Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Profil Keluarga
Riwayat kesehatan :
a. Masa lalu : penyakit jantung hipertensi dm tbc pasien dengan riwayat penyakit
jantung dan hipertensi ada kemungkinan kambuh karena kehamilan dan masa post
partum hal ini terjadi karena adanya peningkatan beban tubuh karena kehamilan dan
kelelahan fisik karena postpartum.
b. Saat ini : penyakit jantung hipertensi dm tbc ibu post partum dengan penyakit jantung
akan dibatasi aktivitasnya untuk menyesuaikan dengan kemampuan jantung hipertensi
yang berarti meningkatnya tekanan pada pembuluh darah akan meningkatkan resiko
perdarahan postpartum karena pasca persalinan berarti terdapat arteri atau vena yang
terbuka pada daerah partum pada daerah tempat lepasnya plasenta di samping itu
dengan kondisi hipertensi maka manajemen dalam pengawasan the ktd menjadi lebih
intensif dalam hal diet di samping perlu makanan extra kaitan dengan kondisi
postpartum dan menyusui perlu dipertimbangkan juga diet untuk mengatasi hipertensi
nya demikian juga dengan dm pada ibu post partum dalam postpartum garena perlu
pemeriksaan gula darah dan pengaturan diet apabila dalam pengkajian ditemukan tbc
pada ibu yang perlu dilakukan adalah kuratif dan preventif ke bayinya.
Riwayat kehamilan :
a. Primi / multi
Primipara akan menunjukkan perawat untuk lebih mengkaji pengetahuan pasien
tentang perawatan post partum dan bayi karena itu baru pertama mengalami
persalinan dan mempunyai anak grande multipara akan beresiko terhadap perdarahan
karena relaksasi uterus yang terjadi karena kelemahan otot uterus.
b. Problemnya : hipertensi selama kehamilan hal ini akan mempengaruhi bonding secara
fisik pengawasan perdarahan juga harus lebih intens karena mempengaruhi bonding
secara fisik karena hipertensi biasanya masih pada ibu post partum gestational
diabetes atau diabetes yang muncul karena kehamilan akan memerlukan pemeriksaan
kadar gula darah dan pengelolaan diet khusus.
c. Kehamilan direncanakan atau tidak karena akan mempengaruhi proses bonding secara
psikologi
Riwayat persalinan :
Data Infant
- Jenis kelamin ,berat badan lahir,kesulitan saat lahir (dilakukan resutitasi atau tidak
,apgar score). Untuk mengetahui status kesehatan bayi sehingga akant tepat dalam
menentukan intervensi untuk bayi,misal bayi dengan riwayat vacuum eksteraksi
,maka akan dilakukan pembatasan mobilisasi terlebih dahulu.
- Keberadaan sucking ,rooting dan swallowing reflek, dimana kondisi yang baik dari
ketiganya akan mendukung keberhasilan ibu menyusui.
- Kelainan kongenital ada atau tidak .Keberadaan kelainan kongenital bisa
mempengaruhi proses bonding sekaitan dengan sikkap penolakan ibu terhadap
kenyataan yang dihadapi.
- Rencana untuk diberi ASI apa formula.Bila ibu berencana menyusui anaknya maka
bayidianjurkan untuk menggunakan dot.Apabila terpaksa diberikan PASI terlebih
dahulu,hendaknya diberikan dengan cendok/cup. Dan segera dilakukan upaya untuk
mempercepat pengeluaran produksi ASI dengan menyususi dini dan menyiapkan
nutrisi dan cairan bagi ibu.
