akan
kembali ke tingkat energi yang lebih semula atau ground state. Pada waktu atom yang
tereksitasi itu kembali ketingkat energy yang lebih rendah , maka kelebihan electron
yang dimilikinya sewaktu masih dalam keadaan tereksitasi akan dibung keluar
berupa emisi sinar dengan panjang gelombang yang karakteristiknnya sesuai dengan
unsur yang bersangkutan.
Sumber eksitasi sangat berpengaruh terhadap bentuk dan intensitas emisi.
Selain menyediakan energy yang cukup untuk menguapkan sampel, sumber eksitasi
juga menyebabkan eksitasi electron electron partikel partikel dalam gas. Garis
spectrum yang terbentuk terakhir inilah berguna untuk analisa spektroskopis emisi.
Molekul terksitasi pada fase gas yang mengemisi spectrum, yaitu akibat transisi dari
energy tereksitasi (E2) ke suatu tingkat energy yang lebih rendah(E1) dengan
pemancaran emisi (foton) dengan energy hv. Dimana hv = E2 E1. (Yansen.2012)
1.2.3 Analisa Kualitatif dan Kuantitatif
Dalam analisa kualitatif, umumnya metode standar internal digunakan.
Dengan metode ini waktu penyinaran tidaklah perlu terlalu di kendalikan. Pada
standar internal sampel diukur dan dibandingkan dengan garis standar
internal.(Yansen.2012)
Garis garis emisi suatu unsur logam akan tergambar pada spectrum dan
menunjukan panjang gelombang logam yang bersangkutan. Suatu unsur logam
tertentu dapat menghasilkan banyak sekali spektrum dengan panjang gelombang
yang berbeda - beda. ( Ozi Adi Saputra.2012)
Dalam analisa kuantitatif, digunakan dengan melihat tinggi kurva dari
spectrum,dimana kurva yang digunakan ialah kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi sendiri
merupakan grafik perbandingan konsentrasi melawan absorbansi. Kurva kalibrasi
dapat dibuat dengan memasukan sejumlah tertentu konsentrasi larutan, dalam hal ini
merupakan larutan standar, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran nilai
absorbansinya. Semakin tinggi spectrum maka konsentrasi akan semakin tinggi.
Untuk perhitungan dilakukan pembandingan terhadap suatu faktor pembandingan
dengan komposisi yang telah diketahui.
1.2.4 Instrumentasi

Instrumrntasi yang digunakan untuk mempelajari AES sebagai


fungsi panjang gelombang ( spekrum ) ialah spektrometri dimana alat ini terdiri atas
spectrometer dan fotometer. Spectrometer menghasilkan sianar dari spectrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer akan mengukur intensitas cahaya yang
diemisikan. (Yansen.2012). Berikut susunan diagram dari AES :

1.2.4.1 Atomizer
Atomizer merupakan perangkat dari AAS atau AES yang berfungsi untuk
mengatomkan senyawa sempel yang akan di analisa menjadi ion ion pembentuk
dari senyawa tersebut. Atomizer pada AES terdiri atas nebulizer ( pengkabut) dan
pembakaran( burner).
1.2.4.1.1 Nebulizer

Nebulizer pada system AES berfungsi untuk mengubah larutan menjadi butir
butiran kabut yang berukuran 15 20 mikrometer, dimana cara kerja dari nebulizer
ialah dengan menarik larutan sampel melalui nozel ke pipa kapiler dengan
penghisapan dan gas pembawa disemprotkan ke ruang pengkabutan dengan
mengurangi tekanan, sehingga tekanan didalam ruang pengkabutan menjadi vakum
( P < 1atm). Partikel partikel yang masuk ke dalam ruangan tersebut kemudian
terdispersi menjadi kabut dimana kemudian bersama gas pembawa masuk kedalam
flame atau burner.

