Vous êtes sur la page 1sur 30

Pengkajian

1. Biodata

a. Identitas Klien

Nama : Tn. R

Umur : 46 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia

Kawin/Belum : kawin

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : PNS (Pemda)

Penghasilan : Rp. 1. 300. 000,-

Alamat : Daya

b. Identitas Penanggung

Nama : Ny. NR

Umur : 41 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia

Kawin/Belum : kawin

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Penghasilan :-

Hubungan : Istri

2. Riwayat Kesehatan

a.

Riwayat kesehatan sekarang

1.) Keluhan utama : Kelemahan fisik.

2.) Riwayat keluhan utama : kelemahan dirasakan sejak 17 hari yang lalu, disertai sakit seluruh

badan, tungkai bawah kiri dan kanan, terasa kram-kram sifatnya tertusuk-tusuk.

3.) Faktor pencetus : Belum diketahui

4.) Faktor yang meringankan : Bila klien istirahat dan dipijit

5.) Faktor yang memberatkan bila klien beraktifitas.

b. Riwayat kesehatan masa lalu

1.) Klien pernah opname di RS dengan keluhan-keluhan yang sama 2 bulan yang lalu.

2.) Klien menderita penyakit kronis (Diabetes Mellitus 3 tahun yang lalu)

3.) Klien tidak merokok

4.) Klien tidak pernah operasi

5.) Tidak ada riwayat alergi.

c. Riwayat kesehatan keluarga


Genogram 3

generasi

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Orang tua klien menderita DM

: Meninggal

: Tinggal serumah

3. Pemeriksaan Fisik

a. Status kesehatan klien nampak sakit sedang


b. BB : 49 Kg, TB : 163 cm

c. Kesadaran : Komposmentis

d. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

SB : 36, 6 0 C

P : 20 x/menit

e. Kepala

Inspeksi :

- Warna rambut : Hitam

- Distribusi rambut : Merata

- Kulit kepala : Nampak bersih

- Nampak tidak ada ketombe pada rambut

Palpasi :

- Tidak ada rasa nyeri tekan pada kepala

- Tidak ada massa atau benjolan

- Rambut mudah rontok

f. Muka

Inspeksi :

- Muka nampak simetris kiri dan kanan

- Nampak benjolan pada dahi

- Warna kulit sama sekitarnya

Palpasi :

- Ada massa atau benjolan pada dahi.

- Tidak ada nyeri tekan


g. Mata

Inspeksi :

1.) Palpebra : Tidak nampak ada oedem

2.) Sclera : Tidak icterus

3.) Conjungtiva : Nampak agak pucat

4.) Pupil : Isokor

5.) Bola mata : Dapat bergerak ke segala arah

Palpasi :

- Tidak ada nyeri tekan pada bola mata

- Tidak ada peningkatan tekanan intra okuler

h. Hidung

Inspeksi :

- Lubang hidung simetris kiri dan kanan

- Tidak nampak adanya deviasi pada septum

- Tidak ada peradangan atau lesi

- Mukosa hidung tampak lembab

Palpasi :

- Tidak ada rasa nyeri tekan pada sinus maxillaris, etmoidalis, frontalis.

- Tidak teraba adanya massa atau benjolan.

i. Telinga

Inspeksi :

- Tidak ada pengeluaran cairan pada lubang telinga

- Tidak tampak adanya serumen

- Tidak ada peradangan atau lesi


- Nampak simetris kiri dan kanan

- Klien tidak memakai alat bantu pendengaran

Palpasi :

- Tidak ada nyeri tekan pada tragus dan pinna

- Tidak ada nyeri tekan pada mastoid

j. Rongga mulut

Inspeksi :

1.) Gigi :- Jumlah gigi lengkap (34 buah)

- Tidak memakai gigi palsu

2.) Gusi :- Berwarna merah

- Tidak ada peradangan

3.) Lidah : nampak agak kotor

4.) Bibir : Nampak agak kotor

k. Leher

Inspeksi :

- Tidak nampak adanya pembesaran pada kelenjar limfe

- Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid

- Tidak tampak adanya bendungan pada vena jugularis

- Tidak ada peradangan atau lesi.

Palpasi :

- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe.

- Tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar tyroid

- Tidak teraba adanya bendungan pada vena jugularis

- Tidak teraba adanya kelenjar atau massa.


l. Thoraks dan paru

Inspeksi :

- Bentuk dada normal chest/simetris kiri dan kanan

- Pergerakan dada mengikuti irama pernafasan

- Irama pernafasan teratur

- Frekuensi pernafasan 20 x/menit

Palpasi :

- Tidak teraba adanya massa atau benjolan

- Tidak ada nyeri tekan pada dada

- Ekspansi pernafasan seimbang kiri dan kanan

Auskultasi

- Bunyi pernafasan vesikuler pada semua lapang paru

- Tidak ada bunyi tambahan

Perkusi

- Bunyi semua resonan pada semua lapang paru

- Batas paru ICS 3, 4, 5 sisi dada kiri dengan bunyi resonan ke pekak

- Batas paru-paru hati ICS 6 dada sebelah kanan dari resonan ke pekak

- Batas paru-paru dengan lambung ICS 8 sisi sebelah kiri bunyi resonan

m. Jantung

Inspeksi :

- Ictus cordis tidak nampak pada ICS 5 sisi kiri

Palpasi :

- Ictus cordis teraba pada ICS 5 sisi sebelah kiri.

Perkusi
- Batas jantung dengan paru-paru pada ICS 3, 4, 5 dengan bunyi resonan ke pekak.

Auskultasi

- Bunyi jantung I : Terdengar murni dan teratur

- Bunyi jantung II : Terdengar murni dan teratur

- Tidak ada bunyi tambahan

n. Abdomen

Inspeksi :

- Tidak nampak adanya massa atau benjolan

- Tidak ada bekas luka di perut

- Nampak simetris kiri dan kanan

Auskultasi :

- Peristaltik usus 6 x/menit

- Bunyi bising usus tidak terdengar

Perkusi :

- Bunyi tympani : Pada kwadran kiri atas, bawah, sisi kanan atas bunyi pekak.

Palpasi :

- Tidak teraba adanya massa/benjolan

- Hati dan lympa tidak teraba

- Tidak ada nyeri tekan pada abdomen

o. Ekstremitas

1.) Ekstrimitas atas

Inspeksi :

- Nampak simetris kiri dan kanan


- Tidak ada atrofi atau oedema

- Nampak fleksi pada sendi kiri dan kanan

- Kuku nampak bersih.

Palpasi

- Tidak teraba adanya benjolan

- Tidak ada nyeri tekan

- Tidak ada bunyi krepitasi

Perkusi

- Refleks Biceps positif

- Refleks Trisep positif

2.) Ekstrimitas bawah

Inspeksi :

- Nampak simetris kiri dan kanan

- Tidak ada oedema atau pembengkakan

- Nampak luka pada kaki kanan (ibu jari)/kaki warna luka hitam

Palpasi

- Tidak teraba adanya massa atau benjolan

- Tidak ada nyeri tekan

- Tidak ada bunyi krepitasi

Perkusi

- KPR : Positif kiri/kanan

- APR : Positif kiri/kanan

- Babinsky : Negatif kiri/kanan


4. Pemeriksaan Diagnostik

Laboratorium Tgl 15 Agustus 2002

GDS 117 Normal : 140 mg/dl

SGOT 23 Normal : Lk < 38

SGPT 10 Normal : Lk < 41

Tgl. 20 Agustus 2002

GDS 385 Normal : 140 mg/dl

Tanggal 02 September 2002

GDS 397 Normal : 140 mg/dl

5. Pola Kegiatan Sehari-hari

a. Nutrisi

1.) Kebiasaan

- Pola makan : Nasi, lauk, sayur-sayuran

- Frekuensi makan : 3 x sehari

- Nafsu makan : Baik

- Makanan kesukaan : Manis-manisan

- Makanan pantang : Tidak ada

- Minuman dalam sehari : 8 gelas/hari

2.) Setelah sakit

- Pola makan : Nasi, lauk, sayur-sayuran

- Nafsu makan : Baik

- Makanan kesukaan : Sop saudara

- Makanan pantang : Tidak ada

- Minuman dalam sehari : 6 7 gelas/hari

3.) Selama di rumah sakit


- Pola makan : Nasi (Diet TKTP)

- Frekuensi makan : 3 x sehari

- Makanan pantang : Manis-manisan

- Minuman dalam sehari : 6 - 7 gelas/hari

b. Eliminasi

1.) Buang air kecil

Kebiasaan

- Frekwensi : 5 6 x/hari

- Warna : Kuning

- Bau : Pesing

Perubahan selama di Rumah sakit

- Frekwensi sering tapi sedikit sedikit.