PENGKAJIAN POLA
Pola Aktivitas
Pola Makan
- Bisa tidur apa tidak,lamanya,hal yang menganggu,,istirahat pada siang hari cukup apa
tidak
Data sosial
- Dikaji orang yang mensuport ibu,dan hubungan ibu denga anggota keluarga yang lain
karena bila ada masalah dalam hal ini maka akan mempengaruhi tahap perubahan
peran ibu baik secara fisik maupun psikis .Apakah klien,suami atau keluarga yang
serumah ada yang perokok ,maksud pengkajian ini adalah untuk menghindarkan bayi
dan ibu menjadi perokok pasif
Data Budaya
- Dikaji budaya yang masih dianut yang bisamempengaruhi secara negatif pada ibu
post partum
Data Pengetahuan,dikaji pengetahuan ibu tentangf hal hal yang berkaitan dengan post
partum:
- Perawatan bayi
- Nutrisi ibu menyusui
- Perawatan payudara
- Senam Nifas
- Perawatan Perineum
- KB
- Teknik menyusui
PEMERIKSAAN FISIK
Penampilan umum:
- Untuk mengetahui penampilan umum ibu diminta untuk BAK dikamar kecil
kemudian dinilai kemampuan jalannya ,lemas apa tidak, cepat apa lambat .Observasi
juga respon kesakitan pada abdomen seperti meringis atau memegang perutnya
.Kerapian rambut dilihat ,disisir atau tidak, tampak kusut atau tidak.Observasi juga
cara berpakaian dan berias diri.
Vital sign
Rambut
Muka
- Adakah udema pada mata (Kelopak mata),khususnya dipagi hari karena ibu baru saja
tidur telentang semalama,tetapi pada ibu dengan riwayat hipertensi hal ini menjadi
tidak normal karena terjadi kelebihan cairan tubuh.hal ini juga sebagai tanda
hipertensi pasca persalinan.Cloasma gravidarum ada/tidak untuk dijelaskan kepada
ibu kapan akan menghilang, sehingga tidak menganggu gambaran diri ibu
Mata
- Conjungtiva: merah dan lembab konjungtiva yang pucat bisa karena kronik anemi
selama hamil,merah pada sklera karena perdarahan kapiler akibat mengejan saat
persalinan.
Leher
Mamae
- Fisiologis:Mamae masih teraba lunak pada hari II dan II post partum,mulai keluar
kolostrum,hari III hangat dan berisi (Filling: mulai produksi ASI),hari IV keras ,
produksi ASI meningkat ,pembuluh darah terlihat.
- Patologis:Engorgement :Bengkak,panas,keras,sakit,
Putting : inverted/melesek ke dalam,lecet
Abdomen
- Palpas kontraksi i,tinggi fundus uterus ,dan letaknya center atau menyamping .Uterus
menyamping biasanya karena desakan blass yang penuh.blass yang penuh juga akan
menurunkan kontraksi uterus yang menurunkan terjadinya perdarahan.Apabila hal ini
terjadi maka urin harus dikeluarkan dengan kateter dan dilakukan fundal massage
,merangangsang daerah fundus uteri dengan tangan sampai teraba adanya peningkatan
tonus uterus.
Perineum
Lochea
- Lochea:Rubra,serosa,alba,jumlah:severe,moderete,light,bau,adanya bekuan
Rectum
- Hemoroid
Ekstremitas
- Kaji tanda trombo plebitis,terutama pada :Homans sign(+) bila betis diangkat keatas
dan pasien berespon sakit ,terdapat kemerahan,bengkak dan panas betis.