Gambar . 2 Nebulizer
1.2.4.1.2 Burner
Digunakan untuk mengubah sampel yang berupa cairan menjadi uap atomnya,
dan juga berfungsi untuk atomisasi. Pada cara AES, nyala ini berfungsi untuk
mengeksitasi atom dari tingkat dasar ( ground state) ke tingkat yang lebih tinggi.
Suhu yang dapat dicapai oleh nyala tergantung pada gas gas yang digunakan.
Sumber nyala yang paling banyak digunakan adalah campuran gas asitelin sebagai
bahan bakar dan udara sebagai pengoksidasi.
Berikut merupakan susunan diagram burner :

1.2.4.2 Moonokromator

Monokromator adalah alat yang berfungsi mengubah cahaya poli kromatik


menjadi cahaya monokromatik. Monokromator terdiri dari cermin dan greating
atau dikenal dengan monokromator Cerny Turner . Monokromator yang dimaksud
untuk memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan dalam analisa.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.5 dibawah ini :
Dimana saat cahaya masuk pada entrance slit kemudian cahaya dipantulkan
oleh collimating mirror menuju greeting dimana digreeting cahaya yang awalnya
merupakan cahaya polikromatik terpecah menjadi beberapa cahaya monokromatik.
Cahaya monokromatik tersebut kemudian dipantulkan menuju focusing mirror
menuju exit slit, cahaya yang memiliki panjang yang sesuai dengan panjang
gelombang analit akan keluar menuju exil slit, sedangkan cahaya yang tidak sesuai
dengan panjang gelombang yang diinginkan tidak akan lolos dan masuk ke dalam
exit slit.

1.2.4.3 Detektor
Dalam sebuah detektor untuk suatu spektrofotometer, kita menginginkan
kepekaan yang tinggi dalam daerah spektral yang diinginkan, respon yang linear
terhadap daya radiasi, waktu respon yang cepat, dapat digandakan dan kestabilan
tinggi atau ting kat bising yang rendah. Detector digunakan untuk mengukur
intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman. Biasanya digunakan tabung
penggandaan foton ( photo multi tube/ PMT). Peranan detektor ini yaitu untuk
memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor
akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh
penampil data. Untuk jenis ini, panjang gelombang yang dapat diterima yaitu 150
1000 m
1.2.4.4 Readout
Suatu alat yang digunakan untuk pencatatan hasil yang telah terkalibrasi
untuk pembacaan suatu transmisi atau absorbansi. Hasil pembacaan dapat berupa
angka atau kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi atau intensitas
emisi.

1.2.5 Gangguan pada Spektrofotometer Emisi Atom


Pada AES dan AAS memiliki gangguan yang lebih daripada pada UV-VIS
atau inframerah. Diamana gangguan gangguan tersebut ialah gangguan pembacaan
unsur yang di analisa lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan
konsentrasinya dalam sampel. Gangguan yang dapat terjadi ialah :
a. Gangguan oleh penyerapan molekul
Gangguan jenis ini berarti terjadi penyerapan cahaya dri sumber sinar
yang bukan berasal dari atom yang di annalisa. Penyerapan oleh molekul da[at
disebabkan adanya penyerapan cahaya oleh partikel partikel padat atau molekul.
Cara mengatasinya dengan memilih panjang gelombang lain yang lebih besar dari
atom yang akan dianalisa.
b. Gangguan spectral
Gangguan yang terjadi dikarenakan ada serapan atom lain yang overlap
terhadap atom analit. Cara mengatasinya ialah dengan menaikkan suhu atomizer.
( Ibnu Gholib Gandjar. 2007)
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Alat :

1. AAS Spektra AA-220


2. 7 Botol larutan standar
3. 2 Botol Sampel

2.1.2 Bahan :

1. Larutan Standar 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm, dan 30 ppm.


2. Sampel kucing dan sampel kuda
3. Aquadest

2.2 Prosedur Kerja

2.2.1 Pembuatan larutan Blanko

1. Memipet 1 ml HNO3 pekat dalam botol didalam lemari asam, kemudian


memasukkan HNO3 tadi kedalam labu ukur 100 ml
2. Menambahkan aquadest dari labu ukur, kemudian mengocok hingga larutan
antara aquadest dan HNO3 menjadi homogen. Kemudian tambahkan aquadest
hingga tanda batas.
3. Memasukkan larutan HNO3 tersebut ke dalam botol yang telah diberi label blanko.