2.) Buang air besar

Kebiasaan

- Frekwensi : 1 x/sehari

- Warna : Kuning

- Konsistensi : Lunak

Perubahan selama di RS

- Frekwensi : 1 x dalam 3 hari.

c. Olah raga dan aktivitas

- Klien tidak suka olah raga

- Klien tidak mampu melakukan aktifitas

d. Istirahat dan tidur


Kebiasaan :

- Tidur malam jam 21.00 bangun jam 05.00

- Tidur siang jam 14.30 bangun jam 15.30

- Klien tidak mudah terbangun.

Perubahan selama di rumah sakit :

- Tidur malam kadang-kadang jam 20.00 bangun jam 04.30

- Siang kadang pagi kadang sore

- Klien mudah terbangun

e. Personal hygiene

Kebiasaan :

- Mandi 2 x sehari.

- Menyikat gigi 2 x sehari

- Mencuci rambut 2 x seminggu memakai shampoo

Selama di rumah sakit

- Aktifitas sebagian dilaksanakan oleh klien sendiri.

6. Pola Interaksi Sosial

- Orang yang terpenting dalam hidup klien istri dan anak.

- Klien mudah mendapat teman

- Hubungan dengan perawat/tenaga kesehatan baik.

7. Keadaan Psikologis Selama Sakit

- Klien merasa beban dirumah sakit

- Klien mempercayakan perawatan kesehatan kepada istri dan perawat.

8. Kegiatan Keagamaan

Klien tidak melakukan shalat 5 waktu.


Klien sudah mampu berjalan-jalan.
9. Perawatan dan Pengobatan

Perawatan

- Ganti verband setiap hari.

- Luka dikompres dengan cairan NaCl 0,9 %

Pengobatan

- Clindamicyn 3 x 500 mg/hari

- Metronidazole 3 x 500 mg/hari

- Pletal 2 x 1 tablet/hari

- Neurosambe 1 x 1 tablet/hari

B. KLASIFIKASI DATA

Data Subyektif

- Klien mengatakan badan terasa lemah.

- Klien mengatakan sebagian besar aktivitasnya bisa dilakukan sendiri

- Klien mengatakan nafsu makan menurun

- Klien mengatakan berat badannya menurun

- Klien menyatakan riwayat DM sudah 3 tahun dan orang tuanya juga menderita DM.

Data Obyektif

- Klien nampak lemah

- Conjungtiva nampak pucat

- Terapi insulin 25 10 10
- Tampak luka pada kaki sebelah kiri (ibu jari)

- Tampak luka pada kaki sebelah kanan

- Aktivitas klien sudah dapat dilakukan sebagian

- Porsi makan tidak dihabiskan

- GDS 397 mg/dl

- Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg SB : 36,6 0 C

N : 80 x/menit P : 20 x.menit

C. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Data Subyektif : Penurunan insulin tubuh Penurunan

- Klien merasa lemah aktivitas

- Klien mengatakan sebagi-an Glukosa darah tidak dapat

aktifitasnya dilakukan sendiri. ditransfer kejaringan

Data Obyektif :

- Klien nampak lemah Glukagon otot menurun

- Aktifitasnya sebagian dila-


kukan sendiri. Metabolisme karbohidrat

menurun

ATP tidak terbentuk

Energi berkurang


NO DATA ETIOLOGI MASALAH

Kelemahan

Data subyektif : Penurunan insulin dalam

2. - Klien mengeluh lemah tubuh Nutrisi kurang

- Klien mengeluh berat badan dari kebutuhan

menurun. Glukosa darah tidak dapat

- Klien mengatakan nafsu ditransfer ke jaringan

makan menurun.

