Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pasal 22
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Formasi Jabatan Notaris ditetapkan (1). Formasi Jabatan Notaris ditetapkan
berdasarkan: berdasarkan:
a) kegiatan dunia usaha; a. kegiatan dunia usaha;
b) jumlah penduduk; dan/atau b. jumlah penduduk; dan/atau
c) rata-rata jumlah akta yang dibuat c. rata-rata jumlah Akta yang dibuat
oleh dan/atau di hadapan Notaris oleh dan/atau di hadapan Notaris
setiap bulan. setiap bulan.
(2). Ketentuan lebih lanjut mengenai (2). Formasi Jabatan Notaris sebagaimana
Formasi Jabatan Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam pedoman untuk menentukan kategori
Peraturan Menteri. daerah.
Bagian yang diubah adalah ayat (2) dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 terkait
Formasi Jabatan Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1, hal ini berubah bertujuan guna
memperjelas pedoman dalam menentukan kategori daerah sesuai dengan jabatan notaris.
Bagian 13
Pasal 32
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Notaris yang menjalankan cuti (1). Notaris yang menjalankan cuti wajib
wajib menyerahkan Protokol menyerahkan Protokol Notaris kepada
Notaris kepada Notaris Pengganti. Notaris Pengganti.
(3). Serah terima sebagaimana (3). Serah terima sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ayat (1) dan ayat (2) dibuatkan berita acara
dibuatkan berita acara dan dan disampaikan kepada Majelis Pengawas
disampaikan kepada Majelis Wilayah.
Pengawas Wilayah.
(4). Notaris yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) dapat dikenai sanksi berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pemberhentian sementara;
c. pemberhentian dengan hormat; atau
d. pemberhentian dengan tidak hormat.
Analisis ;
Bagian 13 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Ketentuan Pasal 32 ditambah 1 (satu) ayat,
yakni ayat (4)
Pada ayat 4, bagian yang ditambah adalah penyesuaian pengenaan sanksi yang diterapkan
untuk notaris apabila melakukan pelanggaran terhadap ayat 1 sampai 3,notaris akan diberikan
sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya.
Bagian 14
Bagian Kedua
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
Analisis ;
Bagian 14 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Judul Bagian Kedua BAB V diubah
Bagian pasal Kedua yang diubah adalah kata Notaris Pengganti Khusus, tidak dimunculkan
lagi dalam UU Nomor 2 Tahun 2014, hal ini disebabkan karna tidak ditemukannya lagi Notaris
Pengganti Khusus dalam perkembangan dimasyarakat.
Bagian 15
Pasal 33
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Syarat untuk dapat diangkat menjadi (1). Syarat untuk dapat diangkat menjadi
Notaris Pengganti, Notaris Pengganti Notaris Pengganti dan Pejabat Sementara
Khusus, dan Pejabat Sementara Notaris Notaris adalah warga negara Indonesia
adalah warga negara Indonesia yang yang berijazah sarjana hukum dan telah
berijazah sarjana hukum dan telah bekerja bekerja sebagai karyawan kantor Notaris
sebagai karyawan kantor Notaris paling paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut.
sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut.
(2). Ketentuan yang berlaku bagi Notaris
(2). Ketentuan yang berlaku bagi Notaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Pasal 15, Pasal 16,dan Pasal 17 berlaku
Pasal 16, dan Pasal 17 berlaku bagi bagi Notaris Pengganti dan Pejabat
Notaris Pengganti, Notaris Pengganti Sementara Notaris, kecuali Undang-
Khusus, dan Pejabat Sementara Notaris, Undang ini menentukan lain.
kecuali Undang-Undang ini menentukan
lain.
Analisis ;
Bagian 33 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Ketentuan Pasal 33 diubah
Pada bagian ayat 1 yang diubah adalah kata Notaris Pengganti Khusus, tidak dimunculkan
lagi dalam UU Nomor 2 Tahun 2014, hal ini disebabkan karna tidak ditemukannya lagi Notaris
Pengganti Khusus dalam perkembangan dimasyarakat.
Pada ayat 2, bagian yang diubah adalah adanya penambahan kata Pasal 4 terkait
sumpah/janji jabatannya sebagai notaris hal ini bertujuan untuk mempertegas maksud Syarat
untuk dapat diangkat menjadi Notaris Pengganti dan Pejabat Sementara Notaris.