2.2.2 Pembuatan larutan standar.

1. Memasukkan larutan Fe 100 ppm dari gelas kimia yang berisi Fe 100 ppm ke
dalam buret 50 ml.
2. Memasukkan 5 ml larutan Fe 100 ppm ke dalam labu ukur 100 ml dengan
menggunakan buret.
3. Menambahkan aquadest dari labu ukur, kemudian mengocok hingga larutan
antara aquadest dan Fe 100 ppm menjadi homogen. Kemudian tambahkan
aquadest hingga tanda batas.
4. Memasukkan larutan standar tadi ke dalam botol yang telah diberi label larutan
standar 5 ppm.
5. Mengulangi langkah 2 sampai 4 dengan volume larutan Fe 100 ppm sebanyak, 10
ml,15 ml, 20 ml,25 ml,dan 30 ml.

2.2.3 Pengoprasian Spektra AA 220 sebagai AES untuk analisa kuantitatif.

1. Membuka keran tabung gas asitilen berlawanan arah jarum jam dan memastikan
tekanan gas asitelin 11 psig.
2. Mengecek aliran udara dengan melihat tekanan pada kompresor maximal 8 bar dan
50 psig, jika belum memenuhi tekanan yang diinginkan maka kompresor dinyalakan
dan diatur tekanannya.
3. Menghidupkan aliran listrik kekomputer, blower dan spectrometer.
4. Memeastikan blower hidup dengan cara meletakkan tisu dibawah blower, jika tisu
naik ke atas maka blower dalam keadaan hidup/on.
5. Menghidupkan computer.
6. Menghidupkan alat Spektra AA 220.
7. Mengklik 2 kali logo Spektra AA pada desktop pada computer.
8. Mengklik worksheet dan mengklik new.
9. Mengklik worksheet detail, pilih file S1 Terapan 2013/2014, praktikum. Kemudian
isi form berikut :
Nama : Kelompok 12 B AES kunti
Analyst : Karima dkk
Comment :-
Sampel :2
10. Mengklik OK
11. Mengklik add method dan memilih elemen Fe ( elemen yang akan dianalisa)
12. Megklik edit method dan mengisi form berikut ini :
a. Type /mode:
- Sampling mode : Manual
- Instrument mode : Emition
- Falme type and gas flow : Air / Acetylen
- Air flow : 13.5 ml/menit
- Acetylen flow : 2.00 ml/menit
b. Measurement
- Measurement mode : Integration
- Measurement time :3s
- Read delay time :5s
- Calibration mode : Consentration
- Replicated standar :3
- Replicated sampel :3
c. Optical
- Lamp position : 1 ( tidak diubah )
- Lamp current (mA) : 0 ( tidak diubah )
- Wave Length (nm) : 372
- Slit width ( nm ) : 0.2
- Background concentration : BC off
d. Standard
Mengisi nilai konsentrasi larutan standar Fe
- Standar 1 : 5 ppm
- Standar 2 : 10 ppm
- Standar 3 : 15 ppm
- Standar 4 : 20 ppm
- Standar 5 : 25 ppm
- Standar 6 : 30 ppm