Data obyektif : Starvasi (kelaparan sel)

- Porsi makan tidak dihabiskan


( porsi) Pemecahan lemak dan protein
- Konjungtiva nampak pucat di hati

Penurunan BB

Menunjukkan nutrisi tubuh

tidak adekuat

Data subyektif : -
Peningkatan gula darah
3. Data obyektif : Resiko terjadi

- Klien nampak lemah hypoglikemia
Pembatasan diet dan therapi
- Ada riwayat DM
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

- Therapi insulin 25-10-10 Insulin

- GDS : 397 mg/dl

Gula darah tidak terkontrol

Data subyektif : -

4. Data obyektif : Penurunan insulin tubuh Resiko perlu-

- Nampak luka pada kaki kiri asan infeksi

(ibu jari) Glukosa tidak dapat ditransfer

- GDS 397 mg/dl ke jaringan

Peningkatan glukosa darah

Osmolaritas meningkat

Nutrisi dan O2 tidak dapat

disuplai ke jaringan perifer

terutama ekstremitas kaki kiri

Luka dapat menyebabkan

nekrose pada luka yang tidak

dirawat

D. PRIORITAS MASALAH
1. Penurunan aktifitas berhu-bungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan :

Data Subyektif :
- Klien merasa lemah

- Klien mengatakan sebagi-an aktifitasnya dilakukan sendiri.

Data Obyektif :
- Klien nampak lemah

- Aktifitasnya sebagian dila-kukan sendiri.

2. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak

adekuat ditandai dengan :

Data subyektif :
- Klien mengeluh lemah

- Klien mengeluh berat badan menurun.

- Klien mengatakan nafsu makan menurun.

Data obyektif :
- Porsi makan tidak dihabiskan ( porsi)

- Konjungtiva nampak pucat

3. Resiko terjadi hypoglikemia berhubungan dengan pem-batasan diet dan therapi insulin

ditandai dengan :

Data subyektif : -

Data obyektif :

- Klien nampak lemah

- Ada riwayat DM

- Therapi insulin 25-10-10

- GDS : 397 mg/dl

- TTV :

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit
P : 20 x/menit

S : 36, 6 0 C

4. Resiko perluasan infeksi berhubungan dengan hyper-glikemia ditandai dengan :

Data subyektif : -

Data obyektif :

- Nampak luka pada kaki kiri (ibu jari)

- GDS 397 mg/dl


E. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Tn.
R Tgl. Masuk
RS : 03 08 - 2002
Umur : 46
Tahun Tgl.
Pengkajian : 03 09 - 2002
J. Kelamin : Laki-
laki No.
Register :
Alamat : Perum.
Daya Dx. Medis :
DM Type II

TANGGA RENCANA KEPERAWATAN


DIAGNOSA
L/ KEPERAWAT
TUJUAN
INTERVEN
RASIONAL
AN SI
NO
3 09 02 Penurunan Aktifitas 1. Kaji tingkat Untuk mengetahui

1. aktifitas berhu- klien kemampuan sejauhmana

bungan dengan terpenu-hi klien dalam kemampuan klien

kelemahan fisik dengan melakukan dan menentu-kan

ditandai dengan : kriteria : aktifitas. intervensi

Data Subyektif : - Klien tidak selanjutnya.

- Klien merasa lemah lagi 2. Bantu/latih

lemah - Semua klien berak- Untuk mencegah

- Klien aktifitasnya tifitas secara terjadinya atropi

mengatakan dapat bertahap. otot/kelemahan otot.

sebagi-an dilakukan

aktifitasnya sendiri 3. Libatkan Klien tidak merasa


TANGGA RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
L/ KEPERAWAT
TUJUAN
INTERVEN
RASIONAL
AN SI
NO
dilakukan sendiri. seperti bia- keluarga terabaikan oleh

Data Obyektif : sanya dalam keluarga dan semua

- Klien nampak misalnya tindakan kebutuhan klien

lemah mandi, keperawatan dapat terpenuhi.