Bagian 16
Pasal 34
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
Analisis ;
Bagian 16 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Pasal 34 dihapus
Pasal 34 dihapus karna dirasa keberadaan notaris dalam suatu wilayah di era sekarang dirasa
sudah banyak sehingga tidak diperlukannya lagi Notaris Pengganti Khusus.
Tugas Notaris Pengganti Khusus adalah membuat akta tertentu sebagaimana yang disebutkan
dalam surat penetapannya sebagai notaris karena hanya ada seorang notaris di satu kabupaten
tersebut. Sementara itu, UUJN melarang notaris yang bersangkutan untuk membuat akta yang
dimaksud dalam surat penetapan itu. Sehingga berdasarkan UUJN yang baru tidak ada lagi
notaris yang membuat akta tertentu untuk dirinya sendiri dengan alasan hanya satu notaris yang
ada di wilayah jabatannya.
Bagian 17
Pasal 35
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Apabila Notaris meninggal dunia, (1). Apabila Notaris meninggal dunia, suami/istri
suami/istri atau keluarga sedarah atau keluarga sedarah dalam garis lurus
dalam garis lurus keturunan semenda keturunan semenda sampai derajat kedua
dua wajib memberitahukan kepada wajib memberitahukan kepada Majelis
Majelis Pengawas Daerah. Pengawas Daerah.
(3). Apabila Notaris meninggal. dunia pada (3). Apabila Notaris meninggal dunia pada saat
saat menjalankan cuti, tugas jabatan menjalankan cuti, tugas jabatan Notaris
Notaris dijalankan oleh Notaris dijalankan oleh Notaris Pengganti sebagai
Pengganti sebagai Pejabat Sementara Pejabat Sementara Notaris paling lama 30
Notaris paling lama 30 (tiga puluh) (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
hari terhitung sejak tanggal Notaris Notaris meninggal dunia.
meninggal dunia.
(4). Pejabat Sementara Notaris menyerahkan
(4). Pejabat Sementara Notaris Protokol Notaris dari Notaris yang
menyerahkan Protokol Notaris dari meninggal dunia kepada Majelis Pengawas
Notaris yang meninggal dunia kepada Daerah paling lama 60 (enam puluh) hari
Majelis Pengawas Daerah paling lama terhitung sejak tanggal Notaris meninggal
60 (enam puluh) hari terhitung sejak dunia.
tanggal Notaris meninggal dunia.
(5). Pejabat Sementara Notaris sebagaimana
(5). Pejabat Sementara Notaris dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dapat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) membuat Akta atas namanya sendiri dan
dan ayat (4) dapat membuat akta atas mempunyai Protokol Notaris.
namanya sendiri dan mempunyai
Protokol Notaris.
Analisis ;
Bagian 17 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Ketentuan ayat (1) Pasal 35 diubah
Pada bagian ayat 1 bagian yang diubah adalah semenda dua menjadi semenda sampai
derajat kedua hal ini bertujuan untuk mempertegas makna kata semenda dua, yang
mempunyai makna yang ambigu sedangkan semenda sampai derajat kedua mempunyai
makna yang baik dan jelas hal ini diubah untuk mempertegas maksud yang dituju pada ayat 1
pada UU No. 30 Tahun 2004
Bagian 18
Pasal 37
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Notaris wajib memberikan jasa hukum di
Notaris wajib memberikan jasa hukum di bidang kenotariatan secara cuma-cuma kepada
bidang kenotariatan secara cuma-cuma orang yang tidak mampu.
kepada orang yang tidak mampu.
(2). Notaris yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikenai sanksi berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. pemberhentian sementara;
d. pemberhentian dengan hormat; atau
e. pemberhentian dengan tidak hormat.
Analisis ;
Bagian 18 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Ketentuan Pasal 37 diubah
Bagian yang diubah dalam Pasal 37 secara umum adalah penyusunan bahasa dalam suatu
kalimat yang dibuat dalam suatu ayat yaitu ayat 1.