13. Lalu mengklik OK


14. Mengklik label dan mengisi nama sampel berikut :
- Pada baris satu : sampel kucing
- Pada baris kedua : sampel kuda
15. Mengklik analysis, kemudian mengklik OK
16. Mengklik optimize, akan muncul beberapa kotak yaitu :
- Kotak unsur pilihan Fe yang diuji, klik OK
- Selanjutnya kolom dialog box ( W5127 )
- Selanjutnya muncul kolom analysis checklist, mengklik OK
17. Menyalakan flame dengan menekan tombol hitam pada alat spektro meter dan
menahannya hingga api menala sempurna.
18. Mengecek selang dan memastikan selang tidak tersumbat yang ditandai dengan
perbedaan suara ketika dalam elenmeyer dan diluar elenmeyer yang berisi aquadest.
19. Mengklik emission set up, kemudian muncul kotak stop standar
20. Memindahkan selang ke top standar ( 30 ppm)
21. Klik OK kemudian menunggu hingga packing selesai
22. Memindahkan selang ke aquadest, kemudian mengklik instrument zero,
23. Memindahkan lagi ke top standar, geser geser burner heat sampai memperoleh
signal emission tertinggi.
24. Kemudian elang dipindahkan ke aquadest, lalu menunggu sampai signal emission
menurun, klik OK
25. Kemudian muncul kolom : Fe, klik cancel.
26. Mengklik start
27. Kemudian mengikuti perintah yang muncul di monitor untuk dianalisa
- Top standar, selang terhubung ke top standar, klik OK
- Remove standar, selang dipindahan ke aquadest, klik OK
- Present cal zero, ( selang terhubung dengan blanko ) ,klik read
- Present standar 1, ( selang terhubung dengan standar 1) ,klik read
- Present standar 2, ( selang terhubung dengan standar 2 ) ,klik read
- Present standar 3, ( selang terhubung dengan standar 3 ) ,klik read
- Present standar 4, ( selang terhubung dengan standar 4 ) ,klik read
- Present standar 5, ( selang terhubung dengan standar 5 ) ,klik read
- Present standar 6, ( selang terhubung dengan standar 6 ) ,klik read
- Present sampel kucing, ( selang terhubung dengan sampel kucing ) ,klik read
- Present sampel kuda, ( selang terhubung dengan sampel kuda ) ,klik read
28. Setelah proses selesai, akan muncul autorun complete, kemudian klik OK.
29. Memprint data
- Klik file, lalu close sehingga akan kembali pada menu awal
- Klik report
- Klik nama file percobaan yang ingin diprint
- Klik print reort
- Klik print, lalu OK
30. Mematikan alat
- Mengklik exit pada menu awal
- Mengklik start pada monitor kemudian klik shutdown
- Mematikan AAS
- Menutup tabung gas denagkunci inggris
- Mematikan sumber arus listrik.
2.2.4 Pengoprasian Spektra AA 220 sebagai AES untuk analisa kualitatif.
1. Membuka keran tabung gas asitilen berlawanan arah jarum jam dan memastikan
tekanan gas asitelin 11 psig.
2. Mengecek aliran udara dengan melihat tekanan pada kompresor maximal 8 bar dan
50 psig, jika belum memenuhi tekanan yang diinginkan maka kompresor dinyalakan
dan diatur tekanannya.
3. Menghidupkan aliran listrik kekomputer, blower dan spectrometer.
4. Memeastikan blower hidup dengan cara meletakkan tisu dibawah blower, jika tisu
naik ke atas maka blower dalam keadaan hidup/on.
5. Menghidupkan computer.
6. Menghidupkan alat Spektra AA 220.
7. Mengklik 2 kali logo Spektra AA pada desktop pada computer.
8. Mengklik worksheet dan mengklik new.
9. Mengklik worksheet detail, pilih file S1 Terapan 2013/2014, praktikum. Kemudian
isi form berikut :
Nama : Kelompok 12 B AES kuali
Analyst : Irwan dkk
Comment :-
Sampel :1
10. Mengklik OK
11. Mengklik add method dan memilih elemen Na ( elemen yang akan dianalisa)
12. Megklik edit method dan mengisi form berikut ini :