Data penunjang
1. Masalah nyeri
Dikarenakan mungkin adanya oedema perineum,luka episiotomi atau
ketidaknyamanan otot-otot genetalia secara umum
2. Perubahan pola tidur
Sering bangun malam dikarenakan menyusui bayinya atau perawatan bayi
3. Masalah cemas,perawatan perineum,payudara,ASI eksklusif
Kurang pengetahuan tentang post partum ,perawatan perineum,payudara,ASI
eksklusif
4. Masalah KB,gizi,tannda bahaya , senam dan menyusui
Kurang pengetahuan tentang KB ,gizi ibu post partum,tanda bahaya pada masa
niifas,senam nifas dan cara menyusui
5. Koping Keluarga
Perubahan peran menjadi orang tua
2. Konstipasi
4. Masalah infeksi
Dihubungkan dengan adanya jahitan perineum dan penurunan daya tahan tubuh
INTERVENSI
Gangguan rasa nyeri dan ketidaknyamanan masa nifas banyak terjadi walaupun tanpa
komplikasi saat melahirkan Dan diharapkan dapat memberikan Asuhan terhadap
kemungkinan rasa nyeri dan ketidaknyamanan tersebut diantaranya:
Aftar pine disebabkan karena adanya seorang serangkaian kontraksi dan relaksasi
yang terus menerus pada uterus lebih banyak terjadi pada wanita dengan varitas yang banyak
multi para dan wanita menyusui. cara yang efektif untuk mengurangi after pain adalah
dengan mengosongkan kandung kemih yang penuh membuat posisi uterus tidak normal
sehingga kontraksi uterus tidak optimal. ketika kandung kemih kosong ibu dapat tengkurap
dengan bantal di bawah perut hal ini akan menjaga kontraksi dan menghilangkan nyeri
beritahu ibu bahwa ketika ia tengkurap pertama kali ia akan merasa kram yang hebat sekitar 5
menit sebelum nyeri hilang. pada keadaan ini dapat juga diberikan Analgesik seperti
Parasetamol asam mefenamat Kodein atau Asetaminofen.
2. Pembengkakan payudara.
Tanda dan gejala: ibu merasa payudaranya bengkak, payudara mengalami distensi, kulit
payudara mengalami mengkilat dan merah, hangat jika disentuh, vena pada payudaradapat
terlihat, payudara menjadi nyeri, terasa keras dan penuh.
3. Nyeri Perineum
Nyeri pada Perineum dapat disebabkan karena Episiotomi atau laserasi atau karena
jahitan. sebelum memberikan Asuhan sebaiknya perawat mengkaji apakah nyeri yang
dialami ibu normal atau adanya komplikasi seperti hematom atau infeksi Asuhan yang
dapat diberikan untuk nyeri perineum yaitu:
a. Letakkan kantong es di daerah genital atau mengurangi rasa nyeri selama kurang lebih
20 menit, dua atau tiga kali sehari.
b. Melakukan warm sith bath yaitu duduk berendam dalam air hangat selama empat
sampai enam inci atau dalam air dingin yang telah diletakkan dalam mbak selama 30
menit, dua atau tiga kali sehari.
Perhatikan kebersihan bak mandi agar tidak terjadi infeksi (tidak dilakukan pada ibu
dengan jahitan di perineum).
c. Melakukan Kegel exercise untuk meningkatkan sirkulasi di daerah tersebut dan
membantu memulihkan tonus otot.Untukmelakukanhalinimisalkanotot perineum
sebagai elevator, ketikarileks elevator tersebutberada di lantai 1, secara perlahan
kontraksikan otot anda untuk mengangkatnya kelantai 2 3 dan 4 ketika sudah
mencapai lantai 4 tahan selama beberapa detik kemudian secara perlahan rileks
kembali gerakan ini dapat dilakukan kapan saja.
4. Konstipasi
Pada umumnya sebagian besar wanita akan buang air besar dalam waktu 3 hari pertama
setelah persalinan dan kemudian akan kembali kekebiasaan secara teratur. Namun ada
sebagianwanita yang mungkinakan menemui masalah konstipasi setelah melahirkan Hal ini
disebabkan karena mortilitas perutnya berkurang selama persalinan dan untuk sementara
waktu setelahnya jika mendapatkan obat anastesi selama persalinan yang juga dapat
mengurangi mortilitas perut atau juga karena merasa takut sakit dan merusak robekan atau
jahitan. Asuhan yang dapat dilakukan antaranya:
5. Hemoroid
Selama kehamilan sebagian wanita mengalami perdarahan saat buang air besar
karena mereka cenderung memiliki masalah konstipasi dan juga adanya penekanan uterus
terhadap vena di dalam anus dan rektum. Pada saat melahirkan hemoroid bisa bertambah
parah atau sebagian wanita mendapatkan hemoroid baru karena tekanan kepala janin saat
dilahirkan dan upaya meneran ibu. Jika tidak menderita hemoroid sebelum kehamilan
makaakan hilang dalam beberapa minggu tetapi jika sudah menderita hemoroid sebelum
kehamilan makaakan bertambah baik sedikit dalam beberapa minggu tetapi tidak akan
hilang. Asuhan yang diberikan untuk mengurangi nyeri diantaranya:
a. Memperbaiki hemoroid yang keluar kedalam rektum.