Kemudian untuk mempetegas maksud dari ayat (1) dibuat ayat (2), hal ini bertujuan apabila
notaris melakukan pelanggaran terhadap pasal 37 ayat (1) maka notaris akan diberikan sanksi
sesuai dengan tingkat pelanggarannya.
Bagian 19
Ketentuan ayat (1), ayat (4), dan ayat (5) Pasal 38 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 38
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Setiap akta Notaris terdiri atas: (1). Setiap Akta terdiri atas:
a) awal akta atau kepala akta; a) awal Akta atau kepala Akta;
b) badan akta; dan b) badan Akta; dan
c) akhir atau penutup akta. c) akhir atau penutup Akta.
(2). Awal akta atau kepala akta memuat: (2). Awal Akta atau kepala Akta memuat:
a) judul akta; a. judul Akta;
b) nomor akta; b. nomor Akta;
c) jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun;
dan dan
d) nama lengkap dan tempat d. nama lengkap dan tempat kedudukan
kedudukan Notaris. Notaris.
(4). Akhir atau penutup akta memuat: (4). Akhir atau penutup Akta memuat:
a. uraian tentang pembacaan akta a) uraian tentang pembacaan Akta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
16 ayat (1) huruf I atau Pasal 16 ayat (1) huruf m atau Pasal 16 ayat
ayat (7); (7);
b. uraian tentang penandatanganan dan b) uraian tentang penandatanganan dan
tempat penandatanganan atau tempat penandatanganan atau
penerjemahan akta apabila ada; penerjemahan Akta jika ada;
c. nama lengkap, tempat dan tanggal c) nama lengkap, tempat dan tanggal
lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan, lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan,
dan tempat tinggal dari tiap-tiap dan tempat tinggal dari tiap-tiap saksi
saksi akta; dan Akta; dan
d. uraian tentang tidak adanya d) uraian tentang tidak adanya perubahan
perubahan yang terjadi dalam yang terjadi dalam pembuatan Akta
pembuatan akta atau uraian tentang atau uraian tentang adanya perubahan
adanya perubahan yang dapat berupa yang dapat berupa penambahan,
penambahan, pencoretan, atau pencoretan, atau penggantian serta
penggantian. jumlah perubahannya.
(5). Akta Notaris Pengganti, Notaris (5). Akta Notaris Pengganti dan Pejabat
Pengganti Khusus, dan Pejabat Sementara Notaris, selain memuat ketentuan
Sementara Notaris, selain memuat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat
ketentuan sebagaimana dimaksud pada (3), dan ayat (4), juga memuat nomor dan
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), juga tanggal penetapan pengangkatan, serta
memuat nomor dan tanggal penetapan pejabat yang mengangkatnya.
pengangkatan, serta pejabat yang
mengangkatnya.
Analisis ;
Bagian 19 Ketentuan ayat (1), ayat (4), dan ayat (5) Pasal 38 diubah
Pada ayat (1), bagian yang diubah adalah kata akta yang semula ditulis akta notaris,
diubah karna frasa akta karna dianggap sudah cukup mempunyai makna bahwa akta yang
dimaksud adalah akta notaris hal ini disebabkan karena lpasal 38 merupakan bagian dari BAB
VII - AKTA NOTARIS.
Pada ayat 4 huruf a, bagian yang diubah adalah perubahan letak posisi Pasal 16 ayat (1) huruf
I dalam UU No. 30 Tahun 2004 menjadi Pasal 16 ayat (1) huruf m dalam UU No. 2 Tahun
2004 , hal ini bertujuan agar pasal yang telah berubah pada Pasal 16 ayat (1) huruf m dalam
UU No. 2 Tahun 2004 mempunyai maksud yang sama terkait uraian tentang pembacaan
Akta sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat 7
Pada ayat 4 huruf b bagian yang diubah lainnya adalah kata apabila menjadi kata jika,
hal ini membuat pasal semakin mempunyai makna khusus.
Bagian 20
Pasal 39
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Penghadap harus memenuhi syarat (1). Penghadap harus memenuhi syarat
sebagai berikut: sebagai berikut:
a. paling sedikit berumur 18 (delapan a) paling rendah berumur 18 (delapan
belas) tahun atau telah menikah; dan belas) tahun atau telah menikah; dan
b. cakap melakukan perbuatan hukum. b) cakap melakukan perbuatan hukum.