a) Type /mode:
- Sampling mode : Manual
- Instrument mode : Emition
- Falme type and gas flow : Air / Acetylen
- Air flow : 10.00 ml/menit
- Acetylen flow : 2.00 ml/menit
b) Measurement
- Measurement mode : Integration
- Measurement time :3s
- Read delay time :5s
- Calibration mode : Consentration
- Replicated standar :3s
- Replicated sampel :3s
c) Optical
- Lamp position : 1 ( tidak diubah )
- Lamp current (mA) : 0 ( tidak diubah )
- Wave Length (nm) : 589.0
- Slit width ( nm ) : 0.2
- Background concentration : BC off
13. Lalu mengklik OK
14. Mengklik label dan mengisi nama sampel berikut : kualitatif udara
15. Mengklik analysis, kemudian mengklik OK
16. Mengklik optimize, akan muncul beberapa kotak yaitu :
- Kotak unsur pilihan Na yang diuji, klik OK
- Selanjutnya kolom dialog box ( W5127 )
- Selanjutnya muncul kolom analysis checklist, mengklik OK
17. Menyalakan flame dengan menekan tombol hitam pada alat spektro meter dan
menahannya hingga api menala sempurna.
18. Mengecek selang dan memastikan selang tidak tersumbat yang ditandai dengan
perbedaan suara ketika dalam elenmeyer dan diluar elenmeyer yang berisi aquadest.
19. Memindahkan selang ke botol sampel
20. Klik OK kemudian menunggu hingga packing selesai
21. Memindahkan selang ke aquadest, kemudian mengklik instrument zero,
22. Memindahkan lagi ke top standar, geser geser burner heat sampai memperoleh
signal emission tertinggi.
23. Kemudian selang dipindahkan ke aquadest, lalu menunggu sampai signal emission
menurun, klik OK
24. Kemudian muncul kolom uji Na, klik cancel.
25. Mengklik instrument
26. Kemudian mengklik wavengleth scan kemudian memilih emission scan dan mengisi
data sebagai berikut :
- Scan rate : 250 nm/min
- Scan rate : Start = 900 nm
Stop = 200 nm
27. klik OK.
28. Muncul kolom dialog box pada monitor, mengklik OK, lalu muncul kotak analyst
checklist. Mengklik OK, muncul kotak berisi tulisan instrument zero, mengklik OK
29. Muncul kotak warning present kualitatif udara, meletakkan selang pada botol samppel
dan mengklik read.
30. Menunggu sampai analisa selesai yang ditandai dengan munculnya slewing pada
layar.
31. Setelah tulisan slewing hilang, mengembalikan selang ke aquadest, lalu mematikan
flame dengan menekan tombol merah pada alat.
32. Pada spectrum yang telah diperoleh mencetak dengan cara sebagai berikut :
- Mengklik zoom pada panjang gelombang 200 900 nm
- Mengklik kanan pada spectrum, memilih scale memasukkan scale sebagai
berikut :
1. Panjang gelombang : 200-900 nm
X absis : (-0.30) ( 2.00 )
Kemudian print
2. Panjang gelombang : 200-300 nm
X absis : (-0.30) ( 0.00 )
Kemudian print
3. Panjang gelombang : 300-400 nm
X absis : (-0.20) ( 0.02 )
Kemudian print
4. Panjang gelombang : 400-500 nm
X absis : (-0.02) ( 0.01 )
Kemudian print
5. Panjang gelombang : 500-600 nm
X absis : (-0.02) ( 0.02 )
Kemudian print
6. Panjang gelombang : 600-700 nm
X absis : (-0.030) ( 0.010 )
Kemudian print
7. Panjang gelombang : 700-800 nm
X absis : (-0.030) ( 0.01 )
Kemudian print
8. Panjang gelombang : 800-900 nm
X absis : (-0.03) (0.01 )
Kemudian print
33. Mengklik kanan pada masing masing scale diatas dan memilih print.
34. Memilih puncak pada spectrum dan mencatat panjang gelombangnya.
35. Mengklik file kemudian memilih exit.
36. Mengklik start, kemudian memilih shutdown dan mematikan alat AAS Spektra AA
220
37. Menutup kembali kran tabung gas dan melepas kabel pada computer dan spekrometer
dari stopkontak.
BAB III