b. Melakukan warm sith bath atau (duduk berendam air hangat) dalam 4-6 inch atau air
dingin dalam bakmandi selama kurang lebih 30 menit dua atau tiga kali sehari
pastikan kebersihan bak mandi.
c. Meletakkan kantong es pada daerah anus.
d. Berbaring miring kesamping.
e. Minum lebih banyak dan diet makanan berserat dan buah.
f. Memberikanobatsupositoria.
6. Diuresis
Selama kehamilan terjadi penyimpanan cairan tambahan untuk membantu
meningkatkan pertumbuhan bayi dan sebagai cadangan jika terjadi kehilangan darah pada
saat persalinan.Segera setelah melahirkan tubuh tidak lagi memerlukan cairan tersebut
sehingga tubuh membuang cairan ini melalui air kencing dan keringat.Oleh karena itu selama
minggu pertama setelah melahirkan dan paling banyak selama hari kedua sampai hari kelima
ibu akan sering buang air kecil dan berkeringat pada malam hari. Asuhan yang diberikan
pada keadaan ini yaitu:
a. Minumlah banyak cairan sedikitnya satu gelas setiap hari.
Menjaga kebersihan tubuh misalnya dengan mandi lebih sering dan gantilah pakaian
dan seprai sesering yang diperlukan agar tetap nyaman dan kering.]
MENGATASI INFEKSI
Infeksi Alat Genital
Ibu beresiko terjadi infeksi post partum karena adanya luka pada bekas pelepasan plasenta
laserasi pada saluran genital termasuk episiotomi pada perineum dinding vagina dan service
infeksi post SC kemungkinan yang terjadi:
Penyebab infeksi seperti bakteri endogen dan bakteri eksogen
Faktor predisposisi seperti nutrisi yang buruk defisiensi zat besi persalinan lama ruptur
membran episiotomi dan SC
Gejala klini sendometritis tampak pada hari ketiga postpartum disertai dengan suhu
yang mencapai 39 derajat Celcius dan takikardi sakit kepala kadang juga terdapat
uterus yang lembek.
Infeksi alat genital dapat dicegah dengan menjaga kebersihan di daerah vulva vagina dan
perineum.Pembalut harus diganti dengan teratur dan sering menghindari gesekan antara anus
dan vulva ketika mengangkat pembalut karena dapat mengangkat organisme dari anus
sehinggaengkontaminasi vulva dan perineum. Lepaskan pembalut dari depan ke belakang.
Infeksi ini dapat terjadi karena kurang menjaga kehersihan dan lebih sering terjadi jika
terdapat retensi urin, kurangnya intake cairan dan Iatihan. ibu dianjurkan untuk menjaga
kebersihan vulva, tidak menahan kencing, minum lebih banyak dan melakulan latihan dan
menghindari konstipasi.
Infeksi Saluran Pemafasan Atas
Perawat yang sedang flu berat seharusnya tidak dekat ibu dan bayi atau menggunakan masker
jika dekat ibu dan bayi sehingga tidak terjadi infeksi silang demikian juga dengan anggota
keluarga yang sedang sakit.