2. - Aktifitasnya makan,

sebagian dila- berjalan dll. Agar klien dan

kukan sendiri. 4. HE tentang keluarga dapat

personal mengerti dan

hygiene memahami tentang

pentingnya personal

hygiene (kebersihan

Perubahan status badan).

nutrisi kurang Kebutuhan 1. Kaji

dari kebutuhan nutrisi ter- kebiasaan Untuk mengetahui

tubuh penuhi makan klien. seberapa banyak

berhubungan dengan makanan yang

dengan intake kriteria: dikonsumsi.

yang tidak
- Nafsu
2. Timbang

adekuat ditandai makan baik berat badan Untuk mengetahui

dengan : - Porsi setiap hari adanya peningkatan

Data subyektif : makan yang atau sesuai atau penurunan

- Klien mengeluh disediakan indikasi. sehingga mengetahui


TANGGA RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
L/ KEPERAWAT
TUJUAN
INTERVEN
RASIONAL
AN SI
NO
lemah dihabis-kan tindakan selanjutnya.

- Klien mengeluh
- Klien tidak

3. berat badan lemah 3. Sajikan Makan yang hangat

menurun. makanan dapat meningkatkan

- Klien yang hangat selera makan klien

mengatakan sesuai dengan

nafsu makan program diet.

menurun. Agar dapat

Data obyektif : 4. Beri makan memenuhi kebutuhan

- Porsi makan porsi kecil nutrisi yang

tidak dihabiskan ( tapi sering, diperlukan klien

porsi) libatkan memberi informasi

- Konjungtiva keluarga pada pasien pada

nampak pucat klien pada perencanaan makan

perencanaan keluarga dapat

makanan ini memenuhi kebutuhan

Hypoglikem sesuai nutrisi klien.

ia tidak indikasi.

terjadi Kadar gula darah

Resiko terjadi dengan merupakan

hypoglikemia kriteria: 1. Kontrol gula parametere tentang

berhubungan - Klien tidak darah adanya resiko


TANGGA RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
L/ KEPERAWAT
TUJUAN
INTERVEN
RASIONAL
AN SI
NO
4. dengan pem- merasa hypoglikemia.

batasan diet dan lemah

therapi insulin
- Tidak ada Untuk

ditandai dengan : tanda-tanda2. Beri diet mempertahankan

Data subyektif : - hypoglike- sesuai dengan kadar gula darah

Data obyektif : mia seperti kebutuhan dalam batas normal

- Klien nampak pucat, setelah pemberian

lemah tachicardi, insulin.

- Ada riwayat DM kulit teraba


3. Observasi

- Therapi insulin dingin, tanda-tanda Agar dapat

25-10-10 mual, hypoglikemia mendeteksi sedini

- GDS : 397 mg/dl muntah dan mungkin adanya

- TTV : tremor. tanda-tanda

TD : 120/80 4. Beri makan hypoglikemia.

mmHg 15 menit

N : 80 x/menit setelah Dengan pemberian

P : 20 x/menit pemberian makan 15 menit

S : 36, 6 0 C insulin. setelah pemberian

insulin diharapkan

untuk mencegah

5. Ukur tanda- terjadinya

tanda vital hypoglikemia.


TANGGA RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
L/ KEPERAWAT
TUJUAN
INTERVEN
RASIONAL
AN SI
NO
Perluasan

Resiko perluasan infeksi tidak Sebagai indikator

infeksi terjadi 1. Observasi untuk menen-tukan

berhubungan dengan tanda-tanda intervensi yang tepat

dengan hyper- kriteria: perluasan untuk tindakan

glikemia ditandai
- Luka radang perawatan

dengan : sembuh /infeksi. selanjutnya.

Data subyektif : - dengan baik Untuk

Data obyektif : - Tidak ada mengetahui/mengide

- Nampak luka nanah (pus)2. nti-fikasi tanda-tanda

pada kaki kiri


- Luka tidak Lakukan/gant infeksi secara dini

(ibu jari) melebar i verband dengan membantu

- GDS 397 mg/dl - Luka dengan menentu-kan

nampak tehnik aseptik intervensi

kering. dan antiseptik selanjutnya.

Tekhnik aseptik dan

3. Kompres antiseptik merupakan

luka dengan salah satu metode

cairan NaCl pencegahan

0,9 % tiap masuknya kuman ke

ganti verband dalam luka.


TANGGA RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
L/ KEPERAWAT
TUJUAN
INTERVEN
RASIONAL
AN SI
NO

4. Ukur tanda- Cairan NaCl 0,9 %

tanda vital dapat

(TD, S, N, P). mengisap/menyerap

nanah (pus) sehingga

luka cepat kering.