PENGOLAHAN DATA

2.3 Data Pengamatan Kuantitatif.

Consntrasi
sampel ID Reading %RSD SD Mean Intens
(mg/L)
-0.0031
Cal Zero 0 -0.0027 8.7 0.0002 -0.0028
-0.0026
0.1401
Standar 1 5 0.1233 6.5 0.0086 0.1328
0.135
0.2445
Standar 2 10 0.2506 1.3 0.0031 0.2473
0.2469
0.3352
Standar 3 15 0.3212 3.5 0.0116 0.3336
0.3443
0.417
Standar 4 20 0.4222 0.8 0.0035 0.4209
0.4236
0.4908
Standar 5 25 0.509 2 0.0098 0.5021
0.5065
0.5625
Standar 6 30 0.5543 1.1 0.0059 0.5609
0.5658
0.1879
Sampel Kucing 7.472 0.1964 4.6 0.0087 0.1878
0.1791
Sampel Kuda over 0.5899 0 0 0.5899
2.4 Data Pengamatan Kualitatif.

no lamda udara lamda N2O kemungkinan unsur


236 Fe
246.7 Fe
246.1 Fe
247.5 Fe
252.2 Fe
253.2 Fe
255.1 W
259.3 Mn
279.6 Mn
279.9 Mn
1 280 Mn
281.2 Fe
283.2 283.1 Fe
287.6 W
288.4 Na
289.3 W
289.9 Mn
290.8 molekul
291.9 Na
292.8 292.7 molekul
296.7 Fe
302.2 302.2 Fe
306.8 Bi
309.1 Na
314.5 Na
323.8 molekul
324.5 Mn
325.4 Mn
326.4 molekul
327.2 327.7 molekul
328.7 Na
2
336 336.1
342.1 Mn
343.3
344.1 344.1 Fe
346.5 Fe
347.6 347.5 Fe
349.1 349.1 Fe
353.2 Mn
355.6 Fe
357.1 357.1 Fe
358.1 Fe
368.1 W
370.6 Ca
372 Fe
372.1 Fe
373.7 373.8 Fe
374.6 374.6 Fe
382.5 382.5 Fe
386 386 Fe
388 Fe
388.7 388.7 Fe
390 390 Fe
393 393 Fe
397.4 molekul
422.8 Ca
430.9 Fe
431.2
432.5 Fe
436.6 molekul
438.4 Fe
440.6 Na
442.2 Ca
460.1 molekul
467.1 molekul
3 463
468.1 W
469.9 W
471.5
473.9 Mn
475.6 Molekul
478.4 Molekul
482.5 Molekul
485.5 Molekul
494 Molekul
498 Molekul
513.1
516.6 Fe
518.8 Ca
523.9 Fe
4 527.1 527.1 Fe
530.9
532.8 Fe
533 Fe
536.3 Fe
537.4 Fe
539.7 539.6 Fe
543.3 543.3
554.3 molekul
558.7 Ca
559.3
561.7 molekul
563.7
570 molekul
579.2 molekul
591.4
597.4 molekul
5
716.6 molekul
744.3
747.8
765.3 molekul
6
766.9 K
770.2 K
772.3 Ca
777.6 molekul
806.5 806.5 Zr
7
807.2 807 K
372.1 Fe
373.8 Fe
374.8 Mn
386.1 Na
8
403.3 403.3 Mn
589.7 589.2 Na
589.8 589.8 Na
806.5
BAB IV

PEMBAHASAN

Praktikum Spektrometri Emisi Atom (AES) ini bertujuan untuk mengoprasikan alat
AAS sebagai AES untuk analisa kuantitatif dan kualitatif.

Analisa AES terbagi atas 2 yaitu analisa kuantitaif dan analisa kualitatif . kedua
metode tersebut merupakan metode yang digunakan dalam praktikum ini.