Infeksi Payudara
Infeksi payudara seperti mastitis dan abses dapat terjadi karena manajemen laktasi yang tidak
benar yang dapat menyebabkan trauma pada puting sehingga merupakan tempat masuknya
kuman patogen. Hal ini dapat di cegah dengan manajemen laktasi yang benar dan menyusui
bayinya on demand.
MENGATASI CEMAS
Peran bidan disini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang bagaimana mengatasi rasa
cemas selama masa nifas :
1. Memperhatikan dan memberi ucapan selamat atas kehadiran bayinya yang dapat
memberikan perasaan senang pada ibu.
2. Dalam memberikan dukungan atau support bidan dapat melibatkan suami, keluarga
dan teman dalam merawat bayinya sehingga akan mengurangi beban ibu, dimana
akan tercipta hubungan baik antara ibu dan keluarga, ibu dengan bidan atau bidan
dengan keluarga.
3. Perawat dapat memberikan informasi atau konseling mengenai kebutuhan kebutuhan
ibu selama periode ini sehingga akan membangun kepercayaan diri ibu dalam
peranannya sebagai ibu.
4. Mendukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan dalam perannya sebagai
orang tua
5. Membantu dalam hubungan ibu dan bayinya serta penerimaan bayinya dalam
keluarga.
6. Perawat juga dapat berperan sebagai teman bagi ibu dan keluarga dalam memberikan
nasehat :
a. Bagi ibu
Ibu dianjurkan untuk mendidik dirinya. Bila ada sejarah depresi dalam
keluarga atau didiri anda sendiri maka anda beresiko mmengalami depresi
setelah melahirkan. Ketahuilah tanda-tandanya. Depresi dapat diobati.
Terimalah apa yang anda rasakan. Perubahan yang itba-tiba atau mood swings
merupakan ha! yang normal setelah melahirkan, demikian Sharon
Thomson,Ph. D seorang ahli Psikologi dijaringan CIGNA Behavioral Health
Ijinkan diri anda untuk berblcara mengenai perasaan-perasaan, baik yang
positif maupun yang negative.
Berterus teranglah. Dr. Thomson mengusulkan Mintalah pertolongan
sehubungan dengan bayl baru anda, tidak saja untuk haI-hal yang berslfat fisik
tetapi juga untuk dukungan emosional. Katakan Saya perlu lstirahat. Maukah
anda mengawasi bayiku?" Orang akan mudah menolong bila mereka tahu apa
yang anda butuhkan
b. Bagi Keluarga
MENJELASKAN TENTANG :
1. GIZI
Peran perawat disini menjelaskan pada lbu dan suaminya tentang gizi selama masa nifas .
Peran perawat disini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentana Keluarga
Benencana:
3. TANDA BAHAYA.
Peran perawat disini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang tanda bahaya selama
nifas:
4. HUBUNGAN SEKSUAL
Peran perawat disini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang hubungan seks
selama masa nifas:
a. Nasihatkan pasangan untuk tidak berhubungan seksual sampai luka
episiotomi sembuh, dan lochea telah berhenti biasanya diakhir minggu
ketiga.
b. Beberapa bentuk lubrikan yang larut dalam air, seperti jel K-Y sangat
diperlukan saat berhubungan seks untuk mencegah ketidaknyamanan
akibat vagina yang mungkin telah kering (kurang hormon)
c. Mengingatkan bahwa ibu bisa meneteskan ASI bersamaan dengan.
orgasme, karena pelepasan hormon oksitosin. Beberapa pasangan
menyatakan hal ini sebagai suatu kesenangan, yang lain memilih tetap
mengenakan bra. Menyusui bayi sebelum berhubungan seks bisa
mencegah menetesnya susu.