(2). Penghadap harus dikenal oleh Notaris (2). Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau
atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua)
(dua) orang saksi pengenal yang berumur orang saksi pengenal yang berumur
paling sedikit 18 (delapan belas) tahun paling rendah 18 (delapan belas) tahun
atau telah menikah dan cakap melakukan atau telah menikah dan cakap melakukan
perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh
2 (dua) penghadap lainnya. 2 (dua) penghadap lainnya.
(3). Pengenalan sebagaimana dimaksud pada (3). Pengenalan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dinyatakan secara tegas dalam ayat (2) dinyatakan secara tegas dalam
akta. Akta.
Analisis ;
Bagian 20 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 39
diubah
Pada bagian ayat (1) dan (2), frasa yang diubah adalah paling sedikit menjadi paling
rendah Penggunaan frasa sedikit mengadung makna yang kurang komunikatif dan
mempunyai makna yang kurang tepat dalam konteks umur paling kecil dalam penggunaan
bahasa dalam Undang-undang, sedangkan frasa rendah merupakan frasa yang dirasa tepat dan
komunikasi dalam konteks umur paling kecil dalam penggunaan bahasa dalam Undang-undang.
Bagian 21
Pasal 40
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
(1). Setiap akta yang dibacakan oleh Notaris (1). Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris
dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi, dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi,
kecuali peraturan perundang-undangan kecuali peraturan perundang-undangan
menentukan lain. menentukan lain.
(2). Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(1) harus memenuhi syarat sebagai harus memenuhi syarat sebagai berikut:
berikut:
a) paling rendah berumur 18 (delapan
a. paling sedikit berumur 18 (delapan belas) tahun atau sebelumnya telah
belas) tahun atau telah menikah; menikah;
b. cakap melakukan perbuatan hukum; b) cakap melakukan perbuatan hukum;
c. mengerti bahasa yang digunakan c) mengerti bahasa yang digunakan dalam
dalam akta; Akta;
d. dapat membubuhkan tanda tangan d) dapat membubuhkan tanda tangan dan
dan paraf; dan paraf; dan
e. tidak mempunyai hubungan e) tidak mempunyai hubungan
perkawinan atau hubungan darah perkawinan atau hubungan darah
dalam garis lurus ke atas atau ke dalam garis lurus ke atas atau ke
bawah tanpa pembatasan derajat dan bawah tanpa pembatasan derajat dan
garis ke samping sampai dengan garis ke samping sampai dengan
derajat ketiga dengan Notaris atau derajat ketiga dengan Notaris atau para
para pihak. pihak.
(3). Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3). Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(1) harus dikenal oleh Notaris u atau harus dikenal oleh Notaris atau
diperkenalkan kepada Notaris atau diperkenalkan kepada Notaris atau
diterangkan tentang identitas dan diterangkan tentang identitas dan
kewenangannya kepada Notaris oleh kewenangannya kepada Notaris oleh
penghadap. penghadap.
(4). Pengenalan atau pernyataan tentang (4). Pengenalan atau pernyataan tentang
identitas dan kewenangan saksi identitas dan kewenangan saksi dinyatakan
dinyatakan secara tegas dalam akta. secara tegas dalam Akta.
Analisis ;
Bagian 32 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Ketentuan Pasal 65 diubah
Pada bagian ayat (2), frasa yang diubah adalah paling sedikit menjadi paling rendah
Penggunaan frasa sedikit mengadung makna yang kurang komunikatif dan kurang tepat
dalam konteks umur paling kecil dalam penggunaan bahasa dalam Undang-undang, sedangkan
frasa rendah merupakan frasa yang dirasa tepat dan komunikasi dalam konteks umur paling
kecil dalam penggunaan bahasa dalam Undang-undang.
Bagian 22
Pasal 41
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
Analisis ;
Bagian 22 dalam UU No. 2 Tahun 2014 berbunyi Ketentuan Pasal 41 diubah
Bagian yang diubah adalah penambahan Pasal 38 dalam Pasal 41 Adanya penambahan
kewajiban terkait pelanggaran bentuk akta yang mengakibatkan apabila ketentuan dalam pasal
38 dilanggar maka Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah
tangan.