5.

Penatalaksan Untuk tanda-tanda

aan pem- infeksi bisa

berian dimanifestasikan

antibiotik dengan pening-katan

Chlin- tanda tanda vital.

damycin,

metronida- Antibiotik dapat

zole 3 x 500 menghambat atau

mg/hari membunuh kuman.


TANGGA RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
L/ KEPERAWAT
TUJUAN
INTERVEN
RASIONAL
AN SI
NO
F. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/ NO.
NO TGL DX
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1. Rabu, 1. 08.00 Mengkaji tingkat kemampuan
S : Klien mengata-kan

4/09/02 klien Hasil : Klien dapat mampu sudah bisa berjalan,

melakukan aktifitas. makan sendiri tidak

dibantu.

08.30 Menganjurkan klien jalan-jalan

pagi secara bertahap. O : Nampak klien

Hasil : Klien dapat jalan-jalan melakukan ak-

pagi. tifitas makan,

mandi, jalan-jalan.

09.00 Menyuruh klien mandi sendiri

di kamar mandi A : Masalah dapat

Hasil : Klien dapat melakukan teratasi

sendiri.

P: -

09.50 Memberikan penyuluhan pada

keluarga dan klien pentingnya

personal hygiene, personal per-

orangan.

Hasil : Keluarga/klien mengerti

dan mau melaksanakannya.

10.00 Memberikan penyuluhan


HARI/ NO.
NO TGL DX
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
tentang pentingnya diet,

perlunya menga-tasi

peningkatan gula dalam darah

Hasil : Klien dapat mengerti dan

mau melaksanakan.

Mengontrol gula darah

Hasil : GDS : S : Klien mengata-kan

nafsu ma-kan baik.

2. 2. 08.00 Menganjurkan pada keluarga- Klien tidak me-rasa

untuk memberikan makan lemah lagi

sesuai dengan diet.

O : Porsi makan

08.30 Mengkaji pola dan kebiasaan yang diberikan

makan klien dihabiskan.

Hasil : Porsi makan yang diberi-- Konjungtiva ti-dak

kan dihabiskan. pucat.

12.00 Memberikan makan pada klien

Hasil : Porsi makan yang diberi-


A : Masalah sudah

kan dihabiskan. teratasi

09.45 Melibatkan keluarga dalam pe-

rencanaan makanan sesuai indi-

kasi.
HARI/ NO.
NO TGL DX
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
Hasil : Keluarga dapat mengerti
S: -

dan mau melaksanakan.

O : Therapi insulin

3. 3. 08.45 Menganjurkan pada keluarga 25 10 10

untuk memberikan makanan- GDS 397 mg/dl

sesuai dengan diet.

Hasil : Keluarga memberi


A : Masalah belum

makan sesuai instruksi dokter teratasi

(Diet TKTP).

09.15 Mengobservasi tanda-tanda


P : Lanjutkan inter-

hupoglikemia vensi 1,3, dan 4

Hasil : Tidak ada tanda-tanda

hypoglikemia.

12.00 Memberi makan klien setelah

pemberian Insulin

Hasil : Porsi makan dihabiskan

10.30 Mengukur tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36, 6 0 C S: -

P: 20 x/menit
HARI/ NO.
NO TGL DX
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
O : Nampak warna

4. 4. 10.00 Mengkaji tanda-tanda perluasan merah pada pinggir


radang atau infeksi
Hasil : nampak warna merah luka.

pada pinggir luka. - Luka warna hitam.

Mengganti verband dengan


A : Tidak tampak

10.15 tehnik aseptik dan antiseptik perluasan luka

Mengompres luka dengan cairan


P : Lanjutkan inter-

10.15 NaCl 0,9 %. vensi 2,3, dan 5

Mengukur tanda-tanda vital

10.30 Hasil :

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36, 6 0 C

P: 20 x/menit

Memberikan obat antibiotik

12.35 Chlindamycin 3 x 500 mg/hari

Metronidazole 3 x 500 mg/hari


HARI/ NO.
NO TGL DX
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

BAB IV

Vous aimerez peut-être aussi