d. Ingatkan pula bahwa ibu bisa mengalami penurunan keinginan dalam
berhubungan seksual, karena terdapatnya perubahan hormon,
keletihan, ketidakpuasan penampilan dirinya, dan ketidaknyamanan
yang tidak menghilang (kadang-kadang berhubungan dengan luka
gejala membuat frustasi, khususnya bagi pasangan, dan pasangan
mungkin menemukan cara memecahkan masalah tersebut, serta
mendiskusikannya secara terbuka
e. Untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, nasehatkan
pasangan untuk memakai kontrasepsi ketika mereka memulai kembali
aktivitas seksual, meskipun siklus haid belum kembali,
f. Secara fisik aman untuk memulai hubungan seks antara suami istri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
jarinya ke dalam vagina tanpa nyeri, aman untuk memulai melakukan
hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
g. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami
istri sampal masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau minggu
setelah persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang
bersangkutan
5. SENAM NIFAS
Peran perawat disini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang senam nifas selama
masa nifas
a. Ibu dianjurkan untuk memulai suatu latihan yang sederhana dl rumah sakit,
dan melanjutkan latihan di rumah. Latihan menolong dalam meningkatkan
tonus otot, mengurangi berat badan pascapartum, dan membantu mencegah
konstipasi. Beberapa institusi mempunyai brosur tentang latihan yang sesuai.
b. Memperkenalkan beberapa latihan yang umum digunakan.
Ada berbagai faktor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam postpartum, yaitu:
6. PERAWATAN PERINEUM
Peran perawat di sini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang perawatan perineum
selama masa nifas:
a. Anjurkan Ibu agar tidak menggunakan tampon pasca partum karena resikoinfeksi.
Pembalut perineum biasanya digunakan hendaknya cukup bersih, dapat
menyerap dengan baik. Pembalut yang diletakkan pada celana pada umumnya
darah dapat bergeser saat ibu berjalan dan dapat menyebabkan kontaminasi dari
daerah anus ke area episiotomi dan vagina yang terbuka. Sehingga fiksasi
pembalut sangat diperlukan misalnya dengan pemakaian kain sebagai kawat yang
difiksasi dengan tali pada abdomen ataujenis pembalut yang berperekat. Banyak
ibu muda yang tidak pernah mempunyai pengalaman menemui kendala sehingga
ini memerlukan bantuan saat pertama kali mengenakannya(beberapa institusi
bahkan menggunakan celana berlubang sempit yang menjaga pembalut tetap di
tempatnya).
b. Jelaskan perkembangan perubahan locheadari rubra ke serosa sehingga berubah
ke locheaalba.
c. Anjurkan ibu untuk menyimpan dan melaporkan bekuan darah yang berlebihan
serta pembalut yang terpenuhi oleh darah dengan banyak.Ibu juga harus
melaporkan bila ada kegagalan perubahan lochea dari bentuk rubra ke serosa atau
kembali ke rubra dari serosa
d. Ajari Ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih atau defekasi dan setelah
mandi pancuran atau berendam duduk.
e. Ibu dapat menggunakan kompres segera mungkin dengan sarung tangan atau
dengan menggunakan bungkus es untuk mencegah edema dalam 2 x 24 jam
pertamapostpartum.
f. Ajari ibu untuk menggunakan botol perineum yang diisi dengan air hangat atau
setelah setiap berkemih untuk mencuci perineum.
g. Ajari pentingnya mengelap dari arah depan (meatus urinariun) ke arah belakang
(daerah anus) untuk mencegah kontaminasi ke arah episiotomi yang berasal dari
daerah anus.
h. Ajari langkah-langkah untuk memberikan rasa nyaman pada area hemoroid.
i. Jelaskan pentingnya mengosongkan kandung kemih secara cukup bantu ibu yang
mengalami kesulitan dengan memperhatikan privasi menyarankannya untuk
menyiramkan air hangat di atas perineum menganjurkan untuk ambulasi serta
menguraikan teknik visualisasi identifikasi gejala ISPA Jelaskan pentingnya
asupan cairan yang adekuat sedikitnya 2000 mili setiap hari.