Sampel dan larutan standar dalam bentuk larutan diubah fasenya menjadi gas,
dimana gas tersebut akan dibakar dengan flame sehingga atom atom pembentuk unsur akan
saling berjauhan dan memancarkan sinar, sinar tersebut menghasilkan energy electron yang
tinggi dimana energy electron tersebut akan turun ke ground state kemudian ditangkap oleh
monokromator dan dibaca oleh detector. Untuk mengetahui unsur apa saja yang terdapat
pada sampel, maka dibutuhkan panjang gelombang yang akan ditangkap oleh monokromator
dan dibaca oleh detector pada tiap unsur yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Intensitas cahaya dari atom tersebut dipancarkan untuk tiap panjang gelombang dalam
sebuah grafik kurva.

Sedangkan untuk analisa kuntitatif yaitu dengan menggunakan sejumlah larutan


standar yang konsentrasinya telah diketahui, sebagai basis range konsentrasi sampel. Teknik
yang digunakan pada analisa kuantitaif ialah kurva kalibrasi, yaitu grafik kurva antara
konsentrasi melawan emisi. Dimana dari kurva kalibrasi didapatkan persamaan

Y= -0.0003x2 + 0.0264x+0.002 dengan R2 = 0.9993. Sehingga dari persamaan tersebut


diperoleh konsentrasi sampel kucing = 7.472 ppm dan konsentrasi sampel kuda = over, hal
ini dikarenakan konsentrasi dari sampel kuda yang lebih besar dari larutan standar yang ada
sehingga konsentrasi dari sampel kuda tidak dapat dibaca.

Untuk analisa kualitatif yaitu dengan melihat berapa besar nilai yang terdapat pada
puncak-puncak peak yang muncul pada spectrum, kemudian membandingkan panjang
gelombang yang ada dengan panjang gelombang referensi. Dimana didapatkan pada range
200 300 terdapat unsur Fe,Mn,Na, W dan molekul, namun diantara 5 unsur tersebut yang
lebih mendominan ialah unsur Fe. Begitu juga pada range 300 400, unsur yang
mendominan ialah Fe. Pada range 400-500 unsur yang mendominan ialah molekul, untuk
range 500-600 unsur yang mendominan ialah Fe, range 700-800 ialah unsur K dan untuk
range 800 900 ialah unsur Zr dan K. Pada range 200 900 unsur yang memiliki peak yang
besar ialah unsur Fe, Mn dan Na dimana intensitas cahaya yang dimiliki sekitar 100,
sehingga dapat dilihat pada spectrum peak yang dimiliki oleh ke 3 unsur tersebut lebih tinggi
dibandingkan unsur yang lain.
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan AES pada sampel kucing dan kuda dapat
disimpulkan bahwa :
1. Unsur yang dominan terdapat pada kedua sampel dengan menggunakan media
udara dan N2O ialah unsur Fe, Mn dan Na
2. Pembuatan kurva kalibrasi antara emisi melawan konsentrasi di dapatkan
persamaan : Y= -0.0003x2 + 0.0264x+0.002 dengan R2 = 0.9993
3. Pada sampel kucing memiliki konsentrasi = 7.472 ppm dengan RSD= 46%,
sedangkan untuk sampel kuda = over.

4.2 Saran
1. Sebaiknya dalam praktikum ini, diharapkan mahasiswa menggunakan APD
dengan legkap.
2. Membuat larutan standar dengan teliti dan kondisi alat yang akan digunakan harus
benar benar dalam keadaan bersih dan baik.
3. Memperhatikan dan melakukan prosedur praktikum sesuai dengan petunjuk
praktikum
Daftar Pustaka

Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman. 2007.Kimia Farmasi Analisis.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hada. Yansen.2012. Spektrofotometri Emisi Atom. http// i'm number
4Spektrofotometri Emisi Atom.html /, 11 Desember 2014 pukul 08: 29 WITA
Saputra, Adi. 2012.Atomi Emition Spectrometer. http//AES (Atomic Emition
Spectrometer)Adi Saputra.html /, 18 Desember 2014 pukul 7:49 WITA

Vous aimerez peut-être aussi